Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker serviks adalah kanker yang terdapat pada serviks atau leher rahim,
yaitu area bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. (Emilia,
2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan Problem
kesehatan yang sangat serius karena jumlah penderitanya meningkat sekitar 20%
per tahun. Kanker payudara merupakan jenis kanker kedua di Indonesia yang
menyerang kaum wanita setelah kanker serviks (mulut rahim).
Di seluruh dunia, kasus kanker serviks ini sudah dialami oleh 1,4 juta
wanita. Data yang didapat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) diketahui terdapat
493.243 jiwa per-tahun penderita kanker serviks baru dengan angka kematian
sebanyak 273.505 jiwa per-tahun. (Emilia,2010).Sampai saat ini kanker serviks masih
merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka
kejadian dan angka kematian akibat kanker serviks yang tinggi. Keterlambatan
diagnosis pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah, status sosial ekonomi
yang rendah, keterbatasan sumber daya, keterbatasan sarana dan prasarana, jenis
histopatologi dan derajat pendidikan ikut serta dalam menentukan prognosis dari
penderita. (Rasjidi, 2008).
Di Indonesia sendiri, diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi
setiap tahunnya, sedangkan angka kematiannya diperkirakan 7.500 kasus per
tahun.Setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20
perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Pada tahun 2009, kasus baru
kanker serviks berjumlah 2.429 atau sekitar 25,91% dari seluruh kanker yang ditemukan
di Indonesia. Dengan angka kejadian ini, kanker serviks menduduki urutan kedua
setelah kanker payudara pada wanita usia subur 15 –44 tahun(Wijaya, 2010).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah penyakit kanker di Indonesia antara
lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah
lanjut. Prevalensi tumor tertinggi berdasarkan provinsi adalah Daerah Istimewa
Yogyakarta sebesar 9,66 % dan terendah adalah Maluku Utara 1,95 % Sedangkan
urutan jenis kanker atau tumor tertinggi di Indonesia adalah kanker ovarium dan
servix uteri. (Oemiati, 2011).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran dan pelaksanaan Asuhan keperawatan dengan
ganggguan sistem reproduksi kanker serviks

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan menerapkan malalui pengkajian pada ibu dengan kanker serviks
b. Mengetahui dan menentukan prioritas masalah keperawatan pada ibu dengan
kanker serviks.
c. Mengetahui dan menyusun rencana keperawatan pada ibu dengan kanker serviks.
d. Mengetahui dan melakukan tindakan keperawatan pada ibu dengan kanker serviks.
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada ibu dengan kanker serviks.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks dimana
dalam keadaan ini terdapat sekelompok sel yang abnormal sehingga jaringan
tubuh tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana semestinya (Bobak,2005)
Kanker serviks adalah kanker leher rahim,terjadi di daerah organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke rahim , dan terletak antara rahim ( uterus )
dan lubang vagina.Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel normal berubah
menjadi sel kanker (Peckenpaugh,2009).
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel normal berubah menjadi sel
kanker.Perubahan ini biasanya memakan waktu 10-15 tahun sampai kanker terjadi
80 % dari wanita yang berisiko terinfeksi oleh HPV,hingga 50% dari mereka akan
terinfeksi oleh HPV sepanjang masa hidupnya(Wijaya, 2010).
Kanker servik adalah karsinoma pada leher rahim dan menempati urutan pertama
di dunia. Kanker servik adalah keganasan nomor tiga paling sering dari alat
kandungan dan manempati urutan ke delapan dari keganasan pada perempuan di
Amerika (Wijaya, 2010).

B. Etiologi
Penyebab utama kanker serviks adalah Human papillomavirus
(HPV).Didunia,HPV tipe 16,18,31,dan 45,52 yang secara bersamaan menjadi
peyebab lebih dari 80% kanker serviks.Kanker serviks merupakan peneyebab
kematian diantara perempuan seluruh dunia.America Cancer Society
menyebutkan faktor resiko kanker serviks adalah sebagai berikut
1. Infeksi Human Papillomavirus (HPV).
2. Merokok
3. Imunosupresan
4. Infeksi Klamidia
5. Diet kurang sehat dan obesitas
6. Kontrasepsi oral
7. Penggunaan IUD
8. Kehamilan multipel
9. Kemiskinan
10. Penggunaan obat Hormonal diethylstilbestrol(Wijaya, 2010).

