Anda di halaman 1dari 51

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PERASAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI PENGENDALI


INFESTASI Argulus PADA IKAN KOMET (Carassius auratus auratus)

SKRIPSI
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

Oleh :
PUPUT PUSPITASARI
BOGOR- JAWA BARAT

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2012

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PERASAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI PENGENDALI


INFESTASI Argulus PADA IKAN KOMET (Carassius auratus auratus)

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Perikanan pada Program Studi Budidaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga

Oleh:

PUPUT PUSPITASARI
NIM. 060710156P

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua

Dr.Kismiyati.Ir.M.Si. Laksmi Sulmartiwi, S.Pi.,MP


NIP. 19590808 198603 2 002 NIP. 19720302 199702 2 001

Mengetahui,

Fakultas Perikanan dan Kelautan


Universitas Airlangga
Dekan

Prof. Dr.Hj. Sri Subekti, drh., DEA


NIP. 19520517 197803 2 001

ii

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Setelah mempelajari dan menguji dengan sungguh-sungguh, kami berpendapat


bahwa Skripsi ini, baik ruang lingkup maupun kualitasnya dapat diajukan sebagai
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan

Tanggal Ujian : 09 November 2011

Menyetujui,
Panitia Penguji
Ketua

Dr. Gunanti Mahasri, Ir., M.Si


NIP. 19600912 198603 2 001

Sekretaris Anggota

Prof. Dr.Hj. Sri Subekti, drh., DEA Abdul Manan, S.Pi.,M.Si.


NIP. 19520517 197803 2 001 NIP. 19800517 200312 1 004

Anggota Anggota

Dr. Kismiyati, M.Si., Ir Laksmi Sulmartiwi, S.Pi., MP


NIP. 19590808 198603 2 002 NIP. 19720302 199702 2 001

Surabaya, 20 Januari 2012


Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga

Prof. Dr. Drh. Hj. Sri Subekti B. S., DEA


NIP. 19520517 197803 2 001

iii

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

RINGKASAN

PUPUT PUSPITASARI. Perasan Daun Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai


Pengendali Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius auratus auratus).
Dosen Pembimbing Dr.Kismiyati,Ir.,M.Si. dan Laksmi Sulmartiwi, S.Pi.,MP.

Budidaya ikan komet sangat populer hampir di seluruh Indonesia. Masalah


produksi yang terkait dengan budidaya, tidak dapat terlepas dari penyakit karena
dapat menyebabkan kematian pada ikan. Salah satu parasit yang sering
menyerang ikan komet adalah Argulus. Argulus adalah parasit ikan dari klas
Branchiura. Salah satu alternatif pengendalian infestasi Argulus yang aman adalah
dengan menggunakan tanaman obat. Salah satu tanaman yang dapat digunakan
untuk mengendalikan parasit Argulus adalah daun pepaya. Kandungan zat aktif
dalam daun pepaya salah satunya adalah alkaloid carpain. Alkaloid carpain
merupakan insektisida yang mempengaruhi sistem saraf.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perasan daun
pepaya (Carica papaya L.) dapat melepaskan Argulus yang menginfestasi ikan
komet (Carassius auratus auratus) dan mengetahui konsentrasi perasan daun
pepaya yang efektif sebagai pengendali Argulus yang menginfestasi ikan komet.
Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental laboratorik dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang
digunakan adalah konsentrasi perasan daun pepaya yang berbeda, yaitu A (0%), B
(20%), C (25%) dan D (30%) dengan lima kali ulangan. Parameter utama yang
diamati adalah lepasnya Argulus yang menempel pada ikan komet dan
pengamatan tingkah laku ikan. Parameter penunjang meliputi kualitas air antara
lain suhu, pH, dan oksigen terlarut. Analisis data menggunakan uji statistik
ANOVA (Analisis of Variance) untuk mengetahui apakah ada perbedaan antar
perlakuan, dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.
Hasil penelitian dengan perhitungan menggunakan uji ANOVA dengan
p<5% menunjukkan bahwa perendaman perasan daun pepaya berpengaruh
terhadap infestasi Argulus pada ikan komet. Perasan daun pepaya yang terbaik
adalah pada perlakuan D(30%) dengan rata-rata dapat melepaskan Argulus
sebanyak 88% dengan lama perendaman 20 menit.

iv

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

SUMMARY

PUPUT PUSPITASARI. Papaya Leaf Juice (Carica papaya L.) for Control
infestation of Argulus at Comet Fish (Carassius auratus auratus). Academic
advisor Dr. Kismiyati,Ir.,M.Si. and Laksmi Sulmartiwi, S.Pi.,MP.

Comet fish farming are very popular almost all over Indonesia. Production
problems associated with cultivation can not be separated from discussions about
the disease that can cause death in fish. One of the parasites known to infect
comet fish is Argulus. Argulus is a parasite of fish from Branchiura. One
alternative to the safe control of ectoparasites is to use medicinal plants. One plant
that can be used to control the parasite Argulus is papaya. The content of the
papaya leaves one of them is an alkaloid carpain. Alkaloids carpain an insecticide
that affects the nervous system.
The purpose of this study was to determine which the juice of papaya
leaves (Carica papaya L.) can release Argulus that infest comet fish (Carassius
auratus auratus) and knowing the concentration of papaya leaf juice is effective
as a control Argulus that infest comet fish.
The method used is an experimental laboratory with a Completely
Randomized Design (CRD) as an experimental design. The treatments used were
is the concentration of the difference papaya leaf juice, A (0%), B (20%), C (25%)
and D (30%) with five replications. The main parameters of the observed loss of
Argulus is attached to the comet fish and behavior of comet fish. Observations
include water quality parameters include temperature, pH, and dissolved oxygen.
Analysis of data by using ANOVA test (Analysis of Variance),if there is a
difference among treatments, followed by Duncan's Multiple range test.
The result showed ANOVA test with p <5% indicates that the soaking
juice of papaya leaves Argulus infestations affect the comet fish. The best juice of
papaya leaves is treatment D (30%) which can move 88% in immersion for 20
minutes.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai salah satu syarat

kelulusan di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga dengan

judul, “Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Infestasi

Argulus Pada Ikan Komet (Carassius auratus auratus)”.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa Skripsi

ini masih belum sempurna, sehingga kritik dan saran sangat diperlukan demi

perbaikan dan kesempurnaan. Selain itu penulis berharap agar Skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Surabaya, November 2011

Penulis

vi

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari bahwa terwujudnya laporan skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak, baik bantuan materil maupun spirituil yang diberikan

kepada penulis. Oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini penulis tak lupa

untuk menyampaikan rasa ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Sri Subekti, drh., DEA selaku Dekan Fakultas Perikanan

dan Kelautan Universitas Airlangga.

2. Ibu Dr.Kismiyati,Ir.,M.Si dan Ibu Laksmi Sulmartiwi, S.Pi.,MP selaku

dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, dan

pengarahan dalam Skripsi ini.

3. Ibu Dr.Gunanti Mahasri,Ir.,M.Si selaku ketua penguji, Ibu Prof. Dr. Hj. Sri

Subekti, drh., DEA selaku sekretaris penguji, dan Bapak Abdul Manan,

S.Pi., M.Si selaku anggota penguji yang telah bersedia meluangkan waktu

untuk memberikan pertanyaan, kritik maupun saran pada seminar proposal

sampai selesainya skripsi ini.

4. Ayahanda dr.M.Syafi’I M.Si, Ibunda Misniarti, Adik-adiku Ami dan

Wulan serta keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan,

materi, dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Moch. Amin Alamsjah,Ir.,M.Si.,Ph.D selaku dosen wali saya yang selalu

mendukung dan memberi semangat demi kelancaran skripsi ini.

6. Segenap dosen dan staf Fakultas Perikanan dan Kelautan yang turut

membantu dalam kelancaran terselesaikannya Skripsi ini.

