Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN KASUS

TYHPHOID FEVER
PEMBIMBING :

OLEH:
NILAM PURNAMA WARDANI
201710401011004

SMF Ilmu Kesehatan Anak


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
 Demam tifoid adalah suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella
typhi. Sampai saat ini demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan masyarakat serta
berkaitan erat dengan sanitasi yang buruk terutama di negara-negara berkembang. 1
 Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia yang cenderung meningkat
pada masyarakat dengan standar hidup dan kebersihan yang rendah. 96 % kasus demam
tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi, sisanya disebabkan oleh Salmonella paratyphi.
91 % kasus demam tifoid terjadi pada umur 3-19 tahun, kejadian meningkat setelah umur
5 tahun. Penyakit demam tifoid termasuk penyakit menular yang tercantum dalam
Undang-undang nomor 6 Tahun 1962 tentang wabah. Kelompok penyakit menular ini
merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga
dapat menimbulkan wabah.3
 Penyebaran bakteri Salmonella ke dalam makanan atau minuman bisa terjadi akibat
pencucian tangan yang kurang bersih setelah buang air besar maupun setelah berkemih.
Lalat bisa menyebarkan bakteri secara langsung dari tinja ke makanan ( oro-fecal ).4
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Demam tifoid (Tifus abdominalis, Enterik fever, Eberth disease)

adalah penyakit infeksi akut pada usus halus (terutama


didaerah illeosekal) dengan gejala demam selama 7 hari atau
lebih, gangguan saluran pencernaan, dan gangguan
kesadaran.
ETIOLOGI
Kuman Penyebab
kuman Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A,
Salmonella paratyphi B, dan Salmonella paratyphi C.

Sumber Penularan
• Manusia merupakan satu-satunya sumber penularan alami Salmonella
typhi melalui kontak langsung maupun tidak langsung dengan seorang
penderita demam tifoid atau karier kronis.3

FAKTOR PREDISPOSISI HIGENITAS


EPIDEMIOLOGI
 Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia yang cenderung
meningkat pada masyarakat dengan standar hidup dan kebersihan yang
rendah.
 96 % kasus demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi, sisanya
disebabkan oleh Salmonella paratyphi. 91 % kasus demam tifoid terjadi
pada umur 3-19 tahun,
 kejadian meningkat setelah umur 5 tahun.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Demam >7 hari naik turun

Gejala GIT

Gejala SSP

Gejala penyerta lain


PEMERIKSAAN PANUNJANG

Kultur empedu DARAH LENGKAP

Identifikasi Antibodi
DIAGNOSIS
 Gejala yang biasa muncul yaitu panas > 7 hr naik turun, meningkat terutama malam hari dengan pola
intermiten dan kenaikan Step ledder, turun dengan antipiretik kmd panas lagi, bisa ditemukan
menggigil,
 Gx GIT : konstipasi, diare, mual muntah, kembung, hepatomegali, splenomegali, lidah kotor, nyeri perut;
 Gx SSP : delirium, apatis, somnolen, stupor sampai koma, sakit kepala daerah frontal;
 Gx penyerta lain : myalgia, batuk, anoreksia, insomnia.

 Pada pemeriksaan fisik Rose spot ruam makulopapular eritema, demam suhu> 37,5’C, bradikardia
relatif, ,Typhoid tongue, tremor lidah, halitosis, ikterus, nyeri epigastrik, hepatosplenomegali

 Untuk menegakkan diagnosisnya dapat dilakukan pemeriksaan penunjang DL,Kultur empedu,


Serologi
DIAGNOSIS BANDING
 Awal : Influenza, Bronkitis, BP, GE, Dengue fever

 Lanjut : TBC, Malaria, sepsis, ISK, keganasan


TATALAKSANA
FARMAKOLOGI

Suportif Simptomatik

Causatif
TATALAKSANA
NON FARMAKOLOGI

Batasi pergerakan

Istirahat yang cukup

Makan-makanan yang bergizi


KOMPLIKASI
 Intestinal :perdarahan dan perforasi usus
 Paru: pneumonia
 UTI : nefritis, cystitis, orchitis
 CNS : enchepalopati, meningitis, polineuritis
 Osteomyelitis,periostitis, nyeri sendi
 Hepatitis, parotitis, OM, tromboplebitis, relaps
PROGNOSIS DAN PENCEGAHAN
Bila tidak ada komplikasi prognosis TF pada anak
umumnya baik.