C. Tanda dan Gejala


Infeksi HPV dan kanker serviks pada tahap awal berlangsung tanpa gejala.Bila
kanker sudah mengalami progresivitas atau stadium lanjut,maka gejalanya dapat
berupa:
1. Keputihan: makin lama makin berbau busuk dantidak sembuh-
sembuh,terkadang tercampur darah.
2. Perdarahan kontak setelah sanggama merupakan gejala serviks75-80%.
3. Perdarahan spontan :perdarahan yang timbul akibat terbukanya pembuluh
darah dan semakin lama semakin terjadi.
4. Perdarahan pada wanita usia menopause.
5. Anemia
6. Gagal ginjal sebagai efek dari infiltrasi sel tumor ke ureter yang menyebabkan
obstruksi total.
7. Perdarahan vagina yang tidak normal.
a).perdarahan di antara periode regular menstruasi
b).periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
c).perdarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
d).perdarahan pada wanita usia menopause

8. Nyeri

a).rasa sakit saat berhubungan seksual,kesulitan atau nyeri dalam


berkemih,nyeri didaerah panggul.

b).bila kanker sudah mencapai stadium III ke atas,maka akan terjadi


pembengkakan diberbagai anggota tubuh seperti betis,paha,dan sebagainya
(Wijaya, 2010).
Menurut Ricci (2009),terssangka kanker serviks stadium lanjut antara lain
pasien dengan :

a).Nyeri punggul

b).Nyeri punggung

c).Nyeri kaki

d).penurunan berat badan

e).Anoreksia

f).Kelemahan dan Kelelahan

g).Patah lanjut.

D. Klasifikasi Kanker serviks

Menurut Langhorne,Fulton,Otto (2011) bahwa stadium klinis untuk kanker


serviks terjadi secara bersamaan dengan intervensi bedah yang
direncanakan.Pembagian tahapan kanker serviks yang paling umum digunakan
adalah sistem International Federation of Gynecology and Obstrics
(FIGO).Pada sistem ini,angka romawi 0 sampai IV menggambarkan stadium
kanker.Stadium kanker serviks adalah sebagai berikut

1. Stadium 0
Stadium ini disebut karsinoma in situ yang berarti kanker belum menyerang
bagian yang lain.Pada stadium ini,perubahan sel abnormal hanya ditemukan
pada permukaan serviks.Ini termasuk kondisi prakanker yang bisa diobati
dengan tingkat kesembuhan mendekati 100%.
2. Stadium I
Stadium I berarti kanker telah tumbuih dalam serviks,namun belum menyebar
kemanapun.Stadium I dibagi menjadi stadium IA dan IB
a. Stadium IA
Pertumbuhan kanker begitu kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan
sebuah mikroskop atau kolposkop.Pada Stadium IA kanker telah tumbuh
dengan ukuran kurang dari 3 mm ke dalam jaringan serviks , dan lebarnya
kurang dari 7 mm .
b. Stadium IB
Area kanker lebih luas tetapi belum menyebar.Kanker masih berada dalam
jaringan serviks.Kanker ini biasanya bisa dilihat tanpa menggunakan
mikroskop.
3. Stadium II
Pada stadium II,kanker ttelah menyebar diluar leher rahim tetapi tidak ke
dinding panggul atau sepertiga bagian bawah vagina.stadium ini dibagi
menjadi :
a. Stadium IIA
Kanker pada stadium ini telah menyebar hingga ke vagina bagian atas.
b. Stadium IIB
Pada stadium ini kanker telah menyebar ke jaringan sekitar vagina dan
serviks,namun belum sampai ke dinding panggul.
4. Stadium III
Pada stadium ini ,kanker serviks telah menyebar ke jaringan lunak sekitar
vagina dan serviks sepanjang dinding panggul.stadium ini dibagi menjadi:
a. Stadium IIIA
Kankeer telah menyebar ke sepertiga bagian bawah dari vagina ,tetapi
masih belum ke dinding panggul
b. Stadium IIIB
Pada stadium ini kanker telah tumbuh menuju dinding panggul atau
memblokir satu atau kedua saluran pembuangan ginjal
5..Stadium IV
Kanker serviks stadium ini adalah kanker yang paling parah,kanker ini
telah menyebar ke organ-organ tubuh luar serviks dan rahum.stadium ini
dibagi menjadi dua yaitu
a. Stadium IVA
Pada stadium ini telah menyebar ke organ seperti kandung kemih dan
rektum
b. Stadium IVB
Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ-organ tubuh yang
sangat jauh seperti paru-paru.

