Anda di halaman 1dari 4

Konektor/Joiht

Konektor adalah bagian dari gigi tiruan cekat yang menghubungkan setiap unit
dari suatu GTC. Konektor suatu GTC dapat dibagi dua yaitu rigid connector dan non
rigid connector. Konektor yang paling sering dipakai adalah rigid connector,
dikarenakan konektor jenis ini lebih mudah dikerjakan/dibuat.
a. Rigid Connector
Rigid connector biasanya dibuat dengan menggunakan solder, dan
logam perantara yang digunakan untuk proses ini harus mempunyai titik
lebur logam yang lebih rendah jika dibandingkan dengan titik lebur logam
yang digunakan untuk pontik atau retainer. Cara lain untuk pembuatan
konektor yaitu dengan jalan welding cara ini logam pengisi tidak boleh
terlalu tebal dan mempunyai titik lebur yang sama dengan titik lebur
pontik atau retainer. Welding ini dapat dilakukan dengan pemberian panas
atau tekanan. Cara yang paling mudah di dalam pembuatan konektor yaitu
one piece casting disini retainer, pontik dan konektor diproses sekaligus
sehingga merupakan kesatuan rangkaian.

Ukuran, bentuk dan posisi suatu konektor akan mempengaruhi


keberhasilan suatu gigi tiruan cekat. Suatu konektor harus cukup besar
untuk mencegah perubahan bentuk atau patah selama berfungsi, tetapi juga
tidak boleh terlalu besar sehingga akan menghalangi proses pembersihan
dan akan mengakibatkan kerusakan jaringan periodontal. Selain itu
konektor yang terlalu besar akan mempengaruhi estetika pada GTC
anterior.
Konektor dengan bentuk ellip dengan sumbu panjang searah tekanan
pengunyahan akan merupakan konektor yang paling kuat, tetapi karena
pertimbangan anatomi gigi keadaan ini sukar dilakukan, biasanya sumbu
panjang ellip ini akan berpotongan secara tegak lurus dengan arah tekanan
pengunyahan dan ini menyebabkan konektor tersebut menjadi lemah.

Untuk memudahkan di dalam proses pembersihan konektor sebaiknya


mengikuti bentuk daerah interproksimal anatomi gigi normal. Untuk
meningkatkan esthetika tanpa mengabaikan kebersihan maka konektor
untuk gigi anterior ditempatkan 1/3 arah palatinal/lingual.

Pembuatan konektor dengan cara one piece casting akan banyak


mengundang resiko walaupun kelihatannya mudah. Pada konektor tipe ini
akan terjadi perubahan bentuk sewaktu model malam tersebut diambil dari
model kerjanya karena bagian proksimal tersebut merupakan bagian yang
paling lemah selagi GTC ini masih berupa model malam.
b. Non Rigid Connector : stress breaker
Konektor jenis ini mempunyai dua bagian yang saling terpisah yaitu
mortise (female) yang dibentuk pada retainernya dan tenon (male) yang
melekat pada pontik. Kesejajaran dinding pada mortise merupakan hal
yang sangat pokok selain itu bentuk tenon yang akurat sangat diperlukan
sehingga kedua bangunan tersebut dapat berhimpit secara tepat.
c. Loop Connector : spring bridge
Konektor jenis ini dibuat pada kasus diastema gigi yang mana
pembuatan konektor secara langsung antara unit-unit GTC tidak
dimungkinkan. Konektor ini merupakan suatu palatal/lingual bar yang
menghubungkan antara pontik dengan retainer. Kelemahan tipe ini akan
timbulnya akumulasi sisa makanan yang akan terselip diantara konektor
tersebut dengan mukosa palatal/lingual akibatnya timbul inflamasi. Untuk
mengatasi keadaan ini, titik pertemuan antara konektor dengan mukosa
dibuat sekecil mungkin dengan jalan membuat bagian konektor yang
menempel pada mukosa tersebut membulat.

Abutment

Abutment merupakan gigi penyangga dapat bervariasi dalam kemampuan untuk


menahan gigi tiruan cekat dan tergantung pada faktor-faktor seperti daerah membran
periodontal, panjang serta jumlah akar.

