Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit
ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara.
Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup termasuk
pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita DM ini semakin meningkat,
terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini
upaya penanggulangan penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam
pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup
besar antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system
saraf, hati, mata dan ginjal.
Diabetes mellitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan
absolute insulinatau insensivitas terhadap insulin. Diabetes mellitus disebabkan oleh
oenurunan kecepatan insulin oleh sel-sel beta pula Langerhans. Biasanya dibagi dalam
dua jenis berbeda: diabetes javanilis, yang biasanya tetapi tak selalu, dimulai mendadak
pada awal kehidupan dan diabetes dengan awitan maturitas yang dimulai di usia lanjut
dan terutama pada orang kegemukan.Penderita penyakit diabetes mellitus dapat
meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan
oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf.
Penyebab diabetes mellitus dapat disebabkan oleh berbagai hal,dan juga terdapat
berbagai macam tipe diabetes mellitus.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO juga memperkirakan bahwa jumlah kematian
akibat diabetes mellitus atau kencing manis ini akan meningkat dua kali lipat atau lebih
selama periode 2005 – 2030. Perkiraan WHO ini tentu harus jadi bahan renungan bagi
kita semua. Mari kita bahu membahu membantu masyarakat, khususnya masyarakat
Indonesia untuk lebih sadar akan bahaya dari penyakit ini dan lebih meningkatkan
kewaspadaan dalam menjaga diri agar terhindar dari penyakit yang cukup mematikakan
ini.
Melalui Makalah yang sederhana ini, semoga kita bisa mengulas dan membahas
banyak hal berkaitan dengan penyakit yang lebih dikenal sebagai Penyakit kencing
manis mulai dari pengertian, penyebab, gejala dan masih banyak lagi. Mudah-mudahan
ulasan tentang penyakit yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula dalam darah ini bisa
sedikit membantu masyarakat Indonesia didalam mereka mencari tahu akan solusi
penyakit ini.
Yang jelas, penyakit diabetes bukanlah penyakit yang terlalu sulit untuk diatasi.
Meskipun penyakit ini tergolong penyakit yang sulit disembuhkan dan cukup mematikan
tapi penyakit ini insya Allah bisa di atasi sehingga penderitanya masih bisa menjali hidup

1
dengan normal dan bahagia. Bahkan penyakit ini dalam beberapa kasus bisa diobati
sampai sembuh. Namun demikian kelalaian dan kesalahan dalam menangani penyakit
gula darah ini bisa berakiabat vatal. Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus bisa
berakibat vatal apabila tidak ditangani dan diatasi dengan tepat. Tidak sedikit penderita
diabetes melitus yang mengalami komplikasi akibat terlambat dan salah dalam
mengatasinya.
Atas dasar itu semua, semoga melalui Makalah yangg sederhana ini kita akan
hadirkan beberapa pembahasan berkaitan dengan penyakit yang sangat mematikan ini,
yaitu bagaimana mencegah, mengatasi dan mengobatinya secar.

