Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO KASUS MEDIKOLEGAL

LUKA AKIBAT BENDA TUMPUL

Disusun oleh :
dr. Chairur Rijal Agus Wicaksono

Pembimbing:
dr. Hary Milyantono

Pendamping :
dr. Lisa SpS

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK


2015

PORTOFOLIO LUKA AKIBAT BENDA TUMPUL

No. ID dan Nama Peserta : dr. Chairur Rijal Agus Wicaksono


No. ID dan Nama Wahana : RSUD Ibnu Sina
Topik : Medikolegal
Tanggal Kasus : 11 Maret 2015
Nama Pasien : Tn. Juwito
No. RM : 403xxx
Tanggal Presentasi : Pembimbing : dr. Harry Milyantono
Tempat presentasi : Obyektif Presentasi : Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Diketemukan Jenazah atas nama Tn. Juwito diketemukan dalam keadaan
meninggal dunia dugaan karena kecelakaan kerja tertabrak forklift pada tanggal 10 maret 2015,
pukul 19.30 WIB
Tujuan : Mengetahui penyebab kematian
Bahan bahasan
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Audit
Cara membahas
Diskusi
Presentasi &
E-mail
Pos
diskusi
Nama : Tn. Juwito
Umur : 45 tahun
Alamat: Kec. Ngimbang, Lamongan
Data Utama Untuk Bahan Diskusi :
VISUM et REPERTUM JENAZAH
Data Pasien

No. Registrasi : 403xxx

PRO JUSTITIA.
PENDAHULUAN
Berhubungan dengan adanya surat permintaan Visum et Repertum Jenasah tertanggal ------11
Maret 2015 Nomor VER/15/III/2015/Polsek ---------------------------------------------Dari saudara AIPTU SURADI An.KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KEBOMAS KA SPKT
NRP 59120274 ---------------------------------------------------------------------------------Alamat POLRI DAERAH JAWA TIMUR RESOR GRESIK SEKTOR KEBOMAS------ Jln.
DR. Wahidin SHD No. 97------------------------------------------------------------------------Yang kami terima tanggal 11 Maret 2015 pukul 18.00 WIB ---------------------------------Maka kami yang bertanda tangan dibawah ini , dr. Hary Milyantono-----------------Sebagai Dokter Pemerintah pada RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik telah melakukan-----pemeriksaan pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 20.00 WIB --------------------------------Di Kamar mayat IKF RSUD Ibnu Sina KABUPATEN GRESIK ------------------------------Terhadap jenasah yang menurut surat tersebut diatas bernama Juwito------------Jenis kelamin Laki-laki------------------------------------------------------------------------------Umur 45 tahun, Bangsa Indonesia , Pekerjaan swasta-------------------------------------------Alamat Kec. Ngimbang, Lamongan------------------------------------------------------------------Dengan dugaan kecelakaan kerja tertabrak forklift-----------------------------------------------Korban dimasukkan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Gresik -----------------------Pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 18.00 WIB dengan daftar Nomor----------------------VER/ 15/III/2015/Polsek------------------------------------------------------------------------------Korban diketemukan meninggal di
Pt. Inti Prospek Sentosa Jl.Mayjend Sungkono
Ds.Sekarkurung Kec. Kebomas Kab. Gresik.
Pada tanggal 10 maret 2015, pukul 19.30 WIB -------------------------------------------------Jenasah dibawa ke Rumah Sakit Umum Kabupaten Gresik -------------------------------------Oleh Polisi bernama AIPTU SURADI An.KEPALA KEPOLISIAN
SEKTOR----------

