Anda di halaman 1dari 7

SEMINAR TINGKAT SARJANA Tsao (2010), menyatakan pemberian polifenol yang berkala dapat pengaruh terhadap

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN penyerapan glukosa darah.


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN Masing-masing dari ketiga tanaman diatas sudah dibuktikan mampu
UNIVERSITAS BRAWIJAYA menghambat aktivitas α-glukosidase. Penelitian ini dilakukan untuk membuat
MALANG minuman fungsional dengan mencampurkan ketiga bahan tersebut menjadi satu.
Pencampuran dari ketiga tanaman diatas sebagai minuman fungsional diharapkan
Judul : Optimasi Formula Sargassum sp, Kayu Manis mampu memberikan efek sinergitas terhadap penghambatan α-glukosidase.
(Cinnamomum burmannii), dan Kunyit (Curcuma
domestica Val.) Sebagai Minuman Fungsional Terhadap 1.2 Rumusan Masalah
Aktivitas Penghambatan α-Glukosidase Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu apakah pencampuran Sargassum
Pembawa Seminar : Khalida Genta Kahitna/145080301111066 sp, kayu manis (Cinnamomum burmannii) dan kunyit (Curcuma domestica Val.)
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Muhamad Firdaus, MP sebagai minuman fungsional mampu memberikan efek sinergitas terhadap aktivitas
Hari/Tanggal : Rabu/ 30 Mei 2018 penghambatan α-glukosidase ?
Tempat dan Waktu : Ruang Seminar 2 Gd. D Lt.3/13.00 WIB
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui optimasi formula
1. PENDAHULUAN pencampuran Sargassum sp, kayu manis (Cinnamomum burmannii) dan kunyit
(Curcuma domestica Val.) sebagai minuman fungsional terhadap aktivitas
1.1 Latar Belakang penghambatan α-glukosidase.
Sargassum sp merupakan jenis alga cokelat yang mengandung senyawa
metabolit sekunder (Hartanti, 2013). Salah satu kandungan metabolit sekunder pada 1.4 Kegunaan
Sargassum sp yaitu senyawa polifenol yang menunjukkan adanya kandungan Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
florotanin yang berguna sebagai antidiabetes (Samudra, et al. 2015). Berdasarkan pembuatan minuman fungsional berbasis Sargassum sp, kayu manis (Cinnamomum
penelitian Park, et al. (2018), florotanin menunjukkan potensi sebagai penghambatan burmannii) dan kunyit (Curcuma domestica Val.) yang mampu menghambat aktivitas
α-glukosidase. Sargassum sp menurut penelitian Septiana dan Samsi (2013), dapat α-glukosidase.
dijadikan sebagai minuman fungsional.
Kayu manis (Cinnamomum burmannii) dapat digunakan sebagai campuran 1.5 Tempat dan Waktu
minuman fungsional yang memiliki banyak manfaat (Pramudito dan Paramita, 2013). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2018 di
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, kayu manis dilaporkan telah terbukti Laboratorium Nutrisi Ikani, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan Fakultas
memiliki efek hipoglikemik (Lakhsmi, et al. 2009). Kayu manis mengandung eugenol, Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Laboratorium Institut Biosains, Universitas
sinamaldehid dan methylhydroxy chalcone polymer (MHCP). MHCP merupakan jenis Brawijaya, Malang.
polifenol yang terbukti mampu menurunkan gula darah (Rahmadhani, 2016).
Senyawa lain dalam kayu manis yaitu gugus sinamaldehid juga dapat berperan 2. METODE PENELITIAN
sebagai penghambat aktivitas α-glukosidase (Ngadiwiyana, et al. 2011). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen.
Kunyit (Curcuma domestica Val.) termasuk rempah Indonesia yang banyak Dalam penelitian ini dilakukan eksperimen bahan Sargassum sp, kayu manis
