LATAR BELAKANG
Dalam mewujudkan rumah sakit yang berdaya saing maka peningkatan mutu dan
keselamatan pasien menjadi hal utama yang harus dilakukan rumah sakit secara
berkesinambungan. Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, disebutkan bahwa
dalam upaya peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal 3 tahun sekali dan Akreditasi Rumah Sakit tersebut dilakukan oleh suatu
lembaga independen baik dari dalam maupun dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi
yang berlaku.
Pada September tahun 2017 Komisi Akreditas Rumah Sakit (KARS) mempublikasikan
standar akreditasi terbaru yaitu SNARS edisi 1. Standar tersebut mulai dipergunakan pada
tahun 2018. SNARS edisi 1 ini meliputi sasaran keselamatan pasien, standar pelayanan berfokus
pasien, standar manajemen rumah sakit, program nasional dan Integrasi pendidikan kesehatan
dalam pelayanan di rumah sakit. Dalam SNARS edisi 1 ini terdapat penambahan program
nasional berupa pengendalian resistensi antimikroba yang termasuk program prioritas WHO
dan pelayanan geriatri yang sudah menjadi permasalahan di Indonesia sejalan dengan
perubahan struktur demografi penduduk di Indonesia.
Dengan bertambahnya standar dan program yang tercantum didalamnya tentu dalam
penerapannya di Rumah Sakit bukan tanpa hambatan. Proses adaptasi Rumah Sakit terhadap
standar baru yang diterapkan menjadi problem utama yang mungkin dapat dihadapi oleh
banyak Rumah Sakit yang ada di Indonesia. Hal tersebut memicu lahirnya inovasi-inovasi baru
yang dapat diterapkan sebagai implementasi SNARS edisi 1 di Rumah Sakit. Salah satu inovasi
yang dapat diterapkan adalah penggunaan checklist sebagai implementasi SNARS edisi 1 seperti
yang telah diterapkan oleh RS Prima Husada. Penerapan checklist di RS Prima Husada
diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien sehingga berimbas
pula pada peningkatan kepuasan pasien terhadap pelayanan di RS Prima Husada.
OBYEKTIF
METODOLOGI
Metode yang digunakan di makalah ini adalah metode observasional deskriptif, dengan
pendekatan kuantitatif. Sistem checklist telah diterapkan di RS Prima Husada semenjak 1
Februari 2018. Oleh karena itu, data kepuasan pasien diambil dari seluruh hasil survey
kepuasan pasien pada periode Oktober 2017 – Mei 2018. Hal tersebut mewakili angka
kepuasan 4 bulan sebelum dan 4 bulan sesudah diterapkannya sistem checklist di RS Prima
Husada (Jumlah dan jenis checklist tercantum dalam tabel 1). Teknik pengumpulan data
berdasarkan observasi dan studi dokumen, sedangkan analisis data dengan analisis deskriptif
tanpa menggunakan analisis korelasional.
Data hasil survey kepuasan pasien pada periode Oktober 2017 – Mei 2018 di RS Prima
Husada memiliki jumlah total reponden sebanyak 6166 responden. Jumlah total responden
yang menyatakan puas dengan pelayanan RS Prima Husada yaitu 5551 responden, sedangkan
total responden yang menyatakan tidak puas yaitu 615 responden. Rata-rata responden yang
menyatakan puas yaitu 693,8 responden perbulan, dan yang menyatakan tidak puas 76,8
responden.
Periode 4 bulan sebelum diterapkannya sistem checklist (Oktober 2017- Januari 2018)
memiliki jumlah total 2134 responden dengan 1823 (85,4%) menyatakan puas dan 311 (14,6%)
menyatakan tidak puas dengan pelayanan RS Prima Husada. Rata- rata responden yang
menyatakan puas dengan pelayanan RS yaitu 455,75 responden perbulan, sedangkan 77,75
responden perbulannya menyatakan tidak puas terhadap pelayanan RS Prima Husada periode
Oktober 2017- Januari 2018.
Tabel 3. Jumlah, rata-rata perbulan, dan persentase responden survey kepuasan pasien
periode Oktober 2017- Januari 2018.
PERIODE PUAS TIDAK PUAS
FEBRUARI 2018 824 96
MARET 2018 998 82
APRIL 2018 996 76
MEI 2018 910 50
Jumlah 3728 304
Rata- rata/ bulan 932 76
Persentase 92,4 % 7,6 %
Tabel 4. Jumlah, rata-rata perbulan, dan persentase responden survey kepuasan pasien
periode Februari 2018- Mei 2018.
Periode 4 bulan setelah diterapkannya sistem checklist (Februari 2018- Mei 2018)
memiliki jumlah total 4032 responden dengan 3728 (92,4%) menyatakan puas dan 304 (7,6%)
menyatakan tidak puas dengan pelayanan RS Prima Husada. Rata- rata responden yang
menyatakan puas dengan pelayanan RS yaitu 932 responden perbulan, sedangkan 76
responden perbulannya menyatakan tidak puas terhadap pelayanan RS Prima Husada periode
Februari 2018- Mei 2018.
ANALISIS
Sistem checklist telah diterapkan di RS Prima Husada per 1 Februari 2018. Sistem
tersebut bertujuan agar meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien. Kualitas pelayanan
yang baik berimbas pada angka kepuasan pasien yang tinggi pula.
Angka persentase kepuasan pasien yang ditinjau dari survey menunjukkan angka
kepuasan responden yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Salah
satu hal yang diperkirakan berperan dalam peningkatan persentase kepuasan pasien terhadap
RS Prima Husada adalah penerapan inovasi sistem berbasis checklist. Inovasi ini meliputi 21
jenis checklist yang berbeda, yang kesemuanya mengacu pada SNARS edisi 1. Karena makalah
ini menggunakan metode analisis deskriptif saja tanpa menggunakan korelasional maka
pendapat di atas masih perlu diuji. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai analisis
hubungan serta sebab akibat antara penerapan sistem checklist terhadap peningkatan angka
kepuasan pasien terhadap pelayanan RS Prima Husada.
KESIMPULAN
Pada makalah ini didapatkan angka jumlah, rata- rata, dan persentase responden yang puas
terhadap pelayanan RS Prima Husada lebih tinggi pada periode setelah diberlakukan sistem
checklist (Februari 2018- Mei 2018) daripada periode sebelumnya (Oktober 2017 – Januari
2018). Hubungan dan sebab akibat tidak dapat disimpulkan karena pada makalah ini hanya
dilakukan dengan analisis metode observasional deskriptif.
SARAN
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah penerapan sistem checklist
memiliki hubungan dengan kepuasan pasien.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah penerapan sistem checklist
menyebabkan peningkatan angka kepuasan pasien.
3. Diperlukan pengawasan penerapan sistem checklist di RS Prima Husada agar inovasi ini
dapat diterapkan secara berkesinambungan dan semakin berkembang di kemudian hari
sehingga melahirkan inovasi- inovasi lain yang dapat meningkatkan mutu pelayanan RS
Prima Husada.