Anda di halaman 1dari 13

1. Imunitas aktif, KECUALI 7.

TIDAK termasuk pathogen


A. Melalui vaksinasi associate molecular pattern
B. Long life A. Toll Like Receptor
C. Akibat terpapar secara alamiah B. Flagelin
D. Didapat misalnya melalui C. SSDNA
plasenta D. LPS
E. Menghasilkan memori E. DSDNA

2. Merupakan organ limfoid perifer


8. BUKAN kharakteristik dari
A. Cairan limfatik
komplemen
B. Hati
A. Bekerja secara cascade
C. Thymus
B. Menyebabkan inflamasi
D. Eritrosit
C. Tidak Menghasilkan sel memori
E. Tonsil
D. Membantu opsonisasi
3. Lokasi produksi limfosit T fagositosis
A. Bone marrow E. Bekerja untuk mikroba
B. Lien intraseluler
C. Hati
D. Yolk sac 9. Sel T naïve TIDAK mengenali
E. Thymus antigen yang:
A. Berbentuk peptide
4. Perpindahan limfosit naïve dari
B. Di display oleh MHC
tempat maturasi ke limfonodus
C. Berasal dari epitop protein
perifer
D. Berbentuk Makromolekul
A. Re-emerge limfosit
E. Yang dipresentasikan oleh
B. Re-sirkulasi limfosit
makrophag
C. Homing limfosit
D. Cloning limfosit
10. Sel T naive masuk ke limfonodus
E. Aktifasi limfosit
melalui
5. Komponen imunitas inate A. Arteri limfonodus
A. CD4Th B. Afferen limfonodus
B. Antibodi C. Efferen limfonodus
C. Sel T D. Vena limfonodus
D. Sel B E. High endothelial venule
E. Komplemen
11. Contoh protozoa
6. Makrofag yang terdapat di tulang A. Anopheles
A. Sel Mikroglia B. M.tuberculosis
B. Sel dendritik C. Plasmodium
C. Sel kuper D. Cacing tambang
D. Sel makrofag bronkus E. HIV
E. Osteoclast
12. MHC kelas I mengenali 17. Limfosit B mature bisa:
A. CD8 A. membentuk antibodi
B. Sel DC B. menjadi limfosit B memory
C. Erithrocyte C. menjadi plasma cell
D. Sel Makrophag D. berperan dalam humoral
E. Sel CD4 immunity
E. semua benar
13. Degranulasi mast cell pada infeksi
cacing terjadi bila sel mast berkatan 18. Fungsi efektor reseptor sel B
dengan Ig dimediasi melalui:
A. G A. Variable region
B. A B. Constant region
C. M C. Hypervariable region
D. Determinan region
D. D
E. Ig alfa dan Ig beta
E. E
19. Bagian dari reseptor sel B yang
14. Individu dibawah ini mudah mengalami mutasi somatik pada
mengalami infeksi jamur, KECUALI paparan berulang dengan antigen:
A. Mutasi IL-17 A. Variable region
B. Kekurangan Netrofil B. Constant region Heavy chain
C. Penggunaan radioterapi C. Constant region light chain
D. Status gizi baik D. Determinan region
E. Penggunaan kortikosteroid E. Ig alfa dan Ig beta

20. Antibodi dengan polivalensi


15. Limfosit “B” dalam limfonodus
sehingga memiliki aviditas dengan
terdapat pada :
antigen paling tinggi:
A. Capsula fibrosa
A. IgA
B. Trabekulae B. IgD
C. Germinal centre C. IgE
D. Sinus trabekularis D. IgG
E. Sinus medullaris E. IgM