7. Tim penelitian parasit Argulus, Silvi Intan, Iqbal Ghazali dan Noor Hafidz

vii

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

8. Sahabat-sahabatku Riris, Ajeng, Shincia, Dinda, Fara, Jeny, Hilda, Rika,

Fitri, Adit, Risma, Yayuk,Tery, Zaidah,Widya,Nining, Astri, Etis dan

Nisa.

9. Kawan-kawan seperjuangan “Laskar Plankton” S-1 Budidaya Perairan

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga khususnya

angkatan 2007 yang selama ini banyak membantu serta turut mendukung

hingga selesainya Skripsi ini.

10. Semua pihak yang membantu hingga terselesainya Skripsi ini.

viii

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR ISI

RINGKASAN ……………………………………………………….......... iv
SUMMARY ……………………………………………………………...... v
KATA PENGANTAR …………………………………………………….. vi
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………… vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….... x
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. . xii
I. PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 4
1.3 Tujuan ……………………………………………………………….... 4
1.4 Manfaat ……………………………………………………………….. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………. 5
2.1 Ikan Komet ……………………………………………………………. 5
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ………………………………………… ... 5
2.1.2 Penyebaran dan Habitat ………………………………………........... 6
2.1.3 Biologi ………………………………………………………………. 7
2.2 Argulus ………………………………………………………………... 7
2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi …………………………………………… 7
2.2.2 Daur Hidup ………………………………………………………….. 8
2.2.3 Patogenesis ………………………………………………………….. 9
2.2.4 Gejala Klinis ………………………………………………………… 10
2.3 Daun Pepaya ………………………………………………………….. 11
2.3.1 Klasifikasi dan Morfologi …………………………………………… 11
2.3.2 Kandungan Zat Aktif …………………………………………........... 12
2.3.3 Khasiat Daun Pepaya …………………………………………........... 12
2.4 Manfaat Daun Pepaya ………………………………………………..... 13
III. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ….………………... 14
3.1 Kerangka Konseptual …………………………………………………. 14
3.2 Hipotesis ……………………………………………………………..... 16
IV. METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………… 17
4.1 Tempat dan Waktu …………………………………………………… 17
4.2 Materi Penelitian ……………………………………………………… 17
4.3 Metode Penelitian ……………………………………………………... 17
4.3.1 Rancangan Penelitian ……………………………………………...... 18
4.3.2 Prosedur Kerja ……………………………………………………..... 19
4.3.3 Variabel Penelitian ………………………………………………….. 20

ix

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

4.3.4 Prosedur Penelitian ………………………………………………….. 21


4.4 Parameter Penelitian …………………………………………………... 21
4.5 Analisis Data …………………………………………………………... 22
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………….. 24
5.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………….. 24
5.1.1 Persentase Argulus yang lepas ……………………………………… 24
5.1.2 Pengamatan Tingkah Laku Ikan ………………………………….… 25
5.1.3 Kualitas Air ……………………………………………………….... 26
5.2 Pembahasan ……………………………………………………………
27
VI. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………….…
31
6.1 Simpulan …………………………………………………………….… 31
6.2 Saran ………………………………………………………………...… 31
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..… 32
LAMPIRAN ……………………………………………………………… 36

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Presentase Argulus yang lepas setelah perlakuan …………… 24

2. Nilai pengamatan tingkah laku ikan ……………………... 27

xi

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ikan komet (Carassius auratus auratus) …………………………………. 5

2. Argulus ……………………………………………………………………... 8

3. Daur hidup Argulus …………………………………………………………. 9

4. Daun Pepaya …………………………………………………………….. 11

5. Kerangka konseptual penelitian …………………………………………….. 15

6. Diagram alir penelitian ……………………………………………………... 23

xii

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1. Analisi Data …………………………… ……………………… 36

2. Data Kualitas Air ……………………………………………………. 38

xiii

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya ikan komet sangat populer hampir di seluruh Indonesia. Ikan

komet memiliki sirip yang panjang berumbai dan warna tubuh yang menarik bagi

para penggemar. Selain itu, ikan komet dapat diperilhara semua kalangan, harga

ikan komet ukuran 10-15 cm adalah Rp. 2.500,-/ekor, sedangkan ukuran 4-7 cm

dijual dengan harga Rp. 1.000,-/ekor. Ikan komet merupakan jenis ikan hias air

tawar, berbadan memanjang pipih kesamping. Ikan komet sudah dipelihara sejak

tahun 475 sebelum masehi di Cina. Di Indonesia ikan ini mulai dipelihara sekitar

tahun 1920 (Nengah, 2010).

Masalah produksi yang terkait dengan budidaya, tidak dapat terlepas dari

penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada ikan. Unsur yang berperan

untuk timbulnya penyakit yaitu inang, agen penyakit dan lingkungan. Apabila

ketiga unsur tersebut saling mendukung (sinergis) maka tidak akan terjadi

penyakit. Sebaliknya, apabila terjadi antagonisme dari ketiga unsur, maka akan

terjadi atau besar peluang timbulnya penyakit (Mumyls, 2009). Organisme

penyebab penyakit pada ikan sangat beragam, salah satunya adalah parasit. Parasit

adalah organisme yang hidupnya menumpang pada organisme lain dan

mengambil makanan dari inang untuk pertahanan hidupnya (Elmer & Noble,

1989).

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
2

Salah satu parasit yang sering menyerang ikan komet adalah Argulus.

Argulus adalah parasit ikan dari subklas Branchiura. Diketahui ada sekitar 30

spesies Argulus. Dua diantaranya, adalah Argulus foliatus dan Argulus japonicus

(Anshary, 2008). Menurut laporan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Tulungagung pada tahun 2006, telah terjadi infestasi Argulus sebesar 20% dan

menyebabkan kematian sebesar 15% pada juvenil ikan maskoki di Desa Bangoan

Kecamatan Kedungwaru. Sifat parasitik Argulus cenderung temporer yaitu

mencari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan

lain atau bahkan meninggalkannya. Hal ini dapat dilakukan karena Argulus

mampu bertahan hidup selama beberapa hari di luar tubuh ikan (Purwakusuma,

2007).

Dampak yang ditimbulkan Argulus pada inangnya bergantung pada derajat

infestasi dan ukuran inang (Robert, 1978 dalam Walker, 2005). Derajat infestasi

satu sampai tiga ekor Argulus pada ikan juvenil (5,2- 5,7cm) termasuk dalam

katergori berat walaupun jumlah parasit tersebut sedikit (Yildiz, 2002).

Pengendalian merupakan langkah yang ditujukan untuk memulihkan

kondisi kesehatan ikan yang telah terinfestasi Argulus. Pemilihan obat merupakan

hal yang tidak mudah, berbagai pertimbangan harus dilakukan, seharusnya obat

yang digunakan bersifat racun terhadap parasit tetapi tidak bersifat racun bagi

ikan dan lingkungan. Selain itu, menurut Anshary (2008) beberapa pertimbangan

lainnya adalah bahwa kemampuan ikan mentolerir obat-obatan sangat bervariasi

tergantung pada spesies ikannya, ikan yang sakit cenderung kondisinya lemah dan

kurang toleran terhadap stres.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
3

Pengendalian infestasi Argulus saat ini masih mengandalkan bahan kimia

misalnya dimilin, formalin dan depterex yang dapat mencemari lingkungan.

Alternatif bahan yang relatif lebih aman untuk lingkungan dan efektif dalam

mengendalikan infestasi Argulus pada ikan dapat menggunakan bermacam-

macam tanaman obat.

Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk mengendalikan parasit

Argulus adalah daun pepaya. Kandungan zat aktif dalam daun pepaya salah

satunya adalah alkaloid carpain (Muhlisah, 2001). Alkaloid carpain merupakan

insektisida yang mempengaruhi sistem saraf (Sudarmo, 1991). Sistem saraf

Arthropoda adalah tangga tali yang saraf pusat otaknya berhubungan dengan alat

indera (Chapman, 1997). Apabila alkaloid masuk ke dalam tubuh Argulus, hal ini

akan mempengaruhi sistem saraf (Sudarmo, 1991). Akibatnya, impuls saraf akan

mengalami stimulasi dan menunjukkan gejala tak terkendali (Burdick, 1971) dan

mengakibatkan Argulus tidak dapat menempel pada inang (Walker, 2005).

Perasan daun pepaya mengandung alkaloid carpain yang diharapkan dapat

membantu para pembudidaya dalam mengendalikan Argulus.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
4

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah perasan daun pepaya (Carica papaya L.) dapat digunakan sebagai

pengendali infestasi Argulus pada ikan komet (Carassius auratus

auratus)?

2. Berapakah konsentrasi perasan daun pepaya (Carica papaya L.) yang

efektif sebagai pengendali infestasi Argulus pada ikan komet (Carassius

auratus auratus )?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui efektifitas perasan daun pepaya (Carica papaya L.)

sebagai pengendali infestasi Argulus pada ikan komet (Carassius auratus

auratus).

2. Untuk mengetahui konsentrasi perasan daun pepaya (Carica papaya L.)

yang tepat sebagai pengendali infestasi Argulus pada ikan komet

(Carassius auratus auratus).

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberi informasi tentang pengaruh

perasan daun pepaya terhadap jumlah Argulus yang lepas dari tubuh ikan komet.

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui konsentrasi perasan daun

pepaya yang tepat sebagai pengendali infestasi Argulus pada ikan komet

(Carassius auratus auratus).

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Komet (Carassius auratus auratus)

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi ikan komet menurut Linnaeus (1758) dalam Kottelat et.al

(1993):

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Klas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Carassius
Spesies : Carassius auratus
Sub spesies : Carassius auratus auratus

Morfologi ikan komet tidak jauh beda dengan morfologi ikan mas. Ikan

komet (Gambar.1) memiliki sirip dada dan sirip perut yang berpasangan,

sedangkan sirip punggung dan anal tunggal. Sirip ekor tunggal, bercabang, dan

panjang berumbai. Sirip ekor lebih besar ¾ dari panjang tubuh. Ikan komet

memiliki warna oranye, putih, dan merah (Foster and Smith, 2006).

d b

e c

Gambar 1. Ikan Komet Carassius auratus auratus . Sumber: Yuliati (2009)


Keterangan :
a : Sirip punggung d : Sirip pectoral
b : Sirip ekor e : Sirip perut
c : Sirip anal

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
6

2.1.2 Penyebaran dan Habitat

Penyebarannya merata di daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara

dan Australia. Pembudidayaan ikan ini di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan

Sumatra. Habitat aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai

sedang dan di area dangkal danau. Perairan yang disukai adalah perairan yang

banyak menyediakan pakan alami (Nengah, 2010).

Ikan komet untuk hidupnya memerlukan tempat hidup yang luas baik

dalam akuarium maupun kolam dengan sistem aerasi yang kuat dan air yang

bersih. Untuk menjaga kualitas airnya dianjurkan untuk mengganti minimal 25%

air akuarium atau kolam tiap minggunya. Ikan komet dapat hidup dalam kisaran

suhu yang luas, meskipun termasuk ikan yang hidup dengan suhu rendah 15-210C

tetapi ikan komet juga membutuhkan suhu yang tinggi sekitar 27-300C hal ini

diperlukan saat ikan komet akan memijah (Michael, 1993).

2.1.3 Biologi

Secara alami ikan komet memakan tumbuhan air, lumut, cacing, dan

organisme lainnya yang ada di perairan. Ikan komet akan membuka mulutnya

lebar-lebar dan kemudian menyedot makanannya seperti alat penghisap.

Terkadang mengaduk-aduk dasar air dengan mulut dan badannya sehingga

menimbulkan bayang kecoklatan pada perairan (Hemdal, 2003).

Reproduksi ikan komet secara alami, biasa memanfaatkan perairan yang

berair segar, jernih, memiliki kandungan oksigen terlarut tinggi dan ditumbuhi

rumput-rumputan. Waktu pemijahan di daerah tropis biasanya bertepatan dengan

turunnya hujan. Kesiapan proses pemijahan induk ikan komet dapat terganggu

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
7

atau terhambat akibat lingkungan yang kurang mendukung, seperti media hidup

yang tercemar atau berkurangnya kandungan oksigen terlarut (Nengah, 2010).

2.2 Argulus

2.2.1 Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi Argulus menurut Poly (2008) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Klas : Maxillopoda
Subklas : Branchiura
Ordo : Arguloida
Famili : Argulidae
Genus : Argulus
Spesies : - Argulus japonicus
- Argulus foliaceus
- Argulus indicus
- Argulus siamensis

Tubuh Argulus berbentuk oval atau bulat pipih tubuhnya dibagi menjadi

dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen. Ciri utama yang menonjol pada

Argulus adalah adanya sucker yang besar pada ventral, sucker merupakan

modifikasi maxillae pertama dan berfungsi sebagai organ penempel utama pada

Argulus (Philip, 2004). Selain itu terdapat proboscis untuk melukai dan

menghisap sari makanan dari inang. Stylet terletak di anterior mulut. Argulus

betina tumbuh lebih besar dibandingkan yang jantan (Rohde, 1968). Morfologi

Argulus dapat dilhat pada Gambar 2.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
8

Gambar 2. Argulus. Sumber: Lal (2000)


Keterangan:
1. Stylet 9. Shell gland
2. Antennules 10. Digestive gland
3. Antenna 11. Intestine
4. Lateral eye 12. Thoracic legs
5. Sucking disc 13. Testis
6. Leg-like part of maxilla 14. Abdomen
7. Median eye 15. Anus
8. Proboscis

Argulus (Gambar.2) memiliki dua mata majemuk untuk mendeteksi inang.

Warna yang terang memudahkan Argulus melakukan penyerangan. Argulus dapat

dilihat dengan mata biasa (tanpa bantuan alat pembesar), di permukaan tubuh ikan

terlihat seperti bulatan-bulatan. Pertama kali menempel warnanya transparan

kemudian lama-kelamaan menjadi gelap atau seperti mata ular (Kabata, 1985).

2.2.2 Daur Hidup

Argulus biasanya kawin dalam air terbuka. Argulus betina dapat

menghasilkan 100 butir telur atau lebih kemudian akan meninggalkan ikan untuk

bertelur pada tanaman dan benda-benda terendam lainnya. Produksi telur

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
9

berlangsung pada suhu air di atas 16oC. Telur Argulus menetas dalam 30 hari pada

suhu 20oC, 17 hari pada suhu 23oC dan 10 hari pada suhu 35oC (Kearn, 2001).

Setelah telur menetas langsung menjadi nimfa. Stadium nimfa memiliki

antena kedua yang panjang dan palpus mandibula, memiliki ukuran 0.6 mm.

Kemudian akan molting selama 8 kali sebelum mencapai dewasa dengan ukuran 3

– 3.5 mm. Hal ini berlangsung dalam waktu lima minggu (Rushton-Mellor, 1994

dalam Walker, 2005). Daur hidup Argulus dapat dilihat pada Gambar 3.

Inang

Argulus betina
Nimfa dewasa bertelur

Telur

Gambar 3. Daur hidup Argulus. Sumber: Walker (2005)

2.2.3 Patogenesis

Irawan (2004) mengemukakan bahwa Argulus biasanya menempel pada

kulit atau sirip ikan dan dapat menimbulkan luka yang akhirnya dapat

menimbulkan infeksi sekunder yang disebabkan bakteri dan jamur. Argulus

termasuk parasit yang suka menyerang ikan gurami, ikan mas dan lele (Susanto,

2006).

