Anda di halaman 1dari 46

 Gawat Darurat adalah keadaan klinis

pasien yang membutuhkan tindakan


medis segera guna penyelamatan
nyawa dan pencegahan kecacatan
 Rumah Sakit adalah institusi lebih lanjut.
pelayanan kesehatan yang
 Pasien adalah setiap orang yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara melakukan konsultasi masalah
paripurna yang menyediakan kesehatannya untuk memperoleh
pelayanan rawat inap, rawat jalan, pelayanan kesehatan yang
dan gawat darurat. diperlukan, baik secara langsung
maupun tidak langsung di Rumah
 Pelayanan Kesehatan Paripurna Sakit.
adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif.
 Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada
nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan
hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien,
serta mempunyai fungsi sosial.
 Tujuan

1. mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;


2. memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;
3. meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit;
4. memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya
manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.
TUGAS DAN FUNGSI

FUNGSI
1. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit
rumah sakit;
2. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan mempunyai tugas
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna memberikan
tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
pelayanan
3. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kesehatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
perorangan
4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam secara paripurna.
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.

berbentuk UPT dari Instansi yang bertugas


di bidang kesehatan, Instansi tertentu, atau
Lembaga Teknis Daerah dengan
pengelolaan Badan Layanan Umum atau
BLUDsesuai dengan ketentuan peraturan
Rumah Sakit dapat didirikan oleh perundang-undangan.
Pemerintah, Pemerintah Daerah,
atau swasta.

Berbentuk badan hukum yang kegiatan


usahanya hanya bergerak di bidang
perumahsakitan.
harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan, dan
tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian kebutuhan dan kelayakan
penyelenggaraan Rumah Sakit.

 Ketentuan K3 menyangkut Pengelolaan Lingkungan dan/atau dengan Analisis


Mengenai Dampak Lingkungan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
 Ketentuan mengenai tata ruang dilaksanakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, Rencana Tata Ruang Kawasan
Perkotaan dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
 Kajian studi kelayakan dengan menggunakan prinsip pemerataan pelayanan, efisiensi dan
efektivitas, serta demografi.
Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan pengelolaannya.

Berdasarkan jenis pelayanan yang Berdasarkan pengelolaannya


diberikan

1. Rumah Sakit Umum 1. Rumah Sakit Publik


 memberikan pelayanan kesehatan  dapat dikelola oleh Pemerintah,
pada semua bidang dan jenis penyakit.
Pemerintah Daerah, dan badan
hukum yang bersifat nirlaba.
2. Rumah Sakit Khusus
 memberikan pelayanan utama pada 2. Rumah Sakit Privat
satu bidang atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin ilmu,  dikelola oleh badan hukum dengan
golongan umur, organ, jenis penyakit, tujuan profit yang berbentuk
atau kekhususan lainny
Perseroan Terbatas atau Persero.
• Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara
terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran, pendidikan
kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.

• Ditetapkan oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan Menteri yang


membidangi urusan pendidikan.
• Penyelenggaraan Rumah Sakit Pendidikan dapat dibentuk Jejaring
Rumah Sakit Pendidikan.
Klasifikasi Rumah Sakit umum Klasifikasi Rumah Sakit khusus

 Rumah Sakit umum kelas A;  Rumah Sakit khusus kelas A;


 Rumah Sakit umum kelas B  Rumah Sakit khusus kelas B;
 Rumah Sakit umum kelas C;  Rumah Sakit khusus kelas C.
 Rumah Sakit umum kelas D.
Berdasarkan PMK no 1045 Tahun 2006

Klasifikasi Rumah Sakit umum Klasifikasi Rumah Sakit khusus

 Rumah Sakit umum kelas A;  Rumah Sakit khusus kelas A;