KEBOMAS KA SPKT NRP 59120274------------------------------------------------------------Pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 18.00 WIB -------------------------------------------------Keterangan keterangan lain ---------------------------------------------------------------------------Hasil Pemeriksaan
A. A. PEMERIKSAAN LUAR .
1. Jenasah seorang laki-laki yang membujur ke Timur diatas meja periksa---dengan
berat kurang lebih enam puluh empat kilogram dengan panjang------ kurang lebih
seratus enam puluh delapan centimeter, keadaan gizi cukup---2. Jenasah memakai baju lengan panjang warna coklat tua, bagian bawah memakai
celana panjang warna coklat tua,celana dalam warna biru
3. Lebam mayat ditemukan didaerah punggung ------------------------------------4. Kaku mayat ditemukan diseluruh persendian anggota gerak ------------------5. Warna kulit sawo matang-----------------------------------------------------------6. Kepala : Bentuk oval, tidak ditemukan kelainan
Rambut warna hitam, dengan panjang lebih kurang lima belas
----centimeter, lurus----------------------------------------------------------Dahi bentuk normal, tidak ditemukan kelainan ----------------------Hidung mancung, tidak ditemukan kelainan -----------------Telinga bentuk normal, tidak ditemukan kelainan-------------------Mulut bentuk normal, tidak ditemukan kelainan --------------------Dagu bentuk normal, tidak ditemukan kelainan
7. Leher : - Bentuk normal, tidak ditemukan kelainan------8. Dada : - Bentuk tidak normal, ditemukan bekas bergaris melintang
dari dada kiri sampai kanan pada kulit, ditemukan luka memar di dada
kiri atas dengan diameter sepuluh centimeter, ditemukan patah tulang
tertutup di dada kiri.--------------9. Perut : - Bentuk normal, tidak ditemukan kelainan-----------------------------10. Panggul : - Bentuk normal, tidak ditemukan kelainan
11. Anggota gerak : a . Atas : Bentuk normal, tidak ditemukan kelainan-----b. Bawah : Bentuk normal, tidak ditemukan kelainan-----12.Alat kelamin luar dan Dubur : Bentuk normal, tidak ditemukan kelainan----B. PEMERIKSAAN DALAM
1. Rongga Kepala : ditemukan perdarahan kurang lebih lima ratus mililiter dari rongga
kepala meliputi perdarahan selaput otak dan perdarahan di otak----- Otak ditemukan
belum membusuk, pada otak besar tidak terjadi ----- perdarahan, pada otak kecil dan
batang otak terjadi perdarahan-----2. Rongga Dada : -tidak ditemukan udara pada rongga dada--------------------------------timus tidak ada kelainan dengan berat seratus lima puluh gram,-----belum membusuk------------------------------------------------------------Paru kiri dengan berat empat ratus gram ditemukan kelainan berupa
robekan di dua tempat dengan ukuran masing-masing dua kali
dua centimeter,ditemukan patah beberapa tulang rusuk pada
dada kiri,ditemukan perdarahan pada paru-paru kiri kurang lebih
seribulimaratus mililiter, paru kanan tidak ditemukan
kelainan, dengan berat lima ratus gram, kedua paru belum
membusuk.------------------------------------------------------------------Jantung tidak ditemukan kelainan, dengan berat tiga ratus gram---dan belum membusuk. ----------------------------------------------------3. Rongga Perut------------------------------------------------------------------------------------ Hati tidak ada kelainan dengan berat seribu tiga ratus gram, Limpa seratus------gram, tidak ada kelainan, dan belum membusuk------------------------------------- Lambung tidak ada kelainan, usus halus ditemukan memar pada dua tempat----

dengan diameter masing-masing empat centimeter, usus besar tidak ada---------kelainan, dan belum membusuk -------------------------------------------------------
Ginjal kanan dan kiri tidak ada kelainan, dengan berat masing-masing, ginjal---kanan seratus lima puluh gram, dan ginjal kiri seratus dua puluh lima gram------ ureter
kanan dan kiri, kandung kemih tidak ada kelainan, dan belum-------------membusuk---------------------------------------------------------------------------------- Alat Kelamin tidak ditemukan kelainan dan belum membusuk-----------------------KESIMPULAN
Pada pemeriksaan luar ditemukan pada dada bekas bergaris melintang dari dada kiri sampai
kanan pada kulit, ditemukan luka memar di dada kiri atas, ditemukan patah tulang
tertutup di dada kiri. Pada pemeriksaan dalam ditemukan kelainan berupa robekan di dua
tempat,ditemukan patah beberapa tulang rusuk pada dada kiri,ditemukan perdarahan pada
paru-paru kiri, sehingga penyebab kematian dapat ditentukan karena pendarahan dalam
rongga dada akibat persentuhan dengan benda tumpul-------------------------------------------PENUTUP
Demikian Visum et Repertum ini dibuat dengan mengingat sumpah disaat -----------menerima jabatan -------------------------------------------------------------------------------Daftar Pustaka
1.Hoediyanto, A. Hariadi. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ed. 7. Departemen
Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga. 2010.
2. http://www.ik.pom.go.id/v2013/katalog/Karbofuran.pdf (diakses 21 Juni 2015)
3. Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 3 Tahun 2007
Hasil Pembelajaran
1. Mengetahui cara penulisan Visum et Repertum yang baik dan benar
2. Mencari kemungkinan penyebab kematian jenazah
3. Mengetahui Jenis Luka

TINJAUAN PUSTAKA

Deskripsi Luka
Luka merupakan gangguan dari kontinuitas jaringan yang disebabkan oleh suatu
energi mekanik eksterna. Luka adalah putusnya atau rusaknya kontinuitas jaringan akibat
trauma/injury.