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
10

Argulus menempel dengan sucker kemudian menusuk permukaan kulit

inang menggunakan stylet. Parasit ini menggunakan proboscis untuk menghisap

darah dan menyuntikan anti koagulan darah pada tubuh ikan. Parasit tersebut

mengkonsumsi darah dari inangnya yang mengakibatkan luka kemudian inang

akan menjadi lemah dan akhirnya mati (Kabata, 1985). Menurut Walker (2005),

dampak Argulus terhadap inang tergantung pada derajat infestasi dan ukuran

inang, infestasi satu sampai dua ekor parasit sangat berdampak nyata pada ikan

juvenil (5,2-5,7cm). Serangan parasit lebih sering mematikan pada ikan-ikan

muda yang biasanya berukuran kecil karena belum berkembangnya sistem

pertahanan tubuh (Diani, 1995 dalam Prasetya dkk., 2004).

Sifat parasitik Argulus cenderung temporer yaitu mencari inangnya secara

acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan lain atau bahkan

meninggalkannya. Hal ini dapat dilakukan karena Argulus mampu bertahan hidup

selama beberapa hari di luar tubuh ikan (Purwakusuma, 2007).

2.2.4 Gejala Klinis


Irawan (2004) mengemukakan bahwa ikan yang terserang Argulus

tubuhya menjadi kurus, gerakannya sangat lemah, ikan menggosokan badannya

pada dasar akuarium atau dekorasi dan benda lainnya. Adanya infestasi Argulus

terlihat dari luka dan bercak perdarahan pada bagian tubuh ikan.

Pada serangan yang sangat parah ikan dapat kehilangan nafsu makan, dan

warna berubah mejadi pucat karena kehilangan banyak darah, atau juga

mengalami infeksi sekunder akibat luka karena infestasi Argulus sehingga tidak

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
11

tertutup kemungkinan pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan

kematian (Bower-Shore, 1940).

2.3 Daun Pepaya

2.3.1 Klasifikasi dan Morfologi

Klasifikasi tanaman pepaya (Baga, 2008) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Devisio : Spermatophyta
Sub devisio : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : Cistales
Famili : Caricacecae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.

Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling penting dan umumnya tiap

tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun pepaya (Gambar.4) merupakan

daun tunggal, berukuran besar, dan juga mempunyai bagian-bagian daun lengkap

(Falicum completum) berupa pelepah, tangkai daun, dan helaian daun

(Rukmana,1995).

Gambar 4. Daun Pepaya Carica papaya L. Sumber: Rukmana (1995)


Keterangan:
1. Tangkai Daun
2. Pelepah Daun
3. Batang Daun

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
12

Daun pepaya dikatakan mempunyai bangun bulat, ujung daun yang

meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Dilihat dari susunan tulang

daunnya, daun pepaya termasuk daun-daun yang bertulang menjari. Daun yang

muda terbentuk dibagian tengah tanaman (Baga, 2008).

2.3.2 Kandungan Zat aktif

Daun pepaya memiliki kandungan kimia seperti enzim papain, alkaloid

carpain, pseudo-carpain, glikosid, karposid, sakarosa, dektrosa, dan levulosa

(Jangkaru, 2006). Perasan daun pepaya mengandung alkaloid karpain

(C14H25NO2) terutama pada daun pepaya muda (Baga, 2008). Kandungan alkaloid

carpain adalah sebesar 0.4% (Krishna, 2008). Alkaloid merupakan senyawa-

senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, bersifat basa, dan struktur

kimianya mempunyai sistem lingkar heterosiklis dengan nitrogen sebagai hetero

atomnya. Unsur-unsur penyusun alkaloid adalah karbon, hydrogen, nitrogen, dan

oksigen. Alkaloid yang struktur kimianya tidak mengandung oksigen hanya ada

beberapa saja. Adanya nitrogen dalam lingkar pada struktur kimia alkaloid

menyebabkan alkaloid tersebut bersifat alkali. Oleh karena itu, golongan

senyawa-senyawa ini disebut alkaloid (Sumardjo, 2006).

2.3.3 Khasiat daun pepaya

Daun pepaya berkhasiat memudahkan pengeluaran feses, mencegah

konstipasi, anti-ambeien, anti-diabetes, mencegah anemia, meningkatkan nafsu

makan dan anti kanker (Adi, 2007). Alkaloid yang berasal dari daun pepaya muda

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
13

(Baga, 2008) bersifat toksik terhadap mikroba, sehingga efektif membunuh

bakteri dan virus juga dapat berfungsi sebagai insektisida (Sudarmo, 1991).

2.4 Manfaat Daun Pepaya sebagai pengendali parasit

Carpain yang terkandung dalam daun pepaya menghambat kinerja

beberapa mikroorganisme. Carpain mencerna protein mikroorganisme dan

mengubahnya menjadi senyawa turunan bernama pepton (Osato, 1993).

Pemberian 50% perasan daun pepaya (Carica papaya L.), sudah menimbulkan

efek kematian pada cacing hati sapi (Fasciola gigantica) setelah setengah jam,

karena mengandung papain yang bekerja sebagai anthelmentik pada dosis 600 mg

(Bose, 1961).

Alkaloid carpain yang terdapat dalam daun pepaya merupakan jenis

insektisida yang merusak saraf Arthropoda (Sudarmo, 1991). Carpain termasuk

alkaloid dalam grup pyrolidine yang dapat menekan Central nervous system

(CNS), merusak sistem saraf dengan mengikat protein yang mengatur denyut

impuls syaraf. Akibatnya, impuls saraf akan mengalami stimulasi dan

mengakibatkan Arthropoda menunjukkan gerakan tak terkendali dan pada

akhirnya melemah karena rangsangan dari saraf pusat terganggu (Burdick, 1971).

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
14

III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

Salah satu parasit yang sering menyerang ikan komet adalah Argulus. Gejala

klinis yang terlihat adalah tubuhya menjadi kurus, gerakannya sangat lemah, luka

dan bercak perdarahan akibat infestasi Argulus, pembengkakan kulit dan sirip.

Ikan menggosokkan badannya pada dasar akuarium atau dekorasi dan benda

lainnya (Irawan, 2004). Pengendalian yang biasa dilakukan oleh pembudidaya

adalah menggunakan bahan kimia yang mahal dan dapat mencemari lingkungan.

Oleh karena itu, ada alternatif penggunaan bahan alami untuk mengendalikan

parasit Argulus yang sering menginfestasi ikan terutama yang berukuran juvenil.

Bahan alami yang dapat dijadikan alternatif adalah daun pepaya. Salah

satu kandungan dalam daun pepaya adalah alkaloid carpain (Muhlisah, 2001).

Alkaloid carpain merupakan racun saraf yang merusak sistem saraf dengan

mengikat protein “voltage-gated sodium channel” yang mengatur denyut impuls

saraf. Akibatnya, impuls saraf akan mengalami stimulasi secara terus menerus dan

mengakibatkan Arthropoda menunjukkan gejala tremor/gemetar, gerakan tak

terkendali (Burdick, 1971). Apabila alkaloid merusak saraf Argulus, maka sistem

saraf akan terganggu dan parasit ini tidak dapat menempel pada ikan sebagai

inangnya (Walker, 2005). Secara skematis kerangka konseptual penelitian dapat

dilihat pada Gambar 5.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
15

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
16

3.2 Hipotesis

HI1: Perasan daun pepaya (Carica papaya L.) dapat digunakan sebagai

pengendali infestasi Argulus pada ikan komet (Carassius auratus auratus).

HI2: Pemberian konsentrasi perasan daun pepaya (Carica papaya L.) yang

berbeda memberikan hasil yang berbeda sebagai pengendali infestasi Argulus

pada ikan komet (Carassius auratus auratus).

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
17

IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Perikanan Fakultas Perikanan

dan Kelautan Universitas Airlangga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Agustus-September 2011.

