KELAS 3A
2620152628
3A/10
YOGYAKARTA
2017
BAB I
MIOMA UTERI
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dalam melakukan asuhan
keperawatan secara keseluruhan. Pengkajian terdiri dari tiap tahapan yaitu ;
pengumpulan data, pengelompokan data atau analisa data dan perumusan
diagnosa keperawatan (Depkes RI,1991).
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun informasi
(data-data) dari klien. Data yang dapat dikumpulkan pada klien sesudah
pembedahan Total Abdominal Hysterektomy and Bilateral Salphingo
Oophorectomy (TAH-BSO) adalah sebagai berikut :
Usia :
a. Mioma biasanya tejadi pada usia reproduktif, paling sering
ditemukan pada usia 35 tahun keatas.
b. Makin tua usia maka toleransi terhadap nyeri akan berkurang.
c. Orang dewasa mempunyai dan mengetahui cara afektif dalam
menyesuaikan diri terutama terhadap perubahan yang terjadi pada
dirinya akibat tindakan TAH-BSO.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang timbul pada hampir tiap jenis operasi adalah rasa nyeri
karena terjadi torehant tarikan, manipulasi jaringan organ. Rasa nyeri
setelah bedah biasanya berlangsung 24-48 jam. Adapun yang perlu di
kaji pada rasa nyeri tersebut adalah :
a. Lokasi nyeri
b. Intensitas nyeri
c. Waktu dan durasi
d. Kwalitas nyeri
3. Riwayat Reproduksi
a. Haid
Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab mioma
uteri tidak pernah ditemukan sebelum menarche dan mengalami
atrofi pada masa menopause.
b. Hamil dan Persalinan
1) Kehamilan mempengaruhi pertumbuhan mioma, dimana mioma
uteri tumbuh cepat pada masa hamil ini dihubungkan dengan
hormon estrogen, pada masa ini dihasilkan dalam jumlah yang
besar.
2) Jumlah kehamilan dan anak yang hidup mempengaruhi
psikologi klien dan keluarga terhadap hilangnya organ
kewanitaan.
4. Data Psikologi
Pengagkatan organ reproduksi dapat sangat berpengaruh terhadap
emosional klien dan diperlukan waktu untuk memulai perubahan yang
terjadi. Organ reproduksi merupakan komponen kewanitaan, wanita
melihat fungsi menstruasi sebagai lambang feminitas, sehingga
berhentinya menstruasi bisa dirasakan sebagai hilangnya perasaan
kewanitaan.
Perasaan seksualitas dalam arti hubungan seksual perlu ditangani.
Beberapa wanita merasa cemas bahwa hubungan seksualitas terhalangi
atau hilangnya kepuasan. Pengetahuan klien tentang dampak yang terjadi
sayangat perlu persiapan psikologi klien.
5. Status Respiratori
Respiratori bisa meningkat atau menurun. Pernafasan yang ribut dapar
terdengar tanpa stetoskop. Bunyi pernafasan akibat lidah jatuh
kebelakang atau akibat secret. Suara paru yang kasar merupakan gejala
terdapat secret pada saluran nafas. Usaha batuk dan bernafas dalam
dilaksanakan segera pada klien yang memakai anastesi general.
6. Tingakat Kesadaran
Tingkat kesadaran dibuktikan melalui pernyataan sederhana yang harus
dijawab oleh klien atau di suruh untuk melakukan perintah. Variasi
tingkat kesadaran dimulai dari siuman sampai ngantuk, harus di
observasi dan penurunan tingkat kesadaran merupakan gejala syok.
7. Status Urinari
Retensi urin paling umum terjadi setelah pembedahan ginekologi, klien
yang dehidrasinya baik biasanya baik biasanya kencing setelah 6 sampai
8 jam setelah pembedahan. Jumlah output urine yang sedikit akibat
kehilangan cairan tubuh saat operas, muntah akibat anestesi.
8. Status Gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal biasanya pulih pada 24-74 jam setelah
pembedahan, tergantung pada kekuatan efek narkose pada penekanan
intestinal. Ambulatori dan kompres hangat perlu diberikan untuk
menghilangkan gas dalam usus.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul secara teori menurut NANDA
pada tahun 2013 adalah
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan obstruksi anatomik
3. Konstipasi berhubungan dengan tumor
4. Disfungsi seksual berhubungan dengan gangguan fungsi tubuh
5. Ansietas berhubungan dengan ancaman pada status terkini
6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan agen cidera mekanik
7. Resiko harga diri rendah situasional
8. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi
C. Rencana Keperawatan
Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Gangguan rasa Pain Level Pain Management
nyaman (nyeri) Pain Control a. Kaji tingkat rasa tidak
berhubungan Konfort Lavel nyaman sesuai dengan
dengan agen a. Mampu mengontrol tingkat nyeri.
cidera biologis: nyeri (tau penyebab b. Beri posisi semi fowler
nyeri, mampu atau posisi datar atau
menggunakan teknik miring kesalah satu sisi.
non farmakologi c. Ajarkan teknik relaksasi
untuk mengurangi seperti menarik nafas
nyeri, mencari dalam, bimbing untuk
bantuan) membayangkan sesuatu.
b. Melaporkan bahwa d. Kaji tanda vital :
nyeri berkurang tachicardi, hipertensi,
dengan menggunakan pernafasan cepat.
manajemen nyeri e. Motivasi klien untuk
c. Mampu mengenali mobilisasi dini setelah
nyeri (skala, pembedahan bila sudah
intensitas, frekuensi diperbolehkan.
dan tanda nyeri) f. Laksanakan pengobatan
d. Menyatakan rasa sesuai indikasi seperti
nyaman setelah nyeri analgesik intravena.
berkurang g. Observasi tanda vital :
nadi, tensi, pernafasan.