Anda di halaman 1dari 4

POIN PERTAMA KUBA

Agama Islam diam-diam berkembang di Kuba. Sebanyak sembilan ribu Muslim beraktivitas
dengan bebas di negara ini. Meskipun hanya bagian kecil, mereka cukup mempengaruhi
kehidupan 11,3 juta warga negara yang dikenal dengan cerutunya.

Mencapai jumlah 9.000 Muslim adalah prestasi besar, karena pada era 1990-an jumlah
mereka hanya 12 orang. "Islam akan tumbuh secara alami. Partai Komunis telah membuat
keputusan untuk membuka pluralitas agama,"ujar Profesor
Ilmu Politik di Universitas Emory di Atlanta Michael Leo Owens sebagaimana diberitakan
Newsweek.com.

Karena tidak ada sejarah Islam di Kuba, banyak Muslim di pulau itu adalah orang-orang yang
baru masuk Islam. Mereka banyak menjalin komunikasi dengan Muslim dari berbagai
negara, seperti Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.

Meskipun menjadi bagian dari kelompok agama yang tumbuh paling cepat di dunia, laporan
Pew Research Center memperkirakan populasi Muslim dunia akan meningkat 73 persen pada
tahun 2050. Salah satu negara yang menjadi tempat berkembang Muslim adalah Kuba.

Pada awal 1990 segelintir warga Muslim di Kuba menghadapi kemungkinan penganiayaan
oleh rezim tersebut karena telah mempraktikkan agamanya. Namun, sebagian besar berupaya
mendapatkan perlindungan. Secara diam-diam mereka menjalankan keyakinannya. Saat itu
hanya sedikit yang bisa mengajari mereka tentang Islam.

Sekarang mereka memiliki kepemimpinan, guru, dan masjid yang dibuka di Havana sejak
Juni 2015. Pada saat pembukaan, pengurus masjid menyumbang pakaian Muslim kepada pria
dan wanita dan juga anak domba kepada jamaah selama bulan Ramadhan.

Banyak saudara dari negara lain yang mengatakan Muslim Kuba adalah yang sejati, karena
jauh lebih sulit untuk diamati. Budaya Kuba saat ini selalu menimbulkan tantangan bagi umat
Islam. Rum adalah salah satu barang utama yang dijual di kafe. Ini adalah minuman yang
populer. Paling tidak karena harganya jauh lebih murah dari pada minuman ringan. Daging
yang tidak halal juga banyak didagangkan di sana.

Saat ini super market baru saja mulai mengimpor ayam halal dari Brazil, tetapi tidak
terjangkau bagi kebanyakan orang Kuba. Pakaian, seperti dishdasha atau penutup kepala,
harus diimpor atau sebagai hadiah dari umat Islam negara lain.

"Banyak saudara dari negara lain telah mengatakan kepada saya bahwa kita Muslim Kuba
adalah yang sejati, karena jauh lebih sulit untuk diamati di sini daripada di negara di mana
banyak orang memiliki kepercayaan dan praktik yang sama," kata Isa.

Orang-orang Kuba juga menghadapi tantangan dari kurangnya pemahaman mengenai Islam.
Laporan media tentang serangan teroris dan konflik di Timur Tengah telah membentuk
banyak persepsi orang Kuba terhadap agama tersebut.

Jamal adalah perwakilan informal komunitas Muslim Santiago yang terdiri dari sekitar 30
orang Kuba dan 90 mahasiswa asing. Dia bekerja di sebuah kantor pemerintahan. Tugasnya
adalah mengamati perkembangan Muslim di negeri tersebut dan mendukung keperluan
mereka untuk menjalankan keyakinan.

"Kami mencoba untuk memberikan contoh terbaik tentang Islam, karena saat ini ada banyak
pesan negatif di media. Orang-orang menggeneralisasi, berpikir, 'Jika Anda seorang Muslim,
Anda pasti seorang teroris'."jelas dia.

