Anda di halaman 1dari 9

TRANDUSER

Joko S. Saputro, S.Pd., M.T.


S1 - TEKNIK ELEKTRO
Universitas Singaperbangsa Karawang
Pengertian
■ Transduser adalah alat yang dapat diberi input penggerak dari sebuah atau
lebih media transmisi dan selanjutnya dapat membangkitkan sinyal yang
sesuai dan diteruskan ke sistem transmisi atau media.

■ Energi adalah salah satu bentuk informasi sistem informasi atau keadaan
fisik diteruskan ke keadaan atau sistem lain. Alat yang bersangkutan
termasuk mekanik, listrik, optik, kimia, akustik, panas, nuklir atau kombinasi
dari itu.
Tranduser Listrik
■ Dengan transduser listrik, besaran fisika, mekanik atau optik ditransformasikan
langsung menjadi beara listrik yang berupa tegangan atau arus sebanding dengan
besaran yang diukur.
■ Sinyal input-output dan output – waktu dapat diperkirakan daerajat ketelitiannya,
kepekaan dan ketanggapannya dalam keadaan lingkungan tertentu.
■ Parameter penting untuk menilai kemampuan transduser yaitu: linieritas, sifat
pengulangan, resolusi (ketajaman) dan keandalan.
Keuntungan transduser listrik
■ Output listrik dapat diperkuat menurut keperluan

■ Output dapat dilihat dan direkam secara jarak jauh, kecuali dapat dibaca/dilihat juga beberapa
transduser dapat diproses bersama-sama

■ Output dapat diubah tergantung keperluan pemeragaan atau mengontrol alat lain.

■ Sinyal dapat dikondisikan atau dicampur untuk mendapatkan kombinasi output dan transduser
sejenis, seperti contohnya pada komputer data udara atau pada sistem kontrol adaptif

■ Ukuran dan bentuk transduser dapat disesuaikan dengan rancangan alat untuk mendapatkan
berat serta volume optimum.

■ Dimensi dan bentuk desain dapat dipilih agar tidak mengganggu sifat yang diukur. misalnya pada
pengukuran turbulensi arus, ukuran transduser dapat dibuat sekecil mungkin.
Kelemahan transduser listrik
■ Menimbulkan soal pada pengukuran presisi
■ Kurang andal dibanding jenis mekanik (umur dan drift komponen aktif)
■ Elemen sensor dan pengkondisi sinyal-sinyal relatif mahal
■ Ketelitian dan resolusi tidak setinggi alat mekanik.
■ Kesalahan ini tidak dapat dihindari, tetapi harus dicegah dan perlu perbaikkan.
Klasifikasi transduser listrik
Transduser aktif adalah perangkat yang dapat membangkitkan sendiri,
bekerja menuruti hukum kekekalan energi.

Mereka dapat membengkitkan sinyal output listrik yang ekuivalen tanpa


adanya sumber energi luar.

transduser pasif bekerja berdasarkan berdasarkan prinsip pengontrolan


energi (perubahan parameter listrik resistansi, induktansi dan
kapasitansi). Memerlukan sumber energi luar untuk dapat bekerja.
Contoh: strain gauge yang digerakkan sumber DC.
Tansduser aktif Transduser pasif
Thermoelectric Resistive
Piezoelectric Inductive
Photovoltaic Capacitive
Photoconductive
Piezoresistive
Megnetostictive Magnetoresistive
Electrokinetic Elestoresistive
Electromagnetic Hall efect
Pyroelectric Syncro
Galvanic Gyro
Radio-active absorption
Ionic conduction
Keperluan dasar transduser
Transduser dirancang untuk meraba besaran ukur yang spesifik atau hanya tanggap
terhadap besaran ukur tertentu saja. Dalam suatu pengambilan data, dasar keperluan-
keprluan itu adalah:
■ Kokoh kemampuan untuk bertahan pada beban lebih
■ Linieritas; karakteristik input-output yang simetris dan linier
■ Kemampuan ulang; (menghasilkan sinyal output yang tepat dan sama secara
berulang)
■ Instrumentasi memuaskan
■ Stabilitas dan keandalan tinggi
■ Tanggapan dinamis baik
■ Minimum noise

Anda mungkin juga menyukai