DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi.......................................................................................... 7
Lampiran
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3) Sosial Ekonomi
a) Pendidikan
Sebagian besar penduduk di wilayah UPT Puskesmas Cimarga yang tidak
memiliki Ijazah SD (9,08%), SD/MI (17.46%), SMP/Mts (15.53%), SMA
(9.01%), SMK (8.09%), DII (5.82%), D III (5.71%), S1 (4.10%), S2 (1.49%).
b) Mata Pencaharian Penduduk
Sebagaian besar penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Cimarga
berprofesi sebagai Petani/Nelayan (50%), Pedagang (40%), Pegawai
Negeri/buruh (10%).
c) Agama
Sebagian besar penduduk yang berada di wilayah kerja UPT Puskesmas
Cimarga merupakan pemeluk agama Islam.
4) Data Umum UPT Puskesmas Cimarga
a) Unit Kegiatan Masyarakat (UKM)
(1) Posyandu
Dengan jumlah Posyandu sebanyak 65 buah, Posyandu didistribusikan
berdasarkan kriteria posyandu, sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah Posyandu di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cimarga
No. Kriteria Jumlah Nama Posyandu
1 Mandiri 8
2 Purnama 47
3 Madya 10
Sumber : Data Primer
Visi
“Menuju Masyarakat Cimarga yang sehat, mandiri dan Berkualitas”
Misi
Misi Puskesmas Cimarga adalah :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima, aman dan terpercaya.
2. Mewujudkan derajat kesahatan masyarkat yang optimal.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Motto
“ UPT Puskesmas Cimarga sebagai Puskesmas Idaman”
a. Tata nilai
“IDAMAN”
1. Indah
Bahwa didalam lingkungan pelayanan kesehatan harus tercipta suasana yang
indah agar pengguna pelayanan dapat merasakan kenyamanan disaat
menggunakan fasilitas dan pelayanan kesehatan.
2. Damai
Bahwa didalam pelaksanaan pelayanan kesehatan harus mengutamakan
keamanan baik dari segi pelayanan, lingkungan dan fasilitas yang terdapat di
Puskesma.
3. Nyaman
Bahwa didalam melaksanakan tugas/kewajibannya sebagai pelayan
masyarakat harus dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan dapat
dipercaya sehingga tercipta kenyamanan baik bagi pengguna pelayanan
maupun pemberi pelayanan.
2. Kebijakan Mutu
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas Cimarga
berkomitmen “Kami bangga melakukan perubahan untuk meningkatkan mutu
pelayanan di UPT Puskesmas Cimarga.”
b. Menetapkan kebijakan mutu UPT Puskesmas Cimarga sebagai berikut:
1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional
3. Mengadakan perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan secara kontinyu
dan berkesinambungan
4. Mematuhi peraturan dan standar yang berlaku
5. Menetapkan sasaran mutu dan mengevaluasi hasil pencapaian
3. Ruang lingkup Proses Pelayanan: (sesuai proses bisnis)
a. Penyelenggaraan Upaya Puskesmas terdiri atas kegiatan UKM (Upaya Kesehatan
Masyarakat) esensial dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi:
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3. Pelayanan KIA dan KB
4. Pelayanan Gizi
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
Sedangkan UKM pengembangan terdiri dari:
1. Posyandu
2. Kelas Ibu Hamil
3. Posbindu
4. Kesehatan jiwa
b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis (UKP) terdiri atas:
1. Pemeriksaan kesehatan umum
2. Pemeriksaan gigi
3. Pemeriksaan KIA-KB
4. Imunisasi Bayi
5. UGD
6. Persalinan
7. Laboratorium
8. Konseling, yang terdiri dari:
- TB Paru
- IMS
- Kesling
- Gizi dan ASI
- PKPR
- PTM
- PromKes
B. Ruang lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan Sistem Manajemen Mutu
dan Standar Akreditasi Puskesmas yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya (peningkatan SDM), sarana
prasarana, sumber dana, proses pelayanan yang meliputi dari upaya kesehatan masyarakat
yang meliputi Upaya Promosi Kesehatan, Upaya P2M, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat,
Upaya KIA & KB, Upaya Kesehatan Lingkungan, dan pelayanan klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan klinis memperhatikan keselamatan
sasaran dan pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk penyelenggaraan
pelayanan klinis yang akan diberlakukan di UPT Puskesmas Cimarga.