E. Patofisiologi
Kanker insitu pada serviks adalah keadaan dimana sel-sel neoplastik terjadi pada
seluruh lapisan epitel disebut displasia .displasia merupakan neoplasia serviks
intraepithelial (CNI ).CNI terbagi menjadi tiga tingkat yaitu tingkat I ringan,
tingkat II esdang, tingkat III berat.tidak ada gejala spesifik untuk kanker serviks
perdarahan merupakan satu-satunya gejala yang nyata.tetapi gejala ini hanya
ditemukan pada tahap lanjut. Sedang untuk tahap awal tidak.
CNI biasanya terjadi disambungan epitel skuamosa dengan epitel kolumnar dan
mukosa endoserviks.keadaan ini tidak dapat diketahui dengan cara panggul rutin,
pap smear dilaksanakan untuk mendeteksi perubahan. Neoplastik hasil apusan
abnormal dilanjutkan dengan biopsy untuk memperoleh jaringan guna
memperoleh jaringan guna pemeriksaan sitologik. Sedang alat biopsy yang
digunakan dalam biopsy kolposkop fungsinya mengarahkan tindakan biopsy
dengan mengambil sample, biopsy kerucut juga harus dilakukan.
Stadium dini CNI dapat diangkat seluruhnya dengan biopsy kerucut atau
dibersihkan dengan laser kanker atau bedah beku. Atau biasa juga dengan
histerektomi bila klien merencanakan untuk tidak punya anak. Kanker invasive
dapat meluas sampai ke jaringan ikat, pembuluh limfe dan vena. Vagina
ligamentum kardinale. Endometrium penanganan yang dapat dilaksanakan yaitu
radioterapi atau histerektum radiakl dengan mengangkat uterus atu ovarium jika
terkena kelenjar limfe aorta diperlukan kemoterapi. (Wijaya, 2010)
F. Pathway
G. Pemeriksaan Diagnostik

Menurut Wijaya, 2010 ,ada Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi dini kankers serviks,yaitu sebagai beerikut