B. Rumusan Maslah
1. Apa definisi diabetes mellitus?
2. Bagaimana klasifikasi penyakit diabetes mellitus?
3. Bagaimana epidemiologi penyakit diabetes mellitus?
4. Bagaimana faktor resiko penyait diabetes mellitus
5. Apa etiologi penyakit diabetes mellitus?
6. Bagaimana gejala penyakit diabetes mellitus?
7. Bagaimana diagnosis penyakit diabetes mellitus?
8. Bagaimana pencegahan penyakit diabetes mellitus?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi diabetes mellitus.
2. Untuk mengetahui klasifikasi penyakit diabetes mellitus.
3. Untuk mengetahui epidemiologi penyakit diabetes mellitus.
4. Untuk mengetahui faktor resiko penyait diabetes mellitus.
5. Untuk mengetahui etiologi penyakit diabetes mellitus.
6. Untuk mengetahui gejala penyakit diabetes mellitus.
7. Untuk mengetahui diagnosis penyakit diabetes mellitus.
8. Untuk mengetahui pencegahan penyakit diabetes mellitus.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Diabetes Mellitus
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau
mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau
madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan volume urine
yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah penyakit
hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan
relative insensitivitas sel terhadap insulin (Corwin, 2009).
Diabetes mellitus adalalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis
termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat, jika telah
berkembang penuh secara klinis maka diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia
puasa dan postprandial, aterosklerosis dan penyakit vaskular mikroangiopati (Sylvia &
Lorrain, 2006).
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat
kadar glukosa darah yang tinggi yang disebabkan jumlah hormone insulin kurang atau
jumlah insulin cukup bahkan kadang-kadang lebih, tetapi kurang efektif (Sarwono,
2006).
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi
kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis
dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Mansjoer dkk, 2007)
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2005, diabetus merupakan
suatu kelompok panyakit metabolik dengan karakterristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan defisiensi dari insulin dan kehilangan
toleransi terhadap glukosa ( Rab, 2008)
DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau akibat
kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart, 2002).

B. Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus


American Diabetes Assosiation (2005) dalam Aru Sudoyo (2006)
mengklasifikasikan diabetes mellitus menjadi :
1) Diabetes mellitus tipe 1
Dibagi dalam 2 subtipe yaitu autoimun, akibat disfungsi autoimun dengan
kerusakan sel-sel beta dan idiopatik tanpa bukti autoimun dan tidak diketahui
sumbernya.

3
2) Diabetes mellitus tipe 2
Bervariasi mulai yang predominan resisten insulin disertai defisinsi insulin
relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resisten
insulin.
3) Diabetes mellitus Gestasional
Faktor resiko terjadinya diabetes mellitus gestasional yaitu usia tua,etnik,
obesitas, multiparitas, riwayat keluarga, dan riwayat gestasional
terdahulu.Karena terjadi peningkatan sekresi beberapa hormone yang
mempunyai efek metabolic terhadap toleransi glukosa, maka kehamilan
adalah suatu keadaan diabetogenik.
4) Diabetes mellitus tipe lain :
a. Defek genetik fungsi sel beta
b. Defek genetik kerja insulin : resisten insulin tipe A,leprechaunism,
sindrom rabson mandenhall, diabetes loproatrofik, dan lainnya.
c. Penyakit eksokrin pankreas : pankreastitis, trauma / pankreatektomi,
neoplasma, fibrosis kistik, hemokromatosis, pankreatopati fibro kalkulus,
dan lainnya.
d. Endokrinopati : akromegali, sindron cushing, feokromositoma,
hipertiroidisme somatostatinoma, aldosteronoma, dan lainnya.
e. Karena obat atau zat kimia : vacor, pentamidin, asam nikotinat,
glukokortikoid, hormon tiroid, diazoxic,agonis β adrenergic, tiazid,
dilantin, interferon alfa, dan lainnya.
f. Infeksi : rubella konginetal, dan lainnya.
g. Immunologi (jarang) : sindrom “stiff-man” , antibody antireseptor insulin,
dan lainnya.
h. Sindroma genetik lain : sindrom down, sindrom klinefilter, sindrom turner,
sindrom wolfram’s, ataksia friedriech’s, chorea Huntington, sindrom
Laurence/moon/biedl, distrofi miotonik,porfiria, sindrom pradelwilli, dan
lainnya (ADA, 2005).