4.2 Materi Penelitian

A. Alat

Penelitian ini menggunakan beberapa alat, yaitu tiga buah akuarium besar

ukuran (60x40x40) cm3, 20 gelas uji dengan volume 250 ml, beaker glass volume

250 ml, satu buah filter dan aerator, selang aerasi, batu aerasi, alat pengukur

kualitas air (termometer, DO meter dan kertas pH), blender, timbangan digital,

gelas ukur, kertas tisu, alat press dan saringan kain.

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 500 g daun

pepaya (Carica papaya L.), 20 ekor ikan komet dengan ukuran panjang total 4-7

cm, Argulus 100 ekor, klorin dan pakan ikan.

4.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental laboratorik dengan

menggunakan akuarium yang diisi air sebagai media pemeliharaan dan

pengendalian. Penelitian eksperimental digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel tertentu terhadap suatu kelompok dalam kondisi yang terkontrol. Dalam

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
18

desain eksperimen terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok kontrol dimaksudkan sebagai pembanding hingga terjadi perubahan

akibat berbagai eksperimen tersebut (Nasution, 2003).

4.3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan bila media atau bahan percobaan

seragam (Kusriningrum, 2008). Penelitian ini terdiri dari empat perlakuan dengan

lima ulangan. Sebagai perlakuan adalah konsentrasi perasan daun pepaya yang

berbeda yaitu sebagai berikut: a) Kontrol tanpa perasan daun pepaya, b)

Konsentrasi perasan daun pepaya 20%, c) Konsentrasi perasan daun pepaya 25%,

dan d) Konsentrasi perasan daun pepaya 30%.

B2 A2 C5 D1

A5 C3 D4 B5

C1 A4 B3 C2

D3 B4 D2 A3

B1 C5 A1 C4

Gambar 6. Denah Rancangan Acak Lengkap Pada Penelitian

Keterangan gambar : A : kontrol


B,C,D : perlakuan
1,2,3,4,5 : Ulangan ke-1,2,3,4,5

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
19

4.3.2 Prosedur Kerja

1. Persiapan Akuarium

Persiapan akuarium yang digunakan untuk aklimatisasi dan perlakuan yaitu

diawali dengan mencuci akuarium terlebih dahulu dengan menggunakan sabun

hingga bersih. Selanjutnya diberikan disinfektan berupa klorin secukupnya, lalu

dikeringkan di bawah sinar matahari. Setelah kering dilakukan pemasangan selang

dan batu aerasi.

2. Aklimatisasi ikan

Ikan komet diaklimatisasi dulu selama 15 menit sebelum mendapat

perlakuan. Ikan komet ditempatkan pada akuarium berukuran (60x40x40) cm3

yang telah diberi aerasi. Ikan diberi pakan dua kali sehari dan air media

pemeliharaan disipon setiap hari.

3. Pembuatan Perasan Daun Pepaya

Daun pepaya sebanyak 500 gram diperoleh dari kebun di daerah Wiyung,

Surabaya. Sebelum dijadikan perasan, daun terlebih dahulu dicuci dengan air

mengalir lalu dikeringkan dengan menggunakan kertas tisu. Kemudian daun

dirajang kasar dan dihaluskan dengan menggunakan blender. Daun yang sudah

halus kemudian diperas menggunakan alat press yang dilapisi dengan saringan

kain (Hidayah 2006 dalam Rosilaningsih 2007). Perasan yang didapat sebanyak

250 ml dan merupakan konsentrasi perasan daun pepaya 100%.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
20

4. Pengenceran Perasan Daun Pepaya

Perasan daun pepaya konsentrasi 100% sebanyak 250 ml selanjutnya

diencerkan dengan aquades sehingga diperoleh perasan daun pepaya dengan

konsentrasi 30%, 25% dan 20%. Cara pengencerannya adalah dengan menghitung

konsentrasi yang diinginkan (%) dikalikan dengan jumlah perasan awal (250 ml).

Konsentrasi 20% diperoleh dari 50 ml perasan daun pepaya ditambah

dengan 200 ml air. Konsentrasi 25% diperoleh dari 62,5 ml perasan daun pepaya

ditambah dengan 187,5 ml air. Sedangkan konsentrasi 30% didapatkan dari 75 ml

perasan daun pepaya ditambahkan dengan 175 ml air.

4.3.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu

konsentrasi perasan daun pepaya, variabel kontrol yaitu kualitas air dan jumlah

Argulus pada masing-masing ikan, serta variabel terikat yaitu jumlah Argulus

yang lepas.

4.3.4 Prosedur Penelitian

1. Penentuan Konsentrasi Optimum Perasan Daun Pepaya

Konsentrasi maksimal perasan daun pepaya dimana ikan akan dapat

bertahan hidup pada perasan daun pepaya dibawah konsentrasi 30%. Karena pada

konsentrasi lebih dari 30% ikan sudah terlihat lemas dan pernafasan lebih cepat.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
21

2. Infestasi Argulus

Ikan komet yang sehat diinfestasi Argulus sebanyak lima ekor/ ikan

(Walker, 2008). Infestasi Argulus dengan cara memasukkan satu ekor ikan

kedalam beaker glass volume 250 ml, kemudian dimasukan Argulus sebanyak

lima ekor dan ditunggu selama 15 menit (Kismiyati, 2009).

3. Perlakuan dengan perasan daun pepaya

Larutan perasan daun pepaya disiapkan dengan konsentrasi yang berbeda

dan telah ditentukan untuk setiap bak perlakuan. Konsentrasi yang digunakan

adalah 0% (kontrol), 20%, 25%, 30% dalam 250 ml air berdasarkan penelitian

pendahuluan. Ikan komet yang telah terinfestasi direndam larutan perasan daun

pepaya di dalam gelas uji selama 20 menit menurut penelitian pendahuluan.

Skema prosedur kerja dapat dilihat pada Gambar 6.

4.4 Parameter Penelitian

Parameter utama yang diamati adalah jumlah Argulus yang lepas dari ikan

komet dan pengamatan tingkah laku ikan. Penghitungan jumlah Argulus yang

lepas dilakukan dengan cara menghitung jumlah Argulus yang melekat pada awal

dan akhir perlakuan. Pengamatan tingkah laku ikan dilakukan dengan cara

mengamati tingkah laku ikan sebelum terinfestasi Argulus dan setelah perlakuan

atau pada saat dipindahkan ke dalam akuarium yang berisi air bersih.

Parameter penunjang meliputi kualitas air antara lain suhu, pH, dan

oksigen terlarut. Pengukuran suhu menggunakan thermometer, pH dengan kertas

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
22

pH, dan Oksigen terlarut dengan DO meter. Pengukuran ini dilakukan sebanyak

dua kali, yaitu pada awal perlakuan dan akhir perlakuan.

4.5 Analisis data

Analisis data menggunakan uji statistik ANOVA (Analisis of Variance)

untuk mengetahui apakah ada perbedaan antar perlakuan, dilanjutkan dengan Uji

Jarak Berganda Duncan dengan taraf nyata α =0.05 untuk mengetahui perlakuan

yang terbaik (Kusriningrum, 2008).

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
23

Persiapan alat dan bahan

Memasukan ikan ke
dalam akuarium ukuran Aklimatisasi
(60x40x40)cm3 Selama 10 menit

Infestasi buatan
5ekor Infestasi Argulus dalam
Argulus/ikan beaker glass volume Penelitian Pendahuluan
250 ml selama 15 menit penentuan konsentrasi
non lethal (≤30%)

Perendaman dalam
perasan daun pepaya
selama 20 menit

A (kontrol) B (20%) C (25%) D (30%)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Pengamatan Jumlah Kualitas Air


Argulus yang lepas dan (pH, suhu, DO)
Tingkah Laku ikan

Analisis Data

Gambar 7. Diagram alir penelitian

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
24

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil
5.1.1 Persentase jumlah Argulus yang Lepas
Persentase jumlah Argulus yang lepas merupakan banyaknya Argulus yang

lepas dari tubuh ikan karena pengaruh dari perendaman ikan pada perasan daun

pepaya. Cara mendapatkan jumlah Argulus yang lepas adalah dengan melakukan

pengamatan pada ikan setelah perendaman dalam perasan daun pepaya. Ikan yang

sudah direndam kemudian dihitung jumlah infestasi Argulus yang tersisa pada

tubuhnya. Perlakuan dengan konsentrasi yang berbeda menunjukkan hasil yang

berbeda pula. Persentase jumlah Argulus yang lepas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel1.Persentase jumlah Argulus yang lepas setelah perlakuan (%).