16. Naive T cell bergerak ke limfonodus


melalui
A. Afferent Lymphatic Vessel
B. Efferent Lymphatic Vessel
C. Arteri
D. Vena
E. Saluran Mesenkim
21. Pada perkembangan sel T dan sel B 25. Sitokin yang merupakan mediator
dalam timus dan bone marrow inflamasi utama dan menyebabkan
dikenal istilah Positive selection, rekrutmen netrofil pada daerah luka:
yaitu: A. IL-4
A. Sel T dan sel B yang tidak B. IL-2
memiliki reseptor akan mati C. IL-5
sebelum dewasa D. IFN Gamma
B. Sel T dan sel B yang tidak E. IL-17
memiliki reseptor akan tetap 26. Kemokine yang dikeluarkan oleh
hidup HEV pada limfonodus yang
C. Sel T dan sel B yang memiliki menyebabkan sel T naïve menetap
reseptor akan mati
sementara (homing) adalah:
D. Sel T dan sel B yang memiliki
reseptor akan tetap hidup A. CCR3
E. Sel T dan sel B yang B. CCR5
reseptornya mengikat lemah C. CCR7
antigen akan hidup D. CXCL10 dan CXCL11
E. CCL19 dan CCL21
22. Manakah yang merupakan awal dari 27. Protein yang dikeluarkan oleh CTL
aktivasi sel T? yang menyebabkan apoptosis sel
A. Agregasi TCR-CD3 kompleks yang terinfeksi mikro intraseluler
B. Aktifasi protein kinase dan adalah:
protein sel surface A. Perforin
C. Ikatan antigen pada TCR B. Granzyme
D. Aktivasi factor transkripsi C. Lisozim
E. Ikatan B7 dan CD28 D. Protease
E. Caspase

