PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker serviks adalah kanker yang terdapat pada serviks atau leher rahim,
yaitu area bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. (Emilia,
2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan Problem
kesehatan yang sangat serius karena jumlah penderitanya meningkat sekitar 20%
per tahun. Kanker payudara merupakan jenis kanker kedua di Indonesia yang
menyerang kaum wanita setelah kanker serviks (mulut rahim).
Di seluruh dunia, kasus kanker serviks ini sudah dialami oleh 1,4 juta
wanita. Data yang didapat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) diketahui terdapat
493.243 jiwa per-tahun penderita kanker serviks baru dengan angka kematian
sebanyak 273.505 jiwa per-tahun. (Emilia,2010).Sampai saat ini kanker serviks masih
merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka
kejadian dan angka kematian akibat kanker serviks yang tinggi. Keterlambatan
diagnosis pada stadium lanjut, keadaan umum yang lemah, status sosial ekonomi
yang rendah, keterbatasan sumber daya, keterbatasan sarana dan prasarana, jenis
histopatologi dan derajat pendidikan ikut serta dalam menentukan prognosis dari
penderita. (Rasjidi, 2008).
Di Indonesia sendiri, diperkirakan 15.000 kasus baru kanker serviks terjadi
setiap tahunnya, sedangkan angka kematiannya diperkirakan 7.500 kasus per
tahun.Setiap harinya diperkirakan terjadi 41 kasus baru kanker serviks dan 20
perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut. Pada tahun 2009, kasus baru
kanker serviks berjumlah 2.429 atau sekitar 25,91% dari seluruh kanker yang ditemukan
di Indonesia. Dengan angka kejadian ini, kanker serviks menduduki urutan kedua
setelah kanker payudara pada wanita usia subur 15 –44 tahun(Wijaya, 2010).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah penyakit kanker di Indonesia antara
lain hampir 70% penderita penyakit ini ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah
lanjut. Prevalensi tumor tertinggi berdasarkan provinsi adalah Daerah Istimewa
Yogyakarta sebesar 9,66 % dan terendah adalah Maluku Utara 1,95 % Sedangkan
urutan jenis kanker atau tumor tertinggi di Indonesia adalah kanker ovarium dan
servix uteri. (Oemiati, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran dan pelaksanaan Asuhan keperawatan dengan
ganggguan sistem reproduksi kanker serviks
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan menerapkan malalui pengkajian pada ibu dengan kanker serviks
b. Mengetahui dan menentukan prioritas masalah keperawatan pada ibu dengan
kanker serviks.
c. Mengetahui dan menyusun rencana keperawatan pada ibu dengan kanker serviks.
d. Mengetahui dan melakukan tindakan keperawatan pada ibu dengan kanker serviks.
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada ibu dengan kanker serviks.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks dimana
dalam keadaan ini terdapat sekelompok sel yang abnormal sehingga jaringan
tubuh tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana semestinya (Bobak,2005)
Kanker serviks adalah kanker leher rahim,terjadi di daerah organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke rahim , dan terletak antara rahim ( uterus )
dan lubang vagina.Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel normal berubah
menjadi sel kanker (Peckenpaugh,2009).
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel normal berubah menjadi sel
kanker.Perubahan ini biasanya memakan waktu 10-15 tahun sampai kanker terjadi
80 % dari wanita yang berisiko terinfeksi oleh HPV,hingga 50% dari mereka akan
terinfeksi oleh HPV sepanjang masa hidupnya(Wijaya, 2010).
Kanker servik adalah karsinoma pada leher rahim dan menempati urutan pertama
di dunia. Kanker servik adalah keganasan nomor tiga paling sering dari alat
kandungan dan manempati urutan ke delapan dari keganasan pada perempuan di
Amerika (Wijaya, 2010).
B. Etiologi
Penyebab utama kanker serviks adalah Human papillomavirus
(HPV).Didunia,HPV tipe 16,18,31,dan 45,52 yang secara bersamaan menjadi
peyebab lebih dari 80% kanker serviks.Kanker serviks merupakan peneyebab
kematian diantara perempuan seluruh dunia.America Cancer Society
menyebutkan faktor resiko kanker serviks adalah sebagai berikut
1. Infeksi Human Papillomavirus (HPV).
2. Merokok
3. Imunosupresan
4. Infeksi Klamidia
5. Diet kurang sehat dan obesitas
6. Kontrasepsi oral
7. Penggunaan IUD
8. Kehamilan multipel
9. Kemiskinan
10. Penggunaan obat Hormonal diethylstilbestrol(Wijaya, 2010).
8. Nyeri
a).Nyeri punggul
b).Nyeri punggung
c).Nyeri kaki
e).Anoreksia
g).Patah lanjut.