Perlakuan Rata-rata ± SD

A (0%) 0c ± 0.00
B (20%) 32b ± 17.89
C (25%) 44b ± 8.94
D (30%) 88a ± 10.95
Keterangan:
Superscript : Superscript pada kolom yang sama menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan antar perlakuan.
SD : Standar deviasi
A,B,C,D : Konsentrasi perasan daun pepaya (0%,20%,25% dan 30%)

Pada Tabel 1. menunjukkan bahwa perasan daun pepaya berpengaruh

terhadap presentase jumlah Argulus yang lepas dari tubuh ikan komet. Analisis

data menggunakan uji statistik ANOVA (Analisis of Variance) untuk mengetahui

adanya perbedaan antar perlakuan terdapat pada Lampiran 1. Perlakuan A (0%)

berbeda nyata dengan perlakuan B (20%), C (25%) dan D (30%). Perlakuan B

(20%) berbeda nyata dengan perlakuan A (0%) dan D (30%) tetapi tidak berbeda

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
25

nyata dengan perlakuan C (25%). Perlakuan C (25%) berbeda nyata dengan

perlakuan A (0%) dan D (30%) tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan B

(30%). Sedangkan, perlakuan D (30%) berbeda nyata dengan perlakuan A (0%),

B (20%) dan C (25%). Konsentrasi terbaik yaitu pada perlakuan D (30%) dengan

persentase rata-rata Argulus yang lepas adalah 88% diperoleh dari perhitungan

menggunakan uji jarak berganda Duncan (Lampiran.1).

5.1.2 Pengamatan tingkah laku ikan

Pengamatan tingkah laku ikan dilakukan untuk mengetahui kondisi

kesehatan ikan. Tingkah laku yang diamati adalah pergerakan ikan, respirasi dan

nafsu makan ikan yang sudah dipindahkan ke dalam aquarium pemeliharan

setelah perendaman dalam perasan daun pepaya. Pengamatan tingkah laku ikan

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel.2 Pengamatan Tingkah Laku Ikan

Ikan Sehat
Perlakuan
(Nabib dan Saat Perlakuan Setelah Perlakuan
Pasaribu,1989)
 Pergerakan ikan aktif  Pergerakan ikan lambat  Pergerakan ikan aktif
A (0%)  Pergerakan  Pergerakan Operkulum  Pergerakan Operkulum
Operkulum normal normal normal
 Respon pakan cepat  Respon pakan cepat
 Pergerakan ikan aktif  Pergerakan ikan lambat  Pergerakan ikan aktif
B (20%)  Pergerakan  Pergerakan Operkulum  Pergerakan Operkulum
Operkulum normal meningkat normal
 Respon pakan cepat  Respon pakan cepat
 Pergerakan ikan aktif  Pergerakan ikan lambat  Pergerakan ikan aktif
C (25%)  Pergerakan  Pergerakan Operkulum  Pergerakan Operkulum
Operkulum normal meningkat meningkat
 Respon pakan cepat  Respon pakan cepat
 Pergerakan ikan aktif  Pergerakan ikan lambat  Pergerakan ikan aktif
D (30%)  Pergerakan  Pergerakan Operkulum  Pergerakan Operkulum
Operkulum normal meningkat meningkat
 Respon pakan cepat  Respon pakan cepat

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
26

Keterangan:
A,B,C,D : Konsentrasi perasan daun pepaya (0%,20%,25% dan 30%)
Pergerakan ikan : Respon ikan terhadap rangsangan yang diberikan
Pergerakan Operkulum : Indikator laju respirasi ikan
Respon pakan : Respon ikan terhadap pakan yang diberikan

Pengamatan ikan saat perlakuan adalah pengamatan tingkah laku ikan

yang dilakukan pada saat direndam dalam perasan daun pepaya. Sedangkan

pengamatan ikan setelah perlakuan adalah pengamatan tingkah laku ikan setelah

dipindahkan ke dalam air bersih. Perlakuan A (0%) tidak menunjukan perubahan

tingkah laku ikan setelah direndam dalam perasan daun pepaya. Sedangkan,

perlakuan B (20%), C (25%) dan D (30%) menunjukkan adanya perubahan

tingkah laku dari saat diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Pada saat

perlakuan, ikan pada perlakuan B (20%), C (25%) dan D (30%) menunjukkan

adanya peningkatan yang terlihat lebih cepat dibandingkan ikan sehat, tetapi

setelah perendaman ikan pada perlakuan B (20%) pergerakan operkulum kembali

normal.

5.1.3 Kualitas Air

Kualitas air merupakan variabel kontrol di dalam penelitian, maka kualitas

air sangat penting diperhatikan selama penelitian berlangsung. Beberapa

parameter yang diukur pada penelitian ini adalah, derajat keasaman (pH), oksigen

terlarut (DO) dan suhu. Data rata-rata kualitas air dapat dilihat pada Tabel 3.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
27

Tabel 3. Data rata-rata kualitas air

Sebelum perlakuan Saat Perlakuan


Perlakuan
pH Suhu (oC) DO (mg/l) pH Suhu (oC) DO (mg/l)

A (0%) 7 28 8 7 28 8

B (20%) 7 28 8 5 28 5.2

C (25%) 7 28 8 5 28 5.1

D (30%) 7 28 8 5 28 5.1

Pengukuran kualitas sebelum perlakuan dilakukan pada saat air yang

digunakan masih belum berisi perasan daun pepaya. Sedangkan pengukuran saat

perlakuan adalah kondisi dimana air yang digunakan merupakan air perasan daun

pepaya dengan konsentrasi perasan yang berbeda. pH, suhu dan DO air perlakuan

A (0%) sebelum dan sesudah perlakuan memiliki rata-rata yang sama. Sedangkan

pH, suhu dan DO pada perlakuan B (20%), C (25%) dan D (30%) mengalami

penurunan.

5.2 Pembahasan

Argulus merupakan ektoparasit dari subklas Branchiura. Parasit ini masuk

ke dalam tempat pemeliharaan biasanya melalui pergesekan antar kulit ikan yang

terinfeksi Argulus (Dana dan Angka, 1990). Sifat parasitik Argulus cenderung

temporer yaitu mencari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas

pada tubuh ikan lain atau bahkan meninggalkannya. Hal ini dapat dilakukan

karena Argulus mampu bertahan hidup selama beberapa hari di luar tubuh

ikan (Purwakusuma, 2007). Argulus menempel dengan sucker kemudian

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
28

menghisap darah menggunakan proboscis. Parasit ini mengeluarkan anti-koagulan

yang toksik, merusak jaringan kulit dan membuka peluang infeksi bakteri dan

jamur (Lester dan Roubal, 1995).

Perasan daun pepaya dapat digunakan sebagai pelepas Argulus yang

menginfestasi ikan komet karena memiliki kandungan alkaloid carpain sebesar

0.4% (Nagar, 2004). Carpain termasuk alkaloid dalam golongan pyrolidine.

Alkaloid golongan pyrolidine merupakan racun saraf bagi golongan Arthropoda,

bekerja cepat menimbulkan gejala kelumpuhan dan akhirnya mengakibatkan

kematian. Namun demikian, alkaloid ini aman bagi manusia dan hewan. Alkaloid

golongan pyrolidine mudah terurai sehingga tidak meninggalkan residu bagi

lingkungan (Kardinan, 2004). Sistem saraf Arthropoda adalah tangga tali yang

saraf pusat otaknya berhubungan dengan alat indera (Chapman, 1997). Alat

indera Argulus berupa sucker yang berfungsi untuk menempel pada inangnya.