23. Sitokin yang disekresi oleh APC dan


28. Jenis sel T yang berperan untuk
mestimulasi diferensiasi sel T naïve
produksi antibiotik natural, defensin,
menjadi sel Th1
meningkatkan integritas epitel dan
A. IL-1
berfisat antifungi adalah:
B. IL-6
C. IL-12 A. TH1
D. TNF alfa B. TH2
E. IFN Gamma C. TH3
D. TReg
24. Beberapa jenis sitokin berbeda yang E. TH17
29. Protein yang disekresi oleh CTL
memiliki aksi atau efek yang sama
yang menyebabkan kebocoran pada
disebut:
plasma membrane sel yang
A. autokrin
B. parakrin terinfeksi:
C. pleiotropism A. Caspase
D. redundancy B. Granzyme
E. multiefektor C. Perforin
D. Protease
E. Lysozyme
30. Protein membrane pada permukaan Respon imun humoral penderita
CTL yang juga dapat menyebabkan tersebut dapat ditemukan meningkat
apoptosis sel yang terinfeksi setelah dengan tingginya titer imunoglobulin
berikatan dengan reseptornya CD95: terhadap antigen Phenolic
A. Fas Ligand Glycolipid-I (PGL-1) M.leprae :
B. Caspase A. Ig A
C. Granzyme B. Ig D
D. Perforin C. Ig E
E. Protease D. Ig G
E. Ig M
31. Seorang laki-laki berusia 26 tahun
yang didiagnosa suspek demam 34. Pemeriksaan laboratorium terhadap
tifoid mengalami melena sejak 7 hari respon imun humoral pada enderita
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik diatas yang paling tepat dan cepat
menunjukkan adanya tanda demam ialah :
38.2o C, lidah kotor, subcomatous. A. Dipstick
Selain pemeriksaan kultur darah B. Mycobacterium leprae particle
sebagai pemeriksaan konfirmasi agglutination test (MLPA)
laboratorium dapat dilakukan juga C. Lateral flow
pemeriksaan serologis yang tepat D. Tes Fernandez
dengan tes: E. Tes Mitsuda
A. Haemagglutination tes
B. Lateral flow 35. Jenis cyokine related gene yang
C. Microscopic Agglutination tes ekspresinya berfungsi dalam
(MAT) maturasi sel B untuk menghasilkan
D. Floculation test imunoglobulin sebagai bentuk
E. Complement Fixation Test
respon imun humoral terhadap
32. Pemeriksaan serologis pada infeksi mikroba ialah :
penderita demam tifoid untuk A. Interleukin 6
B. Interleukin 10
mendeteksi imunoglobulin :
C. Suppressor of cytokine
A. Ig A signaling-1 (SOCS-1)
B. Ig D D. Suppressor of cytokine
C. Ig E signaling-3 (SOCS-3)
D. Ig G E. Toll Like Receptor-4 (TLR-4)
E. Ig M
36. Hal dibawah ini merupakan
33. Seorang wanita berusia 45 tahun komponen utama yang bersifat
yang didiagnosa menderita infeksi antigenik kuat dari mikroorganisme
Mycobacterium leprae (M.leprae) Gram negatif :
sejak 1 tahun lalu. Ditemukan A. Peptidoglikan
adanya basil pada slit skin smear B. Lipopolisakharida
C. Asam mikolik
cuping telinga kanan dengan
D. Lipoprotein
pewarnaan basil tahan asam (BTA). E. Phenolic Glycolipid -1 (PGL-1)
37. Jenis sitokin yang berfungsi sebagai 41. Seorang bayi laki-laki berusia 6
antiviral: bulan dibawa ke puskesmas oleh
A. Interleukin-10 ibunya, dengan keluhan utama
B. Interferon alpha kemerahan pada kedua pipi sejak
C. TGF beta usia 3 bulan, disertai dengan kulit
D. IL-1 kering dan gatal sehingga
E. TNF alpha menganggu tidur pasien. Riwayat
asma pada kedua orang tua (+).
38. Seorang pria berusia 17 tahun Apakah terapi yang dapat diberikan
menderita infeksi bakteri pada untuk kasus di atas?
traktus digestivus sejak 8 hari yang A. antihistamin, antibiotik sistemik
B. antibiotik topikal, antihistamin
lalu. Pada pemerikaan fisik
C. antibiotik topikal, antibiotik
ditemukan adanya demam, ngilu sistemik
pada otot betis, ikterus dan pada D. kortikosteroid sistemik, antibiotik
pemeriksaan laboratorium sistemik
ditemukan peningkatan titer Ig M E. kortikosteroid topikal,
terhadap antigen spesifik Leptospira antihistamin
Icterohaemorrhagica.
42. Seorang anak laki-laki berusia 5
Proses awal fagositosis terhadap sel