1. Stadium 0
Stadium ini disebut karsinoma in situ yang berarti kanker belum menyerang
bagian yang lain.Pada stadium ini,perubahan sel abnormal hanya ditemukan
pada permukaan serviks.Ini termasuk kondisi prakanker yang bisa diobati
dengan tingkat kesembuhan mendekati 100%.
2. Stadium I
Stadium I berarti kanker telah tumbuih dalam serviks,namun belum menyebar
kemanapun.Stadium I dibagi menjadi stadium IA dan IB
a. Stadium IA
Pertumbuhan kanker begitu kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan
sebuah mikroskop atau kolposkop.Pada Stadium IA kanker telah tumbuh
dengan ukuran kurang dari 3 mm ke dalam jaringan serviks , dan lebarnya
kurang dari 7 mm .
b. Stadium IB
Area kanker lebih luas tetapi belum menyebar.Kanker masih berada dalam
jaringan serviks.Kanker ini biasanya bisa dilihat tanpa menggunakan
mikroskop.
3. Stadium II
Pada stadium II,kanker ttelah menyebar diluar leher rahim tetapi tidak ke
dinding panggul atau sepertiga bagian bawah vagina.stadium ini dibagi
menjadi :
a. Stadium IIA
Kanker pada stadium ini telah menyebar hingga ke vagina bagian atas.
b. Stadium IIB
Pada stadium ini kanker telah menyebar ke jaringan sekitar vagina dan
serviks,namun belum sampai ke dinding panggul.
4. Stadium III
Pada stadium ini ,kanker serviks telah menyebar ke jaringan lunak sekitar
vagina dan serviks sepanjang dinding panggul.stadium ini dibagi menjadi:
a. Stadium IIIA
Kankeer telah menyebar ke sepertiga bagian bawah dari vagina ,tetapi
masih belum ke dinding panggul
b. Stadium IIIB
Pada stadium ini kanker telah tumbuh menuju dinding panggul atau
memblokir satu atau kedua saluran pembuangan ginjal
5..Stadium IV
Kanker serviks stadium ini adalah kanker yang paling parah,kanker ini
telah menyebar ke organ-organ tubuh luar serviks dan rahum.stadium ini
dibagi menjadi dua yaitu
a. Stadium IVA
Pada stadium ini telah menyebar ke organ seperti kandung kemih dan
rektum
b. Stadium IVB
Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ-organ tubuh yang
sangat jauh seperti paru-paru.
E. Patofisiologi
Kanker insitu pada serviks adalah keadaan dimana sel-sel neoplastik terjadi pada
seluruh lapisan epitel disebut displasia .displasia merupakan neoplasia serviks
intraepithelial (CNI ).CNI terbagi menjadi tiga tingkat yaitu tingkat I ringan,
tingkat II esdang, tingkat III berat.tidak ada gejala spesifik untuk kanker serviks
perdarahan merupakan satu-satunya gejala yang nyata.tetapi gejala ini hanya
ditemukan pada tahap lanjut. Sedang untuk tahap awal tidak.
CNI biasanya terjadi disambungan epitel skuamosa dengan epitel kolumnar dan
mukosa endoserviks.keadaan ini tidak dapat diketahui dengan cara panggul rutin,
pap smear dilaksanakan untuk mendeteksi perubahan. Neoplastik hasil apusan
abnormal dilanjutkan dengan biopsy untuk memperoleh jaringan guna
memperoleh jaringan guna pemeriksaan sitologik. Sedang alat biopsy yang
digunakan dalam biopsy kolposkop fungsinya mengarahkan tindakan biopsy
dengan mengambil sample, biopsy kerucut juga harus dilakukan.
Stadium dini CNI dapat diangkat seluruhnya dengan biopsy kerucut atau
dibersihkan dengan laser kanker atau bedah beku. Atau biasa juga dengan
histerektomi bila klien merencanakan untuk tidak punya anak. Kanker invasive
dapat meluas sampai ke jaringan ikat, pembuluh limfe dan vena. Vagina
ligamentum kardinale. Endometrium penanganan yang dapat dilaksanakan yaitu
radioterapi atau histerektum radiakl dengan mengangkat uterus atu ovarium jika
terkena kelenjar limfe aorta diperlukan kemoterapi. (Wijaya, 2010)
F. Pathway
G. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Wijaya, 2010 ,ada Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk
mendeteksi dini kankers serviks,yaitu sebagai beerikut
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengkajian praoperasi
a. Biodata
Umur ,risiko tinggi 30-60 tahun,perkawinan muda,jumlah anak,usia pernikahan.
b. Riwayat kesehatan
Adanya penggunaan kontrasepsi pil dalam jangka waktu yang lama.
c. Keluhan
1) Tahap dini :keputihan,perdarahan pervaginam,nyeri gangguan miksi.
