PENDAHULUAN
di dalam tubuhnya, dimana sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta
manfaat tertentu bagi mahluk hidup. Salah satu sistem yang ada pada suatu
organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh
darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah
Pada keadaan berat, aliran darah tersebut lebih banyak di arahkan pada organ-
organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan
dipengaruhi oleh faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon tertentu
yang secara langsung atau tidak langsung dapat perpengaruh pada sistem
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Jantung adalah sebuah organ berotot dengan empat buah ruang yang
kiri sternum. Ruang jantung terdiri atas dua ruang yang berdinding tipis
disebut atrium (serambi) dan dua ruang yang berdinding tebal disebut
ventrikel (bilik) (Muttaqin, 2009). Jantung memiliki berat sekitar 300 gr,
meskipun berat dan ukurannya dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat
badan, beratnya aktifitas fisik, dll. Jantung dewasa normal berdetak sekitar 60
ventrikel per detakan, dan keluaran totalnya sekitar 5 L/ menit (Smeltzer dan
Bare, 2002).
merupakan lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru dan
pericardium viseralis, yaitu lapisan permukaan dari jantung itu sendiri, yang
gerak jantung saat memompa. Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu
3
4
Organ jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis,
a) Atrium
vena cava superior, vena cava inferior, serta sinus koronarius yang
aorta.
b) Ventrikel (bilik)
Kedua ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrike.
a) Katup atrioventrikuler.
1) Katup trikuspidalis
kiri dan ventrikel kiri, serta mempunyai 2 buah katup. Selain itu
2) Katup semilunar
a. Katup pulmonal.
ventrikel kanan.
6
b. Katup aorta.
ini mempunyai bentuk yang sama, yakni terdiri dari 3 daun katup
Tulandi, 2001).
tahun) berdasarkan rata-rata pengukuran dua tekanan darah atau lebih pada
dua atau lebih kunjungan klinis (Tabel 1). Klasifikasi tekanan darah
mencakup 4 kategori, dengan nilai normal pada tekanan darah sistolik (TDS)
ke klasifikasi hipertensi dimasa yang akan datang. Ada dua tingkat (stage)
hipertensi, dan semua pasien pada kategori ini harus diberi terapi obat.
7
menurut JNC 7.
tekanan darah yang sangat tinggi yang kemungkinan dapat menimbulkan atau
telah terjadinya kelainan organ target. Biasanya ditandai oleh tekanan darah
urgensi.
dengan kerusakan organ target akut yang bersifat progresif, sehingga tekanan
darah harus diturunkan segera (dalam hitungan menit – jam) untuk mencegah
kerusakan organ target lebih lanjut. Contoh gangguan organ target akut:
edema paru, dissecting aortic aneurysm, angina pectoris tidak stabil, dan
kerusakan organ target yang progresif. Tekanan darah diturunkan dengan obat
antihipertensi oral ke nilai tekanan darah pada tingkat 1 dalam waktu beberapa
2.2 Hipertensi
sistolik secara hilang timbul atau menetap. Hipertensi dapat terjadi secara
bertambah seiring dengan waktu. Faktor resiko meliputi obesitas, stres, gaya
normal bila kurang dari 135/85 mmHg, dan diantara nilai tersebut dikatakan
Batasan ini berlaku bagi orang dewasa di atas 18 tahun. Selain itu, menurut
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik
sering terjadi pada lansia, dengan kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari
150 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, tekanan sistolik
1. Berdasarkan Penyebab
3. Jenis hipertensi yang lain, adalah sebagai berikut (Kemenkes RI, 2013):
1) Hipertensi Pulmonal
sering didapatkan pada usia muda dan usia pertengahan, lebih sering
mmHg pada saat istirahat atau lebih 30 mmHg pada aktifitas dan
paru.
11
karena kehamilan.
pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi ada
sebagainya.
12
2.2.3 Etiologi
terjadinya hipertensi ini telah diidentifikasi, namun belum satupun teori yang
obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah (lihat tabel 1). Pada
kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit
Penyakit Obat
paratiroid
1) Sakit kepala
2) Kelelahan
3) Mual
4) Muntah
5) Sesak nafas
6) Gelisah
8) Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.
glomerulus.
kapiler.
2.2.5 Epidemiologi
WHO mencatat pada tahun 2013 sedikitnya sejumlah 972 juta kasus
Hipertensi, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus pada tahun 2025 atau
sekitarn 29% dari total penduduk dunia menderita hipertensi, dimana 333 juta
berada di negara maju dan 639 sisanya berada dinegara berkembang termasuk
lebih banyak wanita (30%) dan pria (29% )sekitar 80 % kenaikan kasus
pada kelompok usia 15 -24 tahun adalah 8,7% pada kelompok usia 25 -34
tahun adalah 14,7%, kelompok umur 35 - 44 tahun 24,8% usia 45 -54 tahun
lebih dari 75 tahun adalah 63,8%, dengan prevalensi yang tinggi tersebut
hipertensi yang tidak disadari jumlahnya bisa lebih tinggi lagi.hal ini terjadi
karena hipertensi dan komplikasinya jumlahnya jauh lebih sedikit dari pada
yang di diagnosis tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar
9,5%. Jadi terdapat 0,1% yang minum obat sendiri. Responden yang
tahun 2013 adalah hipertensi. dengan prevalensi 45,9% pada usia 55-64
tahun, 57,6% pada usia 65,74% dan 63,8% pada usia ≥ 75 tahun (Infodatin
2.2.6 Patofisologi
Tekanan darah arteri Tekanan darah arteri adalah tekanan yang diukur
pada dinding arteri dalam millimeter merkuri. Dua tekanan darah arteri yang
biasanya diukur, tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik
(TDD). TDS diperoleh selama kontraksi jantung dan TDD diperoleh setelah
vasokonstriktor.
peptide natriuretic.
Diabetes mellitus.
Resistensi insulin.
Obesitas.
2.2.7 Diagnosis
a) Evaluasi hipertensi
pengobatan.
kardiovaskular
badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (meter kuadrat), auskultasi arteri
karotis, abdominal, dan bruit arteri femoralis; palpasi pada kelenjar tiroid;
melihat pembesaran ginjal, massa intra abdominal, dan pulsasi aorta yang
b) Diagnosis
Pengukuran rata-rata dua kali atau lebih dalam waktu dua kali kontrol
pengukur tensi yang berbeda, masyarakat yang sudah mulai sadar akan
didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen.
cukup mengejutkan.
2016).
21
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Penyebab hipertensi
paling sering.
3. Gejala Klinis
otak, mata, jantung dan ginjal, cara berjalan yang tidak mantap karena
22
23
4. Diagnosis
a) Evaluasi hipertensi
darah.
5. Prevalensi hipertensi
Adib, M., 2009. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung, dan
Kemenkes Ri
Kemenkes RI. 2016 . Infodatin Situasi Lanjut Usia di Indonesia Pusat data dan
Robinson, J.M., & Saputra, L. 2014. Buku Ajar Visual Nursing Medikal Bedah
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung
24
Sudarta, Wayan. 2013. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
25