Macam-macam abutment:

a. Single abutment : hanya mempergunakan satu gigi penyangga.


b. Double abutment : bila memakai dua gigi penyangga.
c. Multiple abutment : bila memakai lebih dari dua gigi penyangga.
d. Terminal abutment : merupakan gigi penyangga paling ujung dari diastema.
e. Intermediate / pier abutment : gigi penyangga yang terletak diantara dua diastema
(pontics).
f. Splinted abutment : penyatuan dua gigi penyangga pada satu sisi diastema
g. Double splinted abutment : splinted abutment pada kedua sisi
SUMBER :

Arifin M., Rahardjo W., Roselani. 2000. Diktat Prostodonsia: Ilmu Gigi Tiruan Cekat
(Teori dan Klinik). Departemen Prostodonsia Faklutas Kedokteran Gigi Universitas
Indonesia.

Indikasi dan Kontraindikasi Pemakaian GTC.

Adapun indikasi dan kontraindikasi dari GTC, yaitu :

1. Kehilangan satu atau lebih gigi

2. Kurangnya celah karena pergeseran gigi tetangga ke daerah edentulus

3. Gigi di sebelah daerah edentulus miring

4. Splint bagi gigi yang memiliki ketebalan email yang cukup untuk dietsa.

Kontraindikasi pemakaian GTC :

1. Pasien yang tidak kooperatif

2. Kondisi kejiwaan pasien kurang menunjang

3. Kelainan jaringan periodonsium

4. Prognosis yang jelek dari gigi penyangga

5. Diastema yang panjang

6. Kemungkinan kehilangan gigi pada lengkung gigi yang sama

7. Resorbsi lingir alveolus yang besar pada daerah anodonsia.

SUMBER:

Jubhari EH. Upaya untuk mengurangi preparasi gigi : Fung shell bridge. Jurnal

Kedokteran Gigi Dentofasial 2007

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Jurnal Prosto
    Cover Jurnal Prosto
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurnal Prosto
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus OM
    Cover Lapsus OM
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus OM
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus OM
    Cover Lapsus OM
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus OM
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus OM
    Cover Lapsus OM
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus OM
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus OM
    Cover Lapsus OM
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus OM
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover Lapsus OM
    Cover Lapsus OM
    Dokumen1 halaman
    Cover Lapsus OM
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurnal Prosto
    Cover Jurnal Prosto
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurnal Prosto
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Makalah Bedah Mulut (Cover Tugas)
    Makalah Bedah Mulut (Cover Tugas)
    Dokumen1 halaman
    Makalah Bedah Mulut (Cover Tugas)
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurnal Prosto
    Cover Jurnal Prosto
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurnal Prosto
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurnal OM
    Cover Jurnal OM
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurnal OM
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen2 halaman
    Abs Trak
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Profesional
    Profesional
    Dokumen13 halaman
    Profesional
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Cover
    Laporan Kasus Cover
    Dokumen1 halaman
    Laporan Kasus Cover
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Wrap Up Profesionalisme
    Wrap Up Profesionalisme
    Dokumen10 halaman
    Wrap Up Profesionalisme
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Langkah 3
    Langkah 3
    Dokumen9 halaman
    Langkah 3
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • 61 PDF
    61 PDF
    Dokumen28 halaman
    61 PDF
    Diana Suharti
    Belum ada peringkat
  • Macam Upaya Lembaga
    Macam Upaya Lembaga
    Dokumen3 halaman
    Macam Upaya Lembaga
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Macam Upaya Lembaga
    Macam Upaya Lembaga
    Dokumen3 halaman
    Macam Upaya Lembaga
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Dafus
    Dafus
    Dokumen1 halaman
    Dafus
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Dafus
    Dafus
    Dokumen1 halaman
    Dafus
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Mandir I
    Mandir I
    Dokumen4 halaman
    Mandir I
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Mandir I
    Mandir I
    Dokumen2 halaman
    Mandir I
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Case Selulitis Indo
    Case Selulitis Indo
    Dokumen7 halaman
    Case Selulitis Indo
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Macam Upaya Lembaga
    Macam Upaya Lembaga
    Dokumen3 halaman
    Macam Upaya Lembaga
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Dafus
    Dafus
    Dokumen1 halaman
    Dafus
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Mandiri
    Mandiri
    Dokumen4 halaman
    Mandiri
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Tujuan Neutral Zone
    Tujuan Neutral Zone
    Dokumen1 halaman
    Tujuan Neutral Zone
    DinahRafika
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen1 halaman
    Jurnal
    DinahRafika
    Belum ada peringkat