digunakan sebagai tanaman tradisional serta mengandung khasiat (Susilo, 2011). (Cinnamomum burmannii) dan kunyit (Curcuma domestica Val.) untuk dijadikan
Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang termasuk senyawa polifenol (Sabarina, minuman fungsional. Analisis yang digunakan adalah analisis faktor dan respon
2016). Peranan Senyawa kurkuminoid dapat digunakan sebagai antidiabetes (Widari, dengan bantuan aplikasi Design Expert 11.00 menggunakan Respon Surface Method
at al. 2014). Dimana senyawa ini mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan Box-Behnken.
menghambat aktivitas α-glukosidase (Rahmadhani, 2016). Berdasarkan penelitian
Zain (2012), dikatakan bahwa kunyit memiliki potensi sebagai minuman fungsional. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Polifenol sebagai senyawa yang dapat menghambat aktivitas α-glukosidase.
Kemampuan polifenol tersebut dapat dipengaruhi oleh afinitasnya. Polifenol 3.1 Analisis Penentuan Batas Box-Behnken
mempunyai kemampuan berinteraksi dengan reseptor yang rendah (Kim, et al. 2015), Pada penelitian tahap awal yang sudah dilakukan ditetapkan tiga faktor yang
sehingga diserap oleh tubuh dengan jumlah yang kecil (Gunawan, 2018). Menurut meliputi konsentrasi ekstrak Sargassum sp (A) sebesar 10%, konsentrasi ekstrak
kayu manis (B) sebesar 15% dan konsentrasi ekstrak kunyit (C) sebesar 10%. M.13 5 15 12 7.63 3.16 3 3.46 101.53 56.83
Masing-masing faktor terdiri dari 3 level dengan rentang tertentu. Keterangan: X1 = E.Sargassum sp Y1 = pH
Tabel 1. Penentuan Level Batas Box-Behnken X2 = E. Kayu manis Y2 = Rasa
Faktor Unit Batas Bawah Titik Tengah Batas Atas X3 = E. Kunyit Y3 = Aroma
E. Sargassum sp % 5 10 15 Y4 = Warna
E. Kayu Manis % 12 15 18 Y5 = Kadar Polifenol
E. Kunyit % 8 10 12 Y6 = Penghambatan α-glukosidase
Dari penentuan konsentrasi pada level diatas, didapatkan rancangan
percobaan formulasi minuman fungsional oleh Design Expert 11.00 Box-Behnken. 3.2.1 Respon pH
Tabel 2. Rancangan Percobaan Formulasi Minuman Fungsional Tabel 4. Hasil Analisis Ragam (ANOVA) pada Respon pH
Komposisi Bahan (%) Source Sum of Squares df Mean Square F-value p-value
Formula
E. Sargassum sp E. Kayu Manis E. Kunyit
Model 0.3778 9 0.0420 23.65 0.0124 significant
M.1 15 15 8
M.2 5 12 10 A-Sargassum sp 0.0162 1 0.0162 9.13 0.0567
M.3 15 15 12 B-Kayu Manis 0.0820 1 0.0820 46.20 0.0065
M.4 10 12 8 C-Kunyit 0.0300 1 0.0300 16.91 0.0260
M.5 10 12 12
AB 0.0049 1 0.0049 2.76 0.1952
M.6 15 18 10
M.7 10 18 8 AC 0.0000 1 0.0000 0.0000 1.0000
M.8 5 18 10 BC 0.0030 1 0.0030 1.70 0.2828
M.9 5 15 8 A² 0.1590 1 0.1590 89.58 0.0025
M.10 15 12 10
B² 0.0079 1 0.0079 4.44 0.1256
M.11 10 15 10
M.12 10 18 12 C² 0.0086 1 0.0086 4.83 0.1154
M.13 5 15 12 Residual 0.0053 3 0.0018
Cor Total 0.3831 12
3.2 Optimasi Formula
Hasil pengukuran pengaruh kondisi proses pembuatan minuman fungsional
berdasarkan design eksperimen formula yang telah ditentukan oeh Desihn Expert
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa model yang dihasilkan signifikan
11.0 terhadap respon pH, rasa, aroma, warna, kadar polifenol dan penghambatan α-
dengan nilai p lebih kecil dari 0.05 sehingga tiga faktor yaitu Sargassum sp, kayu
glukosidase.
manis dan kunyit berpengaruh nyata terhadap respon pH. Persamaan RSM untuk
Tabel 3. Nilai Respon pada Berbagai Kondisi Proses
optimasi kondisi proses pembuatan minuman fungsional terhadap respon pH adalah