bulan, dengan keluhan bercak
bakteri disebut: merah dikedua pipi sejak usia 3
A. Engulfment bulan, anak tsb menderita Dermatitis
B. Chemotaxis Atopik, berikut gejala yang TIDAK
C. Formasi fagosom ditemukan sebagai kriteria mayor DA
D. Fusion adalah :
E. Digestion A. gatal yang intens
B. penyakitnyakronis residif
39. Sitokin yang berfungsi dalam C. terdapat gangguan ceramide
menginduksi demam pada infeksi pada kulit
bakteri : D. kekeringan kulit
A. IL-12 E. peningkatan kadar IgE
B. IL-8
C. IL-1 43. Pada Dermatitis Atopik, mekanisme
D. IL-5 hipersensitivitas yang terlibat adalah:
E. IL-9 A. Reaksi anafilaktik (tipe I)
B. Sitotoksik (tipe II)
40. Erupsi obat alergi (EOA) atau alergi C. Kompleks Imun (tipe III)
obat TIDAK bisa terjadi jika : D. Respon lambat (tipe I)
A. mengikuti Hipersensitivitas tipe II E. Tipe lambat (tipe IV)
B. mengikuti Hipersensitivitas tipe
III
C. Dosis terapeutik/normal
D. Dosis rendah tapi multiple dose
E. Bisa mengikuti Hipersensitivitas
tipe IV
44. Seorang laki-laki berusia 25 tahun 47. Seorang wanita 30 tahun, 3 minggu
dating ke IRD dengan keluhan ini mengeluh lemas, anemia, berat
bercak merah di seluruh tubuh badan sangat menurun dan sering
disertai luka di bibir dan kelamin. diare dalam 1 bulan terakhir tetapi
Keadaan ini dialami 6 hari yang lalu. tidak setiap hari tanpa penyebab
Tiga hari setelah muncul bercak di yang jelas. Penderita sudah berobat
kulit, mata memerah. Batuk ke Puskesmas dan dianjurkan
berdahak muncul dan minum obat melakukan RAPID TEST (ELISA).
tablet dan sirup obat batuk. Patomekanisme penyakit pada
Gambaran klinis purpura kasus ini adalah menurunnya kadar
generalisata, konjungtiva hiperemis, CD4. Penyebab turunnya kadar CD4
erosi dan krusta di bibir dan kelamin. adalah sel CD4 yang terinfeksi
Diagnosis yang mungkin adalah: langsung dibunuh oleh CTL dan virus
A. Sindrom Stevens Jhonson’s itu sendiri serta penyebab yang lain?
B. NekrolisisEpidermolisisToksik A. Meningkatnya kerentanan sel
C. EritemaMultiforme Minor CD4 untuk apoptosis
D. Psoriasis Artropatika B. Sel CD4 cenderung berubah
E. SindromHenochPurpura menjadi sel virus baru
C. Sel CD4 tidak terdeteksi karena
45. Yang bukan merupakan factor resiko intinya sudah berubah
untuk timbulnya erupsi obat alergik D. Sel CD4 berubah fungsi menjadi
adalah? sel CTL
A. Polifarmasi
E. Sel CD4 diikat oleh sel memori
B. Asma bronkiale
sehingga tidak terdeteksi
C. Riwayat hipersensitivitas
48. Lamanya masa Window Period
D. Overdosis
Human Immunodefisiency Virus
E. Faktor atopik adalah:
A. 2 – 8 bulan
46. Seorang laki-laki berusia 37 tahun B. 3 – 6 bulan
datang ke dokter dengan keluhan C. 4 – 8 bulan
gatal diwajah dan badan, pada
D. 3 – 10 bulan
pemeriksaan fisis tampak papul
polimorfi. Di kedua lengan dan E. 4 – 10 bulan
tungkai terdapat tattoo. Keluhan lain 49. Mekanisme immunomodulator
berat badan menurun drastic dalam sebagai berikut:
1 bulan terakhir. Penderita sudah A. imunorestorasi, imunostimulasi,
berobat kepuskesmas tapi tidak ada
dan desensitasi
perubahan hasil pemeriksaan dokter
ada TB (Tuberkulosis Paru). B. imunorestorasi, imunostimulasi,
Apapenyebab yang paling mungkin dan imunisasi
untuk kasus di atas? C. imunorestorasi, imunostimulasi,
A. Human immunodeficiency virus dan imunosupresi
B. Human papilloma virus D. imunorestorasi, imunostimulasi,
C. Varicella zoster virus dan imunoterapi
D. Hepatitis virus E. imunorestorasi, imunostimulasi,
E. Herpes simpleks virus dan transplantasi
50. Obat yang tidak termasuk 54. “Graft versus host disease” kadang
imunosupresi dibawah ini adalah: ditemukan pada proses transplantasi
A. Kortikosteroid A. Ginjal
B. Takrolimus B. Hati
C. siklosporin C. Kornea
D. Metotreksat D. Sumsum Tulang
E. Levamisol E. Kulit

