Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prevalensi osteoporosis di Asia seperti dilaporkan oleh WHO (Sankaran,

2000), mengalami peningkatan yaitu dari 84.000 orang pada tahun 1986 menjadi

6,26 juta orang pada tahun 2050, dan 71% patah tulang akan terjadi di negara

berkembang.Prevalensi osteoporosis pada wanita Indonesia cenderung mengalami

peningkatan dari 23% pada usia 50 hingga 80 tahun, menjadi 53% pada usia 70

hingga 80 tahun (Perosi 2010).Osteoporosis ditandai dengan nilai kepadatan

mineral tulang (Bone Mass Density)sebesar 2,5 atau lebih standar deviasi yang

kurang dari rata-rata BMD pada anak muda yang sehat orang dewasa [T-score -2.5

atau kurang] (Schousboe & Ensrud, 2015).

Peningkatan usia berhubungan erat dengan peningkatan risiko

osteoporosis. Seiring dengan meningkatnya usia, pertumbuhan tulang akan

semakin menurun. Sel osteoblas akan lebih cepat mati karena adanya sel osteoklas

yang menjadi lebih aktif, sehingga tulang tidak dapat digantikan dengan baik dan

massa tulang akan terus menurun (Agustin, 2009). Pada usia kurang dari 35 tahun

5,7 % sampel wanita postmenopauseberesiko osteoporosis dan proporsinya terus

meningkat dengan bertambahnya usia. Proporsinya mulai meningkat tajam pada

usia 55 tahun (Kanis,1997).Osteoporosis adalah penyakit sistemik pada tulang

yang dicirikan oleh pengurangan masa tulang dan melemahkan materi kaya

mineral yang kuat dan padat pembentuk tulang (Bouxsein, 2004).


Terdapat beberapa factor insikor terjadinya osteoporosis, yaitu factor risiko

yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang

tidak dapat dimodifikasi antara lain adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga,

riwayat fraktur, sedangkan factor risiko yang dapat dimodifikasi antara lain adalah

indeks massa tubuh, konsumsi alcohol dan kafein, merokok, menopause dini,

aktifitasfisik, penyakit sistemik dan penggunaan steroid jangka panjang (Rachner,

2011).

Aktifitas fisik merupakan kegiatan yang memberikan banyak manfaat bagi

kesehatan manusia. Beraktifitas fisik mampu mencegah penyakit osteoporosis.

Menurut (Almatsier, 2003) aktivitas fisik ialah gerakan fisik yang dilakukan oleh

otot tubuh dan sistem penunjangnya. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh

yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas

fisik yang kurang merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kronis

seperti osteoporosis, dan secara keseluruhan diperkirakan menyebabkan kematian

secara global ( WHO, 2010)

Usia menarche juga berkaitan dengan terjadinya osteoporosis. Menarche

didefinisikan sebagai pendarahan menstruasi (haid) pertama dari uterus yang

terjadi pada seorang wanita dan terjadi di tengah-tengah masa pubertas yaitu masa

peralihan dari masa anak-anak ke dewasa. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun

2010 menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan

usia menarche termuda di bawah 9 tahun dan tertua 20 tahun. Menurut Manuaba

(2010) menopause ada hubungan dengan menarche. Wanita dengan pubertas

prekok akan mengalami menopause lebih cepat. Hal ini disebabkan karena

degenerasi oosit lebih cepat, menjadi atresia dan tidak berfungsi. Penelitian
Setiasih (2003) menghasilkan usia menarche dengan menopause menunjukkan

hubungan yang bermakna secara statistik (p=0,0001). Hasil dari penelitian Li dkk

(2012) menemukan bahwa wanita yang menarche <14 tahun akan memasuki

menopause lebih awal (p<0,05).

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terkait hubungan antara aktifitas fisik dan usia menarche terhadap

terjadinya osteoporosis pada wanita postmenopause di Puskesmas Sepanjang Kota

Sidoarjo pada tahun 2018.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana hubungan antara aktifitas fisik dan usia menarche terhadap

osteoporosis pada wanita postmenopause di Puskesmas Sepanjang Kota

Sidoarjo pada tahun 2018.


C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan

antara aktifitas fisik dan usia menarche dengan osteoporosis pada wanita

postmenopause di Puskesmas Sepanjang Kota Sidoarjo pada tahun 2018.


b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi aktifitas fisik pada wanita postmenopause di

Puskesmas Sepanjang Kota Sidoarjo pada tahun 2018.


b. Mengidentifikasi usia menarche pada wanita postmenopause di

Puskesmas Sepanjang Kota Sidoarjo pada tahun 2018.


c. Mengidentifikasi kejadian osteoporosis pada wanita postmenopause di

Puskesmas Sepanjang Kota Sidoarjo pada tahun 2018.


d. Menganalisis hubungan antara aktifitas fisik dan usia menarche dengan

kejadian osteoporosis pada wanita postmenopause di Puskesmas

Sepanjang Kota Sidoarjo pada tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan informasi pengetahuan tentang aktifitas fisik dan

usia menarche dengan kejadian osteoporosis pada wanita postmenopause.


2. Bagi Masyarakat
a. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pentingnya aktifitas

fisik terhadap kesehatan tulang.


b. Dapat menjadi masukan bagi pembaca tentang hubungan antara

aktifitas fisik dan usia menarche dengan kejadian osteoporosis pada

wanita postmenopause.
c. Dapat mempengaruhi pembaca untuk mengamalkan gaya hidup sehat

untuk mencegah osteoporosis.

Anda mungkin juga menyukai

  • Sperma
    Sperma
    Dokumen11 halaman
    Sperma
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Regresi Ordinal
    Regresi Ordinal
    Dokumen11 halaman
    Regresi Ordinal
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • BAB I Sulton
    BAB I Sulton
    Dokumen3 halaman
    BAB I Sulton
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan SSCN
    Surat Pernyataan SSCN
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan SSCN
    Aina Al Mukarramah
    Belum ada peringkat
  • Karbohidrat
    Karbohidrat
    Dokumen2 halaman
    Karbohidrat
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Tugas K3
    Tugas K3
    Dokumen1 halaman
    Tugas K3
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Regresi Ordinal
    Regresi Ordinal
    Dokumen7 halaman
    Regresi Ordinal
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Ix Rekomendasi
    Ix Rekomendasi
    Dokumen29 halaman
    Ix Rekomendasi
    dikkkkt
    Belum ada peringkat
  • Ix Rekomendasi
    Ix Rekomendasi
    Dokumen29 halaman
    Ix Rekomendasi
    dikkkkt
    Belum ada peringkat