Vaksin polisakarida Vi (SC) , Bakteri yang di lemahkan


(oral caps, liquid)
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. HS
 Tanggal Lahir / Umur : 31-01-2011 / 7 tahun 3 bulan
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 BB : 20 kg
 Tinggi Badan : 130 cm
 Alamat : Jl.Sersan Harun No.92, RT 01/ RW 12, ds
dandangan, kediri
IDENTITAS ORANG TUA
 Nama Ayah / Umur : Tn. CN / 38 tahun
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Nama Ibu / Umur : Ny. AN / 30 Tahun
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
MASUK RUMAH SAKIT  9 APRIL 2018 PUKUL 15.00 WIB
PEMERIKSAN  10 APRIL2018 PUKUL 09.00 WIB
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

DEMAM
RPS
Bapak pasien mengatakan pasien panas sejak 5 hari yang lalu.
Panas naik turun, meningkat menjelang malam dan turun menjelang
pagi. Panas disertai mual (+) dan muntah (+) sejak pagi ini sebanyak 1x.
Muntahnya berisi makanan dan cairan. bapak pasien juga mengatakan
bahwa anaknya batuk sejak 2 minggu yang lalu tidak ada dahak.
Rasa tidak nyaman disekitar pusar (+) sejak tadi pagi, riwayat
makan pedas (-) asam (-) sebelumnya. Pusing (+), BAB (+) konsistensi
padat dan berwarna kuning, BAK (+) terakhir 3 jam SMRS tidak nyeri ,
kejang (-), sesak (-), mimisan atau gusi berdarah (-), nyeri saat menelan
(-), pilek (-), makan dan minum dbn.
RPD
 Keluhan yang sama (-)
 Gastritis (-)
 Riwayat alergi obat dan makanan (-)
 Riwayat kejang sebelumnya (-)
RPK
 Ibu memiliki riwayat gastritis (+)

RIWAYAT SOSIAL
 Pasien sering membeli makanan di luar rumah
RIWAYAT ANTENATAL
 Saat hamil ANC rutin di bidan setiap bulan, riwayat tekanan
darah tinggi saat hamil (-), konsumsi obat-obatan selama hamil
(-)

RIWAYAT PERSALINAN
 Pasien merupakan anak pertama, aterm / spontan / ditolong
bidan / BBL 3200 gr / langsung menangis / asfiksia (-) / cyanosis
(-) / ikterik (-) / kelainan kongenital (-)
RIWAYAT IMUNISASI
 BCG : usia 1 bulan
 Polio : saat lahir, usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 24 bulan
 Hepatitis B: saat lahir, usia 1 bulan, 6 bulan
 DPT : saat usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 24 bulan
 Campak : saat usia 9 bulan
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
 Angkat kepala : 4 bulan  Merangkak : 8 bulan
 Telungkup : 6 bulan  Jalan : 14 bulan
 Duduk sendiri : 8 bulan  Bicara kata : 15 bulan

RIWAYAT GIZI
 ASI sampai umur 1 tahun
 MP-ASI sejak umur 6 bulan
PEMERIKSAAN IGD
PEMERIKSAAN DI IGD
(9 APRIL 2018, 15.00 WIB)

Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : tampak lemas
 Kesadaran : kompos mentis, GCS 456
Tanda vital :
 Tekanan Darah :-
 Nadi : 120x/ menit, regular, kuat
 RR : 22 x/ menit
 Suhu : 38.8 ° C

