Anda di halaman 1dari 3

Nilam Purnama Wardani

PTERIGIUM
Definisi Etiologi Manifestasi Klinis Diagnosis Terapi Komplikasi Prognosis
PTERIGIUM pertumbu Belum - mata merah dan Diagnosis ditegakan Konservatif  Gangguan -Dubia ad
han diketahui, timbulnya berdasarkan • Ringan : tidak perlu penglihatan Bonam
Tigkat jaringan diduga bentukan 1.Anamnesis diobati  Mata
kemampuan 3A fibrovasku merupakan seperti daging • Mata merah • Untuk pterigium pada kemerahan -bila ingin
lar dari derajat 1-2 yg  Iritasi
suatu yang menjalar • Gatal beraktifitas
mengalami inflamasi,
area neoplasma, ke kornea • Mata sering berair  Gangguan yg
pasien dpt diberikan
konjungti radang dan - pada tahap awal • Gangguan obat tetes mata pergerakan sekiranya
va bulbi degenerasi, sering penglihatan kombinasi antibiotic bola mata kontak
nasal atau pteregium asimtomatis • Faktor resiko (jenis dan steroid 3 kali sehari  Timbul dengan
temporal disebabkan - Pterigium kelamin,pekerjaan, selama 5-7 hari. jaringan debu dan
 kornea proses menimbulkan usia,tempat • Diperhatikan juga parut kronis sinar
degenerasi keluhan rasa tinggal,dll) bahwa penggunaan dari ultraviolet
akibat perih, berair kortikosteroid tdk konjungtiva dianjurkan
paparan akibat iritasi 2. pemeriksaan fisik dibenarkan pd dan kornea memakai
sinar UV kronis dan • Adanya masa penderita dgn tekanan  Dry Eye kacamata
berlebihan jaringan intrakokular tinggi / sindrom pelindung
reaksi inflamasi
mengalami kelainan pd
pada mata aktif dari kekuningan akan  Infeksi sinar
kornea.
pterigium. terlihat pada  Ulkus matahari.
Keluhan lapisan luar mata Bedah kornea
penurunan visus ( scelera) pada • Pada pterigium derajat  Graft
sekunder terjadi limbus, 3-4 dilakukan tindakan konjungtiva
akibat berkembang bedah berupa avulsi yang
pertumbuhan menuju kornea dan pterigium terbuka
pterigium pada permukaan • Tujuan utama  Diplopia
menutupi aksis kornea. pengangkatan pterigium  Adanya
visual • Scelera dan yaitu memberikan hasil jaringan
yang baik secara parut di
konjungtiva dapat
kosmetik,
merah akibat dari kornea.
mengupayakan
iritasi dan komplikasi seminiman
peradangan mungkin, angka
kekambuhan rendah.
3.pemeriksaan
penunjang: topografi
kornea u/ menilai
seberapa besar
komplikasi berupa
astigmatisme
ireguler yang
disebabkan oleh
pteregyum

Diagnosis banding :
- Penguekula
- Pseudopteregyum

Anda mungkin juga menyukai