 Rumah Sakit umum kelas B pendidikan  Rumah Sakit khusus kelas B;
 Rumah Sakit umum kelas B Non-Pendidikan  Rumah Sakit khusus kelas C.
 Rumah Sakit umum kelas C;
 RSK kelas A menyelenggarakan
 Rumah Sakit umum kelas D. dan/atau digunkan untuk pelayanan,
RSU Kelas A dan Kelas B pendidikan pendidikan dan penelitian secra
menyelenggarakan dan/atau digunakan utk terpadu dalam bidang profesi
pelayanan, pendidikan dan penelitian secara kedokteran dan pendidikan
terpadu dalam bidang pendidikan profesi
kedokteran berkelanjutan
kedokteran dan pendidikan kedokteran
berkelanjutan
 Dipimpin oleh seorang kepala disebut Direktur
 Direktur membawahi 2 (dua) seksi dan 3 (tiga)
subbagian
 Organisasi Rumah Sakit disesuaikan dengan besarnya kegiatan dan beban kerja
Rumah Sakit.
 Struktur organisasi Rumah Sakit harus membagi habis seluruh tugas dan fungsi
Rumah Sakit.
 Setiap pimpinan organisasi di lingkungan Rumah Sakit wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi dan mekanisasi di dalam
lingkungannya masing-masing serta dengan unit-unit lainnya.
 Organisasi Rumah Sakit  Unsur organisasi Rumah Sakit
paling sedikit terdiri atas: selain kepala Rumah Sakit atau
a. kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit dapat
direktur Rumah Sakit; berupa direktorat, departemen,
b. unsur pelayanan medis; divisi, instalasi, unit kerja, komite
c. unsur keperawatan; dan/atau satuan sesuai dengan
d. unsur penunjang medis; kebutuhan dan beban kerja
e. unsur administrasi umum dan Rumah Sakit.
keuangan;
 Unsur organisasi Rumah Sakit
f. komite medis; dan huruf b sampai dengan huruf e
g. satuan pemeriksaan internal. dapat digabungkan sesuai
kebutuhan, beban kerja,
dan/atau klasifikasi Rumah Sakit.
 adalah pimpinan tertinggi dengan nama jabatan kepala,
direktur utama, atau direktur.
 Bertugas memimpin penyelenggaraan Rumah Sakit.
 Menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;
b. penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai dengan
kewenangannya;
c. penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
d. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan
fungsi unsur organisasi; dan
e. evaluasi, pencatatan, dan pelaporan.
 Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit.
 dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau
manajer.
 bertugas melaksanakan pelayanan medis.
 menyelenggarakan fungsi:
1. penyusunan rencana pemberian pelayanan medis;
2. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan medis;
3. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien
di bidang pelayanan medis; dan
4. pemantauan dan evaluasi pelayanan medis

 meliputi pelayanan rawat jalan, rawat inap, dan gawat


darurat.
 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit.
 dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau manajer
 bertugas melaksanakan pelayanan keperawatan.
 menyelenggarakan fungsi:
 Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah
Sakit.
 dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau manajer.
 bertugas melaksanakan pelayanan penunjang medis.
 unsur penunjang medis menyelenggarakan fungsi:

 Rumah Sakit dapat membentuk unsur pelayanan penunjang non medis sesuai dengan
kebutuhan.
 Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit menetapkan lingkup pelayanan atau bidang
yang masuk dalam unsur pelayanan penunjang medis dan unsur pelayanan penunjang non
medis.
 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit.
 dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang, atau manajer.
 Bertugas melaksanakan administrasi umum dan keuangan.

Menyelenggarakan fungsi tugas keuangan:


a. perencanaan anggaran;
b. perbendaharaan dan mobilisasi dana; dan
c. akuntansi.
 mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan tata kelola klinis yang baik (good
clinical governance).
 dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit

Bertugas meningkatkan profesionalisme staf medis


yang bekerja di rumah sakit dengan cara:
a. melakukan kredensial bagi seluruh staf medis
yang akan melakukan pelayanan medis di rumah
sakit;
b. memelihara mutu profesi staf medis; dan
c. menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf
medis.
Dalam melaksanakan tugas memelihara Dalam melaksanakan tugas menjaga
mutu profesi staf medis, Komite Medis disiplin, etika, dan perilaku profesi staf
menyelenggarakan fungsi: medis Komite Medis menyelenggarakan
fungsi:

a. pelaksanaan audit medis; a. pembinaan etika dan disiplin profesi


kedokteran;
b. rekomendasi pertemuan ilmiah
internal dalam rangka pendidikan b. pemeriksaan staf medis yang diduga
berkelanjutan bagi staf medis; melakukan pelanggaran disiplin;
c. rekomendasi kegiatan eksternal c. rekomendasi pendisiplinan pelaku
dalam rangka pendidikan profesional di rumah sakit; dan
berkelanjutan bagi staf medis d. pemberian nasehat atau pertimbangan
rumah sakit tersebut; dan
dalam pengambilan keputusan etis pa
d. rekomendasi proses asuhan medis pasien.
pendampingan (proctoring) bagi
staf medis yang membutuhkan.
 bertugas melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal rumah sakit.
 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit.
 Menyelenggarakan fungsi:
 pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko di unit kerja rumah sakit;
 penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan, dan pemantauan efektifitas dan
efisiensi sistem dan prosedur dalam bidang administrasi pelayanan, serta administrasi
umum dan keuangan
 pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan intern yang ditugaskan oleh kepala
Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit;
 pemantauan pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak lanjut atas laporan hasil audit;
dan
 pemberian konsultasi, advokasi, pembimbingan, dan pendampingan dalam pelaksanaan
kegiatan operasional rumah saki
 Rumah Sakit dapat membentuk Dewan Pengawas Rumah
Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Merupakan unit nonstruktural yang bersifat independen,
dibentuk, dan bertanggung jawab kepada pemilik Rumah
Sakit.
 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN
2014 TENTANG KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT

Anda mungkin juga menyukai