1. Tes Pap Smear


Wanita bisa mengurangi risiko terserangnya kanker serviks dengan melakukan
Pap Smear secara teratur. Tes Pap adalah suatu tes yang digunakan untuk
mengamati sel-sel leher rahim. Tes Pap dapat menemukan adanya kanker
leher rahim atau sel abnormal (pra-kanker) yang dapat menyebabkan kanker
serviks (Wijaya, 2010). Hal yang paling sering terjadi adalah, sel-sel abnormal
yang ditemukan oleh tes Pap bukanlah sel kanker. Sampel sel-sel yang sama
dapat dipakai untuk pengujian infeksi HPV (Wijaya, 2010).
2. Tes IVA
IVA adalah singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat, merupa kan
metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam
asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih.
Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada
serviks (Wijaya, 2010).
3. Biopsi serviks.sebuah penyedia layanan kesehatan yang mengambil
sampel ,jaringan, atau biopsi dari serviks untuk memeriksa kanker serviks atau
kondisi lainnya.Biopsi serviks sering dilakukan selama kolposkopi
4. Kolposkopi.sebuah tes tindak lanjut untuk tes pap abnormal.serviks dilihat
dengan kaca pembesar yang dikenal sebagai kolposkopi dan dapat mengambil
biopsi dari setiap daerah yang tidak terlihat sehat.
5. Biopsi Kerucut (cone biopsy).Biopsi serviks dimana irisan berbentuk kerucut
jaringan akan dihapus dari serviks dan diperiksa dibawah mikroskop disebut
biopsi kerucut.
6. CT scanner.CT scanner membutuhkan beberapa sinar-x dan komputer
menciptakan gambar detail dari serviks dan struktur lainnya dalam perut dan
punggul.
7. MRI (Magnetic resonance imaging )
Scannner MRI menggunakan magnet bertenaga tinggi komputer untuk
membuat gambar resolusi tinggi dari serviks dan struktur lainnya dalam perut
dan punggul.
H. Penatalaksanaaan
Menurut Wijaya (2010) ada beberapa pengobatan serviks antara lain sebagai
berikut
1. Cerclage serviks yaitu prosedur bedah dengan menjahit tertutup seluruh
serviks selama kehamilan.Prosedur ini dilakukan pada wanita dengan
inkompetensi serviks untuk mencegah pembukaan awal serviks selama
kehamilan yang dapat menyebabkan persalinan prematur.
2. Terapi antibiotik yaitu pemberian obat –obatan yang dapat membunuh
bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada serviks dan organ
reproduksi .Antibiotik dapat diambil secara lisan atau diberikan melalui
pembuluh darah atau intravena untuk infeksi serius.
3. Metode krioterapi yaitu membekukan serviks yang terdapat lesi prakanker
pada suhu yang amat yang dingin sehingga sel area tersebut mati dan
luruh dan selanjutya akan tumbuh sel-sel yang sehat (Wijaya, 2010).
4. Terapi laser: laser bertenaga tinggi digunakan untuk membakar daerah sel-
sel abnormal pada serviks.
5. Kemoterapi biasanya diberikan untuk kanker serviks yang diyakini telah
menyebar.
6. Histerektomi total operasi pengangkatan uterus dan serviks
BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Pengkajian praoperasi
a. Biodata
Umur ,risiko tinggi 30-60 tahun,perkawinan muda,jumlah anak,usia pernikahan.
b. Riwayat kesehatan
Adanya penggunaan kontrasepsi pil dalam jangka waktu yang lama.
c. Keluhan
1) Tahap dini :keputihan,perdarahan pervaginam,nyeri gangguan miksi.
2) Tahap lanjut :perdarahan pervaginam yang terus menerus,nyeri perut
bagian bawah,edema.
d. Status gineklogi dan obstetric
1) Siklus menstruasi :terjadi pedarahan intramenstruasi (diluar siklus)
2) perdarahan pascakoitus
3) keputihan berbau busuk.
e. Aktivitas sehari-hari
1) Pola makan: anoreksia,vomiting
2) Pola eliminasi : inkontinesia urine,alvi
3) Pola aktivitas dan tidur terganggu,terasa nyeri.
f. Riwayat psikososial
Konsep diri,emosi,pola interaksi,mekanisme koping,mengingkari masalah,marah
putus asa,tidak berdaya,depresi atau bahkan memusuhi.
g. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala dan leher : rambut rontok,sklera anemis.
2) Abdomen : teraba massa bila sudah metastasis
3) Genetelia : kotor,cairan keputihan,bau
2. Diagnosa dan Intervensi
1) Pre op & pre Radiasi
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan infiltrasi ke saraf Tujuan:
melaporkan nyeri berkurang.
Kriteria hasil : Klien tidak gelisah & ekpresi wajah tidak tegang.
1. Intervensi : Kaji skala nyeri & intensitas nyeri.
Rasional : untuk menentukan tindakan selanjutnya.
2. Intervensi :Awasi dan pantau tanda-tanda vital
Rasional : klien mengetahui sebab-sebab nyeri.
3. Intervensi :Ajarkan klien relaksasi dalam dan masase pada daerah
sekitar nyeri.
Rasional : mengurangi rasa nyeri.
4. Intervensi : Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang.
Rasional : Untuk meningkatkan kenyamanan klien dan mengurangi
nyeri.
b. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah berhubungan dengan adanya
jaringan mati dan busuk, keputihan yang berbau busuk dari vagina. Tujuan :
Harga Diri klien meningkat
Kriteria hasil : klien mengatasi masalahnya dengan positif.
1. Intervensi : Dorong klien untuk mengungkapkan
permasalahanya.
Rasional : Dengan mengungkapkan masalah diharapkan
perawat dapat membantu menyelesaikan