Menurut Burdick (1971) alkaloid carpain dapat menekan Central nervous system

(CNS), mengganggu sistem saraf dengan mengikat protein yang mengatur denyut

impuls saraf. Impuls saraf akan mengalami stimulasi secara terus menerus dan

rangsangan kepada sucker terganggu mengakibatkan Argulus menunjukkan gejala

tremor/gemetar, gerakan tak terkendali dan pada akhirnya Argulus akan terlepas

dari tubuh ikan komet.

Hasil penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi perasan daun

pepaya yang diberikan maka semakin banyak jumlah Argulus yang lepas dari

tubuh ikan komet. Perasan daun pepaya konsentrasi 30% rata-rata dapat

melepaskan sebanyak 88% Argulus yang menginfestasi ikan komet dengan lama

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
29

perendaman 20 menit. Pada semua perlakuan tidak ada ikan yang mengalami

kematian, tetapi pergerakan ikan melemah. Hal ini menunjukkan bahwa

perendaman ikan dengan perasan daun pepaya menggunakan konsentrasi ≤ 30%

aman digunakan pada ikan dengan lama waktu perendaman 20 menit.

Selain jumlah Argulus yang lepas, parameter utama yang diamati adalah

tingkah laku ikan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Tingkah laku ikan

yang diamati adalah pergerakan ikan, respon ikan terhadap pakan dan pergerakan

operkulum. Merangsang pergerakan ikan dilakukan dengan cara Escape reflex

yaitu ikan dirangsang dengan ketukan, bayangan atau illuminasi (penyinaran yang

kuat dan mendadak), ikan yang sehat akan bergerak lebih cepat dan aktif untuk

merespon rangsangan tersebut (Agrie, 2010). Respon ikan terhadap pakan juga

merupakan parameter penentuan derajat kesehatan ikan. Ikan yang sehat memiliki

respon cepat menangkap pakan yang diberikan. Hasil pengamatan tingkah laku

ikan secara garis besar menunjukkan tingkah laku ikan setelah direndam dalam

perasan daun pepaya hampir sama dengan tingkah laku ikan yang sehat. Ikan pada

saat direndam dalam perasan daun pepaya 20%, 25% dan 30% memiliki

pergerakan operkulum lebih cepat dibandingkan ikan yang sehat. Gerakan

operkulum merupakan indikator laju respirasi ikan. Adanya penurunan kandungan

gas oksigen terlarut, mengakibatkan ikan akan mempercepat gerakan operkulum

untuk mendapatkan gas oksigen dengan cepat sesuai kebutuhan respirasinya.

Menurut Fujaya (1999) rendahnya jumlah oksigen dalam air menyebabkan ikan

atau hewan air harus memompa sejumlah besar air ke permukaan alat respirasinya

untuk mengambil oksigen.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
30

Berdasarkan hasil pengamatan kualitas air, kondisi suhu dan DO pada air

perlakuan masih dikatakan baik karena masih dalam kisaran dimana ikan komet

masih dapat hidup, walaupun DO mengalami penurunan. Sedangkan pH berada

dibawah kisaran dimana ikan komet masih dapat hidup. Hasil pengamatan suhu

sebelum dan saat perlakuan memiliki nilai yang sama yaitu 28oC. Menurut

Michael (1993), ikan komet dapat hidup dalam kisaran suhu yang luas, yaitu suhu

15-30oC. Hasil pengamatan kualitas air menunjukkan adanya penurunan DO

menjadi rata-rata 5 mg/l pada konsentrasi perasan daun pepaya 20%, 25% dan

30% dibandingkan dengan kandungan DO pada saat sebelum perlakuan yang

memiliki rata-rata 8 mg/l. Konsentrasi DO yang optimal adalah 5 mg/l, ikan

komet tidak dapat hidup dengan konsentrasi dibawah 3 mg/l (IKAPI,1995).

Pengamatan pH air kontrol (0%) adalah 7 (normal) sedangkan pada air perlakuan

konsentrasi 20%, 25% dan 30% adalah 5. pH yang baik untuk ikan komet adalah

antara 6.0-8.0 (Ghufran dan Kordi, 2010). Perasan daun pepaya ≤ 30% dengan

lama perendaman 20 menit aman digunakan sebagai pengendali investasi Argulus

pada ikan komet.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
31

VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

a. Pemberian perasan daun pepaya (Carica papaya L.) dapat digunakan

sebagai pengendali infestasi Argulus pada ikan komet (Carassius auratus

auratus ).

b. Konsentrasi perasan daun pepaya (Carica papaya L.) yang terbaik sebagai

pengendali infestasi Argulus pada ikan komet (Carassius auratus auratus )

adalah konsentrasi 30% selama 20 menit.

6.2 Saran

Pengaplikasian perasan daun pepaya untuk mengendalikan infestasi

Argulus sebaiknya memperhatikan konsentrasi perasan dan lama perendaman,

karena konsentrasi yang terlalu berlebihan (>30%) dan lama perendaman lebih

dari 20 menit dapat mengakibatkan kematian pada ikan.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
32

DAFTAR PUSTAKA

Adi, L. 2007. Sehat Berdasarkan Golongan Darah. Agromedia Pustaka. Jakarta.


Hal 120.

Agrie. 2010. Ciri-Ciri Ikan yang Sehat. http://zonaikan.wordpress.com/ciri-ciri-


ikan-yang-sehat/#comment-478 . 25/September/2011.hal 1.

Anshary, H. 2008. Parasitologi Ikan. Modul Pembelajaran Berbasis Student


Center Learning (SCL). Universitas Hasanudin. Makasar. 126 Hal.

Baga, M. 2008. Bertanam pepaya (Revisi). Penebar swadaya. Jakarta. Hal 2.

Bose, BC. 1961. Pharmacological study of carica papaya with special reference to
its anthelmintic action. Indian J Med Sci. 78(2):15.

Bower-Shore, C. 1940. An investigation of the common fish louse. Parasitology.


16(4):71.

Burdick, E. 1971. Carpaine. An alkaloid of Carica papaya. Chemistry and


pharmacology. Economic Botany. Page 363.

Capuli. dan E. Estelita. 2010. Carassius auratus auratus.


http://www.fishbase.us/Summary/speciesSummary.php?id=271&lang=bahasa.
10/september/2011. 1hal.

Chapman dan Hall. 1997. Veterinary entomology: arthropod ectoparasites of


veterinary importance. London SEI 8 HN. UK. Page 18

Dana, D. dan Angka, S.L. 1990. ”Masalah Penyakit Parasit dan Bakteri pada
Ikan Air Tawar Serta Cara Penanggulangannya”. Prosiding Seminar
Nasional II, Penyakit Ikan Dan Udang. Balai Penelitian Perikanan Air
Tawar, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian
Dan Pengembangan Pertanian: Bogor

Elmer, R.N. dan G.A Noble. 1989. Parasitologi. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta. 1120 hal.

Foster and Smith. 2006. comet. Educational Staff Carassius auratus auratus
PandaButterfly.http://www.pdfarticles.com/topic/reproduction+of+goldfis
h+pdf.html/16/April/2011. 10 page.

Fujaya, Yushinta. 2004. Fisisologi Ikan. Jakarta. Penerbit P.T Rineka Cipta

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
33

Ghufran, H. dan Kordi, K. 2010. Paduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di
Kolam Terpal. Lily Publisher. Yogyakarta. 280 hal.

Hemdal, J. 2003. Aquarium Fish Breeding. Aquarium Fish. Page 55.

IKAPI. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar.Kanisius. Yogyakarta. Hal 53.

Irawan, A. 2004. Menanggulangi Hama dan Penyakit Ikan. CV Aneka . Solo.