C. Epidemiologi Penyakit Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan kadar
glukosa darah yang melebihi nilai normal. Apabila dibiarkan tidak terkendali, diabetus mellitus
dapat menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal, misalnya terjadi penyakit jantung koroner,
gagal ginjal, kebutaan dan lain-lain.
Menurut data stastistik tahun 1995 dari WHO terdapat 135 juta penderita Diabetes
Mellitus di seluruh dunia. Tahun 2005 jumlah Diabetes Mellitus diperkirakan akan meningkat
mencapai sekitar 230 juta, dan diprediksi jumlah penderita Diabetes Mellitus lebih dari 220 juta
penderita di tahun 2010 dan lebih dari 300 juta di tahun 2025.
Dari data WHO di tahun 2002 diperkirakan terdapat lebih dari 20 juta penderita Diabetes
Mellitus di tahun 2025. Pada tahun 2030 bisa mencapai 21 juta penderita. Saat ini penyakit

4
Diabetes Mellitus banyak dijumpai penduduk Indonesia. Bahkan WHO menyebutkan, jumlah
penderita Diabetes Mellitus di Indonesia menduduki ranking empat setelah India, China, dan
Amerika Serikat.
Menurut Ketua Indonesian Diabetes Association (Persadia) Soegondo, Diabetes Mellitus
Tipe II merupakan yang terbanyak, yaitu sekitar 95% dari keseluruhan kasus Diabetes Mellitus.
Selain faktor genetik, juga bisa dipicu oleh lingkungan yang menyebabkan perubahan gaya hidup
tidak sehat,seperti makan berlebihan (berlemak dan kurang serat), kurang aktivitas fisik, stress.
Jumlah penderita diabetes di Indonesia hingga kini mencapai 14 juta orang. Rata-rata
50% dari jumlah pasien diabetes baru menyadari mereka menderita sakit gula setelah
memeriksakan ke dokter. Selain itu, hanya 30% saja pasien diabetes yang berobat.
Sekitar 2,5 juta jiwa atau 1,3 persen dari 210 juta penduduk Indonesia setiap tahun
meninggal dunia karena komplikasi sakit kencing manis (Diabetes Mellitus). Jumlah penderita
kencing manis di Indonesia kini mencapai lima juta jiwa atau lima persen dari jumlah penduduk.
Terbukti jumlah penderita Diabetes Mellitus saat ini terbesar berada di daerah perkotaan
mencapai 2,8 persen dan di pedesaan baru 0,8 persen dari jumlah penduduk.

D. Faktor Resiko Penyait Diabetes Mellitus


Ada beberapa faktor resiko penyakit diabetes melitus yang harus mendapatkan
perhatian yaitu
1. Riwayat Keluarga
Faktor keturunan atau genetik punya kontribusi yang tidak bisa diremeh
untuk seseorang terserang penyakit diabetes. Menghilangkan faktor genetik
sangatlah sulit. Yang bisa dilakukan untuk seseorang bisa terhindar dari
penyakit diabetes melitus karena sebab genetik adalah dengan memperbaiki
pola hidup dan pola makan. Dengan memperbaiki pola makan dan pola hidup
insya Allah Anda akan terhindar dari penyakit yang mengerikan ini.
2. Obesitas Atau Kegemukan
Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang mengalami resistensi
terhadap hormon insulin. Sel-sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak
untuk menyerap insulin. Akibatnya organ pankreas akan dipacu untuk
memproduksi insulin sebanyak-banyaknya sehingga menjadikan organ ini
menjadi kelelahan dan akhirnya rusak. Segera hindari makan makanan yang
tinggi kalori
3. Usia Yang Semakin Bertambah
Usia dia atas 40 tahun banyak organ-organ vital melemah dan tubuh mulai
mengalami kepekaan terhadap insulin. Bahkan pada wanita yang sudah
mengalami monopause punya kecenderungan untuk lebih tidak peka terhadap
hormon insulin.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor cukup besar untuk seseorang
mengalami kegemukan dan melemahkan kerja organ-organ vital seperti