Faktor Respon
Formula sebagai berikut:
X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
Y = 0.045A - 0.1013B + 0.0613C + 0.0350AB +0.0000AC – 0.275BC + 0.2638A2 –
M.1 15 15 8 7.56 3.3 3 3.33 106.21 32.69 0.0587B2 + 0.0612C2
M.2 5 12 10 7.53 3.23 3.16 3.43 156.06 54.38 Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antar komponen ini dapat dilihat
M.3 15 15 12 7.68 3.26 2.9 3.13 153.06 45.15 lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditunjukan gambar 1.
M.4 10 12 8 7.3 2.93 3.16 3.5 141.78 58.87
M.5 10 12 12 7.48 2.7 2.96 2.93 112.36 54.74
M.6 15 18 10 7.49 2.66 3.2 3.36 142.52 42.66
M.7 10 18 8 7.12 2.43 3.24 3.2 146.09 46.85
M.8 5 18 10 7.29 2.7 3.36 3.48 124.55 44.99
M.9 5 15 8 7.51 3.13 3.1 3.6 140.18 38.52
M.10 15 12 10 7.59 3.1 3.13 3.3 116.18 47.74
M.11 10 15 10 7.27 2.46 3.13 3.36 103.01 38.04
M.12 10 18 12 7.19 2.63 3.3 3.28 119.01 53.93
Gambar 1. Grafik Tiga Dimensi Hasil Uji Respon pH
Gambar 2. Grafik Tiga Dimensi Hasil Uji Respon Rasa
3.2.2 Respon Rasa
Tabel 5. Hasil Analisis Ragam (ANOVA) pada Respon Rasa 3.2.3 Respon Aroma
Source Sum of Squares df Mean Square F-value p-value Tabel 6. Hasil Analisis Ragam (ANOVA) pada Respon Aroma
not Source Sum of Squares df Mean Square F-value p-value
Model 1.14 9 0.1267 8.59 0.0518 significant
Model 0.2136 9 0.0237 21.74 0.0139 significant
A-Sargassum sp 0.0012 1 0.0012 0.0847 0.7899 A-Sargassum sp 0.0190 1 0.0190 17.42 0.0251
B-Kayu Manis 0.2965 1 0.2965 20.10 0.0207 B-Kayu Manis 0.0595 1 0.0595 54.52 0.0051
C-Kunyit 0.0002 1 0.0002 0.0136 0.9147 C-Kunyit 0.0145 1 0.0145 13.24 0.0358
AB 0.0020 1 0.0020 0.1373 0.7356 AB 0.0042 1 0.0042 3.87 0.1438
AC 0.0012 1 0.0012 0.0831 0.7920 AC 0.0000 1 0.0000 0.0000 1.0000
BC 0.0462 1 0.0462 3.13 0.1748 BC 0.0169 1 0.0169 15.48 0.0292
A² 0.5743 1 0.5743 38.93 0.0083 A² 0.0039 1 0.0039 3.56 0.1555
B² 0.0034 1 0.0034 0.2327 0.6625 B² 0.0350 1 0.0350 32.06 0.0109
C² 0.1443 1 0.1443 9.78 0.0522 C² 0.0180 1 0.0180 16.49 0.0269
Residual 0.0443 3 0.0148 Residual 0.0033 3 0.0011
Cor Total 1.18 12 Cor Total 0.2169 12
Dari tabel diatas bahwa model yang dihasilkan tidak signifikan dengan nilai p Dari tabel diatas menunjukkan bahwa model yang dihasilkan signifikan
yang mana lebih besar dari 0.05. Sehingga tiga faktor yaitu Sargassum sp, kayu dengan nilai p lebih kecil dari 0.05 sehingga tiga faktor yaitu Sargassum sp, kayu
manis dan kunyit tidak berpengaruh nyata terhadap respon rasa. Persamaan RSM manis dan kunyit berpengaruh nyata terhadap respon aroma. Persamaan RSM untuk
untu optimasi kondisi proses pembuatan minuman fungsional respon rasa adalah optimasi kondisi proses pembuatan minuman fungsional terhadap respon aroma
sebagai berikut: adalah sebagai berikut:
Y = 0.0125A – 0.1925B – 0.0050C + 0.0225AB – 0.0175AC + 0.1075BC + 0.5013A2 Y = 3.13 – 0.0488A + 0.0862 - 0.0425C – 0.0325AB + 0.000AC + 0.0.650BC –
– 0.0387B2 + 0.2512C2 0.0412A2 + 0.1238B2 – 0.0888C2
Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antar komponen ini dapat dilihat
lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditujukan gambar 2.
Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antar komponen ini dapat dilihat Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antar komponen ini dapat dilihat
lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditujukan gambar 3. lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditujukan gambar 4.