Klasifikasi Luka :
a. Berdasarkan derajatnya
1. Luka derajat I : Luka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan, jabatan, atau pencaharian.
2. Luka derajat II : Luka yang menimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankan pekerjaan, jabatan, atau pencaharian; tetapi untuk sementara waktu
saja.
3. Luka derajat III : Luka yang termasuk dalam pengertian hukum luka berat (pasal
90 KUHP).
b. Berdasarkan penyebabnya yaitu, trauma tumpul, trauma tajam dan luka tembak.
1. LUKA TRAUMA TUMPUL
Trauma atau luka mekanik terjadi karena alat atau senjata dalam berbagai bentuk, alami atau
dibuat manusia. Senjata atau alat yang dibuat manusia seperti kampak, pisau, panah, martil
dan lain-lain. Benda tumpul yang sering mengakibatkan luka antara lain adalah batu, besi,
sepatu, tinju, lantai, jalan dan lain-lain. Adapun definisi dari benda tumpul itu sendiri adalah :

Tidak bermata tajam


Konsistensi keras / kenyal
Permukaan halus / kasar
Kekerasan tumpul dapat terjadi karena 2 sebab yaitu alat atau senjata yang mengenai

atau melukai orang yang relatif tidak bergerak dan yang lain orang bergerak ke arah objek
atau alat yang tidak bergerak.
Luka karena kererasan tumpul dapat berebentuk salah satu atau kombinasi dari luka memar,
luka lecet, luka robek, patah tulang atau luka tekan.

Luka Akibat Trauma Tumpul

Variasi mekanisme terjadinya trauma tumpul adalah:


1. Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam.
2. Korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam.
Sekilas nampak sama dalam hasil lukanya namun jika diperhatikan lebih lanjut terdapat
perbedaan hasil pada kedua mekanisme itu. Derajat luka, perluasan luka serta penampakan
dari luka yang disebabkan oleh benda tumpul bergantung kepada:
Kekuatan dari benda yang mengenai tubuh
Waktu dari benda yang mengenai tubuh
Bagian tubuh yang terkena
Perluasan terhadap bagian tubuh yang terkena
Jenis benda yang mengenai tubuh
Organ atau jaringan pada tubuh mempunyai beberapa cara menahan kerusakan yang
disebabkan objek atau alat, daya tahan tersebut menimbulkan berbagai tipe luka. Luka Akibat
trauma tumpul dibagikan menurut beberapa kategori:
Abrasi
Laserasi
Kontusio
Abrasi (Luka Lecet)
Luka lecet adalah luka yang superficial, kerusakan tubuh terbatas hanya pada lapisan
kulit epidermis. Jika abrasi terjadi lebih dalam dari lapisan epidermis pembuluh darah dapat
terkena sehingga terjadi perdarahan. Arah dari pengelupasan dapat ditentukan dengan
pemeriksaan luka.
Pola dari abrasi sendiri dapat menentukan bentuk dari benda yang mengenainya.
Waktu terjadinya luka sendiri sulit dinilai dengan mata telanjang. Perkiraan kasar usia luka
dapat ditentukan secara mikroskopik. Kategori yang digunakan untuk menentukan usia luka
adalah saat ini (beberapa jam sebelum), baru terjadi (beberapa jam sebelum sampai beberapa
hari), beberapa hari lau, lebih dari benerapa hari. Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka
lecet dapat diklasifikasikan sebagai luka lecet gores (Scratch), luka lecet serut (Scrape), luka
lecet tekan (impact abrasion) dan luka lecet berbekas (patterned abrasion).
a. Luka lecet gores ( Scratch)
Diakibatkan oleh benda runcing ( misalnya kuku jari yang menggores kulit) yang
menggeser lapisan permukaan kulit (epidermis) di depannya dan mengakibatkan lapisan
tersebut terangkat, sehingga dapat menunjukan arah kekerasan yang terjadi.
b. Luka lecet serut (Scraping )
Adalah variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan
kulit lebih lebar. Arah kekerasan di tentukan dengan melihat letak tumpukan epitel.

