PENDAHULUAN
1
BAB 2
KASUS IDENTIFIKASI
2.1 TKP
Pada tanggal 28 Mei 2015 di daerah Gresik, ditemukan jenazah yang terkubur
secara tidak beraturan.
Dari olah TKP ditemukan beberapa tulang yang terdiri dari:
a. BP 02: potongan lengan dan tangan kiri lepas dari siku
b. BP 03: tibia kanan
c. BP 04: femur kanan dan fibula kanan
d. BP 05: kepala
e. BP 06: kaki kanan lengkap
f. BP 07: scapula kanan
g. BP 08: humerus kiri lepas dari sendi
h. BP 09: 2 buah tulang rusuk sebelah kiri belakang dan sebelah kanan
belakang
i. BP 010: pelvis kiri
j. BP 011: humerus kanan
k. BP 012: scapula kiri
l. BP 013: klavikula kiri terdapat bekas luka gigitan non-human
m. BP 014: klavikula kanan
n. BP 015: costae utuh sebelah kiri dan kulit luar kepala
o. BP 016: tulang rusuk sebelah kanan
2.2 IDENTIFIKASI
a. BP 03= panjang tibia kanan 37 cm
b. BP 04= diameter caput femur kanan 14,8 cm; panjang femur kanan 41,5
cm
c. BP 05= Kepala dengan rahang bawah menyatu dan tonjolan supraorbital
menonjol, protuberantia occipitalis menonjol, sutura belum menutup
semua, tulang mastoid menonjol dan besar.
d. BP 08= panjang humerus kiri 29 cm
e. BP 011= panjang humerus kanan 29 cm
f. BP 015= kulit kepala dengan rambut panjang 2 cm
2
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3
e. Ukuran sepatu dan topi
f. Disabilitas (buta, tuli)
2. Pemeriksaan sidik jari
3. Penentuan golongan darah
4. Ciri-ciri tubuh tertentu
5. Fotografi
6. Benda-benda milik pribadi (seperti KTP, SIM, ijasah, cincin kawin,
pakaian)
4
binatang, terutama dengan tulang-tulang anjung, babi, dan kambing.
Pengetahuan mengenai anatomi manusia, berperan penting untuk
membedakannya. Jika tulang yang dikirim utuh atau terdapat tulang
skeletal akan sangat mudah untuk membedakannya, tetapi akan menjadi
sangat sulit bila hanya fragmen kecil yang dikirim tanpa adanya
penampakan yang khas. Kesalahan penafsiran dapat timbul bila hanya
sepotong tulang saja, dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan serologik
(reaksi presipitin) dan histologik (jumlah dan diameter kanal-kanal
Havers).
5
4. Pria: gluteus lebih datar
5. Wanita : tungkai lebih bulat, pergelangan tangan- kaki dan kuku lebih
halus / kecil
6. Wanita : rambut hanya di mons pubis
7. Wanita : larynx kurang menonojol
8. Wanita : pinggul lebih lebar dari bahu
Jika korban sudah membusuk dimana semua organ tak dapat dikenali lagi atau
yang diperiksa hanya sepenggal, maka dalam penentuan jenis kelamin dapat
dilakukan berdasarkan dasar pemeriksaan dari :
Panggul
Panggul pada wanita lebih lebar, khususnya os pubis dan os oschii; sudut pada
incisura ischiadica major lebih terbuka, foramen orburatum mendekati bentuk
segitiga. Arc compose pada pria, lengkung yang terbentuk oleh pinggir kranial
ventral facies auricularis dapat dilanjutkan pada pinggir kranial dan ventral
incisura ischiadica major; pada wanita terbentuk dua lengkung terpisah. Di
samping itu pada wanita terdapat lengkung pada bagian ventral tulang kemaluan,
yang tidak kentara pada pria; pada wanita bagian subpubica dari rasmus ischio-
pubicus cekung, pada pria tulang ini cembung; dilihat dari sisi ventral , pada
wanita bagian yang sama agak tajam, pada pria lebih membulat.
