PENDAHULUAN
Pancasila adalah dasar filsafat negara republic Indonesia yang secara resmi di
sah kan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan
UUD 1945,di undangkan dalam berita republic Indonesia tahun II No.7 bersama sama
dengan batang tubuh UUD 1945. Dalam perjalanan sejarah eksistensi pancasila sebagai
dasar filsafat Negara Republik Indonesia mengalami berbagai macam interpreattasi
dan namanipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan
tegaknya kekuasaan yang berlindung di balik legitiminasi ideologi Negara pancasila.
Dalam makalah ini akan di bahas beberapa hal di antaranya sebagai berikut:
A. Apa Pengertian Nasionalisme?
B. Apa Pengertian Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional?
C. Apa Tujuan Ketahanan Nasional?
D. Apakah Kebangkitan Nasionalisme Itu?
E. Apa Yang Meninjau Ulang konstribusi Nasionalisme terhadap Kebangkitan?
1.3 Tujuan
Didalam pembuatan makalah ini, penulis berharap dapat mengetahui apa itu pengertian
nasionalisme, konsepsi dasar ketahanan nasional, tujuan ketahanan nasional,
kebangkitan nasioanal, dan apa yang meninjau ulang konstribusi nasional terhadap
kebangkitan. Dan pembaca diharapkan mengerti.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
3. Nasionalisme pada dasarnya adalah prinsip politik yang memegang kuat bahwa
unit politik dan nasional seharusnya kongruen. Nasionalisme dapat berbentuk sentimen
maupun gerakan. Sentimen nasionalisme adalah perasaan marah yang muncul karena
pelanggaran prinsip atau perasaan puas akibat pemenuhan suatu prinsip. Sedangkan
gerakan nasionalis adalah sesuatu hal yang ditunjukkan oleh sentimen perasaan itu.[6]
2
B. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional
Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat indonesia.
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan
imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.
D. kebangkitan Nasionalisme
3
mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan
kekuatanya sendiri.
Budi Utomo yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1908 inilah yang merupakan
pelopor pergerakan nasional yang menimbulkan munculnaya organisasi-organisasi
pergerakan lainnya seperti Sarekar Dagang Islam (SDI) 1909 dan berubah menjadi
gerakan politik menjadi Sarekat Islam (SI) 1991 di bawah H.O.S
Cokroaminoto,Indische Partij (1913) yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu : Douwes
Dekker,Ciptomangunkusumo,Suardi Surya Ningrat (Ki Hajar Dewantoro),Partai Nasional
Indonesia (PNI),kemudian di ikuti dengan sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober
1928 yang isinya :
“SATU BAHASA,SATU BANGSA DAN SATU TANAH AIR INDONESIA”. Dan lagu Indonesia
Raya pertama kali di kumandangkan dan sekaligus sebagai penggerak Kebangkitan
Kesadara Berbangsa.
4
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Seakan-akan, nasionalisme menjadi harga mati. Jika tidak nasionalis, maka pasti akan
diidentikkan dengan konotasi yang buruk. Padahal kita perlu menelusuri, dalam tataran
prakteknya, seringkali orang-orang yang mempropagandakan nasionalisme itu kurang
atau tidak nasionalis. Sebagai contoh: berperilaku hedonis dan ke-barat-baratan,
menjual aset-aset sumber daya alam khususnya sumber energi dan pangan yang
strategis kepada pihak asing namun justru sibuk-sibuk mencari sumber daya alternatif
ketika sumber daya alam tersebut sudah dirampok. Lagipula, sistem nasionalisme
dannation-state dianggap dunia Barat sudah tidak terlalu relevan lagi terbukti dengan
adanya Uni Eropa yang berbentuk region-state. Kenichi Ohmae dalam karyanya “The
End of Nation State” pun mengemukakan bahwa yang berkuasa di era globalisasi saat
ini adalah bukan nasionalisme dan negara bangsa melainkan pasar modal, karena
sistem internasional yang dominan bercorak neoliberal. Sementara kaum muslimin sejak
dulu telah diminta untuk tidak bercerai-berai dan selalu berada dalam ikatan akidah
Islam bukan nasionalisme.
5
DAFTAR PUSTAKA
Santoso, Djoko. 2007. Kebangkitan nasional. Yogyakarta. The Indonesian Army Press