D. Indikator Mutu
1. Indikator Mutu Pelayanan Klinis/ UKP:
NO INDIKATOR MUTU BAGIAN TARGET
1 Indeks Kepuasan Pelanggan Semua 80%
Pelayanan
2 Waktu tunggu pendaftaran pasien lama yang membawa Pendaftaran 90%
kartu maksimal 10 Menit (mulai dari diterima pasien
sampai ruang pemeriksaan)
3 Kelengkapan pengisian RM mencakup anamnesa, BP Umum 90%
Pemeriksaan Fisik, Diagnosa, Terapi dan KIE
4 Di berikan inform concent pada setiap tindakan UGD 80%
5 Diberikan inform concent pada setiap tindakan Ruang Gigi 90%
pencabutan gigi dewasa
6 Pemeriksaan T10 (BB dan TB, TD, TFU, Fe, LILA, TT, KIA - ANC 100%
presentasi janin dan DJJ, temu wicara, tes lab, tata
laksana kasus) pada ibu hamil K1
7 Pemberian inform concent pada setiap tindakan untuk KIA - KB 100%
akseptor KB baru dan ganti metode Kontrasepsi KB
8 Termonitoring penyimpanan vaksin dalam suhu 2-8° KIA-Imunisasi 100%
Celcius 2 kali setiap hari
9 Pelayanan obat sediaan maksimal 5 menit dan racikan Ruang Obat 100%
maks 10 menit
10 Waktu pemeriksaan Hemoglobin dan GDS maksimal 10 Laboratorium 100%
menit
11 Setiap pasien baru yang berkonsultasi gizi mendapatkan Konsultasi Gizi 100%
informasi KADARZI
12 Permintaan pengambilan sampel air ditindak lanjuti Konsultasi 100%
maksimal 1 hari kerja Lab Sanitasi
13 Peningkatan kompetensi dengan pelatihan minimal 10 Kepegawaian 100%
pegawai setiap tahun
14 Pelaksanaan PE hari ke 2 setelah ditemukan kasus P2 100%
demam berdarah
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
UPT Puskesmas Cimarga menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya Puskesmas
maupun pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses
dalam penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber
daya. Penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar
kebutuhan masyarakat/ pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan
pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai,
monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Secara umum dokumen–dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi:
Dokumen level 1 : Kebijakan
Dokumen level 2 : Pedoman/Manual
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di UPT Puskesmas Cimarga meliputi proses penyusunan
dokumen, pengesahan, penomoran, pemberlakuan, distribusi, penyimpanan, pencarian
kembali, proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa, perubahan/revisi dan pemusnahan
dokumen.
Pengendalian dokumen di UPT Puskesmas Cimarga dibagi menjadi dua yaitu
pengendalian dokumen perkantoran dan pengendalian dokumen akreditasi.
1. Sistem Pengendalian Dokumen Perkantoran
a. Surat Masuk Puskesmas
1) Penomoran Surat Masuk
Surat masuk adalah surat yang berasal dari luar unit Puskesmas.
Sistem penomoran surat masuk dengan format sebagai berikut :
Format : 0812.TU.X.XXXX.XX
Contoh Format: 0812. TU. I. 2017. 01
Keterangan
0812 : Nomor kode UPT Puskesmas Cimarga
TU : Tata Usaha
I : Bulan Surat Masuk ke Puskesmas (Januari)
2017 : Tahun Surat Masuk Ke Puskesmas
01 : Nomor Urut Surat Masuk
2) Surat Masuk
Surat masuk diterima oleh unit Tata Usaha Puskesmas yang langsung
dibukukan kedalam buku agenda surat masuk. Kemudian diteruskan ke
Koordinator Tata Usaha. Surat yang bersifat tindak lanjut segera diberikan
lembaran disposisi yang diteruskan ke Pimpinan UPT Puskesmas Cimarga.
