4Kerangka Pemikiran
Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berlandaskan etika dan
konsumsi. Kebutuhan konsumsi dibedakan atas kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok atau dasar baik berupa barang, seperti
makanan , minuman, pakaian dan tempat tinggal maupun berupa jasa seperti pendidikan
dasar dan pengobatan. Adapun kebutuhan sekunder adalah kebutuhan tambahan, yang
secara kuantitatif dan kualitatif lebih tinggi ataupun lebih mewah dari kebutuhan primer,
baik berupa barang seperti makan dan minuman, pakaian/perhiasan, bangunan rumah dan
kendaraan dan sebagainya, maupun berupa jasa seperti pendidikan dan pelayanan
Sedangkan untuk Syariah yang dikatakan dengan konsumsi adalah permintaan dan
produksi adalah penyediaan kebutuhan konsumen yang kini dan yang sebelumnya,
Perbedaan antara ilmu ekonomi modern dan ilmu ekonomi Islam adalah dalam hal
konsumsi yaitu terletak pada cara pendekatannya dalam memenuhi kebutuhan seseorang.
Islam tidak mengakui kegemaran materialistis semata-mata dari pola konsumsi modern.
“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi
Pada tabel 1.2 dibawah ini memperlihatkan pembiayaan tanpa bunga yang diberikan
Tabel 1.2
Pinjaman yang diberikan Perbankan Syariah
( Juta Rupiah)
Bulan – tahun Jumlah
Menurut Keynes teori permintaan uang didorong oleh 3 (tiga) hal yaitu :
Keynes berpendapat bahwa orang-orang yang memegang uang guna memenuhi dan
masyarakat untuk tujuan ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional dan tingkat
bunga. Semakin tinggi pendapatan nasional semakin besar volume transaksi dan semakin
besar pula kebutuhan akan uang untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Selain itu, Keynes
berpendapat bahwa permintaan akan uang untuk tujuan transaksi ini pun tidak merupakan
suatu proporsi yang konstan, tetapi dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya tingkat bunga.
Tapi, Keynes tidak terlalu menekankan faktor bunga untuk motif ini.
Selain untuk keperluan transaksi, permintaan akan uang bertujuan untuk memenuhi
diluar transaksi normal. Menurut keynes, permintaan akan uang untuk tujuan berjaga-jaga
ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan akan uang untuk
transaksi, yaitu terutama dipengaruhi oleh tingkat penghasilan orang tersebut dan mungkin
Motif dari pemegang yang ini bertujuan untuk memperoleh “keuntungan” yang bisa
diperoleh seandainya si pemegang uang mampu meramal apa yang akan terjadi dengan
benar. Keynes tidak membicarakan faktor “uncertainty” dan “expectation” secara umum,
tetapi ia membatasi “uncertainty” dan “expectation” pada suatu variabel, yaitu tingkat suku
bunga sebagai opportunity cost ditekankan oleh keynes, dimana semakin tinggi tingkat
bunga maka semakin rendah permintaan uang untuk spekulasi, begitu juga sebaliknya.
Hal yang berbeda dinyatakan oleh Keynes sehubungan dengan kesimpulan dari
Irving fisher di atas. Keynes berpendapat bahwa perubahan tingkat bunga dapat
mempengaruhi tingkat harga, meskipun kuantitas uang M masih tetap sebagai variabel
kunci. Dengan kata lain, Keynes menyatakan bahwa selain kuantitas M, tingkat bunga bisa
Persamaan permintaan akan uang versi Keynes merupakan permintaan akan saldo
riil, dimana permintaan seseorang untuk saldo riil tidak berubah apabila harga berubah.