Kepala dan leher


 anemis (-), ikterik (-), cyanosis (-), dypsneu (-)
PEMERIKSAAN DI IGD
(9 APRIL 2018, 15.00 WIB)

Thorax
 Simetris
 Cor : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
 Pulmo : ronchi (-), wheezing (-) , vesikuler / vesikuler
Abdomen
 Abdomen : soepel, NT umbilikus (+)
 Hepar/Lien : tidak teraba
 Bising usus : (+) normal
 Ekstremitas
 Akral hangat kering merah, CRT < 2 detik
TERAPI DI IGD
(9 APRIL 2018, 15.00 WIB)

 Inf. KA EN 3B 1500 cc/24 jam


 Inj. santagesik 2 x 200 mg
 Inj. ranitidin 2 x 20 mg
 Inj. ondansetron 3 x 2 mg
 Inj. Ceftazidime 3 x 400 mg
 PO. sanmol 4-6 x cth I 1/2
PEMERIKSAAN DI RUANGAN
PEMERIKSAAN DI RUANGAN
(9 FEBRUARI 2018, 19.30 WIB)

Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : cukup
 Kesadaran : compos mentis, GCS 456
 Tanda vital :
 Tekanan Darah : 110/70
 Nadi : 120 x/menit, regular
 RR : 22 x/ menit
 Suhu : 38,7 °C

 BB / TB : 20 kg/130 cm
PEMERIKSAAN DI RUANGAN
(10 APRIL 2018, 07.00 WIB)

Kepala dan leher


 Kulit dan wajah : wajah pucat (-)
 Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
 Hidung : pernafasan cuping hidung (-)
 Lidah dan bibir : bibir kering (-), lidah kotor (+) tepi hiperemis
(+), tremor (+), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
 Leher : pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN DI RUANGAN
(10 APRIL 2018, 07.00 WIB)

Paru :
 Inspeksi : pengembangan dada simetris kanan dan kiri,retraksi
intracostal (-)
 Palpasi : fremitus taktil (+)
 Perkusi : sonor (+/+)
 Auskultasi : ronchi (-/-), wheezing (-/-), suara vesikuler (+/+)
Jantung :
 Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
 Palpasi : ictus kordis tidak teraba, tidak kuat angkat
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, Gallop (-), Murmur (-)
PEMERIKSAAN DI RUANGAN
(10 APRIL 2018, 07.00 WIB)

Abdomen :
 Inspeksi : distensi abdomen (-)
 Palpasi : soefl, nyeri tekan (+) umbilikus, undulasi (-)
 Perkusi : redup, shifting dullness (-), turgor kulit normal
 Auskultasi : Bising usus (+), Normal
Ekstremitas :
 Akral hangat, kering merah
 Capillary Refill Time < 2 detik, Ptekie (-), Oedem (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
(10 APRIL 2018, 07.00 WIB)

 Eritrosit : 4,40 x 106 /uL  Leukosit : 12.500 /uL


 Hb : 12,1 g/dl  Limfosit : 30,4 %
 Hematokrit : 36,7 %  Monosit : 12,6 %
 MCV : 80 fl  Eosinofi : 0,6 %
 MCH : 27,9 pg  Basofil : 0,6 %
 MCHC : 34,7 %  LED : 15 /jam
 Trombosit : 418.000 /uL
PEMERIKSAAN URIN LENGKAP
(10 APRIL 2018, 12.00 WIB)

 pH :6  Bilirubin : negatif
 BJ : 1.010  Eritrosit : negatif
 Leukosit : negatif  Sedimen
 Eritrosit : negatif
 Nitrit : negatif
 Leukosit : negatif
 Protein : negatif  Epitel : negatif
 Glukosa : normal  Kristal : ca phospat 0-1/lpk