5
jantung, liver, ginjal dan juga pankreas. Lakukan olahraga secara teratur
minimal 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu.
5. Merokok
Asam rokok ternyata menimbulkan efek negatis terhadap kesehatan dan
sifatnya sangat komplek. Termasuk terhadap resiko seseorang mudah terserang
penyakit diabetes melitus. Jadilah orang yang berakal dan cerdas dengan tidak
menimbun racun dalam tubuh kita walaupun rokok dianggab bisa memberikan
kenikmatan. Kasihanilah tubuh Anda. Efek jangka panjang rokok sungguh
sangat mengerikan. Maka sangat sesuai sekali kalau agama sangat membenci
rokok karena memang lebih banyak kerusakannya ketimbang manfaatnya.
6. Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi
Manakan berkolesterol tinggi juga diyakini memberi kontribusi yang
cukup tinggi untuk seseorang mudah terserang penyakit diabetes melitus.
Batasi konsumsi kolestorol Anda tidak lebih dari 300mg per hari.

7. Stres Dalam Jangka Waktu Lama


Kondisi setres berat bisa mengganggu keseimbangan berbagai hormon
dalam tubuh termasuk produksi hormon insulin. Disamping itu setres bisa
memacu sel-sel tubuh bersifat liar yang berpotensi untuk seseorang terkena
penyakit kanker juga memicu untuk sel-sel tubuh menjadi tidak peka atau
resiten terhadap hormon insulin. Belajarlah untuk berpola hidup santai walau
dalam keadaan serius. Banyak-banyaklah untuk selalu bertawakkal kepada
Allah dalam setiap menghadapi masalah hidup. Bergantunglah hanya kepada
Allah dalam setiap lika-liku kehidupan agar pikiran tenang dan beban terasa
ringan.
8. Hipertensi Atau Darah Tinggi
Jagalah tekanan darah Anda tetap di bawah 140/90 mmHg. Jangan terlalu
banyak konsumsi makanan yang asin-asin. Garam yang berlebih memicu untuk
seseorang teridap penyakit darah tinggi yang pada akhirnya berperan dalam
meningkatkan resiko untuk Anda terserang penyakit diabetes mellitus
9. Kehamilan
Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang mengganggu
keseimbangan hormon insulin dan pada kasus tertentu memicu untuk sel tubuh
menjadi resisten terhadap hormon insuline. Kondisi ini biasanya kembali
normal selah masa kehamilan atau pasca melahirkan. Namun demikian menjadi
sangat beriso terhadap bayi yang dilahirkan untuk kedepan punya potensi
diabetes melitus.
10. Ras
Ada beberapa ras manusia di dunia ini yang punya potensi tinggi untuk
terserang diabetes melitus. Peningkatan penderita diabetes di wilawah Asia

6
jauh lebih tinggi dibanding di benua lainnya. Bahkan diperkirakan lebih 60%
penderita berasal dari Asia.
11. Terlalu Sering Konsumsi Obat-Obatan Kimia
Konsumsi obatan kimia dalam jangka waktu yang lama diyakini akan
memberika efek negatif yang tidak ringan. Obat kimia ibarat pisau bermata
dua. Di satu sisi mengobati di sisi yang lain mengganggu kesehatan. Bahkan
tidak sedikit kasus penyakit berat seperti jantung dan liver serta diabetes
diakibatkan oleh terlalu seringnya mengkomsumsi obat kimia. Salah satu obat
kimia yang sangat berpotentsi sebagai penyebab diabetes adalah THIAZIDE
DIURETIK dan BETA BLOKER. Kedua jenis obat tersebut sangat
meningkatkan resiko terkena diabetes melitus karena bisa merusak pankreas.