2) Tahap lanjut :perdarahan pervaginam yang terus menerus,nyeri perut
bagian bawah,edema.
d. Status gineklogi dan obstetric
1) Siklus menstruasi :terjadi pedarahan intramenstruasi (diluar siklus)
2) perdarahan pascakoitus
3) keputihan berbau busuk.
e. Aktivitas sehari-hari
1) Pola makan: anoreksia,vomiting
2) Pola eliminasi : inkontinesia urine,alvi
3) Pola aktivitas dan tidur terganggu,terasa nyeri.
f. Riwayat psikososial
Konsep diri,emosi,pola interaksi,mekanisme koping,mengingkari masalah,marah
putus asa,tidak berdaya,depresi atau bahkan memusuhi.
g. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala dan leher : rambut rontok,sklera anemis.
2) Abdomen : teraba massa bila sudah metastasis
3) Genetelia : kotor,cairan keputihan,bau
2. Diagnosa dan Intervensi
1) Pre op & pre Radiasi
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan infiltrasi ke saraf Tujuan:
melaporkan nyeri berkurang.
Kriteria hasil : Klien tidak gelisah & ekpresi wajah tidak tegang.
1. Intervensi : Kaji skala nyeri & intensitas nyeri.
Rasional : untuk menentukan tindakan selanjutnya.
2. Intervensi :Awasi dan pantau tanda-tanda vital
Rasional : klien mengetahui sebab-sebab nyeri.
3. Intervensi :Ajarkan klien relaksasi dalam dan masase pada daerah
sekitar nyeri.
Rasional : mengurangi rasa nyeri.
4. Intervensi : Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang.
Rasional : Untuk meningkatkan kenyamanan klien dan mengurangi
nyeri.
b. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah berhubungan dengan adanya
jaringan mati dan busuk, keputihan yang berbau busuk dari vagina. Tujuan :
Harga Diri klien meningkat
Kriteria hasil : klien mengatasi masalahnya dengan positif.
1. Intervensi : Dorong klien untuk mengungkapkan
permasalahanya.
Rasional : Dengan mengungkapkan masalah diharapkan
perawat dapat membantu menyelesaikan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kanker serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada serviks dimana
dalam keadaan ini terdapat sekelompok sel yang abnormal sehingga jaringan tubuh tidak
dapat melaksanakan fungsi sebagaimana semestinya (Bobak,2005)
Asuhan keperawatan pada klien yang menderita karsinoma serviks merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan yang komprehensif dan unik tergantung dari fase dan derajat
kanker yang ditemukan serta kondisi bio-psiko-sosial dari klien.Diagnose dan tindakan
yang muncul tidak sama pada setiap klien tergantung dari situasi dan keadaan individu
saat kasus tersebut ditemukan.
Asuhan keperawatan yang dilakukan di poliklinik kandungan sangat terbatas
waktu dan kualitasnya, sehingga diperlukan suatu teknik pendekatan skala prioritas agar
masalah pokok bisa diatasi tanpa melupakan masalah yang lain
B. Saran
Pemberian asuhan keperawatan keperawatan harus memperhatikan sumber daya
dan kesiapan mental yang dimiliki oleh klien untuk mencegah timbulnya masalah yang
yang tidak diinginkan.
Diperlukan peran petugas kesehatan khususnya perawat dalam memberikan
informasi yang sejelas-jelasnya kepada mengenai penyebab,prosedur perawatan &
pengobatan serta prognosa penyakitnya kepada klien karena hampir semua klien yang
terdiagnosa kanker sangat takut & cemas,dengan mendapat informasi yang jelas & tepat
DAFTAR PUSTAKA
Emilia, O, dkk. 2010. Bebas Ancaman Kanker Serviks (Fakta, Pencegahan, dan Penanganan
Dini terhadap Serangan Kanker Serviks). Yogyakarta: Media Pressindo.
Wijaya, D. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta: Sinar Kejora.
Oemiati, R., E. Rahajeng dan A. Y. Kristanto.2011. Prevalensi Tumor dan Beberapa faktor
yang Mempengaruhinya di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan, Jakarta Bobak. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi ke-4.
Jakarta: EGC
16