Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dari tanggal 30 0otober 2017 bertempatkan di

widyaloka palu yang beralamat di Jl. Jendral Ahmad Yani No. 1A.

3.2 Jenis Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari objek

penelitian. Adapun data yang diambil dari widyaloka palu adalah :

a. Data Mahasiswa

b. Data Dosen

c. Daftar mata Matakuliah

d. Data Nilai Akhir.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data pendukung yang di peroleh dari berbagai

sumber baik dari objek penelitian maupun literature yang relevan dengan

permasalahan dari peneliti baik berupa gambaran umum tempat

penelitian,struktur organisasi,serta informasi lainnya yang berhubungan

dengan penelitian, seperti yang terdapat pada bab 2.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha untuk memperoleh data yang benar dan terarah sesuai dengan

permasalahan yang ada, maka perlu adanya suatu metode yang tepat untuk

16
17

mencapai tujuan dari penelitian, untuk itu dalam penelitian ini peneliti menerapkan

beberapa metode pengumpulan data, antara lain sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi, peneliti melakukan pengamatan langsung pada widyaloka

palu untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berlangsung

ditempat yang diteliti dan untuk melengkapi data yang di perlukan.

2. Wawancara

Wawancara adalah melakukan wawancara langsung dan menanyakan

pertanyaan-pertanyaan kepada staff widyaloka palu (Rifky) untuk

mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan dan permasalahan

yang sering dihadapi menggunakan sistem saat ini.

3. Studi literatur

Studi literatur, menghimpun data-data berupa data mahasisa, data dosen,

data matakuliah, dan lain-lain serta sumber-sumber yang berhubungan

dengan topik yang diangkat.

3.4 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Pressman (2015:42), model waterfall adalah model klasik yang

bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini

sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut juga

dengan “classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini termasuk ke dalam

model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh

Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan

model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE). Model ini
18

melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall

karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya

dan berjalan berurutan.

Fase-fase dalam Waterfall Model menurut Pressman :

perencanaan
analisis

desain

Pengkodean

pengujian

sistem

Implementasi

Gambar 3. Waterfall Pressman (2015:42)

a. Komunikasi

Sebelum memulai pekerjaan yang bersifat teknis, sangat diperlukan

adanya komunikasi dengan customer demi memahami dan mencapai

tujuan yang ingin dicapai. Hasil dari komunikasi tersebut adalah

inisialisasi proyek, seperti menganalisis permasalahan yang dihadapi dan

mengumpulkan data-data yang diperlukan, serta membantu

mendefinisikan fitur dan fungsi software. Pengumpulan data-data

tambahan bisa juga diambil dari jurnal, artikel, dan internet.

b. Perencanaan

Tahap berikutnya adalah tahapan perencanaan yang menjelaskan tentang

estimasi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, resiko-resiko yang


19

dapat terjadi, sumber daya yang diperlukan dalam membuat sistem,

produk kerja yang ingin dihasilkan, penjadwalan kerja yang akan

dilaksanakan dan tracking proses pengerjaan sistem.

c. Permodelan (analisis dan perancangan)

Tahapan ini adalah tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem

yang berfokus pada perancangan struktur data, arsitektur software,

tampilan interface, dan algoritma program. Tujuannya untuk lebih

memahami gambaran besar dari apa yang akan dikerjakan.

d. Pengkodean dan Pengujian

Tahapan ini merupakan proses penerjemahan bentuk desain menjadi

kode atau bentuk/bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Setelah

pengkodean selesai, dilakukan pengujian terhadap sistem dan juga kode

yang sudah dibuat. Tujuannya untuk menemukan kesalahan yang

mungkin terjadi untuk nantinya diperbaiki.

e. Implementasi

Tahapan ini merupakan tahapan implementasi software ke customer,

pemeliharaan software secara berkala, perbaikan software, evaluasi

software, dan pengembangan software berdasarkan umpan balik yang

diberikan agar sistem dapat tetap berjalan dan berkembang sesuai dengan

fungsinya. (Pressman,2015:17).

3.5 Metode Analisis

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian pada

pengolahan data akademik untuk mengembangkan sistem informasi akademik


20

dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif pada pendekatan

kasus pada pengolahan data akademik yaitu suatu metode yang pada tahap pertama

penulis melakukan dengan cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan

terlebih dahulu, dan pada tahap berikutnya penulis mengolah dan membahas

sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk

melampirkan semua kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di

widyaloka palu.

3.6 Alat Bantu Analisis dan perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam

perancangan sistem informasi akademik pada widyaloka palu yang dikembangkan

peneliti adalah :

1. Diagram Konteks

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem akademik

secara garis besar dan keseluruhan. Diagram konteks dirancang untuk

memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran

yang dihasilkan oleh sistem.

2. Data Flow Diagram

Diagram aliran data pada sistem informasi akademik merupakan salah

satu gambaran mengenai semua kegiatan dan aktifitas akademik untuk

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami

didalam proses pengolahan data.


21

3. Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data, dapat mengetahui data yang

mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dapat digunakan

dengan dua tahap yaitu tahap analisis dan perancangan sistem. Pada

tahap menganalisis suatu sistem, kamus data digunakan sebagai alat

komunikasi analisis dan pemakaian sistem, mengenai data yang masuk

kedalam sistem dan informasi yang dibutuhkan dalam sistem.

Sedangkan dalam tahap perancangan sistem, kamus data yang

digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan

database.

4. Entity Relationship Diagram

ERD Merupakan model Konseptual yang mendeskripsikan hubungan

antara penyimpanan ERD digunakan untuk memodelkan struktur data

dan hubungan antar data dengan ERD, kita dapat menguji model

dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan.

5. Relasi Tabel

Relasi tabel adalah hubungan sebuah tabel dengan tabel lainnya,

sehingga tabel tidak lagi berdiri sendiri, melainkan dapat dihubungkan

antara satu dengan yang lainnya dan menjadi satu kesatuan.Ada dua

buah kolom yang diperlukan untuk menghubungkan sebuah tabel

dengan tabel lainnya. Kolom yang pertama, yaitu kolom primary key

(kunci utama) pada tabel yang satu dan kolom yang kedua adalah

foreign key (kunci asing) pada tabel lainnya.


22

Perlu diketahui bahwa sebuah tabel hanya boleh memiliki satu buah

primary key (kunci utama). Namun, sebuah tabel boleh memiliki lebih

dari satu buah foreign key (kunci asing). Oleh karena itu, pilihlah satu

buah kolom pada tabel yang akan dijadikan primary key yang dapat

mewakili kolom lainnya dan nilainya pun unik, misalnya kolom nim

(nomor induk mahasiswa), nip (nomor induk pegawai) dan lainnya.

3.7 Metode Pengujian Sistem

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat

lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji

perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk

menemukan kesalahan.

Metode pengujian perangkat lunak yang peneliti gunakan adalah metode

BlackBox Testing. BlackBox Testing adalah pengujian aspek fundamental sistem

tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak berfungsi dengan

benar. Pengujian blackbox merupakan metode perancangan data uji yang

didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data diuji dibangkitkan, dieksekusi

pada perangkat lunak kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah

sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian blackbox berfokus pada pengujian persyaratan fungsional

perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan

persyaratan fungsional suatu program. Pengujian sistem ini dilakukan untuk

mengetahui apakah sistem yang di tawarkan peneliti pada tempat penelitian sesuai
23

yang diharapkan dan dapat meminimalisir permasalahaan yang sering terjadi

ditempat penelitian.

Contoh pengujian blackbox

Gambar 4. Contoh pengujian blackbox


Sumber : www.google.com

Anda mungkin juga menyukai