E. Etiologi Penyakit Diabetes Mellitus


Faktor-faktor penyebab diabetes melitus antara lain genetika, faktor keturunan
memegang peranan penting pada kejadian penyakit ini. Apabila orang tua menderita
penyakit diabetes mellitus maka kemungkinan anak-anaknya menderita diabetes mellitus
lebih besar.
Virus hepatitis B yang menyerang hati dan merusak pankreas sehingga sel beta
yang memproduksi insulin menjadi rusak. Selain itu peradangan pada sel beta dapat
menyebabkan sel tidak dapat memproduksi insulin.
Faktor lain yang menjadi penyebab diabetes melitus yaitu gaya hidup, orang yang
kurang gerak badan, diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, kegememukan dan
kesalahan pola makan. Kelainan hormonal, hormon insulin yang kurang jumlahnya atau
tidak diproduksi.
a. Penyebab Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes tipe 1 ini terjadi karena ketidakmampuan organ pankreas didalam
memproduksi hormon insulin. Ketidakmampuan produksi insulin ini umumnya
terjadi karena adanya kerusakan pada organ pancreas, penyebab rusaknya
organ pankreas diantaranaya:
a) Karena faktor genetic,yaitu organ pankreas rusak karena sistem imun
tubuh sendiri secara spesifik menyerang dan merusak sel-sel pankreas.
Terjadi kesalahan pesan dari sistem imun yang terjadi secara genetik
atau faktor turunan. Jadi bila ada keluarga inti Anda terkena diabetes
maka, ada kemungkinan untuk Anda berpotensi teridap penyakit
diabetes. Namun perlu Anda ketahui bahwa terangsangnya faktor
genetik sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Jadi selama Anda
bisa mengendalikan faktor lingkungan, insya Allah Anda tidak perlu
terlalu khawatir. Banyak-banyaklah Anda berdo’a kepada Allah untuk
dijauhkan dari penyakit kronis ini.

7
b) Infeksi Virus Tertentu, adanya infeksi virus tertentu pada pankreas
sangat berpotensi untuk rusaknya sel-sel pankreas. Akibatnya
produksi insulin menjadi sangat terbatas atau bahkan tidak ada sama
sekali.
b. Penyebab Penyakit Diabetes Tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 terjadi sebagai akibat dari tidak mampunya tubuh
untuk memanfaatkan hormon insulin karena telah terjadi resistensi tubuh
terhadap hormon tersebut. Organ pankreas pada penderita diabetes tipe 2 ini
masih berfungsi normal didalam memproduksi hormon insulin namun hormon
yang dihasilkan tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh sehingga gula tidak bisa
masuk ke dalam sel dan menumpuk dalam darah.Para pakar kesehatan telah
bayak menerangkan bahwa penyeba diabetes tipe 2 ini karena kombinasi faktor
genetik dan faktor lingkungan.
1. Faktor Genetik Atau Turunan, banyak penderita diabetes tipe 2
memiliki anggota keluarga yang juga mengidap penyakit diabetes tipe
2 atau masalah kesehatan lain yang berhubungan dengan diabetes,
misalnya kolesterol darah yang tinggi, hipertensi, atau obesitas. Untuk
faktor genetik memang sangat sulit untuk dihilangkan. Yang bisa kita
lakukan adalah dengan kita mengendalikan faktor lingkungan sebagai
faktor perangsang untuk bangkitnya faktor genetik.
2. Faktor Lingkungan, faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi
untuk seseorang berpotensial terserang penyakit diabetes adalah pola
makan dan pola hidup yang jelek. Pola makan yang terbiasa dengan
makanan yang banyak mengandung lemak dan kalori tinggi sangat
berpotensi untuk meningkatkan resiko diabetes. Adapan pola hidup
jelek adalah pola hidup yang tidak teratur dan penuh tekanan kejiwaan
seperti stres yang berkepanjangan, perasaan khawatir dan takut yang
berlebihan dan jauh dari nilai-nilai spiritual diyakini sebagai faktor
terbesar untuk seseorang gampang terserang penyakit berat baik
diabetes maupun penyakit berat lainnya. Di samping itu aktifitas fising
yang rendah juga berpotensi untuk seseorang terjangkit penyakit
diabetes.
c. Penyebab Diabetes Melitus Tipe 3
Karena tipe ini merupakan gabungan dari tipe 1 dan tipe 3 maka
penjelasan akan penyebabnya pun tidak jauh dari penjelasan akan penyebab
diabetes tipe 1 dan 2.