c. Luka lecet tekan ( Impact abrasion)


Disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit. Karena kulit adalah jaringan
yang lentur maka, bentuk luka lecet tekan belum tentu sama dengan bentuk permukaan
benda tumpul tersebut, tetapi masih memungkinkan identifikasi benda penyebab yang
mempunyai bentuk yang khas, misalnya kisi-kisi radiator mobil, jejas gigitan dan
sebagainya. Gambaran luka lecet tekan yang di temukan pada mayat adalah daerah kulit
yang kaku dengan warna yang lebih gelap dari sekitarnya akibat menjadi lebih padatnya
jaringan yang tertekan serta terjadinya pengeringan yang berlangsung pasca kematian.
Karakteristik luka lecet :
1.
2.

Sebagian/seluruh epitel hilang terbatas pada lapisan epidermis


Disebabkan oleh pergeseran dengan benda keras dengan permukaan kasar dan

3.
4.
5.

tumpul
Permukaan tertutup exudasi yang akan mengering (krusta)
Timbul reaksi radang (Sel PMN)
Sembuh dalam 1-2 minggu dan biasanya pada penyembuhan tidak meninggalkan
jaringan parut.

Memperkirakan umur luka lecet:

Hari ke 1 3 : warna coklat kemerahan


Hari ke 4 6 : warna pelan-pelan menjadi gelap dan lebih suram
Hari ke 7 14 : pembentukan epidermis baru
Beberapa minggu : terjadi penyembuhan lengkap

Perbedaan luka lecet ante motem dan post mortem

ANTE MORTEM

POST MORTEM

Coklat kemerahan

Kekuningan

Terdapat sisa sisa-sisa epitel

Epidermis terpisah sempurna dari

Tanda intravital (+)

dermis

Sembarang tempat

Tanda intravital (-)


Pada daerah yang ada penonjolan
tulang

b. Kontusio (Luka Memar)


Kontusio Superfisial
Kontusio terjadi karena tekanan yang besar dalam waktu yang singkat. Penekanan ini
menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil dan dapat menimbulkan perdarahan pada
jaringan bawah kulit atau organ dibawahnya. Kontusio adalah suatu keadaan dimana terjadi

pengumpulan darah dalam jaringan yang terjadi sewaktu orang masih hidup, dikarenakan
pecahnya pembuluh darah kapiler akibat kekerasan benda tumpul.
Salah satu bentuk luka memar yang dapat memberikan informasi mengenai bentuk
dari benda tumpul, ialah perdarahan tepi (marginal haemorrhages), misalnya bila tubuh
korban terlindas ban kendaraan, dimana pada tempat yang terdapat tekanan justru tidak
menunjukkan kelainan, kendaraan akan menepi sehingga terbentuk perdarahan tepi yang
bentuknya sesuai dengan bentuk celah antara kedua kembang ban yang berdekatan.Perubahan
warna pada memar berhubungan dengan waktu lamanya luka, namun waktu tersebut
bervariasi tergantung jenis luka dan individu yang terkena. Tidak ada standar pasti untuk
menentukan lamanya luka dari warna yang terlihat secara pemeriksaan fisik.
Luka memar dapat diklasifikasikan sebagai luka memar superficial (Superficial), Luka
memar dalam (Deep), dan luka memar berbekas ( Patterned/ imprint).
a. Luka memar superfisial
Luka memar superficial dapat terjadi secara segera, disebabkan oleh akumulasi
darah secara subkutan.
b.

Luka memar dalam


Luka memar dalam menandakan adanya akumulasi pendarahan lebih dalam

dari lapisan kulit subkutan. Biasanya jenis luka ini memerlukan 1 sampai 2 hari untuk
dapat terlihat di permukaan kulit.
c. Luka memar berbekas
Luka memar berbekas disebabkan oleh penekanan pada tubuh, biasanya objek
yang menekan tubuh meninggalkan bekas pada permukaan kulit.
Pada mayat waktu antara terjadinya luka memar, kematian dan pemeriksaan
menentukan juga karekteristik memar yang timbul. Semakin lama waktu antara
kematian dan pemeriksaan luka akan semakin membuat luka memar menjadi gelap.
Pemeriksaan mikroskopik adalah sarana yang dapat digunakan untuk menentukan
waktu terjadinya luka sebelum kematian. Namun sulit menentukan secara pasti karena
hal tersebut pun bergantung pada keahlian pemeriksa.

Memperkirakan umur luka memar :


o
o
o
o

Hari ke 1 : terjadi pembengkakan warna merah kebiruan


Hari ke 2 3 : warna biru kehitaman
Hari ke 4 6 : biru kehijauancoklat
> 1 minggu-4 minggu : menghilang / sembuh

Lebam mayat atau livor mortis sering salah diinterpretasikan dengan luka memar. Livor
mortis merupakan perubahan warna ungu kemerahan pada area mengikuti posisi tubuh
disebabkan oleh akumulasi darah oleh pembuluh darah kecil secara gravitasi.
Lebam mayat biasanya terjadi yang terbentuk 30 menit sampai 2 jam setelah kematian dan
perubahan warna mencapai puncaknya pada 8 sampai 12 jam setelah kematian.( Dikutip dari
kepustakaan injury and death investigation pdf)
Lebam mayat dapat dibedakan dengan luka memar (Dikutip dari kepustakaan kepustakaan
injury and death investigation pdf).
2. LUKA TRAUMA TAJAM
Luka benda tajam merupakan putusnya atau rusaknya kontinuitas jaringan karena
trauma akibat alat/senjata yang bermata tajam dan atau berujung runcing. Luka akibat benda
tajam pada umumnya mudah dibedakan dari luka yang disebabkan oleh benda tumpul dan
dari luka tembakan senjata api.
Luka yang disebabkan oleh beda yang berujung runjing dan bermata tajam dibagi
menurut beberapa kategori:
1.
2.
3.

Luka tusuk (stab wound)


Luka Iris (Incised wounds)
Luka Bacok (Chop wounds)

Ciri-ciri luka benda tajam sering dibandingkan dengan luka benda tumpul:
Trauma
g. Bentuk luka

Tumpul
Tidak teratur

Tajam
Teratur

h. Tepi Luka

Tidak rata

Rata

i. Jembatan Jaringan

Ada

Tidak ada

j. Rambut

Tidak terpotong

Terpotong

k. Dasar Luka

Tidak teratur

Teratur

l. Sekitar Luka

Ada luka lecet atau Tak ada luka lain


memar

a. Luka tusuk (Stab wounds)


Luka akibat alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau tumpul yang terjadi
dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong pada permukaan tubuh. Contoh: belati, bayonet,
keris, clurit, kikir, tanduk kerbau.Selain itu, pada luka tusuk , sudut luka dapat menunjukkan
perkiraan benda penyebabnya, apakah berupa pisau bermata satu atau bermata dua.
Karakteristik dari luka tusuk:
o

Tepi luka rata

o
o
o
o

Dalam luka lebih besar dari panjang luka


Sudut luka tajam
Sisi tumpul pisau menyebabkan sudut luka kurang tajam
Sering ada memar / echymosis di sekitarnya

Identifikasi senjata pada luka tusuk:

Panjang Luka : ukuran maksimal dari lebar senjata


Dalam luka : Ukuran minimal dari panjang senjata
Untuk luka tusuk pada bagian dada stabil
Untuk luka tusuk di perut tidak dapat diambil kesimpulan panjang
senjatanya karena perut sangat elastis.

Cara menentukan luka tusuk disebabkan oleh pembunuhan atau bunuh diri:
Bunuh Diri
Pembunuhan
Lokalisasi di sembarang tempat, juga di

Lokalisasi pada daerah tubuh yang

daerah tubuh yang tak mungkin dicapai

mudah

tangan korban
Jumlah luka dapat satu/lebih

dicapai tubuh korban (dada, perut)


Jumlah luka yang mematikan biasanya

Didapatkan tanda perlawanan dari korban

satu
Tidak ditemukan Luka Tangkisan

yang menyebabkan luka tangkisan


Pakaian ikut terkoyak

Bila pada daerah yang ada pakaian, maka


pakaian

disingkirkan

lebih

dahulu,

Luka

Tusuk

sehingga
Ditemukan Luka Tusuk Percobaan

tidak ikut terkoyak


Tidak
ditemukan
Percobaan

2.Luka Iris ( Incised wounds)