2. Intervensi : kaji kemampuan klien yang bersifat positif


Rasional : meningkatkan Harga Diri klien.
3. Intervensi : libatkan keluarga untuk mem,otifasi klien.
Rasional : sebagai support system untuk klien.
2) Post operasi dan post Radiasi
a. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan jaringan terbuka akibat luka
pembedahan
Tujuan : Infeksi dapat di cegah.
Kriteria hasil : tidak ada tanda-tanda infeksi pada daerah luka.
1. Intervensi : Monitor tanda-tanda infeksi pada daerah luka.
Rasional : Mengetahui ada atau tidak nya tanda-tanda infeksi.
2. Intervensi : Jaga kebersihan lokasi.
Rasional : Mencegah terjadinya infeksi..
3. Intervensi : Rawat luka dengan tehnik aseptic dan anti septic.
Rasional : Mencegah transmisi mikro organisme.
4. Intervensi : Anjurkan klien klien untuk mobilisasi fisik secara aktif.
Rasional : Untuk mempercepat penyembuhan luka.
5. Intervensi : kolaborasi dengan Medis untuk memberikan
antibiotic.
Rasional : mencegah infeksi.
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia.
Tujuan : agar kebutuhan nutrisi klien terpenuhi. Kriteria hasil
: nafsu makan meningkat.
Pasien tidak lemah dan pucat.
Intervensi dan Rasional
1. Intervensi : Jelaskan nutrisi untuk penyembuhan pasien
Rasional : Meningkatkan motifasi pasien untuk
menghabiskan makan.
2. Intervensi : Anjurkan porsi makan dengan porsi kecil tapi sering.
Rasional : Dapat meningkatkan selera makan dan kebutuhan
terpenuhi.
3. Intervensi : Anjurkan pasien untuk mengurangi minum disela- sela
makan.
Rasional : minum dapat mengakibatkan cepat kenyang, stok nutrisi
yang masuk kurang.
4. Intervensi : temani dan Bantu pasien makan.
Rasional : dapat meningkatkan motifasi pasien untuk
menghabiskan makan.
c. Gangguan integritas kulit berhubungan efek radiasi.
Tujuan : agar integritas kulit dapat dipertahankan.
Kriteria hasil : kulit tampak utuh atau bersih.
Intervensi dan rasional
1. Intervensi : Jaga kebersihan kulitRasional : mencegah transmisi Mikro
Organisme
2. Intervensi : Pertahankan hidrasi adekuat.
Rasional : elastisasi kulit tetap terjaga.
3. Intervensi : kaji kulit terhadap efek samping terapi kanker
Rasional : efek merah, gatal-gatal dapat terjadi dalam area radiasi
4. Intervensi : jelaskan pada pasien untuk menghindari
menggaruk.
Rasional : mencegah iritasi.
BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks dimana
dalam keadaan ini terdapat sekelompok sel yang abnormal sehingga jaringan tubuh tidak
dapat melaksanakan fungsi sebagaimana semestinya (Bobak,2005)
Asuhan keperawatan pada klien yang menderita karsinoma serviks merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan yang komprehensif dan unik tergantung dari fase dan derajat
kanker yang ditemukan serta kondisi bio-psiko-sosial dari klien.Diagnose dan tindakan
yang muncul tidak sama pada setiap klien tergantung dari situasi dan keadaan individu
saat kasus tersebut ditemukan.
Asuhan keperawatan yang dilakukan di poliklinik kandungan sangat terbatas
waktu dan kualitasnya, sehingga diperlukan suatu teknik pendekatan skala prioritas agar
masalah pokok bisa diatasi tanpa melupakan masalah yang lain

B. Saran
Pemberian asuhan keperawatan keperawatan harus memperhatikan sumber daya
dan kesiapan mental yang dimiliki oleh klien untuk mencegah timbulnya masalah yang
yang tidak diinginkan.
Diperlukan peran petugas kesehatan khususnya perawat dalam memberikan
informasi yang sejelas-jelasnya kepada mengenai penyebab,prosedur perawatan &
pengobatan serta prognosa penyakitnya kepada klien karena hampir semua klien yang
terdiagnosa kanker sangat takut & cemas,dengan mendapat informasi yang jelas & tepat
DAFTAR PUSTAKA

Emilia, O, dkk. 2010. Bebas Ancaman Kanker Serviks (Fakta, Pencegahan, dan Penanganan
Dini terhadap Serangan Kanker Serviks). Yogyakarta: Media Pressindo.