51. Efek kortikosteroid diantaranya 55. Yang paling berperan pada


adalah: hyperacute rejection pasca
A. anti alergi, antimitosis, dan transplantasi organ adalah
antiinflamasi A. Pre existing antibody
B. anti alergi, antimitosis, dan anti B. CD 4 T lymphocyte
histamine C. CD8 T lymphosite
C. anti alergi, antimitosis, dan D. Sel APC
antimetbolik E. Sel Plasma
D. anti alergi, antimitosis, dan Anti 56. Yang paling berperan pada cronic
TNF-α rejection pasca transplantasi organ
E. anti alergi, antimitosis, dan Anti adalah
pruritus A. CD 4 T lymphocyte
B. CD8 T lymphosite
52. Pada metode “direct” C. Sel APC
immunohistokimia, yang dilabel D. Sel Plasma
dengan kromogen atau enzym
adalah E. Pre existing antibody
A. Primary antibody
B. Secondary antibody 57. Yang dikenali khusus sebagai
allogenic molekul pada proses direct
C. Avidin biotin complex
dan indirect recognition pada
D. Bridging antibody transplantasi sel atau jaringan adalah
E. Tertiary complex antibody A. peptide self
B. peptide asing
53. Antigen retrieval pada pemeriksaan C. MHC donor
immunohistokimia yang biasa
dilakukan adalah D. MHC recipient
A. Metode pemanasan E. APC donor
B. Dengan enzym protease
C. Fiksasi dengan formalin buffer 58. Yang termasuk Congenital
Immunodeficiency tipe innate
D. A dan B benar
immunity adalah KECUALI
E. A, B dan C benar A. Paghocytic Disfuction
B. Complement deficiencies
C. Leucocyte adhesion deficiency
D. Defect in Lymphocyte maturation
E. Defective lytic enzyme
59. Severe Combined Imunodeficiency 63. Sel-sel tumor bisa memproduksi
(SCID) bisa disebabkan oleh. molekul cytokine yang berperan
KECUALI: sebagai anti tumor response. Molekul
A. Common gamma Chain tersebut adalah
Receptor deficiency A. MHC kls I
B. Adenosine Deaminase (ADA) B. IL-2
Deficiency C. TGF beta
C. RAG 1 Deficiency D. TGF alpha
D. RAG 2 Deficiency E. TNF
E. T Cell Deficiency
64. Fungsi dari antigen tumor selain
60. Karakteristik dari X Linkage Hyper IgM memicu respon imun adalah untuk
Syndrome adalah, KECUALI kepentingan
A. Mutasi pada gen yang A. Diagnosis
mengkode protein CD 40 B. Therapy
B. Tidak ada aktifasi help factor dari C. Targeted Therapy
sel T ke sel B D. A dan B benar
C. RAG dan ADA deficiency E. A, B dan C benar
D. Tidak ada switch IgM ke IgA
atau Ig G 65. Cross reaction antara antigen
E. Terjadi peningggian kadar IgM streptokokkus dan antigen pada epitol
sel otot jantung, yang bisa
menyebabkan Rheumatic Heart
61. Contoh Antigen tumor yang dikode dari Disease, menunjukkan mekanisme
genome Virus onkogenik yang autoimun dengan proses:
menyisip masuk pada DNA sel tumor A. Molecular Mimicry
adalah B. Polyclonal B Cell activation
A. EBNA
C. Polyclonal T cell activation
B. AFP
D. Exposeure of Hidden self
C. CEA
antigen
D. MUC1
E. Genetic Susseptibility
E. Ca 125
66. Antigen yang bisa tidak memicu respon
62. Sel Tumor bisa mempunyai imun dengan memicu aktivasi sel B
kemampuan untuk menghindar dari dan sel T, malah memicu clonal anergy
serangan sel imun melalui disebut:
mekasnisme A. Clonal expantion
A. Menekan ekspresi MHC kls I
B. Clonal deletion
B. Menekan ekspresi MHC kls II
C. Clonal anergy
C. Menekan ekspresi Kostimulator
D. Imunogen
D. A dan B benar
E. Tolerogen
E. A, B dan C benar
67. Proses maturasi sel B terjadi di Sum 71. Yang termasuk tes imunologi yang