F. Gejala Penyakit Diabetes Mellitus


Mengenal dan memahami gejala diabetes atau gejala diabetes melitus sangat
penting dan sangat bermanfaat. Mengetahui gejala sejak awal suatu penyakit akan
memudahkan kita didalam mencegah penyakit tersebut berkembang ke arah stadium yang
lebih parah. Termasuk di sini penyakit diabetes melitus yang tergolong penyakit sangat
mematikakan kalau tidak segera ditangani sedini mungkin.
8
Setelah sebelumnya kita ulas tentang penyebab diabetes , maka sudah saatnya kita
ulas juta tentang berbagai gejala dari penyakit diabetes mellitus ini. Pembahasan ini kami
anggab sangat penting karena tidak sedikit dari penderita diabetes mengetahui bahwa dia
sebagai penderita diabetes setelah kondisinya sangat parah dan sulit sudah untuk diatasi
dan diobati.
Orang mengidap penyakit diabetes sebenarnya sudah bisa menunjukkan dan
merasakan berbagai gejala awal yang sebenarnya sangat mudah dikenali. Namun karena
ketidaktahuan, seringnya penderita mengabaikan berbagai gejala dan tanda penyakit
tersebut dan baru sadar setelah kondisinya parah dan sulit untuk ditangani.
Minimalnya ada tiga (3) gelala awal untuk seseorang bisa dicurigai lagi terkena
penyakit diabetes. Diantaranya:
1. Poliuri
Yaitu penderita sering buang air kecil dalam jumlah banyak. Kejadiaanya
biasanya terjadi pada malam hari. Hal ini terjadi karena kadar gula dalam
darah sangat tinggi dan tidak bisa ditoleransi oleh organ ginjal. Akhirnya kadar
gula dalam air seni pun jadi pekat dan untuk selanjutnya memaksa ginjal untuk
menarik air dalam jumlah banyak dari tubuh agar air seni atau air kencing tidak
terlalu pekat.
2. Polidipsi
Yaitu penderita sering merasa haus yang hebat. Hal ini terjadi karena
sedang berlangsung penarikan cairang yang banyak oleh ginjal. Maka penderita
cepat merasa haus dan ingin minum terus.
3. Polifagi
Yaitu penderita sering merasa cepat lelah dan lemas. Hal ini terjadi karena
sel-sel tubuh kekurangan energi akibat tidak bisa masuknya gula ke dalam sel.
Akhirnya sel tubuh kekurangan energi dan tubuh pun merasa lemas dan lelah.
Disaat yang sama, otak akan merespon bahwa penderita ini kurang makan
sehingga akan terasa sering lapar dan merangsang untuk terus makan. Inilah
akhirnya yang semakin memperparah keadaan jika rasa laparnya dituruti
dengan banyak makan. Di dalam darah semakin terjadi penumpukan kadar
galu. Apabila gejala awal ini tidak segera disadari dan ditangani, maka
penderita akan berada pada keadaan yang lebih parah dengan gejala lanjutan.
Lebih-lebih ketika ketiga gejala awal ini sudah ada semua pada diri Anda,
maka Anda sudah tergolong pada zona diabetes akut dan kalau tidak segera
ditangani makan akan mendapati gejala diabetes lanjutan.
Namun yang perlu dan penting untuk Anda ketahui adalah bahwa
seseorang dikatakan menderita diabetes melitus apabila kadar gula darahnya di
atas 126 mg/dl (puasa) atau 200 mg/dl (tidak puasa). Namun seringnya gejala
penyakit diabetes di atas baru muncul atau terlihat setelah gula darah di atas
270 mg/dl.

9
Jadi kami sarankan, jangan terlalu mengandalkan gejala-gejala umum di
atas untuk mengetahui kehadiran diabetes pada diri Anda. Satu-satunya cara
yang akurat untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes darah dan urin.
Untuk mengatasi gejala awal ini maka langkah yang paling baik adalah diet
karbohidrat dan lakukan olah raga teratur.

