Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

“BENZENA DAN TURUNANNYA”

DEA PAZIRA RAHAYU


E1M015018
PENDIDIKAN KIMIA (B)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 JONGGAT


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Materi Pokok : Struktur, tatanama, sifat dan kegunaan benzen dan turunannya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 4 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak
secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman sifat
unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan
tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentative
1.2 Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia
sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk
kemakmuran rakyat Indonesia
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.8. Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzen dan turunannya
Indikator :
3.8.1. Menuliskan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya.
3.8.2. Menjelaskan reaksi-reaksi benzena
3.8.3. Menjelaskan pengertian ortho, meta dan para.
3.8.4. Mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya

4.8 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzen dan turunannya
Indikator :
4.8.1 Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat kimianya

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik dapat :
1. Menuliskan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya.
2. Menjelaskan reaksi- reaksi benzena
3. Menjelaskan pengertian ortho, meta dan para.
4. Mendeskripsikan sifat fisik dan sifat kimia benzena dan turunannya

D. Materi Pembelajaran
BENZENA

Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6H6, dan
rumus strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan rangkap selang
seling. Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah – pindah
posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap. Oleh karena posisi ikatan rangkap
yang tidak pasti ini, akhirnya senyawa ini digambarkan sebagai cinci lingkar. Ikatan
rangkap yang terdapat pada benzen disebut dengan ikatan rangkap terkonjugasi.
Struktur demikian diperkenalkan pertama kali oleh Kekule.

Senyawa yang mengandung cincin benzena dikenal dengan nama senyawa aromatis.
Senyawa aromatis dapat berisi satu, dua, tiga, atau lebih cincin benzena.
contoh senyawa aromatis
Adanya ikatan rangkap terkonjugasi (selang – seling) pada benzen, menjadikan senyawa
hidro karbon ini sebagai molekul yang relatif stabil dan bersifat khas. Kestabilan
benzena ditunjukan oleh lambatnya reaksi benzen dengan halogen.

SENYAWA TURUNAN BENZENA

Kemudahan benzena mengalami reaksi substitusi elektrofilik menyebabkan benzena


memiliki banyak senyawa turunan. Semua senyawa karbon yang mengandung cincin
benzena digolongkan sebagai turunan benzena. Berikut ini beberapa turunan benzena yang
umum:

Struktur Nama Struktur Nama


Toluena Fenol

p-xilena Benzaldehida

Stirena Asam Benzoat

Anilina Benzil alkohol

Selain senyawa-senyawa di atas, masih banyak lagi senyawa turunan benzena yang terdapat
di sekitar kita baik itu dengan satu substituen yang terikat pada cincin benzena, ataupun dua
substituen atau lebih.
  TATA NAMA SENYAWA TURUNAN BENZENA
Dalam sistem penamaan IUPAC, cincin benzena dianggap sebagai induk, sama seperti
rantai terpanjang dalam alkana. Gugus-gugus fungsi lain yang terikat pada benzena
dianggap sebagai cabang.
a. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan satu substituen yang terikat
pada cincin Benzena
Perhatikan beberapa contoh berikut:

Etil benzena bromobenzena nitrobenzena

Dari ketiga contoh di atas, dapat terlihat bahwa gugu alkil seperti etil, golongan halogen
seperti bromo, dan gugus nitro dituliskan sebagai awalan pada benzena.
Benzena yang kehilangan satu atom H disebut fenil (C6H5-) dengan struktur sebagai
berikut:

Fenil

Sehingga klorobenzena dapat juga disebut fenilklorida dan bromobenzena dapai disebut
fenilbromina

Fenil klorida = Kloro benzena

Sedangkan toluena yang kehilangan satu atom Hnya disebut benzil dengan struktur sebagai
berikut:

Benzil
Sehingga, senyawa turunan benzena yang tersusun dari toluena yang kehilangan satu
atom H diberi nama dengan awalan benzil, seperti contoh dibawah ini:
Benzilamina
b. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan dua substituen yang terikat pada cincin
Benzena
Jika terdapat dua jenis substituen, maka posisi substituen dapat dinyatakan dengan awalan o
(orto), m (meta), p (para) atau dengan menggunakan angka. 

