Anda di halaman 1dari 3

Berikut ini batasan dari indikator laboratorium untuk menentukan status besi seseorang yaitu:

a. Hemoglobin
Nilai normal SI Unit
Pria 13 - 18 g/dL 8,1 - 11,2 mmol/L
Wanita 12 - 16 g/dL 7,4 – 9,9 mmol/L
Penurunan nilai Hb dapat terjadi pada penderita anemia (terutama anemia karena kekurangan
zat besi), sirosis, hipertiroidisme, perdarahan, peningkatan asupan cairan dan kehamilan.
Sedangkan peningkatan nilai Hb terjadi pada penderita hemokonsentrasi (polisitemia, luka
bakar), penyakit paru-paru kronik, gagal jantung kongestif dan pada orang yang hidup di
daerah dataran tinggi. Konsentrasi Hb yang berfluktuasi terjadi pada pasien yang mengalami
perdarahan dan luka bakar (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).
b. Hematokrit (Hct)
Nilai normal SI Unit
Pria 40% - 50% 0,4 - 0,5
Wanita 35% - 45% 0,35 - 0,45
Penurunan nilai Hct merupakan indikator anemia (karena berbagai sebab), reaksi hemolitik,
leukemia, sirosis, kehilangan banyak darah dan hipertiroid. Penurunan Hct sebesar 30%
menunjukkan pasien mengalami anemia sedang hingga parah. Sedangkan peningkatan nilai
Hct dapat terjadi pada eritrositosis, dehidrasi, kerusakan paru-paru kronik, polisitemia dan
syok (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).
c. Besi Serum
Berdasarkan University of Illinois Medical Center, batasan serum besi ialah sebagai berikut:
Nilai normal
Pria 65-176 μg/dL
Wanita 50 – 170 μg/dL
Bayi baru lahir 100 – 250 μg/dL
Anak-anak 50 – 120 μg/dL
Sedangkan dalam buku Pemeriksaan Laboratorium Hematologi karya Wirawan menyatakan
bahwa kadar normal serum besi dalam tubuh seseorang ialah sebagai berikut:
Nilai normal
Pria 31-44 μg/L
Wanita 25-156 μg/L
(R, 2011)
d. Ferritin Serum (Sf)
Nilai normal
Pria 90 μg/L
Wanita 30 μg/L
Perbedaan kadar serum feritin pada pria dewasa dan wanita dewasa tersebut menggambarkan
perbedaan banyaknya zat besi pada tubuh dimana zat besi pada tubuh lak-laki dewasa tiga
kali lebih banyak dari wanita dewasa. Apabila seseorang mempunyai kadar Sf kurang dari 12,
maka orang yang bersangkutan dinyatakan kekurangan besi (Supariasa, Bakri, & Fajar,
2001).
e. Transferrin Saturation (TS)
Berikut ini referensi interval pada Transferrin Saturation berdasarkan jurnal Pediatric
reference intervals for transferrin saturation in the CALIPER cohort of healthy children and
adolescents, yaitu:

Sedangkan apabila kadar TS>16%, pembentukan pembentukan sel-sel darah merah dalam
sumsum tulang berkurang dan keadaan tersebut dinamakan sebagai defisiensi besi untuk
eritropoiesis (Supariasa, Bakri, & Fajar, 2001).
f. Free Erytrocyte Protophophyrin (FEP)
Dalam keadaan normal, kadar FEP berkisar 35±50 µg/dl RBC. Akan tetapi apabila kadar
FEP dalam darah lebih besar dari 100 µg/dl RBC, maka individu mengalami defisiensi besi
(Supariasa, Bakri, & Fajar, 2001) yaitu defisiensi besi tahap III.

g. Vitamin A
Berikut ini batasan dan interpretasi pemeriksaan kadar vitamin A dalam darah, yaitu:
Umur (th) Kurang Margin Cukup
Plasma Vitamin A Semua umur <10 10-19>20
(mg)
(Supariasa, Bakri, & Fajar, 2001)

h. Vitamin E
Pemeriksaan vitamin E pada anak dikatakan normal bila di dalam serum nilainya >0,7
mg (Supariasa, Bakri, & Fajar, 2001).

Bibliography
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman Interpretasi Data Klinik.
R, W. (2011). Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Supariasa, I. D., Bakri, B., & Fajar, I. (2001). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Higgins, V., Man Khun Chan, & Khosrow Adeli. (2017). Pediatric reference intervals for
transferrin saturation in the CALIPER cohort of healthy children and adolescents. The
Journal of the International Federation of Clinical Chemisyry and Laboratory Medicine Vol.
28 No. 1 pp 77-84. eJIFCC

Anda mungkin juga menyukai