Gambar 4. Grafik Tiga Dimensi Hasil Uji Respon Warna


Gambar 3. Grafik Tiga Dimensi Hasil Uji Respon Aroma 3.2.5 Respon Kadar Polifenol
Tabel 8. Hasil Analisis Ragam (ANOVA) pada Respon Warna
3.2.4 Respon Warna
Source Sum of Squares df Mean Square F-value p-value
Tabel 7. Hasil Analisis Ragam (ANOVA) pada Respon Warna
Source Sum of Squares df Mean Square F-value p-value Model 3834.35 9 426.04 1.66 0.3694 not significant
Model 0.3543 9 0.0394 6.36 0.0776 not significant A-Sargassum sp 1.70 1 1.70 0.0067 0.9401
A-Sargassum sp 0.0903 1 0.0903 14.59 0.0316 B-Kayu Manis 4.19 1 4.19 0.0164 0.9063
B-Kayu Manis 0.0032 1 0.0032 0.5168 0.5241 C-Kunyit 283.70 1 283.70 1.11 0.3697
C-Kunyit 0.0861 1 0.0861 13.91 0.0336 AB 836.66 1 836.66 3.27 0.1683
AB 0.0000 1 0.0000 0.0040 0.9533 AC 1855.89 1 1855.89 7.25 0.0742
AC 0.0009 1 0.0009 0.1454 0.7284 BC 1.37 1 1.37 0.0053 0.9463
BC 0.1056 1 0.1056 17.06 0.0257 A² 429.55 1 429.55 1.68 0.2858
A² 0.0196 1 0.0196 3.16 0.1736 B² 749.55 1 749.55 2.93 0.1855
B² 0.0082 1 0.0082 1.33 0.3325 C² 172.66 1 172.66 0.6746 0.4716
C² 0.0120 1 0.0120 1.94 0.2579 Residual 767.82 3 255.94
Residual 0.0186 3 0.0062 Cor Total 4602.16 12
Cor Total 0.3729 12 Dari tabel diatas bahwa model yang dihasilkan tidak signifikan dengan nilai p
yang mana lebih besar dari 0.05. Sehingga tiga faktor yaitu Sargassum sp, kayu
Dari tabel diatas bahwa model yang dihasilkan tidak signifikan dengan nilai p manis dan kunyit tidak berpengaruh nyata terhadap respon kadar polifenol.
yang mana lebih besar dari 0.05. Sehingga tiga faktor yaitu Sargassum sp, kayu Persamaan RSM untuk optimasi kondisi proses pembuatan minuman fungsional
manis dan kunyit tidak berpengaruh nyata terhadap respon warna. Persamaan RSM respon kadar polifenol adalah sebagai berikut:
untu optimasi kondisi proses pembuatan minuman fungsional respon warna adalah Y = 103.01 – 0.4613A + 0.7237B – 5.95C + 14.46AB + 21.45AC + 0.5850BC +
sebagai berikut: 13.71A2 + 18.11B2 + 8.69C2
Y = 3.36 - 0.1063A + 0.0200B – 0.1038C + 0.0025AB – 0.0150AC + 0.1625BC +
0.0925A2 - 0.0600B2 – 0.0725C2
Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antar komponen ini dapat dilihat Bentuk permukaan dari hubungan interaksi antar komponen ini dapat dilihat
lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditujukan gambar 5. lebih jelas pada grafik tiga dimensi yang ditujukan gambar 6.