Tabel. Perbedaan pelvis pria dan wanita
Ciri-Ciri Pria Wanita
Pelvis keseluruhan Berat, kasar, bekas otot Tidak berat, bekas otot tidak
jelas prominen, halus
Bentuk tepi Jantung Circular
True pelvis Relatif kecil Luas, dangkal
Ilium Tinggi tegak Rendah, divergen ke lateral
Sendi sacroiliaca Besar Kecil, oblique
Sulcus pre Tidak sering Sering
auricular
Greater sciatic Kecil, dalam Besar, lebar
notch
Acetabulum Besar Kecil
Ichiopubic rami Bagian atas convex Bagian atas concave
Foramen obturator Besar, oval Kecil, triangular
Os pubic-corpus Triangular Quadrangular
Symphisis Tinggi Rendah
Sudut sub-pubic Sempit, V shape Lebar, U shape
Sacrum Panjang, sempit, dapat Pendek, lebar, S1, S2, S3, dan
6
terdiri > 5 segmen S5 melengkung, 5 segmen
Promontorium Lebih menonjol Kurang menonjol
Pelvic outlet Tak dapat dilewati Dapat dilewati kepalan tangan
kepalan tangan
Tengkorak
Besarnya tengkorak adalah salah satu ciri dimorfis seksual. Tengkorak pria lebih
besar, lebih berat dan tulangnya lebih tebal. Seluruh relief tengkorak
(benjolan,tonjolan, dsb.) lebih jelas pada pria. Tulang dahi dipandang dari norma
lateralis kelihatan lebih miring pada pria, pada wanita hampir tegak lurus;
benjolan dahi (tubera frontalla) lebih kentara pada wanita, pada pria agak
menghilang. Arc supercilliaris lebih kuat pada laki-laki; sering hampir tidak
kentara pada wanita; pinggir lekuk mata (orbita) agak tajam/tipis pada wanita dan
tumpul/tebal pada pria. Bentuk orbita pada pria lebih bersegi empat, pada wanita
lebih oval membulat. Pada tulang pelipis mastoid, prossesus mastoideus besar dan
incisura mastoidea lebih mendalam pada pria.
7
10 Nasion Angulasi jelas Angulasi kurang
menonjol
11 Malar prominence Lebih lengkung Lebih datar
12 Lobang hidung Lebih tinggi dan sempit Lebih rendah dan luas
13 Eminentia parietalis Kurang Lebih
14 Condilus occipitalis Besar Kecil
15 Condylar facet Panjang dan sempit Pendek dan luas
16 Foramina Lebih besar Lebih kecil
17 Palatum Lebih besar dan Lebih kecil dan
berbentuk seperti huruf parabolik
“U”
18 Digastric groove Dalam Dangkal
19 Sinus frontalis Lebih berkembang Kurang berkembang
20 Gigi Lebih besar Lebih kecil
21 Permukaan tulang Permukaan seluruhnya Seluruhnya halus
kasar dengan tempat dengan tempat
perlekatan otot yang perlengketan otot
lebih menonjol yang kurang
menonjol
Mandibula
Sudut yang terbentuk oleh rasmus dan corpus mandibulae lebih kecil pada pria
(mendekati 90º). Benjolan dagu (protuberia mentalis) lebih jelas/besar pada pria.
Processus coronoideus lebih besar/panjang pada pria.
Tabel. Identifikasi jenis kelamin dari mandibula
No Yang Laki – laki Perempuan
membedakan
1 Ukuran Lebih besar Lebih kecil
2 Sudut anatomis Everted Inverted
3 Dagu Berbentuk persegi empat Agak bulat
4 Bentuk tulang Berbentuk seperti huruf Berbentuk seperti huruf
“V” “U”
5 Mental tubercle Besar dan menonjol Tidak signifikan
6 Myelohyoid line Menonjol dan dalam Kurang menonjol dan
dangkal
7 Tinggi pada Lebih Kurang
simphisis mentii
8 Ramus ascending Lebih lebar Lebih sempit
9 Condylar facet Lebih besar Lebih kecil
8
10 Berat dan Lebih Lebih ringan dengan
permukaan berat,permukaannya permukaan yang halus
kasar dengan tempat
perlengketan otot yang
menonjol
11 Gigi Lebih besar Lebih kecil
Dari pelvis: pelvis keseluruhan berat, kasar, berkas otot jelas; bentuk tepi pelvis
seperti jantung; true pelvis relative kecil; sudut sub-pubic sempit, V shape; sacrum
panjang, sempit; promontorium lebih menonjol.