Orto                       Meta                              Para

Perhatikan contoh-contoh berikut:

 Orto dibromo                Meta Kloro Anilin           ParaNitrofenol


   Benzena
c. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan lebih dari dua substituen yang terikat
pada cincin benzena
Sedangkan jika terdapat tiga substituen atau lebih pada cincin benzena, maka sistem o, m, p
tidak dapat diterapkan lagi dan hanya dapat dinyatakan dengan angka. Perhatikan contoh
berikut:

 1,2,4 trinitro benzena                 2,4,6 trinitro toluena

Urutan prioritas penomoran sama dengan prioritas penomoran pada tata nama benzena yang
tersubtitusi oleh dua substituen.
Catatan Penting!
Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana yang bergugus fungsi atau rantai
alkana yang terdiri dari 7 atom karbon atau lebih, maka cincin benzena dianggap sebagai
substituen bukan lagi sebagai induk.
Perhatikan contoh berikut:

2-fenil-1-etanol

 
2-feniloktana

SIFAT FISIKA BENZENA


Sifat benzena – Benzena memiliki struktur yang lebih simetris dibandingkan dengan senyawa alifatik
serupa, dengan susunan yang lebih rapat sebagai kristal. Hal ini menjelaskan mengapa titik leleh
benzena (6 oC) lebih tinggi dibandingkan heksana (-95 oC). Untuk turunan benzena, sifat fisikanya
tergantung dari jenis subtituennya. Simak tabel di bawah ini dan bandingkan titik leleh, titik didih,
dan kerapatan dari beberapa turunan benzena.
Jenis subtituen juga menentukan kelarutan benzena dan turunannya. Kebanyakan turunan benzena
tidak larut dalam air. Akan tetapi, turunan benzena dengan gugus yang sangat polar seperti –OH dan –
COOH memiliki kelarutan yang cukup baik dalam air.
Tabel titik didih senyawa benzena dan turunan benzena.
Senyawa Rumus Titik leleh Titik didih Kerapatan
molekul (oC) (oC) (g/cm3)

Benzena C6H6 6 80 0,88

Metilbenzena C6H5-CH3 -95 111 0,87


(Toluena)

Etilbenzena C6H5-C2H5 -95 136 0,87

Fenol C6H5-OH 43 182 1,07

Klorobenzena C6H5-Cl -46 132 1,11

Nitrobenzena C6H5-NO2 6 211 1,20

Anilina C6H5-NH2 -6 186 1,02

Asam benzoat C6H5-COOH 122 249 1,31

SIFAT KIMIA BENZENA DAN TURUNAN BENZENA


Sifat benzena – Benzena memiliki sifat kimia yang berada di antara senyawa karbon berikatan C-C
tunggal dan rangkap. Sifat benzena (sifat kimia benzena), antara lain;

 Sukar melakukan reaksi adisi


 Dapat melakukan reakssi substitusi
 Sukar dioksidasi dengan senyawa oksidator, tetapi mudah dibakar
 Kurang reaktif sehingga membutuhkan katalis atau kondisi reaksi tertentu