Gambar 6. Grafik Tiga Dimensi Hasil Uji Respon Penghamabatan α-Glukosidase


Gambar 5. Grafik Tiga Dimensi Hasil Uji Respon Kadar Polifenol 3.3 Optimasi Kondisi Proses Pembuatan Minuman Fungsional
Tabel 10. Komponen Kriteria Respon yang Dioptimasi
3.2.6 Respon Penghambatan α-Glukosidase Komponen Kriteria Batas Bawah Batas Atas
Tabel 9. Hasil ANOVA pada Respon Penghambatan α-Glukosidase
E. Sargassum sp Range 5 15
Source Sum of Squares df Mean Square F-value p-value E. Kayu Manis Range 12 18
Model 676.08 9 75.12 2.12 0.2902 not significant E. Kunyit Range 8 12
A-Sargassum sp 87.65 1 87.65 2.48 0.2137 pH Range 7.12 7.63
Rasa Maksimal 2.43 3.3
B-Kayu Manis 93.16 1 93.16 2.63 0.2032 Aroma Maksimal 2.9 3.36
C-Kunyit 142.13 1 142.13 4.02 0.1388 Warna Maksimal 2.93 3.48
AB 4.64 1 4.64 0.1312 0.7412 Kadar Polifenol Maksimal 101.53 156.06
Inhibisi α-Glukosidase Maksimal 32.68 58.87
AC 8.56 1 8.56 0.2417 0.6567
BC 31.42 1 31.42 0.8875 0.4157 Tabel 11. Solusi yang Ditawarkan Design Expert
A² 0.4603 1 0.4603 0.0130 0.9164 X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Desirability
B² 221.82 1 221.82 6.27 0.0875 5.73 12 8.00 7.45 3.30 3.17 3.61 130.84 57.67 0.847
Berdasarkan proses optimasi, program Design Expert 11.0 memberikan satu
C² 74.43 1 74.43 2.10 0.2429 formula optimum yaitu ekstrak Sasrassum sp sebesar 5.73%, ekstrak kayu manis
Residual 106.20 3 35.40 sebesar 12% dan ekstrak kunyit sebesar 8.% dengan nilai Desirability 0.847 akan
Cor Total 782.28 12 menghasilkan minuman fungsional yang memiliki kadar polifenol, inhibisi α-
glukosidase, warna, rasa dan aroma yang tinggi serta pH (cukup netral).
Dari tabel diatas bahwa model yang dihasilkan tidak signifikan dengan nilai p Gambar 7 dan 8 menjelaskan hasil optimasi dalam bentuk contour (2D) dan
yang mana lebih besar dari 0.05. Sehingga tiga faktor yaitu Sargassum sp, kayu tiga dimensi (3D). Titik prediksi pada gambar tersebut menunjukkan kombinasi antara
manis dan kunyit tidak berpengaruh nyata terhadap respon penghambatan α- konsentrasi ekstrak Sargassum ap 5.73%, ekstrak kayu manis 12% dan ekstrak kunyit
glukosidase. Persamaan RSM untuk optimasi kondisi proses pembuatan minuman 8.% yang menghasilkan nilai desirability sebesar 0.847.
fungsional respon kadar penghambatan α-glukosidase adalah sebagai berikut:
Y = 38.04 – 3.31A – 3.41B + 4.22C +1.08AB -1.46AC + 2.80BC – 0.4487A2 + 9.85B2
+ 5.71C2
Warna 3.60 - 3.33 3.87 2.97 4.41
Kadar Polifenol 130.53 - 24.04 237.02 -187.819 448.88
Penghambatan 57.78 - 37.15 78.15 -3.62 118.93
α-glukosidase
Dari tabel diatas yang didapatkan hasil verifikasi optimasi minuman
fungsional dapat dinyatakan bahwa nilai verifikasi sesuai dengan hasil contour.
Contour verifikasi optimasi minuman fungsional dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 7. Grafik Contour Plot 2D Nilai Disirability Formula Optimum