sum tulang dan jaringan limfoid perifer. menggunakan label adalah:
Pada proses Central Tolerance Cell B A. ELISA
terjadi proses selection berupa: B. Metode presipitasi
A. Receptor editing C. Metode aglutinasi
B. Clonal Deletion D. Complement Fixation Test
C. Clonal anergy E. Bukan salah satu di atas
D. A dan B benar
E. A, B dan C benar 72. Anak laki-laki masuk dbawa ke
poliklinik dengan keluhan sakit perut,
68. Pada proses central Tolerance Cell T, malas makan, dan sakit kepala/pusing.
bisa terjadi proses selection berupa Hasil pemeriksaan menunjukkan
A. Receptor editing peningkatan jumlah sel eosinofil yang
B. Clonal Deletion/ apoptosis signifikan. Diagnosis yang paling
C. Clonal anergy mungkin untuk peningkatan jenis sel
D. A dan B benar tersebut adalah:
A. infeksi virus
E. A, B dan C benar
B. infeksi bakteri
C. infestasi cacing
69. Pada proses peripheral Tolerance Cell
T dan Cell B , bisa terjadi proses D. semua jawaban di atas benar
selection berupa E. semua jawaban di atas salah
A. Clonal Deletion/ apoptosis
B. Clonal anergy 73. Seorang anak laki-laki, 1 tahun, BB 8,2
C. Receptor editing kg dibawa ke poli anak dengan keluhan
D. A dan B benar pucat sejak 2 minggu lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan ikterik,
E. A, B dan C benar
splenomegali. Hasil lab menunjukkan
Hb 7,2%, leukosit 6.900/mm3, PLT
70. Seorang wanita pekerja seksual, 26 194.000/mm3, Fe serum dan TIBC
tahun, datang ke RS dan mengeluh normal, Coombs tes menunjukkan
berat badan menurun dan diare sudah hasil positif. Diagnosis yang paling
berlangsung lebih kurang sebulan. memungkinkan pada pasien ini adalah
Gejala dan tanda menunjang diagnosis A. Anemia Hemolitik Autoimun
HIV.
B. Anemia Defisiensi Besi
Diagnosis pasti ditegakkan dengan
mendeteksi antibodi terhadap C. Anemia Aplastik
komponen protein virus HIV melalui D. Anemia Megaloblastik
tes: E. Bukan salah satu diatas
A. ELISA
B. FACS
C. Imunohistokimia
D. Western Blot
E. Jawaban A, B dan C benar
74. Tujuan pemeriksaan tes Coombs pada 78. Metode Fluorescent Activated Cell
pasien ini adalah: Sorter (FACS) adalah salah satu tes
A. Untuk mengetahui adanya laboratorium imunologi yang dilakukan
antigen pada permukaan sel untuk menilai:
darah merah A. Fungsi respon imun humoral
B. Untuk mengetahui adanya B. Fungsi respon imun seluler
antibodi terhadap antigen di C. Fungsi respon imun innate
permukaan eritrosit D. Semua jawaban di atas benar
C. Untuk mengetahui adanya E. Semua jawaban di atas salah
eritrosit yang lisis
D. Untuk mengetahui adanya 79. Seorang anak umur 2 tahun dengan
kelainan struktur membran gatal-gatal dan bentol-bentol di kulit
eritrosit setelah mengkonsumsi makanan
E. Untuk mengetahui adanya tertentu.
anemia karena penyakit kronik Pernyataan yang benar untuk kasus
tersebut:
75. Seorang wanita melakukan A. Diagnosa pasti penyakit ini
pemeriksaan laboratorium untuk dengan pemeriksaan
memastikan kehamilannya setelah laboratorium
terlamabat haid selama 1 minggu. B. Kemungkinan besar penyakit ini
Pemeriksaan yang dokter anjurkan akan menetap sampai dewasa
adalah pemeriksaan beta HCG rapid C. Biasanya disebabkan oleh ikan
test. Prinsip tes tersebut adalah: D. ASI eksklusif dapat menurunkan
A. Aglutinasi resiko penyakit ini