Islam adalah agama damai. Pesan tersebut bukan untuk mengajak non-Muslim memeluk
Islam, tetapi agar mereka bisa hidup dengan nyaman bersama dengan umat Islam.

Jamal mengatakan kebebasan beragama dihormati berdasarkan hukum Kuba. "Masalah


biasanya berasal dari pihak berwenang di tempat-tempat yang menafsirkan undang-undang
dengan cara mereka sendiri. Karena undang-undang jelas mengatur, orang tidak dapat
didiskriminasi karena perbedaan ras, agama atau warna kulit," kata dia.

Beberapa mualaf wanita yang mengenakan jilbab menghadapi keberatan dan diskriminasi
dari pihak berwenang di tempat kerja atau universitas mereka. Situasi seperti itu biasanya
diselesaikan melalui diskusi dan penjelasan tentang Islam.

Ketika jumlah umat Muslim masih sedikit, pihaknya masih bisa menahan mereka untuk selat
berjamaah di rumah seseorang. Namun, ketika jumlahnya terus bertambah, para warga
Muslim kerap salat hingga ke berbagai ruas jalan.

TOKOH NYEEEE

1. Hajji Isa sebelumnya dikenal sebagai Jorge Elias Gil Viant, seorang Muslim dan
seniman Kuba. Dia adalah mantan pustakawan Uni Arab-Kuba, sebuah organisasi
budaya yang berbasis di Havana. Dia memperkirakan, ada sekitar 1.000 muslim
Kuba. Kebanyakan dari mereka adalah keturunan imigran Muslim.

"Ini komunitas muda. Muslim dari luar negeri telah dan masih merupakan faktor
penentu dalam perkembangan masyarakat Kuba. Siswa Muslim dari Afrika, Sahara
Barat, Yaman, Palestina dan negara-negara Arab lainnya, memiliki pengaruh besar
pada 1990-an. Banyak dari mereka berasal dari Pakistan," kata Isa dilansir dari
Aljazirah.

Ini menurut Isa adalah komunitas muslim kecil. Mereka memiliki karakteristik yang
berbeda. Karena jumlah muslim mulai tumbuh, bagaimanapun, orang menjadi lebih
sadar akan Islam sebagai agama yang juga dipraktikkan oleh orang Kuba. Islam
menjadi keyakinan yang turut mendukung pembangunan Kuba.

2. Jorge Miguel Garcia, yang nama muslimnya adalah Khaled, adalah pemilik kafe di
Santiago. Tempatnya bekerja kerap dimanfaatkan untuk pertemuan informal
komunitas Muslim dan populer dengan orang-orang Kuba yang tidak beragama.
Peninggalan

1. Columbus dalam catatannya menuliskan bahwa pada 21 Oktober 1492 dia melihat
rerunruthan masjid dan menaranya lengkap dengan tulisan ayat-ayat Al Qur’an telah
ditemukan selain di Cuba, juga di Mexico, Texas, dan Nevada.

2. Sebuah masjid pertama akan dibangun di Havana, Ibu Kota Kuba. Pada saat ini, di
negara komunis itu tercatat ada sekitar 10.000 warga Muslim.

Tak hanya akan menjadi yang pertama di Kuba, masjid yang akan dibangun di
Havana itu juga akan menjadi salah satu yang terbesar di Amerika Latin.

Sejak tahun 2015, pihak berwenang Kuba menyatakan bahwa sudah saatnya masjid
dibangun setelah jumlah populasi warga Muslim terus tumbuh. Gagasan untuk
membangun masjid itu juga dipicu banyak warga Muslim yang menjadikan ruang
gedung-gedung di pusat kota untuk salat.

Salinan Alquran dengan bahasa Arab dan bahasa Spanyol juga terus menyebar di
Havana. Masjid pertama di Kuba rencananya akan dibangun di Old Havana.

PENDIDIKAN DI KUBA

TAAK AADAAAAA

Anda mungkin juga menyukai