Adapun untuk gejala lanjutan dari gejala diabetes atau gejala diabetes melitus adalah:

a) Sering kesemutan
b) Kulit terasa tebal
c) Badan terasa panas
d) Badan sering nyeri kayak tertusuk jarum
e) Mudah mengantuk dan lelah
f) Sering kram
g) Penglihatan menjadi rabun
h) Gairah seksual menurun drastic
i) Penurunan berat badan yang mencolok
j) Penyembuhan luka yang lama

Jika penderita adalah ibu hamil, tak jarang terjadi keguguran atau janin mati
dalam kandungan, atau jakapun bayi dilahirkan selamat, biasanya berat badannya akan
besar melebihi 4 kg. Itulah gejala diabetes atau gejala penyakit diabetes yang perlu Anda
waspadai. Tiga gejala awal dan 10 gejala lanjutan. Mudah-mudahan ulasan ringkas ini
bisa memberi manfaat buat Anda.

G. Diagnosis Penyakit Diabetes Mellitus


Diagnosa DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak
dapat ditegakan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosa
DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang
dipakai. Untuk diagnosa DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa
dengan cara enzimatik dengan bahan darah kapiler (Perkeni, 1998).
Diagnosis diabetes dipastikan bila:
a. Terdapat keluhan khas diabetes (poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya) disertai dengan satu nilai
pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dl
atau glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl).
b. Terdapat keluhan khas yang tidak lengkap atau terdapat keluhan tidak khas
(lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi, pruritus vulvae) disertai
dengan dua nilai pemeriksaan glukosa darah tidak normal (glukosa darah
sewaktu ≥ 200 mg/dl dan atau glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl yang diperiksa
pada hari yang sama atau pada hari yang berbeda).