 Keton : negatif
 Urobilinogen : normal
ASSESSMENT

OBSERVASI FEBRIS H-5 Sus Typhoid


Fever + Tonsilofaringitis
PLANNING
 Bed rest
 IVFD D5 ½ NS 1600 cc/24 jam
 Inj. Terfacet 2 x 750 mg
 Inj. Santagesik 3 x 200 mg
 PO. paracetamol 3 x 1/2 tab
 PO. Sanbekid 2 x 1 tab
 PO. Prednison 3 x 1 tab
DIET BK TKTP LH
FOLLOW UP
09-04-18 10-04-18 11-04-18 12-04-18 13-04-18 14-04-18 15-04-18

Demam
+ + + + - - -
Mual
+ + + - - - -
Muntah
+ + + - - - -
Sakit Perut
+ - - - - - -
Batuk
+ + + + + + +
Pemeriksaan Darah lengkap : Tidak Foto Thorax : Darah lengkap :
Penunjang Normal Bronkitis Tidak Normal
Leu 12,5 ↑ Leu 7.300 N
PLT 418 ↑ PLT 557.000 ↑
Mon 12,6 ↑ Feses Lengkap
IgM salmonela : + (skala 6) : Ca phospat 0-
1 /lpk
PEMBAHASAN
KRITERIA DIAGNOSIS
 Anamnesis :
 panas naik turun, meningkat bila malam hari, rasa tidak nyaman di perut, mual dan muntah
 Batuk 2 minggu

 Pemeriksaan Fisik : faring hiperemis, lidah kotor, lidah hiperemis dan tremor, nyeri tekan
abdomen.
 Pemeriksaan Lanjutan :
 DL : monosit meningkat, leukosit meningkat
 IgM salmonela + (skala 6)
 Foto Thorax : Bronkhitis

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Thyphoid fever dan Bronkhitis
PENATALAKSANAAN
1. Istirahat dan perawatan.
2. KIE : menghindari makanan berserat, kompres air hangat bila panas , semua aktivitas
dilakukan di atas tempat tidur, belum boleh duduk,
3. Diet dan terapi penunjang (simtomatik dan suportif)
 Diet : bubur kasar lauk halus, tinggi kalori tinggi protein boleh minum susu/air buah

–Simtomatik :
– Inj. Santagesik 3 x 200 mg
– PO. paracetamol 3 x 1/2 tab
– PO. Sanbekid 2 x 1 tab
– PO. Prednison 3 x 1 tab
– 4. Pemberian antimikorba : inj. terfacet 2 x 750 mg
KELUAR RS
Kriteria pulang :
 Perbaikan klinis yang jelas : demam (-), mual (-), muntah (-),
nyeri perut -.
 Suhu tubuh normal miniman 2x24 jam tanpa konsumsi
antipiretik
 Nafsu makan membaik
 Hasil laboratorium dalam batas normal
PROGNOSIS
Bila tidak ada komplikasi prognosis TF pada anak umumnya baik.
Bila anak tidak menjaga higenitas dan pola makannya di luar
rumah, maka dapat terjadi kecenderungan untuk berulang kelak.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Anak, HS, laki-laki, usia 7 tahun 3 bulan BB 20 kg, di dapatkan data
pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu, demam naik
turun, meningkat bila malam, disertai mual (+) dan muntah (+) sejak pagi ini
sebanyak 1x, muntahnya berisi makanan dan cairan. Bapak pasien juga
mengatakan bahwa anaknya batuk sejak 2 minggu yang lalu tidak ada
dahak. Nyeri perut di daerah pusar(+) sejak tadi pagi.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan :
1. lidah kotor, hiperemis dan tremor; Nyeri tekan daerah umbilikus dan
ileocaecal dari pemeriksaan IgM salmonela positif skala 6 yang
memenuhi kriteria Thyphoid Fever.
2. tidak ditemukan wheezing saat auskultasi. Dari pemeriksaan foto x-ray
thorax didapatkan penebalan bronkus, indikasi adanya bronkitis. Dari
data tersebut memenuhi kriteria Bronkitis.

Anda mungkin juga menyukai