Gambar 8. Contour verifikasi optimasi minuman fungsional

4. PENUTUP

Gambar 7. Grafik Contour Plot 3D Nilai Disirability Formula Optimum 4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu formulasi yang
3.4 Verifikasi Solusi Formula Optimum dilakukan terhadap minuman fungsional dengan mencampurkan bahan Sargassum
Pada hasil verifikasi kondisi optimum yang disarankan oleh aplikasi Desgin sp, kayu manis dan kunyit tidak menunjukkan adanya efek sinergitas terhadap
Expert 11.00 dengan metode RSM Box-Behnken diperoleh hasil verifikasi yang aktivitas penghambatan α-glukosidase
menunjukkan respon pH, rasa, aroma, warna, kadar polifenol dan penghambatan α-
glukosidase. 4.2 Saran
Tabel 12. Prediksi dan Verifikasi Nilai Respon Solusi Formula Optimum Saran yang dapat diberikan yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan
menambahkan respon untuk senyawa metabolit sekunder lainnya. Agar dapat
95% CI 95% Cl 95% Pl 95% Pl
Respon Prediksi Verifikasi diketahui senyawa sekunder mana yang mampu memberikan pengaruh terhadap
Low High Low High
aktivitas penghambatan α-glukosidase.
pH 7.44 7.47 7.32 7.62 7.02 7.91
Rasa 3.29 - 2.90 3.77 2.06 4.62
Aroma 3.17 3.16 3.05 3.28 2.82 3.51
DAFTAR PUSTAKA dengan metode desain campuran (mixture design). Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian Institut pertanian bogor. Bogor.

Gunawan, Y.W. 2018. Pengaruh frekuensi pemberian dekok sargassum sp yang Tsao, R. 2010. Chemistry and biochemistry of dietary polyphenols. J. of Nutr. 2(12) :
berbeda terhadap penurunan glukosa darah dan peningkatan ekspresi erk1 1231-1246.
/2 pada hati, mata, pankreas dan ginjal tikus diabetes melitus tipe 2. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Malang. Widari, I.A.A ; S. Mulyani dan B. Admadi. 2014. Kunyit asam and sinom beverages
inhibition with α-glucosidase enzyme activity. J. Rekayasa dan Man. Agro.
Hartanti, K.D. 2014. J-Rest (joint regeneration and conservation therapy): 2(2) : 26-35.
pengembangan terapi osteoartritis berbabis mobilisasi masenchymal stem
cells (MSC) dan lubrikasi sendi menggunakan fucoidan dari Sargassum sp
pada hewan model osteoartritis. Universitas Brawijaya. Malang.

Kim, Y ; J.B. Keogh dan P.M. Clifton. 2016. Polyphenols and glycemic control. J. of
Nutr. 8(1) : 1-27.

Ngadiwiyana ; Ismiyarto ; N. Basid, A.P dan Purwobatiningrum. 2011. Potensi


sinamaldehid hasil isolasi minyak kayu manis sebagai senyawa antidiabetes.
Majalah Farmasi Indonesia. 22(1) : 9-14.

Park, S.R ; J.H. Kim ; H.D. Jang ; S.Y. Yang dan Y.H. Kim. 2018. Inhibitory activity of
minor phlorotannins from Eckloniacavaon α-glucosidase. J. Food Chemistry.

Pramudito, A.A dan H.Y. Paramita. 2013. Pengaruh perlakuan penyangraian


terhadap sifat sensoris eekstrak kayu manis. Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian Universitas Jember. Jember.

Rahmadhani, O.S. 2016. Uji penghambatan aktivitas alfaglukosidase dan aktivitas


antioksidan jahe, kayu manis, kunyit beserta kombinasinya. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Sabarina, D. 2016. Aktivitas penghambatan α-glukosidase dan α-amilase dari ekstrak


daun salam, daun pandan, daun jeruk purut dan kombinasinya. Skripsi.
Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Samudra, A.G ; B. Dewi ; A.E. Nugrho dan A. Husni. 2015. Aktivitas inhibisi α-amilase
ekstrak alginat dan senyawa polifenol dari Sargassum hystrix. Prosiding
Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi Dan
Klinik 5” : 338-343.
Septiana, A.T dan M. Samsi. 2013. Pengaruh pemberian minuman Sargassum –java
tea celup terhadap malonaldehid plasma tikus hiperkolesterolemia. Prosiding.
Pengembangan Sumberdaya Pedesaan : 1-10.

Susilo, E. 2011. Optimasi formula minuman fungsional berbasis


kunyit (Curcuma domestica Val.), asam jawa (Tamarindus
indica Linn.), dan jahe (Zingiber officinale var. Amarum)

Anda mungkin juga menyukai