ANALISA KINERJA PROGRAM PROGRAM DEMAM BERDARAH

JANUARI – MARET 2018

PSN = 0% belum terlaksana

Kasus DBD terdapat 2 kasus sampai bulan maret
Kurangnya informasi ydang di berikan oleh tenaga kesehatan tentang Penyakit DBD

MATERIAL MAN
Logistik dan Kurangnya kesadaran dan
persiapan PSN Belum terbentuknya pengetahuan masyarakat
masih dalam kader Jumantik
rencana Belum dapatnya
penyuluhan tentang DBD
Tenaga yang
kurang
PSN Belum
tercapai
Perlunya
dukungan Perlunya kerja sama
dari lintas sektor Desa,
masyarakat RT/RW

MACHINE METODE

Oleh karena itu perlu di tindak lanjuti dengan :

1. Peningkatan kapasitas petugas kesehatan di puskesmas mengenai kegiatan PSN
2. Penyuluhan DBD kepada masyarakat.
3. Dibentuknya kader Jumantik
 Fogginng belum terlaksana
Kasus DBD terbanyak yaitu di desa sukamau yaitu terdapat 3 kasus DBD

MATERIAL MAN
Tenaga untuk
kegiatan yang
Keterbatasan
Kurangnya kurang
logistic kegiatan
informasi
Di temukan 2
kasus DBD
FOGGING
FOCCUS
BELUM
Perlunya TERLAKSANA
Perlunya kerja sama
Tidak dukungan
lintas sektor Desa,
tersedianya alat dari
RT/RW
fogging masyarakat
Belum ada kejelasan
mengenai kerja sama kegiatan
fogging foccus
MACHINE METODE

Oleh karena itu perlu di tindak lanjuti dengan :

1. Advokasi lintas sektor untuk mempermudah terlaksananya kegiatan fogging foccus
2. Sosialisasi tentang kegiatan fogging foccus 1 titik.
 ANALISA KINERJA PROGRAM PROGRAM FILARIASIS
JANUARI – MARET 2018

Kunjungan penderita filariasis belum dilakukan.

Terdapat 2 kasus lama penderita filariasis

MATERIAL MAN
Belum terjadwalnya
kunjungan rumah
Kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang Terdapat 2 kasus
penyakit filariasis lama
KUNJUNGAN RUMAH
PENDERITA
FILARIASIS MASIH
Perlunya KURANG
Perlunya kerja sama
Alat perawatan dukungan
lintas sektor Desa,
pada penderita dari
RT/RW
tidak tersedia keluargas

MACHINE METODE

Oleh karena itu perlu di tindak lanjuti dengan :

1. Sosialisasi tentang kegiatan filariasis.
2. Dilakukan kunjungan rumah dengan frekuensi 7x dalam setahun.
3. Peningkatan kapasitas petugas dalam kunjungan rumah penderita filriasis