VII.

DATA HASIL PENGAMATAN

Waktu : 25 Oktober 2018
Tempat : Pos satpam FKM UNSRI

1. Hasil Praktikum
Tabel 1. Hasil pengukuran kebisingan, suhu dan kelembapan :
PENGUKURAN
PERCOBAAN
KEBISINGAN (dBA) KELEMBAPAN SUHU (oC)
Percobaan 1 79,4 70,4 23,1
Percobaan 2 71,1 68,3 22,6
Percobaan 3 70,2 80,5 24,2
Total 220,7 219,2 69,9
Rata - rata 73,6 73,1 23,3

VIII. PEMBAHASAN
Praktikum pengukuran kebisingan, suhu dan kelembaban ruangan merupakan
praktikum yang bertujuan agar mahasiswa mampu mengukur kebisingan di sekitar
lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRI. Praktikum pengukuran kebisingan, suhu
dan kelembaban ruangan dilakukan di pos satpam FKM UNSRI pada pukul 12.00 WIB –
12.30 WIB. Praktikum dimulai dengan mengukur tingkat kebisingan menggunakan SLM
setiap satu menit sekali dengan 3 kali percobaan, lalu dilanjutkan dengan mengukur tingkat
kelembaban ruangan dengan menggunakan alat Hygrohermometer setiap satu menit sekali
dengan 3 kali percobaan. Kelembaban udara dihitung dari perbandingan suhu basah dan suhu
kering (persen) dengan demikian kedua ukuran ini saling berkaitan. Kombinasi suhu dan
kelembaban udara yang tepat akan menciptakan kenyamanan ruangan, sebaliknya kombinasi
keduanya dapat pula memperburuk kondisi udara ruangan. Kelembaban relatif udara yang
rendah, yaitu kurang dari 20% dapat menyebabkan kekeringan selaput lendir membran.
Sedangkan kelembaban yang tinggi pada suhu tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan
mikroorganisme dan pelepasan folmaldehid dari material bangunan.
Pada praktikum didapati nilai kelembaban di pos satpam FKM UNSRI sebesar 73,1%
dan nilai suhu sebesar 23,3oC. Nilai kelembaban didapat berdasarkan perhitungan selama 3
kali. Besar nilai kelembaban seri pertama adalah 70,4%, kedua 68,3%, ketiga 80,5%. Nilai
kelembaban dirata-rata dan menghasilkan nilai kelembaban sebesar 73,1%. Nilai suhu
didapat berdasarkan perhitungan selama 3 kali percobaan. Besar nilai suhu pada percobaan
pertama 23,1 oC , kedua 22,6 oC, ketiga 24,2 oC. Nilai suhu dirata-rata dan menghasilkan nilai
suhu sebesar 23,3 oC. Hasil menunjukkan nilai kelembaban dan suhu di pos satpam FKM
UNSRI termasuk kedalam zona kenyamanan tempat kerja. Berdasarkan surat edaran Menteri
Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor SE-01/Men/1978 tentang nilai ambang
batas (NAB) yang berlaku untuk lingkungan kerja panas di Industri adalah kelembaban 65%
– 95% dengan kisaran suhu 26°C – 30°C. Untuk lingkungan kerja lainnya tidak ada aturan
NAB. Sedangkan menurut ASHRAE (1981) zona kenyamanan 55% – 74% berada pada
kisaran suhu 22°C – 26°C dan kelembaban 20% – 70%.
Berdasarkan data kelembaban dapat diperkirakan bahwa intensitas bunyi yang
terdengar akan lebih tinggi jika kelembabannya rendah atau bisa dikatakan intensitas bunyi
akan lebih tinggi di siang hari. Namun, besar nilai kebisingan tidak hanya ditentukan oleh
kelembaban saja, tetapi ditentukan pula oleh banyak atau besar sumber bunyi yang
mempengaruhi. Sumber bunyi yang mempengaruhi tempat praktikum adalah kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor yang berlalu lalang di sekitar pos satpam FKM UNSRI di
dominasi oleh mobil dan sepeda motor.
Pada praktikum didapati nilai kebisingan di pos satpam FKM UNSRI sebesar 73,6%.
Nilai kebisingan didapat berdasarkan perhitungan selama 3 kali. Besar nilai kebisingan
seri pertama adalah 79,4%, kedua 71,1%, ketiga 70,2%,. Nilai kebisingan dirata-rata dan
menghasilkan nilai kelembaban sebesar 73,6%. Menurut Surat Keputusan Mentri Tenaga
Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai ambang Batas Kebisingan adalah angka 85
dB yang dianggap aman untuk sebagian besar tenaga kerja bila bekerja 8 jam/hari atau 40
jam/minggu. Sehingga tingkat kebisingan pada pos satpam FKM UNSRI sebesar 73,6%
termasuk dalam kondisi yang sedang, dimana intensitas kebisingan maksimum yang
diperbolehkan adalah 85 dBA.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Nomor : KEP – 51/MEN/1999, Tentang Nila Ambang
Batas (NAB)
KESMAS. 2017. Stadar Penilaian Kualitas Udara Ruang (online)
http://www.indonesian-publichealth.com/standar-penilaian-kualitas-udara-ruang/