Setelah Pimpinan mengisi disposisi dikembalikan ke Tata Usaha untuk
diarsipkan (diagendakan), dan akan diteruskan ke orang yang
didisposisikan dengan batas waktu maksimal 1 hari. Sedangkan surat yang
bersifat pemberitahuan akan ditempelkan di papan informasi Puskesmas/
disampaikan dalam komunikasi Internal.
2) Surat Keluar
Adapun alur mengenai surat keluar sebagai berikut :
Konsep surat keluar terlebih dahulu dikoreksi oleh Koordinator TU.
Kemudian dilanjutkan ke Pimpinan Puskesmas untuk di cek (merubah/
menambah jika ada) selanjutnya ditanda tangani oleh Pimpinan
Puskesmas. Setelah itu dikembalikan ke Tata Usaha untuk
didokumentasikan dengan penomoran dan dikirim ke alamat yang dituju
oleh ekspeditor. (pengarsipan & buku eskpedisi)
c. Penyimpanan Dokumen Perkantoran
1) Dokumen Rekam Medis inaktif wajib disimpan sekurang kurangnya lima (5)
tahun untuk family Folder, untuk status RM sementara dua (2) Tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan Pasien Meninggal rekam
medis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan
lain harus disimpan dengan jangka waktu (10) tahun, terhitung dari tanggal
kunjungan.
2) Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di puskesmas harus
dipelihara dan disimpan minimal dua (2) tahun.
3) Administrasi dan manajemen (Admen) menyimpan master dokumen
semua kelompok pelayanan dan upaya.
4) Petugas memasukkan dokumen dalam file folder yang ada diantaranya
folder rujukan, folder surat tugas, folder surat masuk, folder surat keluar.
d. Pencarian kembali dilakukan dengan mengidentifikasi penomoran dokumen
perkantoran.
3. Penomoran Dokumen
Metode penomoran dokumen menggunakan SK Kepala Puskesmas tentang Tatacara
Penomeran Dokumen Puskesmas Cimarga.
4. Pemberlakuan Dokumen
Dokumen Surat Keputusan diberlakukan mulai 9 januari 2017, Pedoman, Panduan, SOP
diberlakukan mulai tanggal 10 januari 2017.
5. Distribusi
Dalam pendistribusian dokumen yang sudah disusun dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas Cimarga dikendalikan dengan:
distribusi dokumen terkendali diperuntukkan kepada sekretariat/ tiap unit/
pelaksana sebagai acuan dalam pekerjaan
distribusi dokumen tidak terkendali untuk kebutuhan eksternal atau atas
permintaan pihak luar Puskesmas Cimarga, yang dikeluarkan oleh Wakil Manajemen
Mutu dan telah tercatat.
6. Penyimpanan
Dokumen asli (Master dokumen) disimpan di sekretariat Tim Mutu Puskesmas Cimarga
dan dokumen foto copy disimpan di masing-masing unit /upaya di Puskesmas Cimarga.
7. Pencarian Kembali
Untuk memudahkan di dalam pencarian kembali dokumen-dokumen akreditasi
Puskesmas Cimarga agar dikelompokkan per masing-masing BAB/ kelompok pelayanan/
upaya.
8. Penarikan Dokumen dan Pencetakan
Mendaftar dokumen internal yang disahkan dalam Daftar Induk Dokumen Internal /
Masterlist Dokumen.
Memperbanyak dokumen yang sudah mendapatkan persetujuan dengan jumlah copy
sesuai Daftar Pemegang Dokumen.
Membubuhkan stempel “DOKUMEN TERKENDALI” terhadap copy dokumen.
Mendistribusikan dokumen kepada semua pemegang dokumen sesuai Daftar
Pemegang Dokumen.
Menarik dokumen lama, bila ada.
Memusnahkan dokumen lama yang sudah tidak berlaku.
Memberitahukan kepada seluruh unit kerja terkait tentang dokumen baru dan/ atau
penarikan dokumen lama.
9. Perubahan/ revisi dan Pemusnahan dokumen
Mengelompokkan dokumen yang sudah tidak aktif dan yang perlu revisi
Memisahkan status-status mana yang masih harus disimpan di ruang rekam medis, yang
perlu revisi serta status-status mana yang sudah dapat dikeluarkan dari tempat
penyimpanan di ruang rekam medis.