10
H. Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus
Melakukan upaya pencegahan semenjak dari awal atau sebelum terkena penyakit
diabetes merupakan suatu tindakan yang sangat bijaksana. Di bawah ini ada beberapa
upaya yang bisa atau bahkan harus Anda lakukan untuk Anda bisa terhindar dari penyakit
diabetes.
a. Terapkan pola hidup sehat
Buatlah hidup Anda teratur dan terjadwal didalam menjalankan aktivitas
kehidupan. Ketidak teraturan dalam pola hidup akan sengat mempengaruhi
kerja berbagai organ dan kelenjar
b. Terapkan pola makan yang baik dan sehat
Jaga diri Anda dari masuknya asupan makanan yang tidak sehat dan
beresiko terhadap kesehatan dalam jangka panjang seperti makanan dengan
tinggi lemak, makan yang mengandung pengawet, perasa, dan pewarna buatan
c. Jaga kondisi mental spiritual Anda
Jauhkan dari kondisi stres yang berkepanjangan, jauhi dari sikap suka
marah, dan selalu menjalin hubungan dengan Tuhan dengan berbagai Ibadah
dalam agama. Kondisi mental spiritual sangat berpengaruh terhadap kesehatan.
d. Lakukan aktivitas fisik secara rutin
Aktifitas fisik bisa dilakukan dengan olahraga, pekerjaan yang penuh
dengan aktifitas fisik seperti berbelanja ke pasar dengan jalan kaki dan lain
sebagainya
e. Jaga berat bandan pada batas ideal
Anda mengalami Obesitas atau kegemukan? Segera turunkan berat badan
Anda. Obesitas memiliki faktor resiko yang sangat tinggi untuk seseorang
terserang berbagai penyakit berat seperti jantung koroner, kanker, dibetes
melitus, dan penyakit berat lainnya.
f. Jauhi rokok dan minuman beralkohol
Anda merokok dan suka minuman beralkohol? Hati-hati ! Anda telah
menyiapkan masa depan yang sangat membahayakan terhadap kesehatan Anda.
Anda sengat rentan untuk terserang penyakit diabetes dan penyakit berat
lainnya dikemudian hari.
g. Konsumsilah berbagai herbal yang bisa mencegah dibetes mellitus
Itulah beberapa hal dan upaya yang harus Anda lakukan untuk adan bisa
melakukan pencegahan diabetes melitus.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau
mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna
manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang
mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes
melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan
absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin
(Corwin, 2009).
2. American Diabetes Assosiation (2005) dalam Aru Sudoyo (2006)
mengklasifikasikan diabetes mellitus menjadi, diabetes mellitus tipe 1, diabetes
mellitus tipe 2, diabetes mellitus Gestasional , diabetes mellitus tipe lain.
3. Menurut data stastistik tahun 1995 dari WHO terdapat 135 juta penderita Diabetes
Mellitus di seluruh dunia. Tahun 2005 jumlah Diabetes Mellitus diperkirakan akan
meningkat mencapai sekitar 230 juta, dan diprediksi jumlah penderita Diabetes
Mellitus lebih dari 220 juta penderita di tahun 2010 dan lebih dari 300 juta di tahun
2025.
4. Ada beberapa faktor resiko penyakit diabetes melitus yang harus mendapatkan
perhatian yaitu, riwayat Keluarga, obesitas atau kegemukan, usia yang semakin
bertambah, kurangnya aktivitas fisik, merokok, mengkonsumsi makanan
berkolesterol tinggi, stres dalam jangka waktu lama, hipertensi atau darah
tinggi, kehamilan, ras dan terlalu sering konsumsi obat-obat kimia.
5. Faktor-faktor penyebab diabetes melitus antara lain genetika, faktor keturunan
memegang peranan penting pada kejadian penyakit ini. Apabila orang tua
menderita penyakit diabetes mellitus maka kemungkinan anak-anaknya
menderita diabetes mellitus lebih besar. Faktor lain yang menjadi penyebab
diabetes melitus yaitu gaya hidup, orang yang kurang gerak badan, diet tinggi
lemak dan rendah karbohidrat, kegememukan dan kesalahan pola makan.
Kelainan hormonal, hormon insulin yang kurang jumlahnya atau tidak
diproduksi
6. Minimalnya ada tiga (3) gelala awal untuk seseorang bisa dicurigai lagi terkena
penyakit diabetes. Diantaranya, poliuri, polidipsi, polifagi
Adapun untuk gejala lanjutan dari gejala diabetes atau gejala diabetes
melitus adalah, sering kesemutan, kulit terasa tebal, badan terasa panas, badan
sering nyeri kayak tertusuk jarum, mudah mengantuk dan lelah, sering kram,
penglihatan menjadi rabun, gairah seksual menurun drastic, penurunan berat
badan yang mencolok, penyembuhan luka yang lama.
7. Di bawah ini ada beberapa upaya yang bisa atau bahkan harus Anda lakukan
untuk Anda bisa terhindar dari penyakit diabetes.

12
1. Terapkan pola hidup sehat
2. Terapkan pola makan yang baik dan sehat
3. Jaga kondisi mental spiritual Anda
4. Lakukan aktivitas fisik secara rutin
5. Jaga berat bandan pada batas ideal
6. Jauhi rokok dan minuman beralkohol
7. Konsumsilah berbagai herbal yang bisa mencegah dibetes mellitus
8. Diagnosa DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak
dapat ditegakan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan
diagnosa DM harus diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara
pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosa DM, pemeriksaan yang dianjurkan
adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah kapiler
(Perkeni, 1998).

B. Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini yaitu selalu berhati – hatilah
dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan istirahat yang cukup serta
jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula melonjak
tinggi.

13
Daftar Pustaka

Bustan, M.N.2007.Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.Jakarta:Rineka Cipta.

Sugondo,e.a.2009.Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu.Jakarta:FKUI.

Tandra, H.2007. Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang


Diabetes.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai