Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

VISUM ET REPERTUM KEMATIAN AKIBAT KEKERASAN TUMPUL PADA DADA DAN PERUT

Oleh :

WINDA PATRICIA VERRAWATY FUJIANI YOHANA MARGARITA FARAHMITA FITRIA

NIM. 406081018 NIM. 406081007 NIM. 406090091 NIM. 0920221046

Pembimbing : Dr. ADE FIRMANSYAH, Sp.F

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO Jl. Salemba Raya 6 Jakarta 10430, Telp 3106976, Fax 3154626
1

Jakarta, Februari 2011 LAPORAN PRESENTASI KASUS KEMATIAN AKIBAT KEKERASAN TUMPUL PADA DADA DAN PERUT IDENTITAS KORBAN Nama Jenis kelamin Umur Bangsa Agama Pekerjaan Alamat : Tn. M. : Laki-laki. : 50 tahun. : Indonesia. : Islam. : Tuna Karya. : Tuna Wisma.

Perkiraan kematian oleh polisi: Sakit.

RIWAYAT

Mayat korban diterima RSCM pada tanggal 19 Februari 2011, pukul 2.00, disertai surat permintaan visum dari KAPOLRES PELABUHAN Tanjung Priok, tertanggal 18 Februari 2011, No. Pol.: 04/VER/II/2011/Resor Pel. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa korban meninggal di Pertigaan Multi Terminal Indonesia Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara pada tanggal 18 Februari 2011, pukul 23.00 WIB dengan riwayat diduga karena sakit.

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA RUMAH SAKIT Dr CIPTO MANGUNKUSUMO Jl. Salemba Raya 6 Jakarta 10430, Telp 3106976, Fax 3154626 Nomor Perihal Lampiran : 171/SK.V/02/2011. Jakarta, 19 Februari 2011

: Hasil pemeriksaan bedah mayat ----------------------------------------------------: Satu ---------------------------------------------------------------------------------------

PRO JUSTITIA VISUM ET REPERTUM Yang bertanda tangan di bawah ini, Winda Patricia, dokter spesialis forensik pada Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta, menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, No. Pol.: 04/VER/II/2011/Resor Pel, tertanggal 18 Februari 2011, maka pada tanggal sembilan belas februari tahun dua ribu sebelas, pukul dua lewat lima menit waktu Indonesia bagian Barat, dan pada tanggal dua puluh empat februari tahun dua ribu sebelas, pukul sembilan lewat tiga puluh menit waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di ruang jenazah Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Dr. Cipto Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit sebagai berikut: Nama Jenis kelamin Umur Bangsa Agama : Tn M.---------------------------------------------------------------------------: Laki-laki.-----------------------------------------------------------------------: 50 tahun.------------------------------------------------------------------------: Indonesia.----------------------------------------------------------------------: Islam.----------------------------------------------------------------------------

Mangunkusumo, telah dilakukan pemeriksaan bedah mayat atas mayat dengan keterangan

Pekerjaan Alamat

: Tuna Wisma.-------------------------------------------------------------------: Tuna Karya.---------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------- HASIL PEMERIKSAAN ---------------------------------PEMERIKSAAN LUAR pada tanggal sembilan belas februari tahun dua ribu sebelas, pukul dua lewat lima menit waktu Indonesia bagian Barat :------------------------------------------------1. Label mayat : ada, terdapat di samping mayat, terbuat dari karton, berwarna kuning, tanpa

materai, bertuliskan : terlampir. --------------------------------------------------------------------Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 171/SK.V/02/2011. Halaman ke 2 dari 9 halaman
2. Tutup mayat : tidak ada. -----------------------------------------------------------------------------3. Perhiasan mayat : tidak ada.-------------------------------------------------------------------------4. Pakaian mayat :-----------------------------------------------------------------------------------------

a. Sehelai rompi berbahan kanvas di bagian luar dan katun di bagian dalam, warna luar biru tua dan warna dalam abu-abu, bermotif kotak-kotak warna merah dan putih, bermerk Planam, berukuran L, terdapat satu kantong kanan depan atas tanpa isi dan empat kantong pada sisi depan bawah, pada kantong sisi kanan bawah terdapat dua pecahan uang logam lima ratus rupiah,-.------------------------------------------------------b. Sehelai kaos berkerah lengan pendek berwarna kuning, terdapat kantong pada sisi

depan kiri tanpa isi, tulisan sumber jaya teknik pada sisi depan dan belakang berwarna hitam.-----------------------------------------------------------------------------------------------c. Sehelai celana panjang, berbahan katun, berwarna hijau kebiruan, bermerk exclusive ,

ukuran dua puluh delapan, terdapat dua buah kantong pada bagian depan dan dua buah kantong pada bagian belakang, pada kantong kanan sisi depan terdapat dua lembar uang masing-masing pecahan dua ribu rupiah dan lima ribu rupiah. Pada bagian pinggang terdapat ikat pinggang berbahan kain, berwarna hitam dengan garis putih tanpa kepala. Pada celana terdapat robekan dan tampak kotor. --------------------d. Sepasang kaos kaki berbahan wol, berwarna cokelat, tanpa merk dan ukuran. ---------

e. Sepasang sepatu vantovel berbahan kulit, bertali, berwarna abu-abu, bermerk Abri, berukuran empat puluh satu. -------------------------------------------------------------------5. Benda disamping mayat:------------------------------------------------------------------------------

a. Sehelai kertas koran Indopos tertanggal 23 Desember 2010 .------------------------------4

6.

Kaku mayat terdapat pada rahang, mudah dilawan. Lebam mayat terdapat pada seluruh tengkuk, punggung bagian atas, warna ungu, hilang pada penekanan.-------------------------

7. Mayat adalah seorang laki-laki, bangsa Indonesia, berumur sekitar lima puluh tahun, kulit

berwarna sawo matang, gizi sedang, panjang tubuh seratus enam puluh satu sentimeter, berat tubuh empat puluh dua kilogram, zakar tidak disunat.---------------------------------8. Identifikasi

khusus:--------------------------------------------------------------------------------

Pada punggung sisi kiri atas, tiga belas sentimeter dari garis pertengahan belakang, enam belas sentimeter di bawah puncak bahu, terdapat jaringan parut yang berwarna sama dengan kulit sekitarnya, berukuran enam sentimeter kali tiga sentimeter.--------------------Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 171/SK.V/02/2011. Halaman ke 3 dari 9 halaman 9. Rambut berwarna hitam beruban, tumbuhnya ikal, panjang lima sentimeter.---------------Alis mata berwarna hitam, tumbuhnya sedang, panjang satu sentimeter.--------------------Bulu mata berwarna hitam, tumbuhnya lurus, panjang nol koma tujuh sentimeter.--------Kumis berwarna hitam beruban, tumbuhnya tebal, panjang tiga belas milimeter.----------Jenggot berwarna hitam beruban, tumbuhnya tebal, panjang dua belas milimeter.---------10. Mata kanan terbuka delapan milimeter, selaput bening mata jernih, teleng mata bulat, diameter tiga milimeter, warna tirai mata coklat, selaput bola mata putih, selaput kelopak mata berwarna pucat.---------------------------------------------------------------------------------Mata kiri terbuka delapan milimeter, selaput bening mata jernih, teleng mata bulat, diameter lima milimeter, warna tirai mata coklat, selaput bola mata berwarna putih, selaput kelopak mata berwarna pucat.--------------------------------------------------------------11. Hidung berbentuk pesek.-----------------------------------------------------------------------------Telinga berbentuk oval.------------------------------------------------------------------------------Mulut terbuka sepuluh milimeter, lidah tidak terjulur atau tergigit.---------------------------12. Gigi-geligi tidak lengkap berjumlah dua puluh sembilan buah. Pada rahang atas sisi kanan,

gigi geraham depan pertama tidak ada, lainnya lengkap. Pada rahang atas sisi kiri, gigi lengkap. Pada rahang bawah sisi kanan, gigi geraham belakang kedua tidak ada, lainnya lengkap. Pada rahang bawah sisi kiri, gigi geraham belakang ketiga tidak ada, lainnya lengkap.-------------------------------------------------------------------------------------------------

13. Dari lubang mulut dan lubang pelepasan keluar darah. Dari lubang hidung keluar lendir

berwarna kuning kemerahan. Dari lubang telinga kanan dan telinga kiri tidak keluar apaapa. Dari lubang kemaluan keluar cairan berwarna jernih.-------------------------------------14. Luka-luka:---------------------------------------------------------------------------------------------a. Pada bibir bawah bagian dalam, tepat garis pertengahan depan, terdapat luka lecet berukuran lima millimeter kali dua millimeter, disertai memar berwarna biru berukuran lima millimeter kali dua millimeter.-----------------------------------------------b.

Pada perut, tepat garis pertengahan depan, lima sentimeter di atas taju atas depan tulang usus, terdapat beberapa luka lecet tekan teraba keras bentuk tidak beraturan, dengan ukuran terbesar tiga sentimeter kali satu koma lima sentimeter, dan terkecil berupa titik meliputi area seluas empat belas sentimeter kali dua puluh tiga sentimeter.----------------------------------------------------------------------------------------Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 171/SK.V/02/2011. Halaman ke 4 dari 9 halaman

c. Tepat pada siku kiri, terdapat dua luka lecet masing-masing berukuran satu sentimeter kali satu sentimeter dan empat sentimeter kali lima sentimeter.---------------------------d.

Tepat pada siku kanan, terdapat empat luka lecet masing-masing berukuran tiga sentimeter kali dua koma lima sentimeter, dua sentimeter kali satu koma lima sentimeter, dua sentimeter kali satu sentimeter, dan lima milimeter kali lima milimeter.-------------------------------------------------------------------------------------------

e.

Pada paha kiri sisi depan melewati sisi dalam, dua puluh tiga sentimeter di bawah taju atas depan tulang usus, terdapat luka lecet berukuran sebelas sentimeter kali dua puluh tiga sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------

f. Tepat pada lutut kiri sisi dalam, terdapat empat luka lecet masing-masing berukuran empat sentimeter kali empat sentimeter, dua koma lima sentimeter kali lima milimeter, lima milimeter kali tiga milimeter, dan lima milimeter kali satu milimeter.g. Pada paha kanan sisi depan, tiga belas sentimeter di bawah taju atas depan tulang usus, terdapat luka lecet berukuran Sembilan sentimeter kali empat belas sentimeter.-h. Pada pinggang sisi kiri, dua sentimeter dari garis pertengahan belakang, dua puluh delapan sentimeter di bawah puncak bahu, terdapat luka lecet berukuran lima millimeter kali delapan millimeter.------------------------------------------------------------

i. Pada punggung bagian bawah tepat garis pertengahan belakang, empat sentimeter di bawah taju atas belakang tulang usus, terdapat beberapa luka lecet, dengan ukuran terbesar dua koma lima sentimeter kali tiga sentimeter, dan terkecil berupa titik meliputi area seluas empat belas sentimeter kali enam belas sentimeter.-----------------15. Patah tulang:-------------------------------------------------------------------------------------------a. Pada sepertiga atas tulang paha kanan teraba patah.-----------------------------------------b. Pada iga kiri ke delapan dan ke sembilan sisi depan teraba patah.-------------------------c. d.

Pada iga kanan ke tujuh sisi depan teraba patah.---------------------------------------------Tulang kemaluan teraba patah.------------------------------------------------------------------

16. Lain-lain:-----------------------------------------------------------------------------------------------Seluruh tubuh : ----------------------------------------------------------------------------------------a. Tampak dikerubungi semut terutama di sekitar kemaluan.---------------------------------Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 171/SK.V/02/2011. Halaman ke 5 dari 9 halaman b. Pada sebagian lengan kanan dan lengan kiri, sebagian dada, sebagian perut, sebagian pinggang, sebagian tungkai kanan dan tungkai kiri, seluruh kedua telapak kaki dan telapak tangan, terdapat area kulit yang berwarna lebih putih dari area sekitarnya.-----c. d.

Urin dicoba untuk diambil, akan tetapi gagal.------------------------------------------------Darah diambil sebanyak satu milliliter, pada percampuran dengan serum anti-A dan serum anti-B tidak menggumpal = golongan darah O.--------------------------------------Perut tampak membesar, pada perabaaan teraba seperti gas.- ------------------------------

e.

f. Pada tungkai atas kiri bagian atas sisi depan teraba derik.----------------------------------g. Pada tungkai atas kanan bagian atas sisi depan teraba derik.-------------------------------PEMERIKSAAN DALAM pada tanggal dua puluh empat februari tahun dua ribu sebelas, pukul sembilan lewat tiga puluh menit waktu Indonesia bagian Barat: --------------------------16. Jaringan lemak bawah kulit berwarna kuning kemerahan, daerah dada setebal dua milimeter dan daerah perut lima milimeter. Otot-otot berwarna merah kecoklatan, cukup tebal. Sekat rongga badan kanan setinggi sela iga ke empat, sekat rongga badan kiri tidak dapat dinilai karena robek, bila dirapatkan membentuk garis sepanjang sebelas sentimeter. Tulang dada utuh, iga-iga tampak patah sebagai berikut : ----------------------a. Pada iga delapan, sembilan, sepuluh kanan sisi depan.--------------------------------------

b. Pada iga delapan, sembilan kiri sisi depan.---------------------------------------------------7

c. Pada iga tujuh sampai sepuluh, kiri bagian belakang.----------------------------------------

d. Pada iga tujuh sampai sepuluh, kanan bagian belakang.------------------------------------Dalam rongga dada kanan terdapat darah berwarna merah kehitaman, sebanyak dua puluh sentimeter kubik dan dalam rongga dada kiri terdapat berwarna merah kehitaman, sebanyak seratus delapan puluh sentimeter kubik. Kandung jantung tampak dua jari atau tiga sentimeter di antara kedua paru, berisi darah .----------------------------------------------17. Jaringan ikat bawah kulit daerah leher tidak terdapat resapan darah. Otot leher tidak

terdapat resapan darah.------------------------------------------------------------------------------18. Selaput dinding perut berwarna merah kehitaman. Otot dinding perut tipis berwarna merah

kehitaman. Dalam rongga perut terdapat darah warna merah kehitaman sebanyak seratus dua puluh sentimeter kubik dan bekuan darah warna merah kehitaman seberat empat puluh gram. Kelenjar getah bening sekitar batang tengkorak tampak membesar.--Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 171/SK.V/02/2011. Halaman ke 6 dari 9 halaman Seluruh dinding belakang rongga perut tampak resapan darah. Pada seluruh tirai penggantung usus terdapat resapan darah.--------------------------------------------------------19. Lidah berwarna kelabu kecokelatan, penampang berwarna kelabu kecokelatan. Tulang lidah, rawan gondok, rawan cincin utuh. Kelenjar gondok berwarna merah keunguan, perabaan kenyal, penampang berwarna merah keunguan, berat dua puluh gram.----------Kelenjar kacangan tidak ditemukan. Kerongkongan berisi lendir warna putih, tampak pelebaran pembuluh darah, selaput lendir warna putih kekuningan. Batang tenggorok berisi lendir warna cokelat kemerahan, tampak pelebaran pembuluh darah, selaput lendir warna cokelat kemerahan.---------------------------------------------------------------------------20. Jantung sebesar satu kali tinju kanan mayat, warna cokelat kekuningan, perabaan kenyal. Ukuran lingkaran katub serambi kanan empat belas sentimeter, kiri sembilan koma lima sentimeter, pembuluh nadi paru tujuh sentimeter dan batang nadi enam koma lima sentimeter. Tebal otot bilik kanan lima milimeter dan kiri sembilan milimeter. Pembuluh nadi jantung teraba keras seperti kawat, pada sisi kanan sisa diameter pembuluh darah lima puluh persen dan pada sisi kiri delapan puluh persen, sekat jantung berwarna cokelat merata, berat jantung lima ratus lima puluh gram. Batang nadi bagian perut Nampak bercak-bercak warna kuning kehitaman, sebagian teraba keras meliputi seluruh permukaan batang nadi bagian dalam.------------------------------------------------------------8

21. Paru kanan terdiri dari tiga baga, berwarna berwarna merah kehitaman, pada paru baga

atas sebagian teraba kenyal padat, pada paru baga tengah bawah teraba kenyal spon, penampang berwarna hitam keputihan, pemijatan keluar busa putih dan cairan warna merah, berat paru enam ratus enam puluh gram. Seluruh permukaan ketiga bagian paru kanan melekat dengan dinding dada sisi kanan. Pada tepi paru kanan bagian bawah terdapat emfisematous.------------------------------------------------------------------------------Paru kiri terdiri dari dua baga, berwarna merah kehitaman, perabaan sebagian kenyal, penampang berwarna hitam keputihan, pemijatan keluar busa putih dan cairan warna merah, berat paru tiga ratus tujuh puluh gram. Sebagian permukaan atas paru kiri melekat pada dinding dada bagian samping Pada tepi paru kiri bagian bawah terdapat emfisematous.-----------------------------------------------------------------------------------------

Lanjutan Visum et Repertum Nomor

: 171/SK.V/02/2011.

Halaman ke 7 dari 9 halaman 22. Limpa berwarna kelabu, permukaan keriput, perabaan kenyal, penampang berwarna ungu kelabu kehitaman, gambaran limpa kurang jelas, pada pengikisan jaringan keriput, berat empat puluh gram.-----------------------------------------------------------------------------23. Hati berwarna cokelat kehitaman, permukaan pada bagian yang utuh, tepi tajam, perabaan kenyal, penampang berwarna kelabu kecokelatan, gambaran hati kurang jelas, berat delapan ratus empat puluh gram. Pada pertemuan antara baga kanan dan baga kiri sisi depan tampak robek, bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang sebelas sentimeter.--Pada hati baga kanan sisi depan tampak robek, bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang dua belas sentimeter. Pada hati baga kanan sisi belakang tampak robek, bentuk tidak beraturan berukuran dua belas sentimeter kali empat belas sentimeter.----------------------24. Kandung empedu berisi cairan berwarna kuning kemerahan dengan butiran-butiran halus berwarna hitam, selaput lendir tampak seperti beludru, saluran empedu tampak hancur, tidak dapat dinilai.------------------------------------------------------------------------------------25. Kelenjar liur perut berwarna cokelat kehitaman, permukaan berbaga-baga, perabaan

kenyal, penampang berwarna kelabu keunguan, gambaran kelenjar kurang jelas, berat seratus sembilan puluh gram.-----------------------------------------------------------------------9

26. Lambung berisi makanan yang setengah tercerna isi nasi, daging, cabai, sayur-sayuran dan

cairan berwarna cokelat, selaput lendir berwarna kelabu pucat kehijauan, sebagian berwarna keunguan. Usus dua belas jari sebagian hancur, pada bagian utuh berisi lendir berwarna merah kecokelatan, selaput lendir berwarna kelabu keunguan. Usus halus pada seluruh permukaannya terdapat resapan darah, usus halus putus seratus lima puluh sentimeter dari bagian usus halus yang masuk ke rongga perut bagian belakang, usus halus berisi massa lunak berwarna kuning kecokelatan, selaput lendir berwarna kelabu kuning, merah kehitaman. Usus halus tampak robek dua ratus dua puluh enam sentimeter dari bagian usus halus yang masuk ke rongga perut bagian belakang. Usus besar pada seluruh permukaannya terdapat resapan darah, tampak putus tiga puluh enam sentimeter di atas pertemuan usus halus dan usus besar, berisi tinja berwarna kuning kecokelatan, selaput lendir berwarna kelabu pucat.-------------------------------------------------------------27. Kelenjar anak ginjal kanan bentuknya tidak dapat dinilai karena sudah hancur, warna (-), penampang (-), berat Kelenjar anak ginjal kiri berbentuk tidak beraturan seperti bulan sabit, warna merah kehitaman, penampang berlapis, berat dua puluh gram.-----------------Lanjutan Visum et Repertum Nomor : 171/SK.V/02/2011. Halaman ke 8 dari 9 halaman
28. Ginjal kanan simpai lemak tipis, simpai ginjal sulit dilepas, permukaan ginjal licin, warna

cokelat, penampang berwarna kelabu kecokelatan, gambaran ginjal pada bagian yang utuh tampak jelas perabaan kenyal, piala ginjal tidak dapat dinilai karena hancur, saluran kemih tidak dapat dinilai karena hancur, berat ginjal kanan tujuh puluh gram. Sebagian besar ginjal kanan tampak hancur dan pada seluruh permukaan ginjal kanan tampak resapan darah.-------------------------------------------------------------------------------Ginjal kiri simpai lemak cukup tebal, simpai ginjal mudah dilepas, permukaan ginjal licin, warna ungu kehitaman, penampang berwarna kelabu keunguan, gambaran ginjal kurang jelas, piala ginjal kosong, saluran kemih tampak terputus, berat ginjal kiri seratus ratus sepuluh gram.----------------------------------------------------------------------------------29. Kandung kemih kosong, selaput lendir berwarna kelabu pucat keunguan.------------------30. Kulit kepala bagian dalam : tidak ditemukan resapan darah.-----------------------------------Tulang tengkorak, selaput keras otak dan selaaput lunak otak tampak utuh. ---------------Otak besar : pada permukaannya tampak pelebaran pembuluh darah. Pada penampang otak besar batas antara daerah abu-abu dan putih tampak jelas.--------------------------------

10

Otak kecil : permukaannya tampak pelebaran pembuluh darah. Pada penampang otak besar batas antara daerah abu-abu dan putih tampak jelas.------------------------------------Batang otak : pada penampang tampak sedikit pelebaran pembuluh darah.-----------------Bilik otak : sedikit cairan jernih.-------------------------------------------------------------------Berat otak seribu empat ratus lima puluh gram.-------------------------------------------------31. Pemeriksaan laboratorium: -------------------------------------------------------------------------

Histologi Forensik : berupa otak, jantung, dan paru.-------------------------------------------32. Lain-lain :---------------------------------------------------------------------------------------------a. Tulang belakang (antara tulang punggung ke dua belas dan tulang pinggang ke satu)

tampak putus. -----------------------------------------------------------------------------------b. Pertengahan tulang kemaluan depan tampak patah.----------------------------------------c. Tulang panggul sisi kanan belakang dan sisi kiri belakang tampak patah.---------------

d. Pembuluh darah menuju ginjal kiri tampak robek.------------------------------------------

Lanjutan Visum et Repertum Nomor

: 171/SK.V/02/2011.

Halaman ke 9 dari 9 halaman

KESIMPULAN :-------------------------------------------------------------------------------------------Pada pemeriksaan mayat laki-laki berusia lima puluh tahun dan bergolongan darah (O) ini, ditemukan patah tulang-tulang iga, paha kanan dan kemaluan, serta luka-luka lecet pada bibir, perut, punggung dan keempat anggota gerak akibat kekerasan tumpul. Sebab kematian adalah kekerasan tumpul yang hebat pada dada bagian bawah dan perut yang mengakibatkan robeknya pembuluh darah besar daerah perut, hancurnya organ-organ perut dan patahnya tulang-tulang iga bagian bawah, tulang belakang serta tulang panggul. Selanjutnya ditemukan
11

tanda-tanda penyakit menahun pada pembuluh darah jantung dan batang nadi, penyakit menahun pada paru dan kandung empedu. Perkiraan saat kematian dua sampai enam jam sebelum pemeriksaan luar pada tanggal delapan belas februari tahun dua ribu sebelas, pukul dua puluh lewat lima menit waktu Indonesia bagian Barat sampai dengan Sembilan belas februari tahun dua ribu sebelas, pukul nol nol lewat lima menit waktu Indonesia bagian Barat.--------------------------------------------------------------------------------------------------------Demikian telah saya uraikan dengan sejujur-jujurnya dan menggunakan pengetahuan saya yang sebaik-baiknya mengingat sumpah jabatan, sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).------------------------------------------------------------------------Dokter yang memeriksa,

(dr. Winda Patricia, Sp.F) NIP. 406081018

PEMBAHASAN KASUS
Prosedur Medikolegal Dalam kepentingan penegakkan hukum serta keadilan, ilmu kedokteran forensik bermanfaat untuk penyidik dan peradilan yaitu dalam bentuk keterangan ahli maupun visum et repertum. Menurut pasal 184 KUHAP, alat bukti yang sah yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, serta keterangan terdakwa. Menurut pasal tersebut keterangan ahli maupun surat dalam KUHAP adalah sepadan dengan visum et repertum adalah Stb no. 350 tahun 1937.

12

Visum et repertum ialah keterangan yang dibuat oleh seorang dokter atas permintaan penyidik yamg berwenang, mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian dari tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan. Dasar hukum dari pembuatan visum et repertum ialah pasal 133 KUHAP. Adapun pasal 133 KUHAP ayat (1) adalah sebagai berikut: "Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran hakim atau dokter dan atau ahli lainnya". Yang dimaksud dengan penyidik disini adalah penyidik sesuai dengan pasal 6 ayat (1) butir a, yaitu penyidik yang pejabat Polisi Negara RI. Menurut keterangan polisi, korban adalah seorang laki-laki berusia 50 tahun dengan inisial M, korban afalah seoran tunawisma. Jenasah diterima di RSCM pada tanggal 18 Febuari 2011 dengan Surat Keterangan Permintaan Pemeriksaan Luar dan Dalam serta dibuatkan Visum et Repertum dari POLRI daerah Metro Jaya Resor Pelabuhan Tanjung Priok dengan Nomor Lapor Polisi 04/ VER/ II/ 2011/ Resor Pel. Berdasarkan KUHAP pasal 133 ayat 1 dan 2, penyidik berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya yang dilakukan secara tertulis dan dalam SPV tersebut disebutkan secara tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat atau pemeriksaan bedah mayat. Dengan diterbitkannya SPV tersebut maka permintaan visum sah menurut undang - undang. Dengan demikian, dokter diwajibkan memberikan bantuan pada pihak penyidik menurur pasal 179 KUHAP. Dalam hal ini, penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia, dan ahli adalah dokter forensik RSUPNCM. Pada korban ditemukan label mayat yang berfungsi untuk menjamin keaslian dari benda bukti. Hal ini sesuai dengan pasak 133 ayat 3 KUHAP sehingga keaslian benda bukti terjamin. Pemeriksaan Luar Mayat Mayat diantarkan ke RSCM oleh polisi pada tanggal 18 Febuari 2011 dengan identitas diketahui. Pemeriksaan luar mayat dilakukan pada tanggal 19 Febuari 2011 pukul 02.14 WIB. Pada pemeriksaan jenazah laki - laki berusia 50 tahun tampak mayat berpakaian lengkap , Kaku mayat terdapat pada rahang mudah dilawan. Lebam mayat terdapat pada tengkuk, punggung bagian atas berwarna ungu dan hilang pada penekanan. Dari lubang mulut keluar darah, dari lubang hidung keluar lendir berwarna kuning kemerahan, dari lubang kemaluan keluar cairan berwarna jernih, dan dari lubang pelepas keluar darah.
13

Pada mayat ditemukan tanda-tanda kekerasan berupa luka-luka lecet pada bibir bawah bagian dalam, perut, punggung dan keempat ekstremitas dan memar pada bibir bagian dalam serta patah tulang pada tulang paha kanan, iga kiri dan kanan serta tulang kemaluan. Pada perut tampak membesar, pada perabaan teraba seperti gas. PEMBUSUKAN (decomposition, putrefaction ) Pembusukan adalah proses degradasi jaringan yang terjadi akibat autolisis dan kerja bakteri. Autolisis adalah pelunakan dan pencairan jaringan yang terjadi dalam keadaan steril. Autolisis timbul akibat kerja digestif oleh enzim yang dilepaskan sel pasca mati dan hanya dapat dicegah dengan pembekuan jaringan. Setelah seseorang meninggal, bakteri yang normal hidup dalam tubuh segera masuk ke jaringan. Darah merupakan media terbaik bagi bakteri tersebut untuk bertumbuh. Sebagian besar bakteri berasal dari usus dan yang terutama adalah Clostridium welchii. Pada proses pembusukan ini terbentuk gas-gas alkana, H2S dan HCN, serta asam amino dan asam lemak. Pembusukan baru tanpak kira-kira 24 jam pasca mati berupa warna kehijauan pada perut kanan bawah yaitu daerah sekum yang isinya lebih cair dan penuh dengan bakteri serta terletak dekat dinding perut. Warna kehijauan ini disebabkan olaeh terbentuknya sulf-methemoglobin. Secara bertahap warna kehijauan ini akan menyebar ke seluruh perut dan dada, dan bau busukpun mulai tercium. Pembuluh darah bawah kulit akan tampak seperti melebar dan berwarna hijau kehitaman. Selanjutnya kulit ari akan terkelupas atau membentuk gelembung berisi cairan kemerahan berbau busuk. Pembentukan gas didalam tubuh dimulai di dalam lambung dan usus akan mengakibatkan tegangnya perut dan keluarnya cairan kemerahan dari mulut dan hidung. Gas yang terdapat didalam jaringan dinding tubuh akan mengakibatkan terabanya derik (krepitasi). Gas ini menyebabkan pembengkakan tubuh yang menyeluruh, tetapi ketegangan terbesar terdapat di daerah dengan jaringan longgar seperti skrotum dan payudara. Tubuh berada dalam siakap petinju (pugilistic atttitude) yaitu kedua lengan dan tungkai dalam sikap setengah fleksi akibat terkumpulnya gas pembusukan di rongga sendi. Selanjutnya, rambut menjadi mudah dicabut dan kuku mudah dilepas, wajah menggembung dan berwarna ungu kehijauan, kelopak mata membengkak, pipi tembem, bibir

14

tebal, lidah membengkak dan sering terjulur diantara gigi. Keadaan sperti ini sangat berbeda dengan wajah asli korban, sehingga tiadak dapat lagii dikenali oleh keluarga. Hewan pengerat akan merusak tubuh mayat dalam beberapa jam pasaca mati terutama bial mayat dibiarkan tergeletak di daerah rumpun. Luka akibat gigitan binatang pengerat khas berupa lubang-lubang dagkal dengan tepi bergerigi. Larva lalat akan dijumpai setelah pembentukan gas pembusukan nyata, yaitu kira-kira 36-48 jam pasca mati. Kumpulan telur lalat telah dapat ditemukan ndalam beberapa jam pasca mati di alis amata, sudut mata, lubang hidung dan diantara bibir. Telur lalat tersebut kemudian akan menetas menjadi larva dalam waktu 24 jam. Dengan identifikasi spesies lalat dan mengukur panjang larva, maka dapat diketahui usia larva tersebut, yang dapat dipergunakan untuk memperkirakan saat mati, dengan asumsi bahwa lalat biasanya secepatnya meletakkan telur setelah seseorang meninggal (dan tidak lagi dapat mengusir lalat yang hinggap). Alat dalam tubuh akan mengalami pembusukan dengan kecepatan yang berbeda. Perubahan warna terjadi pada lambung terutama di daerah fundus, usus menjadi ungu kecoklatan. Mukosa saluran nafas menjadi kemerahan, endokardium dan intima pembuluh adarah juga kemerahan akibat hemolisis darah. Difusi empedu dari kandung empedu mengakibatkan warna coklat kehijauan di jaringan sekitarnya. Otak melunak, hati menjadi berongga seperti spons, limpa melunak dan mudah robek. Kemudian alat dalam akan mengerut. Prostat dan uterus non gravid merupakan organ padat yang paling lama bertahan terhadap perubahan pembusukan. Pembusukan akan timbul lebih cepat bial suhu keliling optimal (26,5 C hingga sekitar suhu normal tubuh), kelembaban dan udara yang cukup, banyak bakteri pembusuk, tubuh gemuk atau menderita penyakit infeksi dan sepsis. Media tempat mayat terdapat juga berperan. Mayat yang terdapat di udara akan lebih cepat membusuk dibandingkan yang terdapat fidalam air dan tanah. Perbandingan kecepatan pembusukan mayat yang berada dalam tanah : air : udara adalah 1:2:8. Bayi baru lahir umumnya lebih lambat membusuk, karena hanya memiliki sedikit bakteri dalam tubuhnya dan hilangnya panas tubuh yang cepat akan menghambat pertumbuhan bakteri.

KEKERASAN BENDA TUMPUL

15

Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekerasan dapat dibedakan atas kekerasan yang bersifat : 1. Mekanik : Kekerasan oleh benda tajam, kekerasan oleh benda tumpul, tembakan senjata api. 2. Fisika : Suhu, listrik dan petir, perubahan tekanan udara, akustik, radiasi. 3. Kimia : Asam atau basa kuat Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah benda yang memiliki permukaan tumpul. Kriteria benda tumpul yaitu tidak bermata tajam, konsistensi keras / kenyal , dan permukaan halus / kasar. Luka yang terjadi dapat berupa memar (kontusio, hematom), luka lecet (ekskoriasi, abrasi) dan luka terbuka/robek (vulnus laseratum) Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul. Luka memar kadangkala memberi petunjuk tentang bentuk benda penyebabnya, misal jejas ban yang sebenarnya adalah suatu perdarahan tepi (marginal haemorrhage) Letak, bentuk dan luas luka memar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti besarnya kekerasan, jenis benda penyebab (karet, kayu, besi), kondisi dan jenis jaringan (jaringan ikat longgar, jaringan lemak), usia ,jenis kelamin, corak dan warna kulit, kerapuhan pembuluh darah, penyakit (hipertensi, penyakit kardiovaskular, diatesis hemoragik) Pada bayi, hematom cenderung lebih mudah terjadi karena sifat kulit yang longgar dan masih tipisnya jaringan lemak subkutan, demikian pula pada usia lanjut sehubungan dengan menipisnya jaringan lemak subkutan dan pembuluh darah yang kurang terlindung. Akibat gravitasi, lokasi hematom mungkin terletak jauh dari letak benturan, misalnya kekerasan benda tumpul pada dahi menimbulkan hematom palpebra atau kekerasan benda tumpul pada paha dengan patah tulang paha menimbulkan hematom pada sisi luar tungkai bawah. Umur luka memar secara kasar dapat diperkirakan melalui perubahan warnanya. Pada saat timbul, memar berwarna merah, kemudian berubah menjadi ungu atau hitam, setelah 4 sampai 5 hari akan berwarna hijau yang kemudian akan berubah menjadi kuning dalam 7
16

sampai 10 hari, dan akhirnya menghilang dalam 14 sampai 15 hari. Perubahan warna tersebut berlangsung mulai dari tepi dan waktunya dapat bervariasi tergantung derajat dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dari sudut pandang medikolegal, interpretasi luka memar dapat merupakan hal yang penting, apalagi bila luka memar tersebut disertai luka lecet atau laserasi. Dengan perjalanan waktu, baik pada orang hidup maupun ati, luka memar akan memberikan gambaran yang jelas. Hematom ante mortem yang timbul beberapa saat sebelum kematian biasanya akan menunjukkan pembengkaan dan infiltrasi darah dalam jaringan sehingga dapat dibedakan dari lebam mayat dengan cara melakukan penyayatan kulit. Pada lebam mayat(hipostasis pasca mati) darah akan mengalir keluar dari pembuluh darah yang tersayat sehingga bila dialiri air, penampang sayatan akan tampak bersih, sedangkan pada hematom penampang sayatan tetap berwarna merah kehitaman. Tetapi harus diingat bahwa pada pembusukan juga terjadi ekstravasasi darah yang dapat mengacaukan pemeriksaan ini. Luka lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing, mengakibatkan sebagian atau seluruh lapisannya hilang. misalnya pada kejadian kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur aspal jalan, atau sebaliknya benda tersebut yang bergerak dan bersentuhan dengan kulit. Contoh lain : -Tali tampar : gantung diri -Benda runcing : duri, kuku -Meninggalkan bekas : ban mobil Manfaat interpretasi luka lecet ditinjau dari aspek medikolegal seringkali diremehkan, padahal pemeriksaan luka lecet yang teliti disertai pemeriksaan di TKP dapat mengungkapkan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Misalnya suatu luka lecet yang semulan diperkirakan sebagai akibat jatuh dan terbentur aspal jalanan atau tanah, seharusnya dijumpai pula aspal atau debu yang menempel di luka tersebut. Bila setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti ternyata tidak dijumpai benda asing tersebut, maka harus timbul pemikiran bahwa luka tersebut bukan terjadi akibat jatuh ke aspal/tanah, tapi mungkin akibat tindak kekerasan. Ciri luka lecet :
17

Sebagian/seluruh epitel hilang Permukaan tertutup exudasi yang akan mengering (CRUSTA) Timbul reaksi radang (Sel PMN) Biasanya pada penyembuhan tidak meninggalkan jaringan parut Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasikan sebagai luka

lecet gores(scratch), luka lecet serut (graze), luka lecet tekan (impression, impact abrasion) dan luka lecet geser (friction abrasion). Memperkirakan Umur luka lecet : Hari ke 1 -3 : warna coklat kemerahan Hari ke 4 -6 : warna pelan-pelan menjadi gelap dan lebih suram Hari ke 7 -14 : pembentukan epidermis baru Beberapa minggu : terjadi penyembuhan lengkap Luka lecet gores diakibatkan oleh benda runcing (misalnya kuku jari yang menggores kulit) yang menggeser lapisan permuaan kulit (epidermis) di depannya dan menyebabkan lapisan tersebut terangkat sehingga dapat menunjukkan arah kekerasan yang terjadi. Luka lecet serut adalah variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan ditentukan dengan melihat letak tumpukan epitel. Luka lecet tekan disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit. Karena kulit adalah jaringan yang lentur, maka bentuk luka lecet teka belum tentu sama dengan permukaan benda tumpul tersebut, tetapi masih memungkinkan identifikasi benda penyebab yang mempunyai bentuk yang khas misalnya kisi-kisi radiator mobil, jejas gigitan, dan sebagainya. Gambaran luka lecet tekan yang ditemukan pada mayat adalah daerah kulit yang kaku dengan warna lebih gelap dari sekitarnya akibat menjadi lebih padatnya jaringan yang tertekan serta terjadinya pengeringan yang berlangsung pasca mati. Luka lecet geser disebabkan oleh tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser, misalnya pada kasus gantung atau jerat serta pada korban pecut. Luka lecet geser yang terjadi semasa hidup mungkin sulit dibedakan dari luka lecet geser yang terjadi segera pasca mati.
18

Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan kulit teregang ke satu arahdan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai ciri bentuk luka yang umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka lecet atau luka memar di sisi luka. Kekerasan tumpul yang cukup kuat dapat menyebabkan patah tulang. Bila terdapat satu garis patah tulang yang saling bersinggungan maka garis patah yang terjadi belakangan akan berhenti pada garis patah yang telah terjadi sebelumnya. Patah tulang jenis impresi terjadi akibat kekerasan benda tumpul pada tulang dengan luas persinggungan yang kecil dan dapat memberikan gambaran bentuk benda penyebabnya.

Pemeriksaan Bedah Mayat Pemeriksaan bedah mayat dilakukan sesuai dengan surat permintaan visum pada tanggal 24 Febuari 2011 pada pukul 9.30 WIB. Pada pemeriksaan jenazah laki - laki berusia 50 tahun ditemukan tanda- tanda kekerasan berupa: sekat rongga badan kanan setinggi sela iga IV, kiri tidak dapat dinilai karena robek. Iga-iga VIII, IX, X kiri sisi depan tampak patah, iga VII- X kiri bagian belakang patah, iga VII X kanan bagian belakang patah. Sekat rongga badan kiri tampak robek dan bila dirapatkan membentuk garis sepanjang 11 cm. Dalam rongga dada kanan terdapat darah merah kehitaman 20 cc, sebelah kiri terdapat darah merah kehitaman 180 cc. kandung jantung berisi cairan merah kehitaman, jernih 70 cc. Rongga perut terdapat darah merah kehitaman 120 cc dan bekuan darah berwarna merah kehitaman seberat 40 g. Seluruh dinding perut tampak resapan darah dan seluruh tirai penggantung usus terdapat resapan darah. Pada hati yaitu pada pertemuan antara baga kanan dan baga kiri sisi depan tampak robek, bila dirapatkan berbentuk garis sepanjang 11 cm. Pada hati baga kanan sisi depan tampak robek, bila dirapatkan tampak garis sepanjang 12 cm. pada hati baga kanan tampak robek, bentuk tidak beraturan ukuran 12 x 14 cm. Saluran empedu tampak hancur dan tidak dapat dinilai

19

Usus dua belas jari sebagian hancur, pada seluruh permukaan usus halus terdapat resapan darah, usus halus putus 150 cm dari bagian usus halus yang masuk ke rongga perut bagian belakang, Usus halus tampak robek 226 cm dari bagian usus halus yang masuk ke rongga perut bagian belakang. Pada seluruh permukaan usus besar tampak resapan darah, tampak putus 36 cm diatas pertemuan usus halus dan usus besar.

Kelenjar anak ginjal kanan tidak dapat dinilai karena sudah hancur. Piala ginjal kanan tidak dapat dinilai karena hancur, saluran kemih tidak dapat dinilai karena hancur. Sebagian ginjal kanan tampak hancur. Saluran kemih kiri tampak terputus. Pada seluruh pemukaan ginjal kanan dan ginjal kiri tampak resapan darah. Pada tulang belakang antara Thorakal XII dan Lumbal I tampak terputus. Pertengahan tulang kemaluan (os pubis) tampak patah. Tulang panggul sisi kanan belakang dan sisi kiri belakang tampak patah. Pembuluh darah menuju ginjal kiri (A. renalis sinistra) tampak robek.

Selain tanda-tanda kekerasan diatas, juga ditemukan :

Pada kerongkongan dan batang tenggorokan tampak pelebaran pembuluh darah. Pembuluh nadi jantung teraba keras seperti kawat, pada sisi kanan sisa lumen 50%, pada sisi kiri 80%. Sekat jantung coklat homogen, berat 550 gr. Batang nadi bagian perut tampak bercak-bercak warna kuning kehitaman sebagian teraba keras meliputi seluruh permukaan batang nadi bagian dalam.

Paru kanan terdiri atas 3 baga, berwarna merah kehitaman perabaan pada paru baga atas sebagian kenyal padat, pada paru baga tengah dan bawah teraba kenyal seperti spons, penampang berwarna hitam keputihan , pada pemijatan busa putih dan cairan warna merah dengan berat 660 gr.

Paru kiri terdiri atas 2 baga berwarna merah kehitaman, perabaan sebagian kenyal, penampang berwarna hitam keputihan , pada pemijatan busa putih dan cairan warna merah berat 370 gr.

Kandung empedu berisi cairan berwarna kuning kemerahan dengan butiran-butiran halus berwarna hitam, selaput lendir tampak seperti beludru,

KESIMPULAN

20

Pada pemeriksaan mayat laki-laki berusia lima puluh tahun dan bergolongan darah (O) ini, ditemukan patah tulang-tulang iga, paha kanan dan kemaluan, serta luka-luka lecet pada bibir, perut, punggung dan keempat anggota gerak akibat kekerasan tumpul. Sebab kematian adalah kekerasan tumpul yang hebat pada dada bagian bawah dan perut yang mengakibatkan robeknya pembuluh darah besar daerah perut, hancurnya organ-organ perut dan patahnya tulang-tulang iga bagian bawah, tulang belakang serta tulang panggul. Selanjutnya ditemukan tanda-tanda penyakit menahun pada pembuluh darah jantung dan batang nadi, penyakit menahun pada paru dan kandung empedu. Perkiraan saat kematian dua sampai enam jam sebelum pemeriksaan luar pada 18 Februari 2011 pukul 20.05 WIB sampai dengan 19 Februari 2011, pukul 00.05 WIB

DAFTAR PUSTAKA

1. Budianto A, et.al. Ilmu Kedokteran forensik. Bagian Ilmu kedokteran Forensik, FKUI, Ed.I. Cetakan II, Jakarta 1997. 2. Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FKUI, Cetakan II, 1994. 3. Staf Pengajar Bagian Kedokteran Forensik FKUI. Teknik Autopsi Forensik. Bagian Kedokteran Forensik FKUI Jakarta. 2000.
4.

Apuranto H.Luka akibat benda tumpul.2008 available at : www.fk.uwks.ac.id

21

Anda mungkin juga menyukai