Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase aktivitas siswa, mengetahui hasil belajar
siswa, serta mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran fisika dengan metode Fun Misteri.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta dengan pengambilan subjek
kelas VII C. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research), dengan perolehan data sebagai berikut : perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, analisis dan refleksi serta perencanaan tindakan lanjut. Setiap siklus
penelitian dilakukan pemberian lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa, dan angket
untuk mengetahui respon siswa terhadap metode pembelajaran yang dilakukan.

Hasil penelitian menunjukkan pencapaian persentase keaktifan siswa secara keseluruhan pada
siklus I sebesar 49,8 %, siklus II sebesar 62,1 %. Pencapaian prestasi (kognitif) siswa dengan
nilai rata-rata evaluasi pada siklus I sebesar 6,7 dan siklus II sebesar 7,2. Hasil angket
menunjukkan respon siswa terhadap metode Fun Misteri. Pada siklus I diperoleh 70 % siswa
menyatakan lebih mudah dalam belajar dengan metode Fun Misteri, sedangkan pada siklus II
diperoleh persentase sebesar 90 %. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
pembelajaran dengan metode Fun Misteri dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
fisika siswa pada pokok bahasan kalor dan pemuaian kelas VII C SMP Muhammadiyah 9
Yogyakarta.
Description Alternative :

Copyrights : Copyright � 2009 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga


Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any
medium, provided this notice is preserved.

Abstract
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini menuntut kualitas pendidikan yang
lebih baik agar menghasilkan produk pendidikan yang siap menghadapi era globalisasi. Salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.
Karena itu, sesuai dengan wawasan demokrasi, Departemem Pendidikan Nasional memberikan
paradigma baru dengan istilah competent based approached, yaitu pendekatan pembelajaran
berbasis kompetensi. Pendekatan ini lebih menekankan proses dalam pencapaiannya dan
menuntut keterlibatan fisik maupun psikis peserta didik secara lebih intensif saat berinteraksi
dengan mata pelajaran (Sanjaya 2007:1). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
efektivitas penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan diagram peta
pikiran, serta untuk mengetahui penggunaan pendekatan CTL dan diagram peta pikiran dalam
meningkatkan kemampuan belajar fisika pada matari pokok kalor di kelas VII semester 2 SMP
Negeri I Kedawung, Sragen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan CTL dan diagram peta pikiran, dan kelompok kontrol yang mendapat
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Pada analisis tahap akhir terbagi dalam
dua tahap yaitu tahap pengujian efektivitas pembelajaran dan tahap pengujian terhadap
peningkatan hasil belajar. Untuk pengujian terhadap efektivitas pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan uji t-test. Dari hasil perhitungan dengan t-test diperoleh thitung sebesar 7,603,
sedangkan ttabel sebesar 1,66. Karena thitung > ttabel berarti rata-rata hasil belajar kelompok
eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, dengan ketuntasan klasikal sebesar 93% untuk
kelompok eksperimen dan 45% untuk kelompok kontrol. Aspek psikomotorik dan afektif
kelompok eksperimen sebesar 68,47 dan 83,44, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 60,06
dan 76,78. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan CTL dan diagram peta pikiran
efektif dalam pembelajaran fisika. Pengujian terhadap peningkatan hasil belajar siswa dilakukan
dengan menggunakan gain ternormalisasi, dari hasil perhitungan diperoleh peningkatan sebesar
0,56 untuk kelompok eksperimen dan peningkatan sebesar 0,28 untuk kelompok kontrol. Dari
hasil perhitungan menunjukkan bahwa pendekatan CTL dan diagram peta pikiran efektif dan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok kalor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar dan minat belajar Fisika
Teknik Listrik yang menggunakan metode Konvensional dan metode Peta Konsep. Populasi
dalam penelitian eksperimen ini adalah seluruh mahasiswa semester I Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro FT UNY yang terdiri dari dua kelas. Dalam penelitian ini semua populasi dijadikan
sampel masing-masing kelas sejumlah 30 mahasiswa. Untuk menentukan kelompok eksperimen
ditentukan dengan undian. Untuk kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan dengan metode
Konvensional dan kelompok 2 dengan metode Peta Konsep. Penyepadanan (matching)
meggunakan nilai rata-rata pelajaran Fisika yang tercantum dalam SKHU SLTP siswa. Data
diperoleh dengan menggunakan 4 buah instrumen yaitu modul dengan metode Konvensional,
modul dengan metode Peta Konsep, tes prestasi belajar Fisika Teknik Listrik dan angket minat
belajar Fisika Teknik Listrik. Data yang diperoleh di uji dengan teknik analisis uji-t dan teknik
analisis regresi dengan bantuan komputer. Berdasar hasil analisis data prestasi belajar dan minat
belajar Fisika Teknik Listrik siswa dengan uji-t diperoleh harga t hitung lebih besar daripada t
tabel pada taraf signifikansi 5% untuk kedua kelompok eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan prestasi belajar dan minat belajar Fisika Teknik Listrik antar kedua kelompok
eksperimen. Prestasi belajar dan minat belajar siswa yang menggunakan metode Peta Konsep
lebih tinggi dibanding siswa yang menggunakan metode Konvensional. Kata kunci: efektivitas,
metode peta konsep, fisika teknik FT, 2007 (PEND. TEK. ELEKTRO)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar dan minat belajar Fisika
Teknik Listrik yang menggunakan metode Konvensional dan metode Peta Konsep. Populasi
dalam penelitian eksperimen ini adalah seluruh mahasiswa semester I Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro FT UNY yang terdiri dari dua kelas. Dalam penelitian ini semua populasi dijadikan
sampel masing-masing kelas sejumlah 30 mahasiswa. Untuk menentukan kelompok eksperimen
ditentukan dengan undian. Untuk kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan dengan metode
Konvensional dan kelompok 2 dengan metode Peta Konsep. Penyepadanan (matching)
meggunakan nilai rata-rata pelajaran Fisika yang tercantum dalam SKHU SLTP siswa. Data
diperoleh dengan menggunakan 4 buah instrumen yaitu modul dengan metode Konvensional,
modul dengan metode Peta Konsep, tes prestasi belajar Fisika Teknik Listrik dan angket minat
belajar Fisika Teknik Listrik. Data yang diperoleh di uji dengan teknik analisis uji-t dan teknik
analisis regresi dengan bantuan komputer. Berdasar hasil analisis data prestasi belajar dan minat
belajar Fisika Teknik Listrik siswa dengan uji-t diperoleh harga t hitung lebih besar daripada t
tabel pada taraf signifikansi 5% untuk kedua kelompok eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa
ada perbedaan prestasi belajar dan minat belajar Fisika Teknik Listrik antar kedua kelompok
eksperimen. Prestasi belajar dan minat belajar siswa yang menggunakan metode Peta Konsep
lebih tinggi dibanding siswa yang menggunakan metode Konvensional. Kata kunci: efektivitas,
metode peta konsep, fisika teknik FT, 2007 (PEND. TEK. ELEKTRO)

Anda mungkin juga menyukai