Inge Kurniawan
102017228
Kelompok: E1
Email: INGE.2017fk228@civitas.ukrida.ac.id
Pendahuluan
Penerapan kaidah bioetik merupakan sebuah keharusan bagi seorang dokter yang
berkecimpung didalam dunia medis, karena kaidah bioetik adalah sebuah panduan dasar dan
standar, tentang bagaimana seorang dokter harus bersikap atau bertindak terhadap suatu persoalan
Kaidah bioetik harus dipegang teguh oleh seorang dokter dalam proses pengobatan pasien,
sampai pada tahap pasien tersebut tidak mempunyai ikatan lagi dengan dokter yang bersangkutan.
Skenario E
Dokter A sedang bertugas di unit rawat jalan, menerima seorang pasien laki-laki setengah
baya, tampak kurus pucat, berjalan tertatih-tatih dan terus batuk di hadapannya. Pasien itu ditemani
oleh anak perempuannya. Dokter A enggan melakukan anamnesis dan langsung memeriksa si
pasien sekedarnya. Ketika si anak bertanya tentang penyakit ayahnya, dokter A memberikan resep
dan surat untuk pemeriksaan laboratorium. Si anak bertanya tentang penyakit ayahnya tetpai
Anamnesis adalah Sebuah bentuk komunikasi atau wawancara dimana dokter berusaha
Rumusan Masalah
Pasien setengah baya tampak kurus pucat, berjalan tertatih-tatih, dan terus batuk
Dokter A enggan melakukan anamnesis terhadap pria paruh baya tersebut dan hanya
memeriksa sekedarnya
Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa fakultas kedokteran Universitas
1. Pengertian Bioetik
Bioetika berasal dari kata bios yang berati kehidupan dan ethos yang berarti norma-
norma atau nilai-nilai moral. Bioetika merupakan studi interdisipliner tentang masalah
yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran baik skala
mikro maupun makro, masa kini dan masa mendatang. Bioetika mencakup isu-isu sosial,
agama, ekonomi, dan hukum bahkan politik. Bioetika selain membicarakan bidang medis,
seperti abortus, euthanasia, transplantasi organ, teknologi reproduksi butan, dan rekayasa
genetik, membahas pula masalah kesehatan, faktor budaya yang berperan dalam lingkup
demografi, dan sebagainya. Bioetika memberi perhatian yang besar pula terhadap
yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, tidak hanya memperhatikan
Di dalam kaidah dasar bioetik terkandung prinsip-prinsip dasar bioetik yang harus
justice) dapat diterima di seluruh budaya, tetapi prinsip etik ini dapat bervariasi antara satu
a. Beneficence
Beneficence dilakukan pada kondisi wajar, dokter melakukan tindakan yang bertujuan
untuk kebaikan pasien. Dokter telah melakukan perhitungan dimana keuntungan yang akan
pasien. Dokter akan berusaha agar pasien mendapat kebaikan yang maksimal dan keburukan yang
minimal bahkan tidak ada. Prinsip – prinsip yang terdapat dalam beneficence adalah
orang lain)
keburukannya
Menerapkan Golden Rule Principle, yaitu jangan menyakiti bila tidak ingin disakiti
b. Non Maleficence
Non Maleficence adalah suatu prinsip yang mana seorang dokter tidak melakukan
perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil
resikonya bagi pasien yang dirawat atau diobati olehnya. Prinsip pada kaidah Non-
malficence ini antara lain
Menolong pasien emergensi
Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah
- Pasien dalam keadaan amat berbahaya (darurat) atau berisiko
hilangnya suatu yang pnting (gawat)
- Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut
- Tindakan dokter terbukti efektif
- Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter (hanya
mengalami risiko minimal)
Mengobati pasien yang luka
Tidak membunuh pasien (tidak melalukan euthanasia
Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasien
Tidak memandang pasien hanya sebagai obyek
Mengobati secara proporsional
Mencegah pasien dari bahaya
Menghindari misrepresentasi dari pasien
Tidak menbahayakan kehidupan pasien karena kelalaian
Memberikan semangat hidup
Melindungi pasien dari serangan
Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan/kerumah-
sakitan yang merugikan pasien/keluarganya
c. Justice
Justice membahas perlakuan dokter terhadap pasien terhadap pasien lain maupun
alasan SARA, status sosial, dan lain-lain. Prinsip dari kaidah justice adalah
d. Autonomy
Autonomy artinya dokter harus menghormati keputusan pasien. Pasien disini adalah
pasien yang sudah bisa menggunakan haknya, artinya pasien yang kompeten dalam
memutuskan nasibnya sendiri. Pasien kompeten artinya pasien yang sudah berusia 17 tahun
Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi
Dari kasus skenario E, dapat di lihat bahwa dokter telah melanggar kaidah dasar bioetik
beneficence. Dokter A enggan melakukan anamnesis dan hanya melakukan pemeriksaan
sekedarnya. Seperti yang kita ketahui bahwa anamnesis adalah hal pertama yang dilakukan pada
pemerikasaan klinis. Dokter A juga enggan menjelaskan penyakit ayah anak perempuan tersebut.
Kaidah beneficence yang telah dilanggar dokter A dalam scenario E adalah
1. Tidak memandang pasien sebagai keluarga tidak hanya sejauh menguntungkan dokter
2. Tidak mengusahakan agar kebaikan/ manfaat lebih banyak dibandingkan dengan
keburukan
3. Paternalism bertanggung jawab/ berkasih sayang
4. Menjamin kehidupan baik-minimal manusia
5. Memaksimalisasi pemuasan kebahagiaan pasien
6. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan
Kesimpulan
Pada skenario yang telah diberikan, dapat disimpulkan bahwa dokter A telah melanggar
prinsip bioetik khususnya Beneficence (pasien memperoleh kepuasan tertinggi). Hal tersebut
sangat disayangkan karena seorang dokter seharusnya memandang pasien sebagai keluarga dan
Daftar Pustaka
1. Hanafiah, M. J., Amir, Amri. 2009. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, Edisi 4.