9
Tinggi badan = 85,925 + 3,271 radius
Tinggi badan =71,272 + 1,159 (F+T)
Tinggi badan = 69, 855 +1,73 (H+R)
Tinggi badan = 69,788 + 2,769 H+ 0,195 R
Tinggi badan = 68, 397 + 1,03 F + 1, 557 H
Tinggi badan = 67,049 + 0,913 F + 0,6 T + 1,225 H -0,187 R
Wanita :
Tinggi badan = 72,844 + 1,945 F
Tinggi badan = 71,475 + 2,754 H
Tinggi badan = 74,774 + 2,352 T
Tinggi badan =81,224 + 3,343 R
Tinggi badan =69, 154 + 1,126 ( F + T)
Tinggi badan =69,154 + 1, 126 F + 1,126 T
Tinggi badan =69,911 + 1, 628 ( H + R)
Tinggi badan =70, 542 + 2, 528 H+ 0, 281 R
Tinggi badan = 67,435 + 1,339 F + 1,027 H
Tinggi badan = 67, 469 + 0, 782 F + 1,12 T + 1,059H -0,711 R.
Keterangan :
H = panjang maksimal humerus
T = panjang maksimal tibia
R= panjang maksimal radius
F= panjang maksimal fibula
Analisis:
Penentuan tinggi badan pasien berdasarkan dari rumus Karl Pearson:
71,272 + 1,159 (panjang femur+panjang tibia)
= 71,272 + 1,159 (41,5+37) = 162,2535 cm
Dari rumus Karl Pearson didapatkan tinggi badan kurang lebih 162 cm.
10
60-70 Sempurna Hampir sempurna Hampir sempurna
>70 Sempurna Sempurna sempurna
Analisis:
Penentuan umur: dari sutura sagittalis dan sutura lamboidea yang menutup dengan
perkiraan umur 25-40 tahun.
Menentukan ras
No. Ciri-ciri eropa Mongol Negro
1 Tulang hidung Panjang- Lebar-pendek Lebar-pendek
sempit
2 Tinggi tulang hidung Tinggi Antara eropa- Rendah
negro
3 Tulang pipi Lengkung, Antara eropa- Datar-lebar
tidak lebar negro
4 Tulang langit-langit Segitiga Tapal kuda Segi empat
5 Gigi seri Tidak Tidak Mirip skop
6 Rasio tibia-femur Kecil Kecil Agak besar
7 Rasio radius-femur Kecil Kecil Agak besar
8 Lengk.femuralis menonjol Menonjol Kurang
menonjol
Analisis:
Penentuan ras: dari tulang langit-langit berbentuk tapal kuda.
11
BAB 4
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Amir, A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Forensik. 1st ed. Medan: USU
Press
2. Boer, Ardiyan. Osteologi Umum. 10th ed. Padang: Percetakan Angkasa
Raya.
3. Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Atmaja, D. S., 1999. Identifikasi
Forensik. Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Ilmu
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:
Halaman 197-202.
4. Glinka, J. 1990. Antopometri & Antroskopi. 3rd ed. Surabaya.
5. Hariadi, Hoediyanto. 2012. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Edisi 8. Surabaya: Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
6. https://dokmud.wordpress.com/2009/10/24/identifikasi-tulang/
7. Krogman, W.M., Iscan M. Y., 1986. The Human Skeleton in Forensic
Medicine.
8. Nandy, A. 1996. Principles of Forensic Medicine. 1st ed. Calcutta: New
central Book Agency (P) Ltd.
9. Nielsen, S. K. 1980. Person Identification by Means of The Teeth. Bristol:
John Wright & Sons Ltd.
13