B. Presipitasi E. Pemberian obat kortikosteroid
C. Imunoturbidimetri merupakan penanganan utama
D. Imunokromatografi
E. Bukan salah satu diatas 80. Seorang laki-laki mengalami diare
kronik yang kadang disertai darah.
76. Tujuan dilakukan tes CD4 metode Akibat penyakit ini pasien mengalami
Fluorescent Activated Cell Sorter penurunan BB sampai 10 Kg. Hal ini
(FACS) pada pasien HIV/AIDS adalah: dialami jika dia mengkonsumsi roti
A. Sebagai tes saring yang terbuat dari gandum.
B. Untuk konfirmasi hasil rapid test Pernyataan yang benar untuk kasus
C. Untuk menegakkan diagnosis ini:
pasti A. Penyakit ini didasari oleh
D. Untuk penentuan pemberian hipersensitivitas tipe 3
terapi anti retrovirus B. Antibodi terbentuk terhadap
E. Semua jawaban di atas benar polisakarida dari gandum
C. Fatique merupakan salah satu
77. Coomb Test dapat diinterpretasi gejala yang menonjol
dengan melihat adanya: D. Selain gandum pasien ini juga
A. Terbentuknya cincin presipitasi harus menghindari beras dan
B. Terbentuknya aglutinasi jagung
C. Terjadinya lisis eritrosit E. Penyakit ini banyak di temukan
D. Perobahan warna pada Ras Asia
E. Bukan salah satu di atas
81. Seorang laki-laki umur 30 tahun C. Urtikaria setelah mengkonsumsi
mengalami gejala muka dan badan soft drink atau kentang yang
memerah dan jantung berdebar mengandung pengawet asam
setelah mengkonsumsi ikan. benzoat
Sebelumnya dia tidak pernah D. Urtikaria setelah mengkonsumsi
mengalami hal ini. Dia dan udang disertai kadar plasma IgE
keluarganya tidak ada riwayat alergi. yang tinggi
Sudah sebulan dia mendapatkan E. Migren setelah mengkonsumsi
pengobatan TBC paru ikan tuna kaleng yang
Pernyataan yang salah: mengandung tinggi histamine
A. Kemungkinan besar dia
mengalami alergi ikan 84. Pernyataan yang salah:
B. Pada ikan tersebut mungkin A. Pada obesitas terjadi inflamasi
mengandung histamin yang kronik derajat rendah dengan
tinggi peningkatan TNFa dan IL-6
C. Monoamine oxidase (MAO) B. Inflamasi pada obesitas
normalnya dapat menonaktifkan menyebabkan gangguan efek
histamin insulin (resistensi insulin)
D. MAO pada pasien ini dapat C. Pada malnutrisi terjadi
dihambat oleh obat TBC INH penurunan jumlah CD4 dan CD8
E. Mikroba pada ikan tidak segar dan respon imun humoral
dapat mensintesa histamin dari D. Defisiensi vitamin A dapat
asam amino histidine menyebabkan gangguan fungsi
imunitas alamiah karena
82. Pernyataan yang benar untuk Alergi gangguan integritas epitel dan
Telur: penurunan sekresi mukosa
A. Komponen protein allergen E. Defisiensi vitamin A tidak
hanya terdapat pada putih telur mempengaruhi jumlah sel lekosit
B. Kuning telur banyak dan fungsi sel T
mengandung kolesterol dan tidak
mengandung protein allergen 85. Pernyataan yang salah mengenai
C. Allergen pada telur stabil dengan imunisasi:
pemanasan A. Transfer IgG dari ibu ke janin
D. Alergi telur pada anak biasanya melalui plasenta merupakan
menetap sampai dewasa imunisasi pasif natural
E. Perlu menghindari semua jenis B. Imunisasi pasif natural juga dapat
makanan sumber protein karena melalui ASI
dapat terjadi cross reaction C. Imunisasi turis yang akan segera
ke daerah tropis merupakan
83. Yang manakah berikut ini yang tidak contoh imunisasi aktif
termasuk reaksi intoleransi makanan D. Imunisasi pasif heterolog lebih
