2Identifikasi Masalah
tentang :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan pinjaman konsumtif pada Bank
Syariah di Indonesia?
2. Diantara faktor-faktor tersebut, faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap permintaan
1.3Tujuan penelitian
2. Untuk mengetahui tentang faktor mana yang lebih berpengaruh terhadap permintaan
1.4Kerangka Pemikiran
Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berlandaskan etika dan
konsumsi. Kebutuhan konsumsi dibedakan atas kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok atau dasar baik berupa barang, seperti
makanan , minuman, pakaian dan tempat tinggal maupun berupa jasa seperti pendidikan
dasar dan pengobatan. Adapun kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan, yang
secara kuantitatif dan kualitatif lebih tinggi ataupun lebih mewah dari kebutuhan primer,
baik berupa barang seperti makan dan minuman, pakaian/perhiasan, bangunan rumah dan
kendaraan dan sebagainya, maupun berupa jasa seperti pendidikan dan pelayanan
Sedangkan untuk Syariah yang dikatakan dengan konsumsi adalah permintaan dan
produksi adalah penyediaan kebutuhan konsumen yang kini dan yang sebelumnya,
meningkatkannya. Hal ini mengandung arti bahwa pembicaraan mengenai konsumsi adalah
Perbedaan antara ilmu ekonomi modern dan ilmu ekonomi Islam adalah dalam hal
konsumsi yaitu terletak pada cara pendekatannya dalam memenuhi kebutuhan seseorang.
Islam tidak mengakui kegemaran materialistis semata-mata dari pola konsumsi modern.
“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi
Pada tabel 1.2 dibawah ini memperlihatkan pembiayaan tanpa bunga yang diberikan
Tabel 1.2
Pinjaman yang diberikan Perbankan Syariah
( Juta Rupiah)
Bulan – tahun Jumlah
Menurut Keynes teori permintaan uang didorong oleh 3 (tiga) hal yaitu :
Keynes berpendapat bahwa orang-orang yang memegang uang guna memenuhi dan
masyarakat untuk tujuan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional dan tingkat
bunga. Semakin tinggi pendapatan nasional semakin besar volume transaksi dan semakin
besar pula kebutuhan akan uang untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Selain itu, Keynes
berpendapat bahwa permintaan akan uang untuk tujuan transaksi ini pun tidak merupakan
suatu proporsi yang konstan, tetapi dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya tingkat bunga.
Tapi, Keynes tidak terlalu menekankan faktor bunga untuk motif ini.
Selain untuk keperluan transaksi, permintaan akan uang bertujuan untuk memenuhi
diluar transaksi normal. Menurut keynes, permintaan akan uang untuk tujuan berjaga-jaga
ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan akan uang untuk
transaksi, yaitu terutama dipengaruhi oleh tingkat penghasilan orang tersebut dan mungkin
Motif dari pemegang yang ini bertujuan untuk memperoleh “keuntungan” yang bisa
diperoleh seandainya si pemegang uang mampu meramal apa yang akan terjadi dengan
benar. Keynes tidak membicarakan faktor “uncertainty” dan “expectation” secara umum,
tetapi ia membatasi “uncertainty” dan “expectation” pada suatu variabel, yaitu tingkat suku
bunga sebagai opportunity cost ditekankan oleh keynes, dimana semakin tinggi tingkat
bunga maka semakin rendah permintaan uang untuk spekulasi, begitu juga sebaliknya.
Hal yang berbeda dinyatakan oleh Keynes sehubungan dengan kesimpulan dari
Irving fisher di atas. Keynes berpendapat bahwa perubahan tingkat bunga dapat
mempengaruhi tingkat harga, meskipun kuantitas uang M masih tetap sebagai variabel
kunci. Dengan kata lain, Keynes menyatakan bahwa selain kuantitas M, tingkat bunga bisa
Persamaan permintaan akan uang versi Keynes merupakan permintaan akan saldo
riil, dimana permintaan seseorang untuk saldo riil tidak berubah apabila harga berubah.
Permintaan uang untuk saldo riil/real balances (Md/P) ditentukan dari besarnya pendapatan
riil (Y) serta opportunity cost (i). Secara matematis formula Keynes untuk permintaan uang
dapat dituliskan sebagai berikut:
Selanjutnya, dengan menarik fungsi preferensi likuiditas untuk velocity PY/M, kita
dapat melihat bahwa teori permintaan uang Keynes berdampak bahwa velocity of money
Dengan mengalikan kedua sisi persamaan di atas dengan Y dan menganggap bahwa
Md dapat diganti dengan M karena pada saat pasar uang dalam kondisi ekulibrium jumlah
uang M yang dipegang oleh masyarakat sama dengan jumlah permintaan uang M d, maka
persamaan untuk velocity of money menjadi
Y = Pendapatan riil
P = Tingkat inflasi
t = waktu
m = Unsur gangguan
Sedangkan untuk penelitian ini model adopsi dari penelitian Ahmad Kaleem dan
Y = GDP Riil
t = waktu
µ = Unsur gangguan