Permintaan uang untuk saldo riil/real balances (Md/P) ditentukan dari besarnya pendapatan
riil (Y) serta opportunity cost (i). Secara matematis formula Keynes untuk permintaan uang
dapat dituliskan sebagai berikut:
Selanjutnya, dengan menarik fungsi preferensi likuiditas untuk velocity PY/M, kita
dapat melihat bahwa teori permintaan uang Keynes berdampak bahwa velocity of money
Dengan mengalikan kedua sisi persamaan di atas dengan Y dan menganggap bahwa
Md dapat diganti dengan M karena pada saat pasar uang dalam kondisi ekulibrium jumlah
uang M yang dipegang oleh masyarakat sama dengan jumlah permintaan uang Md, maka
persamaan untuk velocity of money menjadi
Dari persamaan di atas diketahui bahwa permintaan uang berhubungan secara
negatif dengan tingkat bunga; ketika i naik, f(i, Y) turun, oleh karena itu velocity of money
juga naik. Dalam perkataan yang lain, kenaikan tingkat bunga mendorong masyarakat
untuk memegang real money balances lebih sedikit pada tingkat pendapatan yang tetap.
Sehingga tingkat perputaran uang menjadi lebih tinggi. Hal ini secara tidak langsung
menyatakan bahwa tingkat bunga memainkan peranan yang penting untuk mempengaruhi
tingkat perputaran uang.
Lebih lanjut, model permintaan uang untuk spekulasi Keynes juga dapat
menjelaskan kenapa perputaran uang berfluktuasi. Apa yang akan terjadi terhadap
permintaan uang apabila tingkat bunga normal berubah? Misalnya, apa yang akan terjadi
jika di masa yang akan datang masyarakat mengharapkan tingkat bunga normal lebih tinggi
daripada tingkat bunga normal sekarang? Karena tingkat bunga diharapkan lebih tinggi di
masa yang akan datang, maka masyarakat mengharapkan di masa mendatang harga
obligasi turun sehingga para pemegang obligasi akan mengalami capital loss. Dengan
demikian, memegang uang akan menjadi lebih menarik daripada memegang obligasi.
Akibatnya, jumlah permintaan uang naik. Hal ini berarti bahwa f (i, Y) akan naik dan
akibatnya velocity of money turun. Jadi, velocity of money akan berubah apabila ekspektasi
tentang tingkat bunga normal di masa yang akan datang berubah, dan ketidakstabilan
ekspektasi tentang pergerakan tingkat bunga normal di masa yang akan datang akan
menyebabkan velocity of money menjadi tidak stabil pula. (Gujarati, 2003)
1.5Metode Penelitian
1.5.1 Metode yang digunakan
Dalam penulisan skripsi ini metode penelitian yang dilakukan adalah melalui
pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder, yaitu dengan
menggambarkan atau melukiskan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara variabel yang diteliti.
Untuk analisa kuantitatif, penulis menggunakan alat bantu ekonometrika. Teknik
ekonometrika yang bersifat time series digunakan dalam menguji masing-masing variabel
independent terhadap variabel dependent dan bersifat korelasional dengan menggunakan
metode regresi sederhana yaitu OLS (Oldinary Least Square).
1.5.2 Sumber data
Dalam hal ini perlu pula dijelaskan bahwa data pendukung untuk analisis dalam
skripsi ini adalah data triwulan (tiga bulanan) dari periode1998.2 – Juni 2003.1
Semua data yang digunakan adalah data sekunder yang diterbitkan oleh :
1. Bank Indonesia
2. Biro Pusat Statistik
3. Referensi studi kepustakaan melalui jurnal, artikel, makalah, litelatur dan bahan-bahan lain,
perpustakaan UNPAD, koleksi buku kajian ekonomi Islam, Perpustakaan Bank Indonesia,
Internet, serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
1.5.3 Model ekonometrik
Pada penelitian ini model yang digunakan adalah model dari penelitian Ahmad
Kaleem dan Khan ,1990 yaitu tentang penelitian stabilisasi keuangan dan kredit bank
syariah (studi kasus di Malaysia).
P)t = a+ b1lnYRt + b2lnPt + b3ln(credit (isl)/P)t-1 + b4Dummy+mt
Keterangan :
Y = Pendapatan riil
P = Tingkat inflasi
a, b1, b2, b3, b4 = Parameter
t = waktu
m = Unsur gangguan
Sedangkan untuk penelitian ini model adopsi dari penelitian Ahmad Kaleem dan
Y = GDP Riil
t = waktu
µ = Unsur gangguan