Bab I Biosel
Bab I Biosel
PENDAHULUAN
Pada tahun 1882, seorang ahli anatomi Jerman bernama Walther Flemming mengembangkan zat
pewarna yang memungkinkan ia mengamati, untuk pertama kali, perilaku kromosom selama mitosis
dan sitokinesis. (Faktanya, Flemming-lah yang mencetuskan istilah mitosis dan kromatin.) Selama
periode antara satu pembelahan sel dan pembelahan berikutnya, terlihat oleh Flemming bahwa sel
seolah-olah hanya membesar. Namun, kita kini mengetahui bahwa banyak peristiwa kritis terjadi
selama tahap ini dalam kehidupan suatu sel.
Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-
10% dari siklus sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada
interfase. Interfase terdiri dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain
organel sitoplasma sehingga sel tumbuh membesar, dan kemudian sel memasuki
periode S yaitu fase terjadinya proses replikasi DNA. Setelah DNA bereplikasi,
dan selanjutnya diikuti oleh proses pembelahan inti (M) serta pembelahan
sitoplasma (C). Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru(G1).
1.2 Mitosis
Pembelahan sel secara mitosis terjadi pada jaringan somatik. Dalam pembelahan
mitosis ini, satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis. Pembelahan
mitosis ini di awali dengan pembelahan inti. Oleh karena itu, bila kita melihat
kumpulan sel yang sedang membelah, mungkin kita akan menemukan satu atau
beberapa sel yang mempunyai dua inti. Hal ini berarti sel telah selesai melakukan
titik tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses
mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat
perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan
terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat
semua sifat induk kepada kedua sel anaknya. Pewarisan sifat induk kepada kedua
bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul
seperti bola sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian
membentuk aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu
terdiri dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek
2. Prometafase. Pada fase ini, selaput nukleus terfragmentasi kemudian mikrotubulus yang menjulur
dari masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus sehingga kromosom menjadi
semakin terkondensasi. Masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki
kinektokor, struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer. Bebeberapa mikrotubulus
melekat pada kinetokor, menjadi “mikrotubulus kinektokor”, kemudian mikrotubulus ini menarik-
narik kromosom maju-mundur .
mulainya telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai,
karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti tidak terlihat diantara dua
anak inti.
sel dan lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel
anak. Sitokinesis terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan miosin.
Mitosis adalah proses pembelahan sel yang menyebabkan produksi 2 sel dari 1 sel tunggal dan
menghasilkan sel anak yang identik satu sama lainnya. Pembelahan mitosis terbagi dalam dua fase,
yaitu kariokenensis dan sitokinensis.
Contoh pembelahan mitosis pada sel tumbuhan seperti pada bawang merah, bawang bombay, dan
aglaunema.
BAB II
ISI
2.1 KARIOKINESIS
Kariokinesis adalah pembelahan inti sel yang terdiri dari beberapa fase yaitu profase, prometafase,
metafase, anfase, dan telofase.
2.1.1 Profase. DNA dipaket menjadi kromosom, pada sel tumbuhan tidak terdapat sentriol, dan
benang spindel terbentuk tanpa terikat pada sentriol. Pada profase akhir, masing-masing kromosom
terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Selanjutnya, nucleolus hilang dan
membrane nucleus hancur. Pada tahap ini kromosom terletak bebas didalam sitoplasma.
2.1.2 Prometafase. Kromosom diskret kini terlihat; masing-masing terdiri atas dua kromatid saudara
yang identik dan berjejer. Dalam prometafase ini, selaput nucleus akan terfragmentasi.
2.1.3 Metafase. Gelendong telah lengkap, dan semua kromosom, yang melekat pada mikrotubulus di
bagian kinetokornya, berada pada lempeng metafase.
2.1.4 Anafase. Kromatid dari masing-masing kromosom telah terpisah, dan kromosom anakan
bergerak keujung-ujung sel saat mikrotubulus kinetokor memendek.
2.1.5 Telofase. Nukleus anakan terbentuk. Sementara itu, sitokenesis mulai: lempeng sel, yang akan
membelah sitoplasma menjadi dua, tumbuh kearah tepi sel induk
2.2 SITOKINESIS
Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma. Tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat sehingga tidak
mungkin terjadi lekukan penyibakan.Sebagai gantinya, saat telofase, vesikel-vesikel yang berasal dari
aparatus golgi bergerak di sepanjang mikrotubulus menuju ke tengah sel. Di situ vesikel-vesikel
bergabung, membentuk lempeng sel (cell plate). Materi dinding sel yang diangkut dalam vesikel
terkumpul di lempeng sel saat lempeng itu bertumbuk. Lempeng sel membesar hingga membran di
sekelilingnya berfusi dengan membaran plasma di sepanjang tepi sel. Dua sel anakan dihasilkan,$
masing-masing dengan membaran plasmanya sendiri. Sementara itu, dinding sel baru yang muncul
dari kandungan lempeng sel terbentuk di anatara kedua sel anakan.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Pembelahan mitosis adalah pembelahan satu sel membelah menjadi dua sel yang sama persis.
Pembelahan Mitosis pada sel tumbuhan terbagi menjadi 2 fase yaitu Kariokinesis dan Sitokinasis.
Kariokinesis terbagi atas fase : Profase, Prometafase, Metafase, Anafase dan Telofase.
Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma, yang pada tumbuhan ditandai dengan terbentuknya
lempeng sel.
3.2 Kritik
Dalam pembuatan makalah ini, masih banyak hal-hal yang kurang, baik dari segi materi maupun
referensi gambar. Oleh sebab itu kritik yang membangun sangat kami dibutuhkan.
3.3 Saran
Dengan adanya makalah mengenai “Mitosis Pada Sel Tumbuhan” ini, kami dan teman – teman
semua menjadi lebih mengerti dan dapat menambah pengetahuan setelah membaca makalah ini.
Khususnya mengenai pembelahan mitosis pada tumbuhan beserta mekanisme.