Jangkaru, 2006. Kandungan Kimia Daun Pepaya.


http://www.4shared.com/15/april/2011.

Kabata, Z. 1985. Parasites and Diseases of Fish Cultured in The Tropic. Taylor
and Francis Ltd. London. 263 page.

Kalie. 2000. Tabel Kandungan Gizi Daun Pepaya http: // www.4shared.com /daun
/pepaya /15/april/2011. 1 hal.

Kardinan,A. 2004. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Kearn. 2001. Leeches.Lice and Lampreys. http://www.springerlink.com/15/april/


2011. 4 page.

Kismiyati. 2009. Infestasi Ektoparasit Argulus japonicus pada Ikan Maskoki dan
Upaya Pengendaliannya dengan Ikan Sumatera. Disertasi. Program Pasca
Sarjana Universitas Airlangga. Surabaya. 99 hal.

Kottleat,M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari and S.Wirjoatmodjo. 1993. Freshwater


of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Editions. Hong Kong. Page
344.

Krishna, K. 2008. Review on Nutritional, Medical and Pharmacological properties


of papaya (Carica papaya L.). Institute of Pharmacy, Nirma University of
Science & Technology. India. Page 364-373.

Kusriningrum. 2008. Rancangan percobaan. Airlangga University Press.


Surabaya.

Lal. 2000. Practical Zoology: Invertebrate. Capital offset press, new delhi india.
Page 342.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
34

Lester, R.J. and F.R. Roubal. 1995. Phylum Arthropoda In : Woo, P.T.K, Fish
Disease and Disorders. Wallingford. Page 475-599.

Lim, C. 2001. Nutrition and Fish Health. Food Products Press. Binghamton, New
York. 365 page.

Lingga, P. dan Heru. 2003. Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Michael, S.1993. Fishes For The Beginning Marine Aquarist. Fancy Publications.
3 page.

Mumyls. 2009. Penyakit Pada Ikan. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/j-kim-vol3-


no1-oka%20ap.pdf/13/april/2011. 25 hal.

Munajat A, Budiana NS. 2003 Pestisida Nabati Untuk Penyakit Ikan.Jakarta:


Penebar Swadaya. 88 halaman.

Muhlisah. 2001. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Nabib, R dan F. H, Pasaribu. 1989. Patologi dan Penyakit Ikan. Departemen


Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral pendidikan Tinggi. IPB.
Bogor. 158 hal.

Nagar, K. 2004. Hand Book on Herbal Drugs and its Plant Sources. National
Institute of Industrial Research. Delhi, India. Page 374.

Nasution. 2003. Metode Penelitian. http://ejournal.ac.id/metode-penelitian.pdf./20


april/2011. 16 hal.

Nengah. 2010. Budidaya Ikan Komet. http://www.4shared.com/document/13/april


/2011. 11 hal.

Osato, JA. 1993. Antimicrobial and antioxidant activities of unripe papaya. Life
Sci. Page 17.

Philip, D. 2004. The Common Fish Louse-Argulus. Springer. Netherlands. Page


243-244.

Prasetya, Rokhmani dan Subadrah. 2004. Kekayaan Jenis Ektoparasit yang


menyerang ikan Gurami (Osphernomus gouramy. Lac) Tahap Pendederan
I dan II dengan pemeliharaan secara Tradisional. Balai Penelitian

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
35

Perikanan Air Tawar, Pusat penelitian dan pengembangan Perikanan.


Bogor.

Poly, W. J. 2008. Global diversity of fishlike (crustacean: Branchiura: Argulidae)


in Fresh water. Hydribiology,30(5):209-212.

Purwakusuma,W. 2007. Parasit Ikan-Argulus..http:// O-fish.com/Argulus/13/april


2011.

Rodhe, K. 1968. Marine Parasitology. CABI Publishing. Australia. Page 145-146.

Rosilaningsih,P. 2007. Efektivitas Perasan Daun Jambu Biji Pada Pengobatan


Ikan Nila yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas. Skripsi. Fakultas Perikanan
dan Kelautan.Universitas Airlangga. Surabaya.

Rukmana,R. 1995. Budidaya dan Pasca Panen Pepaya. Kanisius. Yogyakarta.

Sudarmo. 1991. Pestisida. Kanisius. Yogyakarta. hal 92.

Sumardjo,D. 2006 Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa


Kedokteran buku kedokteran EGC hal 438.

Susanto,H. 2006. Budidaya Ikan di Pekarangan,ed revisi. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Walker, P. 2005. Problematic parasites. Department Animal Of Ecology and


Echophysiology Redboud University Nijmegen. Netherlands. 25(5):200-
212.

Yuliati,S. 2009. Ikan Komet (Image). Dinas Perikanan dan Kelautan. Jawa
Tengah. http://dinas/perikanan/dan/kelautan/13/april/2011.1 hal.

Yildiz. 2002. Argulus foliaceus Infection. Department of Parasitology, Faculty of


Veterinary Medicine, Kirikkale University: Turkey.

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
36

LAMPIRAN

Lampiran 1. Analisis Data

Tabel Persentase Argulus yang lepas Setelah Perlakuan (%)

Ulangan (%)
Perlakuan
Rata-rata ± SD
1 2 3 4 5
A (0%) 0 0 0 0 0 0c ± 0.00
B (20%) 20 60 40 20 20 32b ± 17.89
C (25%) 40 40 40 60 40 44b ± 8.94
D (30%) 80 100 100 80 80 88a ± 10.95

Tabel Sidik ragam pengaruh perasan daun pepaya dengan konsentrasi yang
berbeda terhadap lepasnya Argulus.

ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 15359.398 3 5119.799 37.561 .000

Within Groups 2180.875 16 136.305

Total 17540.273 19

Tabel Duncan

Subset for alpha = 0.05

Perlakuan Ulangan 1 2 3

c
A 5 .0500
b
B 5 33.9390
b
C 5 41.5389
a
D 5 78.0409
Sig. 1.000 .319 1.000

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
37

Analisis Data dengan SPSS

Descriptives

95% Confidence Interval


for Mean

Lower Upper
N Mean Std. Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum

A 5 .0500 .00000 .00000 .0500 .0500 .05 .05

B 5 33.9390 10.89002 4.87017 20.4173 47.4607 26.56 50.77

C 5 41.5389 5.15950 2.30740 35.1325 47.9453 39.23 50.77

D 5 78.0409 20.00014 8.94434 53.2075 102.8744 63.43 99.95

Total 20 38.3922 30.38375 6.79401 24.1722 52.6122 .05 99.95

Test of Homogeneity of Variances

Argulus

Levene Statistic df1 df2 Sig.

24.927 3 16 .000

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
38

Lampiran 2. Data Kualitas Air

Sebelum Sesudah
Perlakuan
Suhu DO Suhu DO
pH pH
(oC) (mg/l) (oC) (mg/l)
A1 (0%) 28 7 8 28 7 8
A2 28 7 8 28 7 8
A3 28 7 8 28 7 8
A4 28 7 8 28 7 8
A5 28 7 8 28 7 8
B1 (20%) 28 7 8 28 5 5,5
B2 28 7 8 28 5 5
B3 28 7 8 28 5 5
B4 28 7 8 28 5 5,5
B5 28 7 8 28 5 5
C1 (25%) 28 7 8 28 5 5
C2 28 7 8 28 5 5
C3 28 7 8 28 5 5
C4 28 7 8 28 5 5
C5 28 7 8 28 5 5,5
D1 (30%) 28 7 8 28 5 5
D2 28 7 8 28 5 5
D3 28 7 8 28 5 5
D4 28 7 8 28 5 5,5
D5 28 7 8 28 5 5

Skripsi Perasan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Sebagai Pengendali Puput Puspitasari
Infestasi Argulus Pada Ikan Komet (Carassius Auratus Auratus)

Anda mungkin juga menyukai