Rasjidi, Imam. 2008.Manual Prakanker Serviks. Jakarta: Sagung Seto

Wijaya, D. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta: Sinar Kejora.

Oemiati, R., E. Rahajeng dan A. Y. Kristanto.2011. Prevalensi Tumor dan Beberapa faktor
yang Mempengaruhinya di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Jakarta Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi ke-4.
Jakarta: EGC

Peckenpaugh J. Nancy. 2009. Nutrision Essentials anf diet Therapy. Philadelphia:Saunders


Elsevier

Ricci, S.Susan.2009.Esensial of Maternity Newborn,and Women Health Nursing. Lippincott

Langhorne E, dkk2012. Oncology Nursing. Edisi ke-5. Mosby Elsevier

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Motif Batik
    Motif Batik
    Dokumen7 halaman
    Motif Batik
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Bismillah Hipertensi Kasus
    Bismillah Hipertensi Kasus
    Dokumen11 halaman
    Bismillah Hipertensi Kasus
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Diare Anak Fix Print
    Diare Anak Fix Print
    Dokumen17 halaman
    Diare Anak Fix Print
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • SK DKR
    SK DKR
    Dokumen2 halaman
    SK DKR
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Askep DM
    Askep DM
    Dokumen26 halaman
    Askep DM
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Askep Grafik
    Bab Ii Askep Grafik
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii Askep Grafik
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Soal Bahasa Jawa
    Soal Bahasa Jawa
    Dokumen3 halaman
    Soal Bahasa Jawa
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen1 halaman
    Dokumen
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Diare Anak Fix Print
    Diare Anak Fix Print
    Dokumen17 halaman
    Diare Anak Fix Print
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • ANGGAKU Jawab
    ANGGAKU Jawab
    Dokumen9 halaman
    ANGGAKU Jawab
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Soal Matematika Kelas 5
    Soal Matematika Kelas 5
    Dokumen7 halaman
    Soal Matematika Kelas 5
    fatonah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii-1
    Bab Iii-1
    Dokumen7 halaman
    Bab Iii-1
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Bab I CMV
    Bab I CMV
    Dokumen8 halaman
    Bab I CMV
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • ANGGAKU Jawab
    ANGGAKU Jawab
    Dokumen9 halaman
    ANGGAKU Jawab
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen10 halaman
    1
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Keputusan Kepala Klinik Pratama Fia
    Keputusan Kepala Klinik Pratama Fia
    Dokumen5 halaman
    Keputusan Kepala Klinik Pratama Fia
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Hehw
    Hehw
    Dokumen8 halaman
    Hehw
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Sendiri Lebih Asik
    Sendiri Lebih Asik
    Dokumen2 halaman
    Sendiri Lebih Asik
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Askep Dermatitis
    Askep Dermatitis
    Dokumen8 halaman
    Askep Dermatitis
    maftuhah
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen10 halaman
    1
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Sendiri Lebih Asik
    Sendiri Lebih Asik
    Dokumen2 halaman
    Sendiri Lebih Asik
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Undangan Kompak 22
    Undangan Kompak 22
    Dokumen4 halaman
    Undangan Kompak 22
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Prostat
    Prostat
    Dokumen8 halaman
    Prostat
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Menstruasi&Menopause
    Menstruasi&Menopause
    Dokumen23 halaman
    Menstruasi&Menopause
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • SC Postdet
    SC Postdet
    Dokumen16 halaman
    SC Postdet
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Saat Ku Sendiri
    Saat Ku Sendiri
    Dokumen2 halaman
    Saat Ku Sendiri
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Saat Ku Sendiri
    Saat Ku Sendiri
    Dokumen2 halaman
    Saat Ku Sendiri
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Preeklamsi
    Preeklamsi
    Dokumen27 halaman
    Preeklamsi
    selvinindyani
    Belum ada peringkat
  • Cover All
    Cover All
    Dokumen8 halaman
    Cover All
    selvinindyani
    Belum ada peringkat