Luka iris adalah luka karena alat yang tepinya tajam dan timbulnya luka oleh karena
alat ditekan pada kulit dengan kekuatan relatif ringan kemudian digeserkan sepanjang kulit.
Perbedaan antara luka iris pada pembunuhan dan bunuh diri:
Pembunuhan
Bunuh Diri
Sebenarnya sukar membunuh seseorang Lokalisasi luka pada daerah tubuh yang
dengan irisan, kecuali kalau fisik korban dapat
jauh lebih lemah dari pelaku atau korban dicapai korban sendiri:
dalam

leher

keadaan/dibuat tidak berdaya

pergelangan tangan

lekuk siku, lekuk lutut


pelipatan paha
Luka di sembarang tempat, juga pada Ditemukan Luka Iris Percobaan
daerah
tubuh yang tidak mungkin dicapai tangan
korban sendiri
Ditemukan Luka tangkisan/ tanda Tidak ditemukan Luka Tangkisan
perlawanan
Pakaian ikut koyak akibat senjata tajam Pakaian disingkirkan dahulu/tidak ikut
tersebut

robek

3.Luka Bacok ( Chop Wounds)


Adalah luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul
yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang cukup besar. Contoh : pedang, clurit,
kapak, baling-baling kapal. Kehadiran luka iris yang terdapat pada kulit, dengan fraktur
comminuted mendasari atau terdapat alur yang dalam pada tulang, menunjukkan bahwa
disebabkan oleh senjata yang bersifat membacok.
Karakteristik pada luka bacok:

3.

Luka biasanya besar


Pinggir luka rata
Sudut luka tajam

LUKA TEMBAK

Senapan dan pistol memiliki amunisi dan kartrij yang terdiri dari primer, mesiu atau
propellant dan peluru atau projektil. Apabila picu dari senjata menghentam primer maka
ledakan yang tercetus akan membakar mesiu. Mesiu, primer yang tervaporisasi dan metal
dapat menempel pada kulit dan/atau pakaian korban. Kehadiran dan lokasi dari elemen primer
pada tangan dapat membantu dalam mengenalpasti suspek yang telah melepaskan tembakan.
Mesiu yang keluar dari mncung senjata terdiri dari dua jenis:
a. Mesiu yang terbakar sepenuhnya, juga disebut sebagai soot atau fouling yang dapat
dicuci dari permukaan kulit.
b. Partikel dari mesiu yang terbakar atau tidak terbakar yang dapat tertanam di
permukaan kulit atau memberikan gambaran tattooing atau stippling
b. Ada atau tidaknya mesiu pada pakaian atau kulit mengindikasikan apakah tembakan
merupakan tembakan kontak kencang

c. semua mesiu ditemukan pada tepi atau dalam luka. Dapat juga ditemukan luka bakar
pada tepi luka atau kemerahan pada sekitar luka yang disebabkan oleh karbon
monoksida : tembakan kontak longgar
d. mesiu keluar dari barrel dan tertanam di sekitar tepi luka :tembakan jarak dekat
e. tembakan jarak dekat ditemukan pada jarak kurang lebih enam sampai dengan dua
belas inci. Kedua fouling dan stipling dapat ditemukan : tembakan jarak intermediet
f. tembakan jarak dekat ditemukan pada jarak kurang lebihdua belas sampai tiga kaki.
Tidak ditemukan fouling tapi Cuma ditemukan stipling atau deposit partikel pada
pakaian : tembakan jarak jauh
g. luka tembak masuk dan luka tembak keluar mudah dibedakan. Luka tembak masuk
lebih sering berbentuk sirkuler dengan abrasi berbentuk cincin yang diakibatkan oleh
geseran peluru dan perforasi kulit. Luka tembak masuk pada wajah dapat memberikan
gambaran berbeda oleh karena permukaanya yang tidak rata.
h. Luka tembak keluar dapat berbentuk sirkuler seperti luka tembak masuk namun lebih
sering berbentuk irregular. Luka dapat memberikan gambaran tepi yang tidak rata,
tidak memiliki cincin abrasi seperti luka tembakmasuk kecuali sekiranya kulit korban
menempel dengan objek lain.
i. Kulit pada luka tembak keluar dapat ditemukan perubahan warna oleh karena
perdarahan pada jaringan lunak.

Anda mungkin juga menyukai