DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS MATARAM
2018
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya
gelmbung gas dalam larutan. Larutan yang menunjukan gejala-gejala tersebut
pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit.
b. Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu
tidak menyala pada alat uji. Larutan yang menunjukan gejala-gejala tersebut pada
pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit.
Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan
menyala terang dan timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. Larutan
elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air.
Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif
( kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus electron. Pada saat
di lewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, electron tersebut dapat di hantarkan
melalui ion – ion dalam larutan, seperti ddihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu
pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam
larutan. Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCL.
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan
harga derajat ionisasi sebesar 0 < ά > 1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat
yang hanya sebagian kecil menjadi ion – ion ketika larut dalam air. Yang
tergolong elektrolit lemah adalah :
c. Larutan nonelektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak
mengion ). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa,
larutan glukosa, alcohol dan lain – lain.
Bandingkan