Struktur benzena yang mengandung elektron – elektron yang terdelokalisasi memberikan kestabilan
yang tinggi pada benzena. Hal ini menyebabkan sifat benzena yang sulit bereaksi atau menjadi tidak
reaktif. Jika terjadi reaksi, maka diperlukan kondisi seperti suhu dan tekanan tinggi serta katalis.
Jenis reaksi kimia pada benzena umumnya adalah reaksi substitusi. Reaksi ini melibatkan serangan
pada cincin benzena yang kaya akan elektron oleh elektrofil. Elektrofil adalah atom, ion, atau gugus
yang menyerang bagian negatif dari suatu molekul. Elektrofil akan menyerang awan π aromatis
benzena karena adanya elektron yang banyak beredar di daerah itu. Benzena dapat melakukan reaksi
substitusi dan adisi dengan elektrofil.
Sifat Benzena tidak dapat diadisi ole larutan Br 2 dalam CHCl3. Benzena lebih mudah melakukan
reaksi substitusi daripada adisi. Hal ini terjadi karena reaksi substitusi hanya menukar atom hidrogen
dengan atom atau gugus lain tanpa mengganggu kestabilan awan π aromatis. Sedangkan untuk
melakukan reaksi adisi, atom atau gugus yang menyerang awan π aromatis harus berikatan dengan
elektron – elektron pada awan π aromatis. Pemakaian elektron – elektron dari awan π aromatis
benzena membutuhkan lebih banyak energi karena sifat awan π aromatis yang stabil.
Benzena dapat melakukan reaksi substitusi dan adisi elektrofilik pada keadaan tertentu. Reaksi
substitusi benzena menghasilkan senyawa turunan benzena yang memiliki atom atau gugus terikat
pada benzena. Reaksi adisi benzena berlangsung dengan menghilangkan awan π aromatis pada
molekul benzena sehingga menghasilkan sikloheksana atau turunannya.
1. SUBSTITUSI ELEKTROFILIK PADA BENZENA
Reaksi substitusi elektrofilik benzena adalah reaksi penggantian atom nitrogen pada benzena dengan
suatu elektrofil. Hasil reaksi substitusi senyawa benzena adalah senyawa turunan benzena yang tetap
memiliki sifat aromatis. Berikut ini beberapa contoh reaksi subsitusi elektrofilik pada benzena.

a. Nitrasi

Reaksi ini merupakan reaksi subsitusi gugus nitro (-NO 2) terhadap atomhidrogen dalam benzena.    
Pada reaksi ini, diperlukan H2SO4 pekat sebagai katalis dan HNO3 pekat sebagai pensubsitusi. Pada
subsitusi kedua, gugus nitro kedua akan menempati posisi meta karena gugus nitro merupakan gugus
meta. Akibatnya, pada subsitusi gugus nitro ke dalam benzena, akan didapatkan maksimum 3 gugus
nitro yang dapat masuk.

b. Sulfonasi

Reaksi ini merupakan reaksi substitusi hidrogen pada benzena dengan gugus sulfonat (-SO3H).
pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat pekat berasap (H 2SO4 + SO3).

c. Halogenasi

Reaksi ini merupakan reaksi subsitusi terhadap hidrogen pada benzena. Pereaksinya adalah halogen
dengan katalis FeCl3.
d. Alkilasi

Reaksi ini merupakan reaksi substitusi suatu alkil terhadap atomhidrogen pada benzena. Pereaksi
yang digunakan adalah alkil halida dengan katalis AlCl 3. Sintesis ini pertama kali dilakukan oleh
Charles Friedel dan James Crafts sehingga disebut sebagai alkilasi Friedel Crafts. Selain gugus alkil,
sintesis Friedel – Crafts dapat digunakan untuk memasukan gugus karbonil ke dalam rantai benzena.

2. ADISI ELEKTROFILIK PADA BENZENA


Reaksi substitusi elektrofilik pada benzena lebih mudah dilakukan daripada reaksi adisi elektrofilik
pada benzena. Meskipun demikian, reaksi adisi masih dimungkinkan terjadi pada benzena karena
adanya elektron di dalam awan π aromatis yang dapat berikatan dengan elektrofil. Contoh reaksi adisi
pada benzena dijelaskan secara singkat berikut ini.
a. Adisi Hidrogen
Benzena dapat diadisi oleh hidrogen membentuk sikloheksana. Reaksi adisi benzena memerlukan
suhu 300 oC, tekanan 30 atm, dan menggunakan bantuan katalis nikel. Reaksi adisi hidrogen pada
benzena sebagai berikut.

Pada reaksi di atas, enam atom hidrogen berikatan dengan enam elektron dalam awan π aromatis
benzena membentuk sikloheksana. Sikloheksana berguna sebagai bahan baku pembuatan serta nilon.
B. ADISI KLORIN
Reaksi adisi korin pada benzena dapat terjadi dengan bantuan cahaya matahari. Hasil reaksi adisi
klorin terhadap benzena adalah senyawa 1,2,3,4,5,6-heksakloro sikloheksana. Seperti pada reaksi
berikut.
Senyawa 1,2,3,4,5,6-heksakloro sikloheksana (BHC) digunakan sebagai pestisida.
E. Strategi pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model pembelajaran : discovery learning
Metode pembelajaran : student teams-achievement divisions (STAD)

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


 Media :
o Worksheet atau lembar kerja (siswa)
o Lembar penilaian
 Alat/Bahan :
o Penggaris, spidol, papan tulis
o Laptop
o LCD
o Media ( sterofom dan lidi )
 Sumber Belajar :
o Buku Kimia Siswa Kelas XII
o Internet
o Bahan Tayang

G. Kegiatan Pembelajaran
 Pertemuan pertama 2 x 45 menit
kegiatan waktu
1. Kegiatan awal 15 menit
Orientasi :
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran Benzena dan Turunnnya.
Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya, yaitu :
Hidrokarbon.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang


akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang Benzena dan turunannya.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Pemberian Acuan;

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan


saat itu.
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.

2. Kegiatan inti 60 menit


a. guru akan membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara
heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)

Peserta didik di dalam kelompok belajar :


b. Mengamati
Peserta didik mengamati tentang benzena dan turunannya dari media yang
ditayangkan guru.

c. Menanya.
 Mengajukan pertanyaan tentang benzena dan turunannya yang
tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
 Bagaimana struktur dari benzena?
 Bagaimana rumus molekul dari benzena?
 Apa saja turunan dari benzena?
 Apa saja reaksi-reaksi dari benzena

d. Mengasosiasikan
 Guru kemudian menyajikan lembar kerja siswa yang berisikan materi
dan membagikan kesemua kelompok.
 Siswa kemudian mendiskusikan LKS yang diberikan guru dengan
pemahaman melalui video dan materi yang ada di LKS.
 Guru menyiapkan media (sterofom dan lidi) di depan.

e. Mengkomunikasikan

 Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil


analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
benzena dan turunannya
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain


diberi kesempatan untuk menjawabnya
 Guru memberikan tugas seputar tata nama senyawa benzene untuk
mengetahui pemahaman siswa tentang materi tersebut.
 Siswa menjawab soal yang diberikan guru dengan merangkai sterofom
yang sudash disiapkan guru sebelumnnya
 Guru dan siswa memeriksa jawaban beberapa siswa yang maju.
 Siswa yang maju akan mendapat nilai (+) atau tambahan.
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan)

3. penutup 15 menit
 Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume tentang benzena dan
turunannya

 Guru membimbing siswa untuk bersama-sama menyimpulkan tentang


benzena dan turunannya
 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS yang telah
dikerjakannya dari hasil diskusi kelompok.
 Peserta didik diberikan tugas individual.

oPeserta didik diminta untuk mempelajarai materi yang akan dipelajari


pada pertemuan berikutnya
 Pertemuan kedua 2 x 45 menit.
1. Kegiatan awal 15 menit
o Orientasi :
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran.
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran Benzena dan Turunannya.
o Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya, yaitu : Struktur
senyawa benzena dan turunannya, reaksi benzena
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan
o Motivasi

 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang


akan dipelajari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
 Mengajukan pertanyaan.
o Pemberian Acuan;