Mencatat data-data yang masih diperlukan kedalam register pemusnahan.
Musnahkan status RM yang sesuai dengan daftar induk rekaman.
Membuat berita acara pemusnahan dengan sepengetahuan Kepala Puskesmas
Pemusnahan RM dilakukan sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) tahun.
C. Pengendalian Rekaman
Pengendalian rekaman di Puskesmas meliputi:
1) Pengidentifikasian rekaman (jenis-jenis rekaman diidentifikasikan pada masing-
masing SOP).
2) Penggunaan Daftar Induk Rekaman yang menguraikan dimana saja rekaman
disimpan, bagian yang bertanggung jawab, dan masa simpan rekaman.
3) Pengambilan, pendisposisian, dan penggandaan rekaman secara internal dan
terbatas. Hal ini perlu diatur dalam prosedur karena pada umumnya seluruh rekaman
bersifat rahasia.
4) Pemusnahan rekaman yang berisi uraian mengenai tata cara penarikan rekaman yang
telah habis masa simpannya dan bagaimana cara memusnahkannya.
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun sistem
manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANEJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Mutu, Penanggung Jawab Upaya,Penanggung Jawab
pelayanan klinis, dan seluruh karyawan UPT Puskesmas Cimarga bertanggung jawab untuk
menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
Manajemen UPT Puskesmas Cimarga berkomitmen:
1. Memahami konsep, manajemen mutu sebagai landasan dalam merubah pola pikir
dan pola kerja yang berfokus pada mutu.
2. Menjalanakan kegiatan tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan pedoman
manajemnen mutu dan SOP yang sudah disyahkan.
3. Melakukan monitorng dan evaluasi secara berkesinambungan dalam kegiatan
program dan pelayanan.
4. Melakukan perbaikan secara terus menerus pada seluruh aspek kegiatan baik
program maupun pelayanan.
5. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan cepat, tepat dan
berkualitas.
6. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sopan, santun, ramah dan
bersahaja.
7. Bersedia menerima sanksi yang disepakati apabila melanggar komitmen diatas.
B. Fokus pada Sasaran/Pasien
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan berfokus pada sasaran/
pasien. Sasaran/ pasien dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan
pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan klinis,
pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan. Oleh sebab
itu Kepala Puskesmas:
1. Memastikan dimensi mutu pelanggan diidentifikasi dan dituangkan ke dalam
pernyataan kebijakan mutu.
2. Memastikan sasaran mutu yang ditetapkan, telah sesuai dengan kebijakan
mutu serta dimensi mutu pelanggan.
3. Memastikan bahwa seluruh pegawai memenuhi sasaran mutu yang telah
ditetapkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
UPT Puskesmas Cimarga melakukan identifikasi dan menetapkan dimensi mutu dan
kebutuhan pelanggan yang diakomodir pada pernyataan kebijakan mutu dan sasaran mutu.
UPT Puskesmas Cimarga memastikan seluruh pegawai bekerja untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, dengan berusaha mencapai sasaran mutu yang disepakati dan menerapkan
prosedur secara konsisten, dengan tujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan.
C. Kebijakan mutu
Puskesmas menetapkan Kebijakan Mutu yang ditinjau secara berkala. Kebijakan Mutu
yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
Kami seluruh karyawan UPT Puskesmas Cimarga berkomitmen :
1. Memberikan Pelayanan yang berkualitas.
2. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan yang ada.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam memberdayakan
perilaku hidup bersih dan sehat.
4. Pengelolaan Manajemen Puskesmas yang efektif dan efisien.
5. Menyelenggarakan sistem informasi puskesmas yang cepat dan akurat.
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/ standar pelayanan minimal yang
meliputi indikator–indikator pelayanan klinis, indikator penyelenggaraan upaya
Puskesmas. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja
yang ditetapkan.
Perencanaan mutu UPT Puskesmas Cimarga dan keselamatan pasien berisi program-
program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/ kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
E. Tanggung jawab/ Wewenang dan Komunikasi
Kepala Puskesmas
Bertanggung jawab menetapkan kebijakan Puskesmas berdasarkan sistem
manajemen mutu dan terhadap semua pelaksanaan kegiatan yang ada di Puskesmas
serta berwenang untuk menunjuk Wakil Manajemen Mutu.
Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawab Mutu
Bertanggung jawab merumuskan, melaksanakan, mengkoordinasikan kegiatan
penjamin mutu berdasarkan standar sistem manajemen mutu dan mempunyai
kewenangan menyusun dan mengembangkan dokumen, mengelola dan memelihara
dokumen/ rekaman, melakukan penjaminan mutu proses dan hasil, membantu
Kepala UPT Puskesmas Cimarga dalam mengendalikan proses-proses pelayanan.
Kepala Tata Usaha /Penanggung jawab administrasi Manajemen
Bertanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada kegiatan administrasi
dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan administrasi, melaksanakan
kegiatan administrasi kesehatan, mengevaluasi kegiatan administrasi kesehatan.
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Bertanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada program-program
upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan mempunyai kewenangan
menyusun jadwal kegiatan upaya kesehatan, melaksanakan kegiatan upaya
kesehatan, mengevaluasi kegiatan upaya kesehatan.
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Bertanggung jawab menerapkan sistem manajemen mutu pada pelayanan klinis di
UPT Puskesmas Cimarga yang berorientasi pada keselamatan pasien dan mempunyai
kewenangan menyusun jadwal kegiatan pelayanan klinis, melaksanakan kegiatan
pelayanan klinis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan mengevaluasi
kegiatan klinis.
Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan Kesehatan Bertanggung jawab
menerapkan sistem manajemen mutu pada fasilitas jaringan dan jejaring pelayanan
kesehatan UPT Puskesmas Cimarga yang terdiri dari pelayanan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, maupun Pos Kesehatan Desa, Bidan Desa yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan dan mempunyai kewenangan menyusun jadwal kegiatan
pelayanan di jaringan atau jejaring pelayanan kesehatan, dan mengevaluasi kegiatan
pelayanan jaringan atau jejaring pelayanan.
Pelaksana Administrasi Manajemen
Membantu Penanggung Jawab Administrasi Manajemen melaksanakan sistem
manajemen mutu pada kegiatan administrasi, menyusun jadwal kegiatan
administrasi, melaksanakan kegiatan administrasi kesehatan, dan mengevaluasi
kegiatan administrasi kesehatan.
Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Membantu Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dalam
menerapkan sistem manajemen mutu pada program-program upaya kesehatan dan
pelayanan kesehatan masyarakat, menyusun jadwal kegiatan upaya kesehatan,
melaksanakan kegiatan upaya kesehatan, dan mengevaluasi kegiatan upaya
kesehatan.
Pelaksana Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Membantu Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dalam
menerapkan sistem manajemen mutu pada pelayanan klinis di UPT Puskesmas
Cimarga yang berorientasi pada keselamatan pasien, menyusun jadwal kegiatan
pelayanan klinis, melaksanakan kegiatan pelayanan klinis yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan, dan mengevaluasi kegiatan klinis.
Pelaksana Jaringan dan Jejaring Pelayanan Kesehatan
Membantu Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Pelayanan Kesehatan dalam
menerapkan sistem manajemen mutu pada fasilitas Jaringan dan Jejaring pelayanan
kesehatan UPT Puskesmas Cimarga yang terdiri dari Puskesmas Keliling, Bidan Desa
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, menyusun jadwal kegiatan pelayanan di
jaringan/jejaring kesehatan, dan mengevaluasi kegiatan pelayanan jaringan atau
jejaring pelayanan kesehatan.
F. Wakil manajemen mutu/penanggung jawab manajemen mutu
Kepala UPT Puskesmas Cimarga menunjuk seorang Wakil Manajemen Mutu yang
bertanggung Jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di UPT Puskesmas
Cimarga.
Selain itu Wakil Manajemen Mutu/ Penanggung Jawa Mutu juga :
Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara.
Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Cimarga tentang kinerja dari sistem
manajemen mutu dan kinerja pelayanan.
Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan sasaran/
pasien.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (mini lokakarya), pertemuan, breafing
pagi, diskusi, email, sms, wa dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara manajemen
dan pelakasana tentang permasalahan-permasalahan yang terkait dengan implementasi
sistem manajemen mutu, pencapaian sasaran/ indikator mutu dan kinerja serta umpan
balik masyarakat/ pelanggan tentang mutu/ kinerja Puskesmas. Pembahasan masalah
mutu dan kinerja dapat dilakukan dalam unit kerja, antar unit kerja untuk masalah-
masalah yang bersifat teknis dan operasional yang dilakukan baik terjadwal (minimal 2 kali
dalam setahun) maupun insidental sesuai dengan kebutuhan. Permasalan mutu, kinerja
dan permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem manajemen mutu secara periodik
juga perlu dibahas bersama melibatkan seluruh jajaran yang ada dalam organisasi.
Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan tinjauan manajemen atau pertemuan
telaah manajemen mutu dan kinerja.
Pertemuan tinjauan manajemen adalah proses evaluasi terhadap kesesuaian dan
efektivitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan
melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.
C. Luaran tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas system
manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan
identifikasi perubahan - perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu dilak
BAB V
MANAJEMEN SUMBERDAYA
A. Penyediaan sumber daya
Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi:
penyelenggaraan upaya Puskesmas maupun pelayanan klinis. Untuk keperluan
penyediaan SDM, proses pengajuan dilakukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala
Dinas Kesehatan. Selanjutnya prosedur dan pelaksanaan rekruitmen SDM dilakukan oleh
Dinas Kesehatan.
B. Manajemen sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusia, proses rekrutmen, proses kredensial, proses pelatihan
dan peningkatan kompetensi.
C. Infrastruktur (sarana dan prasarana)
Penataan ruang pelayanan menjadi fokus manajemen agar terjadi kenyamaan saat
menunggu antrian maupun pada saat pelayanan berlangsung.
D. Lingkungan kerja
Pemeliharaan lingkungan setiap saat untuk mempertahankan keindahan, kebersihan dan
kenyamanan.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Upaya Kesehatan Masyarakat
1. Perencanaan UKM, akses dan pengukuran kinerja
Perencanaan kegiatan UKM:
a. Berdasarkan pencapaian indikator kinerja Ukm tahun sebelumnya, umpan bailk
masyarakat/sasran, analisis kebutuhan masyarakat, peluang pengembangan/inovasi,
dan kebijakan Kota/Propinsi.
b. Seluruh data/informasi tersebut dibahas bersama antara Penanggung Jawab UKM
dan pelaksana upaya untuk menyusun usulan kegiatan UKM.
c. Usulan kegiatan UKM disusun dalam format RUK UKM yang memuat 5W1H (what,
who, why, when, where, how).
d. Usulan tersebut sebagai bahan pembahasan perencanaan tingkat Puskesmas Tim
PTP.
e. Untuk perencanaan tahun berjalan setelah diketahui persetujuan anggaran,
dilakukan bersama antara PJ UKM dan pelaksana dengan skala prioritas yang
digunakan untuk penentuan/pemilihan kegiatan.
f. Kegiatan terpilih disusun dalam bentuk RPK UKM yang disertai POA bulanan
Aksen UKM :
a. Rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RPK dan POA
disosialisasikan/komunikasi ke masyarakat sasaran melalui pertemuan mini
lokakarya bulanan/ lintas program, minilokakarya lintas sektor, pertemuan lintas
sektor tingkat kecamatan, atau melalui media (brosur/leaflet/papan pengumunan).
b. Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan UKM disusun bersama antara pelaksana
Puskesmas dengan sasaran.
c. Kepastian pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan, dan
menginformasikan bila terjadi perubahan jadwal kegiatan.
d. Informasi umpan balik (mutu/kinerja, kepuasan sasaran) diperoleh kotak saran,
SMD/MMD, survey kepuasan, atau wawancara langsung setelah pelaksanaan
kegiatan.
