Anda di halaman 1dari 6

Paradigma Sehat

Inge Kurniawan
102017228
Kelompok : E3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat, 11510

Pendahuluan
Paradigma sehat merupakan model kebijakan pembangunan kesehatan baru yang bersifat
holistik dan melihat masalah kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor
dan upaya meningkatkan kualitas kesehatan (promotif), perlindungan kesehatan (preventif),
penyembuhan orang sakit (kuratif), pemulihan kesehatan setelah sembuh (rehabilitatif). 1
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang
sehat, cerdas dan produktif, serta mapu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat
dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, dan dilaksanakan dengan semangat
pemberdayaan dan kemitraan yang tinggi
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
danterjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.2
Isi

Pola hidup sedentari adalah kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan seseorang yang tidak banyak
melakukan aktifitas fisik atau tidak banyak melakukan gerakan

Hipertensi

Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan atau
diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit
dalam keadaan cukup istirahat (tenang).Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat
adanya interaksi berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi
dibedakan menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga,jenis kelamin, dan umur.
Faktor yang dapat dikontrol seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok, pola
konsumsi makanan yang mengandung natrium dan lemak jenuh. 3

Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima
danterjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa
mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Pengelolaan puskesmas biasanya berada di
bawah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota.2

Pencegahan Penyakit Hipertensi


5 tingkat pencegahan penyakit
1. Healty promotion
Promosi kesehatan ini berisi ajakan untuk hidup sehat. Untuk meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap masalah kesehatan.
2. Specific protection
upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu,
misalnyamelakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan
menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
3. Early diagnosis and prompt treatment
tujuan utama dari tindakan ini ialah 1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini
merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobatI dan menghentikan proses penyakit,
menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
4. Disability of limitation
ada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi
berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
5. Rehabilitation
pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga
individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.

Posyandu Lansia

Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan
pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi
sosial dalam penyelenggaraannya.4

Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk pelayanan
kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan
inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut
adalah mereka yang telah berusia 60tahun keatas.4

Tujuan Posyandu Lansia:


a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam
pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.

Promosi Kesehatan

Menurut WHO, Promosi Kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk
meningkatkan kontrol atas faktor-faktor penentu kesehatan dan dengan demikian meningkatkan
kesehatan mereka. Promosi kesehatan berarti : Membangun kebijakan publik yang sehat
menciptakan lingkungan yang mendukung, memperkuat aksi komunitas, mengembangkan
keterampilan pribadi, dan mengorientasikan layanan kesehatan. Program promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit fokus pada menjaga orang sehat. Promosi kesehatan melibatkan dan
memberdayakan individu dan masyarakat untuk terlibat dalam perilaku sehat, dan membuat
perubahan yang mengurangi risiko pengembangan penyakit kronis dan morbiditas lainnya.

Konsep sehat sakit


Menurut WHO 1947, kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, sosial bukan
hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Menurut Undang –Undang Kesehatan N0.36
Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan “sakit”merupakan proses dimana fungsi individu dalam satu atau lebih dimensi
yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingkan dengan kondisi individu
sebelumnya.5
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit yaitu
Agent: berbagai faktor internal-eksternal yang dengan atau tanpanya dapat menyebabkan
terjadinyapenyakit atau sakit. Agen ini bisa bersifat biologis, kimia, fisik, mekanis, atau
psikososial. Jadi agen ini bisa berupa yang merugikan kesehatan (bakteri, stress) atau yang
meningkatkan kesehatan (nutrisi, dll).
Host : sesorang atau sekelompok orang yang rentan terhadap penyakit/sakit tertentu.Faktor pejamu
antara lain: situasi atau kondisi fisik dan psikososoial yang menyebabkan seseorang yang beresiko
menjadi sakit.Misalnya: Riwayat keluarga, usia,gaya hidup dll.
Lingkungan: seluruh faktor yang ada diluar pejamu.
•Lingkungan fisik: tingkat ekonomi, iklim, kondisi tempat tinggal, penerangan, kebisingan
•Lingkungan sosial: Hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial, misalnys: stress, konflik,
kesulitan ekonomi, krisis hidup.6

Kesimpulan

Pencegahan penyakit hipertensi melibatkan peran masyarakat. Promosi kesehatan diharapkan


masyarakat berubah perlakunya searah perilaku sehat, mempunyai gaya hidup sehat dalam
kehidupan kesehariannya, sehingga perubahan ini dapat menjadikan contoh bagi keluarga dan
masyarakat lingkungan sekitarnya. Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Daftar Pustaka
1. Budiarto E, Angggraeni D. Pengantar epidemologi. 2nd ed. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC; 2003.h.12-3.
2. Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003
3. Adib M. 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan
Stroke.Yogjakarta : Dianloka
4. Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003
5. Dwidiyanti, Meidiana. 2008. Keperawatan Dasar Konsep ”Caring Komunikasi, Etik dan
Spiritual dalam Pelayanan Keperawatan Semarang : Penerbit Hasani.
6. Rivai, F. 2005. Ilmu kesehatan masyarakat dan kedokteran pencegahan. Diambil dari :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/15358/mki-jun2005, 26 september
2017
.

Anda mungkin juga menyukai