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan


saat itu.
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
2. Kegiatan inti 60 menit
Peserta didik di dalam kelompok belajar :
o Mengamati
 Peserta didik mengamati tentang sifat fisika dan kimia serta
kegunaan benzena untuk melatih kesungguhan,ketelitian,
mencari informasi dari media yang ditayangkan.
o Menanya.
 Mengajukan pertanyaan tentang sifat benzena dan
kegunaannya yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk
hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
 Apa saja sifat fisika dari benzena?
 Apa saja sifat kimia dari benzena?
 Apa saja kegunaan benzena?
o Mengumpulkan Data
 Mengumpulkan informasi tentang sifat dan kegunaan benzena
 Aktivitas : mencari sifat dan kegunaan senyawa benzena
 Membaca sumber lain selain buku teks tentang sifat dan kegunaan
benzena
 Mendiskusikan lembar kerja siswa yang telah disiapkan berdasarkan
kajian literatur tentang sifat dan kegunaan benzena.
 Mengulang tentang sifat dan kegunaan benzena
 Mempresentasikan ulang
Saling tukar informasi tentang sifat dan kegunaan benzenadengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baruyang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok
kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat
untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang hayat.
o Mengasosiasikan
 Berdiskusi tentang sifat dan kegunaan benzenayang sudah dikumpulkan atau
terangkum dalam kegiatan sebelumnya.

 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan


sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung.
o Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang sifat
dan kegunaan benzena
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.

Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan)

3. penutup 15 menit
 Peserta didik dengan bimbingan guru, membuat resume tentang sifat dan
kegunaan benzena
 Guru membimbing siswa untuk bersama-sama menyimpulkan
tentang sifat dan kegunaan benzena.
 Guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS yang telah
dikerjakannya dari hasil diskusi kelompok.
 Peserta didik diberikan tugas individual.
 Peserta didik diminta untuk mempelajarai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
H. Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK

I.Penilaian Hasil Belajar

 Teknik Penilaian : pengamatan, pertanyaan/soal


 Prosedur Penilaian :

N Teknik
Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
o Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan
 Terlibat aktif dalam pembelajaran Benzena saat diskusi
dan Turunannya
 Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
 Toleran terhadap proses pemecahan masalah
yang berbeda dan kreatif.
2. Pengetahuan
 Menjelaskan kembali tentang benzena dan Pengamatan Penyelesaian tugas individu
turunannya dan tes dan kelompok
 Menjelaskan langkah-langkah sistematis
dalam tata nama benzena dan turunannya
3. Keterampilan
 Terampil menerapkan konsep dan strategi Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
pemecahan masalah yang relevan yang individu maupun
berkaitan dengan menentukan benzena dan kelompok) dan saat diskusi
turunannya
J.Instrumen Penilaian Hasil Belajar

Lembar Observasi pada saat diskusi kelompok

Jumlah skor
Aspek yang dinilai

Nilai
Diskusi kelompok

Mengemukakan pendapat
Nama

Menghargai orang lain

Berbagi pengetahuan
Mengendalikan diri
No Nama Siswa

Aktif mendengar

Aktif bertanya
Kelompok

Bekerja sama

Percaya diri
1

10

11

12

13

14

15

16

17
18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

Petunjuk pengisian :Skor maksimum tiap aspek 4


Rentang jumlah skor: KriteriaPenilaian
28 – 32 Nilai: A (amat baik) 1: 1-2 aspek diberi skor 1
20 – 27 Nilai: B (baik) 2: 3-4 aspek diberi skor 2
12 – 19 Nilai: C (cukup) 3 : 5-6 aspek diberi skor 3
0 – 11 Nilai: K (kurang) 4 : 7-8 aspek diberi skor 4

jonggat, 17 mei 2017


Mengetahui,

Kepala SMAN 1 jonggat Guru Mata Pelajaran Kimia


Dea pazira rahayu
NIM. E1M015018

Lembar Penilaian

LEMBAR PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN

NO. NAMA SISWA Skor Jumlah Nilai


skor

Soal Soal Soa


1 2 l3

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.
14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.
Nilai = jumlah skor perolehan x 100 %

jumlah skor maksimal

Lembar Kerja Siswa

KIMIA

Benzena dan Turunannya

(Pertemuan I)

Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6H6, dan rumus
strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan rangkap selang seling. Kedudukan
ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah – pindah posisi. Peristiwa ini disebut
resonansi ikatan rangkap. Oleh karena posisi ikatan rangkap yang tidak pasti ini, akhirnya
senyawa ini digambarkan sebagai cinci lingkar. Ikatan rangkap yang terdapat pada benzen
disebut dengan ikatan rangkap terkonjugasi. Struktur demikian diperkenalkan pertama kali oleh
Kekule.
Senyawa yang mengandung cincin benzena dikenal dengan nama senyawa aromatis. Senyawa
aromatis dapat berisi satu, dua, tiga, atau lebih cincin benzena.

contoh senyawa aromatis

Adanya ikatan rangkap terkonjugasi (selang – seling) pada benzen, menjadikan senyawa hidro
karbon ini sebagai molekul yang relatif stabil dan bersifat khas. Kestabilan benzena ditunjukan
oleh lambatnya reaksi benzen dengan halogen.

SENYAWA TURUNAN BENZENA


Kemudahan benzena mengalami reaksi substitusi elektrofilik menyebabkan benzena memiliki
banyak senyawa turunan. Semua senyawa karbon yang mengandung cincin benzena
digolongkan sebagai turunan benzena. Berikut ini beberapa turunan benzena yang umum:
Struktur Nama Struktur Nama
Toluena Fenol

p-xilena Benzaldehida

Stirena Asam Benzoat

Anilina Benzil alkohol

Selain senyawa-senyawa di atas, masih banyak lagi senyawa turunan benzena yang terdapat di
sekitar kita baik itu dengan satu substituen yang terikat pada cincin benzena, ataupun dua
substituen atau lebih.
 
TATA NAMA SENYAWA TURUNAN BENZENA

Dalam sistem penamaan IUPAC, cincin benzena dianggap sebagai induk, sama seperti rantai
terpanjang dalam alkana. Gugus-gugus fungsi lain yang terikat pada benzena dianggap sebagai
cabang.

a. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan satu substituen yang terikat pada cincin
Benzena
Perhatikan beberapa contoh berikut:

Etil benzena bromobenzena nitrobenzena

Dari ketiga contoh di atas, dapat terlihat bahwa gugu alkil seperti etil, golongan halogen seperti
bromo, dan gugus nitro dituliskan sebagai awalan pada benzena.
Benzena yang kehilangan satu atom H disebut fenil (C6H5-) dengan struktur sebagai berikut:

Fenil
Sehingga klorobenzena dapat juga disebut fenilklorida dan bromobenzena dapai disebut
fenilbromina

Fenil klorida = Kloro benzena


Sedangkan toluena yang kehilangan satu atom Hnya disebut benzil dengan struktur sebagai
berikut:

Benzil
Sehingga, senyawa turunan benzena yang tersusun dari toluena yang kehilangan satu atom H
diberi nama dengan awalan benzil, seperti contoh dibawah ini:
Benzilamina

b. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan dua substituen yang terikat pada cincin
Benzena
Jika terdapat dua jenis substituen, maka posisi substituen dapat dinyatakan dengan awalan o
(orto), m (meta), p (para) atau dengan menggunakan angka. 

Orto                       Meta                              Para

Perhatikan contoh-contoh berikut:

 Orto dibromo                Meta Kloro Anilin           ParaNitrofenol


   Benzena

c. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan lebih dari dua substituen yang terikat
pada cincin benzena
Sedangkan jika terdapat tiga substituen atau lebih pada cincin benzena, maka sistem o, m, p
tidak dapat diterapkan lagi dan hanya dapat dinyatakan dengan angka.
Perhatikan contoh berikut:

 1,2,4 trinitro benzena                 2,4,6 trinitro toluena

Urutan prioritas penomoran sama dengan prioritas penomoran pada tata nama benzena yang
tersubtitusi oleh dua substituen.
Catatan Penting!
Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana yang bergugus fungsi atau rantai
alkana yang terdiri dari 7 atom karbon atau lebih, maka cincin benzena dianggap sebagai
substituen bukan lagi sebagai induk.
Perhatikan contoh berikut:

2-fenil-1-etanol

 
2-feniloktana

SOAL UNTUK SISWA

1. Jelaskan bentuk senyawa benzene beserta gambarnya?


2. Tentukan nama dari:
a.

b.

c.

d.
3. Gambarkan dan rangkai bentuk senyawa benzene dengan sterofom yang telah
disiapkan, bentuk dari :
a. Benzaldehida
b. Toluene
c. Fluoro benzene
d. Stirena
e. Antrasena

KIMIA

Benzena dan Turunannya

(Pertemuan II)

Selesaikan soal berikut.


Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

1. Data berikut yang tidak benar tentang senyawa benzena adalah ….


A. struktur molekulnya segi enam beraturan
B. mudah melakukan reaksi adisi dengan air brom
C. mempunyai ikatan tak jenuh
D. sudut antaratom C sebesar 120o
E. dapat mengalami peristiwa resonansi

2. Benzena dibedakan dari sikloheksana dengan melihat ….


A. titik didihnya
B. jumlah atom C-nya
C. ikatannya
D. titik lelehnya
E. aromanya

3. Siapa yang pertama kali mengemukakan tentang struktur benzena?


A. Faraday.
B. Kekule.
C. Wohler.
D. Wurtz.
E. Grignard.

4. Rumus struktur suatu senyawa turunan benzena adalah

Rumus empirisnya adalah ….


A. C6H6
B. C6H13
C. C7H13
D. C9H12
E. C9H9

5. Perhatikan gambar ini:

Nama senyawanya adalah ….


A. o-nitro toluena
B. metil nitro benzena
C. m-nitro toluena
D. p-nitro toluena
E. nitro toluene

6. Benzena yang kehilangan satu atom H dinamakan ….


A. turunan benzena
B. fenol
C. fenil
D. benzyl
E. benzoil

7. Berapa jumlah isomer tri-metil benzena?


A. 1.
B. 2.
C. 3.
D. 4.
E. 5.

8. Turunan benzena yang memiliki gugus amino adalah ….


A. fenol
B. toluena
C. asam benzoat
D. anilin
E. stirena

9.

Reaksi di atas akan menghasilkan turunan benzena berupa ….


A.

B.

C.

D.
E.

10. Asam benzena sulfonat dihasilkan dari reaksi ….


A. sulfonasi benzena
B. sulfonasi toluena
C. nitrasi benzena
D. nitrasi toluena
E. klorinasi benzena
11. Senyawa turunan benzena “trinitro toluena” mempunyai kegunaan sebagai ….
A. bahan pembuat kue
B. bahan peledak
C. bahan pengawet
D. bahan pewarna
E. pengharum ruangan

12. Karbol adalah senyawa turunan benzena yang banyak digunakan untuk bahan antiseptik
dengan rumus molekul ….
A. C6H5NH2
B. C6H5COOH
C. C6H5OH
D. C6H5CHO
E. C6H5CH3
13. Apabila dioksidasi dengan KMnO4, toluena akan menghasilkan ….
A. anilin
B. asam asetat
C. metil benzena
D. fenil amina
E. asam benzoat
14. Apabila direaksikan dengan metil klorida disertai katalis AlCl 3, benzena akan menghasilkan
asam klorida dan senyawa turunan benzena berupa ….
A. fenol
B. toluena
C. fenil amina
D. benzaldehida
E. stirena
15. Senyawa yang digunakan untuk desinfektan dan pengawet kayu adalah ….
A.
B.

C.

D.

E.

KUNCI JAWABAN

1. B
2. C
3. B
4. D
5. D
6. C
7. C
8. D
9. C
10. A
11. B
12. C
13. E
14. B
15. D

Anda mungkin juga menyukai