Pengukuran Kinerja UKM:
a. Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan indikator-indikator kinerja yang
ditetapkan oleh kepala Puskesmas untuk masing-masing UKM di Puskesmas,
mengacu kepada SPM kota dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
b. Penanggung Jawab UKM bersama dengan pelaksana menyusun rencana perbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian kinerja. Perbaikan kinerja UKM
dilaksanakan secara berkisinambungan.
c. Pelaksanaan monitoring pencapaian kinerja UKM dilakukan setiap bulan PJ UKM
kepada pelaksana melalui pertemuan yang dilaksanakan minilokakarya bulanan.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
Penetapan sasaran kegiatan UKM dilakukan berdasarkan pedoman program
masing-masing UKLM dengan pertimbangan peta masalah berbasis wilayah (by
name by address).
b. Tinjauan terhadap persyaratan
Pelaksanaan kegiatan melakukan tinjauan persyaratan sasaran kegiatan sebelum
dan setelah kegiatan, untuk mengevaluasi ketetapanan sasaran kegiatan. Apabila
dimungkinkan terjadi ketidak tepatan sasaran, maka pelaksana segera melakukan
tindakan korektif.
c. Komunikasi dengan sasaran
Komunikasi kepastian jadwal pelaksana UKM terhadap masyarakat/sasaran melalui
surat resmi, atau kunjungan koordinasi. Apabila terjadi perubahan jadwal
dikomunikasikan melalui sms atau telepon.
3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
- Pengendalian proses pelaksanaan UKM dilakukan dengan menetapkan pedoman/
panduan program, karangka acuan program/kegiatan dan SOP pelaksanan
kegiatan.
- Penanggung jawab dan pelaksana UKM melaksanakan kegiatan sesuai dengan
pedoman/panduan/karangka acuan/SOP/rencana kegiatan yang telah disusun
dan berdasarkan kebutuhan dan harapan masyarakat/sasaran.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
- Pelaksana menyusun laporan pelaksanaan kegiatan UKM kepada penanggung
jawab UKM memeriksa laporan apakah selaras dengan kebijakan,
pedoman/panduan, karangka acuan dan SOP kegiatan
- Secara sampling dan berkala Penanggung jawab UKM melakukan observasi
pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan cheklist/daftar tilik, dengan target
CR SOP minimal 70%.
Kewajiban pasien:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
2. Mematuhi nasehat petunjuk dokter dan dokter gigi
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di puskesmas
4. Memberi Imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (misalnya rekam medis) disimpan pada
tempat yang tidak lembab dan terang.
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien menjadi titik poin dalam manajemen
mutu
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan
Pasien
a. Penilaian indikator kinerja klinis dengan melihat
indikator mutu pelayanan klinis apakah sesuai indikator tidak.
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien dengan memantau apakah
di unit-unit pelayanan klinis sudah tersedia sarana prasarana untuk keselamatan
pasien.
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien, dengan membuat format pelaporan
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang mengakibatkan
pasien cedera seperti pasien jatuh karena lantai licin, dan lain-lain.
d. Analisis dan tindak lanjut, membuat analisa terhadap temuan masalah yang
mengakibatkan pasien cedera dan kemudian melakukan rencana tindak lanjut
untuk penanganan selanjutnya.
e. Penerapan Manajemen Resiko, melakukan kegiatan audit internal terhadap unit-
unit layanan secara berkesinambungan untuk melihat seberapa jauh tingkat
safety atau keamanan yang di punyai oleh unit pelayanan klinis tersebut.
BAB VII
PENUTUP
Dengan pembuatan Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Cimarga ini. Diharpkan
bahwa proses pelaksanaan sistem manajemen mutu baik dalam penyenggaraan UKM maupun
untuk penyelenggaraan pelayanan klinis yang akan diberlakukan di UPT Puskesmas Cimarga
dapat berjalan sesuai ketentuan yang sudah dibuat, bahwa pelayanan yang disediakan oleh
UPT Puskesmas Cimarga dilakukan berorintasi pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari
identifikasi kebutuhan dan harapan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
Seluruh staff UPT Puskesmas Cimarga diharapkan berkomitmen untuk
menyelanggarakan pelayanan yang berorintas pada pelanggan, memperhatikan keselamatn
pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang berkelenajutan.
Akhirnya diharapkan sistem manajemen mutu yang diterapkan di UPT Puskesmas
Cimarga akan senantiasa dapat terukur, akan selalu dimonitoring, sehingga dapat
mengendalikan berjalannya sistem, dapat terpelihara dan akan selalu disempurnakan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.