A. Phenylketonuria akibat defisiensi beresiko dari pada homolog
enzim untuk metabolisme E. Imunisasi pasif heterolog dapat
Phenylalanin menyebabkan reaksi
B. Reaksi urtikaria setelah hipersensitivitas tipe 1 dan 3
mengkonsumsi makanan yang
mengandung pewarna buatan
86. Vaksin yang berasal dari toksin kuman: 91. Penyakit vaskulitis yang mengenai
A. Hepatitis B pembuluh darah besar adalah:
B. Difteri A. Penyakit Kawasaki
C. BCG B. Poliarteritis nodosa
D. Polio C. Penyakit takayasu
E. Pertussis D. Wegener granulomatosis
E. Purpura Henoch-Schonlein
87. Respon imun primer terhadap antigen
memiliki ciri sebagai berikut: 92. Penyakit vaskulitis yang biasanya
A. Lebih banyak IgG daripada IgM menyerang pembuluh darah saluran
B. Pembentukan antibodinya sangat napas dan paru-paru adalah:
cepat A. Penyakit Kawasaki
C. IgG dan IgM sama banyak B. Poliarteritis nodosa
D. Membentuk sel memori C. Penyakit takayasu
E. Lebih banyak IgA D. Wegener granulomatosis
E. Purpura Henoch-Schonlein
88. Perbedaan imunisasi aktif dan pasif:
A. Imunisasi aktif tidak bertahan 93. Gejala Obstruksi nasi yang timbul pada
lama rinitis alergi disebabkan oleh karena
B. Imunisasi aktif tidak memiliki sel A. Vasodilatasi pembuluh darah
memori mukosa hidung
C. Imunisasi aktif tidak untuk B. Vasodilatasi dan permeabilitas
pengobatan pembuluh darah mukosa hidung
D. Imunisasi pasif dapat untuk meningkat
pencegahan C. Vasodilatasi dan permeabilitas
E. Imunisasi pasif relative lebih pembuluh darah mukosa hidung
murah menurun
D. Hipersekresi kelenjar pada
89. Syarat vaksin yang baik: mukosa hidung
A. Patogenitasnya tinggi E. Hiposekresi kelenjar pada
B. Imunogenitasnya rendah mukosa hidung
C. Penyimpanan pada suhu kamar
D. Toksisitasnya rendah 94. Contoh reaksi hipersensitifitas tipe I
E. Harganya tidak murah dari Gell dan Coombs dibawah ini
adalah
90. Kelainan organ tubuh yang sering A. Reaksi transfusi
terlibat atau terkena pada penyakit B. Rinitis alergi
Purpura Henoch-Schonlein adalah: C. Reaksi tuberculin
A. Kulit D. Reaksi arthus
B. Ginjal E. Reaksi Mantoux
C. Sendi
D. Mata
E. Abdomen
95. Yang termasuk mediator sekunder 99. Yang termasuk obat pereda asma
pada Hipersesnsirtifitas tipe I adalah dalam keadaan serangan ( Reliever )
A. Prostaglandin dibawah ini adalah
B. Bradikinin A. Antihistamin
C. Histamin B. Antilekotrien
D. Antihistamin C. Immunoterapi
E. Interferon gamma D. SABA (Short Acting Beta 2
Agonis)
96. Reaksi Tipe III dari Gell dan Coombs E. Kromon
disebut juga
A. Reaksi kompleks –Imune 100. Salah satu tanda asma berat pada
B. Delayed hipersesisitivity orang dewasa adalah
C. Sitotoksik A. Pulsus paradoksus
D. Sitolisis B. Stridor inspiratoar
E. Early reaction C. Nadi 100-120/menit
97. Reaksi anafilaktoid terjadi oleh karena: D. Otot bantu pernapasan tidak
A. Sering disertai adanya riwayat bekerja
atopi E. Mungkin agak gelisah
B. Diperantarai oleh Ig G
C. Perlu sensitisasi
D. Mekanismenya melalui jalur
efektor non imun
E. Diperantarai oleh Ig E

98. Pernyataan yang sesuai dengan reaksi


arthus adalah
A. Merupakan reaksi yang bersifat
lokal
B. Terdapat riwayat atopi dalam
keluarga
C. Tidak melibatkan antibodi
D. Melibatkan hanya sel saja
E. Disebut juga reaksi sitotoksik

Anda mungkin juga menyukai