KABUPATEN SEMARANG
OLEH :
KELOMPOK 3
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
BAB I
LATAR BELAKANG
Saat ini di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia (lansia) diperkirakan ada
500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan di perkirakan pada tahun 2025 akan
mencapai 1,2 milyar (Nugroho, 2008). Menurut hasil Sensus Penduduk tahun
2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah
penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010
atau 9,6 persen dari jumlah penduduk.Provinsi jawa tengah (Jateng), termasuk
salah satu dari tujuh provinsi di Indonesia yang berpenduduk dengan struktur tua
dengan struktur tua (lansia) mencapai 9,36%. Jumlah lansia di Indonesia setiap
tahun cenderung mengalami peningkatan. Jika tahun 1990 menjadi 12,7 juta jiwa
(6,29%), tahun 200 sebanyak 14,4 juta jiwa (7,18%) dan tahun 2010 meningkat
menjadi 16,8 juta jiwa(7,78%). Pada tahun 2020 jumlah lansia di indonesia di
perkirakan akan mencapai 28,8 juta orang, atau sekitar 11,34%. Berdasarkan
karena jumlah penduduk usia lanjutnya lebaih dari 7% diatas ketentuan badan
atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh
KONSEP TEORI
1. Lansia
a. Pengertian Lansia
60 tahun (Azizah,2011).
Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki tiga macam usia yaitu
b. Proses Menua
(Nugroho,2008).
Proses menua atau ageing proses adalah proses menghilangnya
terdiri dari :
1) Teori Fisiologi
teori oksidasi stress, dan teori dipakai-aus (wear and tear theory). Di
sini terjadi kelebihan usaha dan stress yang menyebabkan sel tubuh
2) Teori Sosialisasi
tujuannya masing-masing.
mengeluarkan biaya
sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam
kegiatan sosial.
mungkin
lanjut usia.
relationship)
and values)
2. Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
fase sistolik menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung
persisten dari tekanan darah sistolik pada level 140 mmHg atau lebih dan
b. Etiologi
golongan besaryaitu :
diketahui penyebabnya.
lain.
atautransport Na.
c. Stress Lingkungan
hipertensi.
lebih tinggi dari perempuan), Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari
kulit putih).
c. Patofisiologi
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah,
d. Klasifikasi
(mmHg) diastolik
(mmHg)
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas.
4) Gelisah
5) Mual muntah.
6) Epistaksis
7) Kesadaran menurun
f. Penatalaksanaan
jenis penatalaksanaan:
a) Diet
b) Aktivitas.
2) Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam
angitensin.
g. Komplikasi
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
Gejala terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti orang
bingung, limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu
mulut, atau lengan terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta
bekuan.
di paru, kaki dan jaringan lain sering disebut edema. Cairan didalam
a. Pengertian
peningkatan konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat
dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout juga dapat
oleh tingginya asam urat didalam darah. Kadar asam utrat yang tinggi
urat didalam persendian dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat
inilah yang membuat sendi sakit, nyeri dan meradang.pda kasus yang
parah, penderita penyakit ini tidak bisa berjaln, persendian terasa sangat
sakit jika bergerak, mengalami kerusakan pada sendi, dan cacat (Sutanto,
2013 h. 11).
Gout (pirai) adalah suatu bentuk arthritis dengan nyeri yang berat
sendi penderita laki-laki berumur antar 40-60 tahun, lebih sering dibanding
artritis kedua yang paling sering terjadi, yakni peradangan pada sendi-
sendi jari, kaki dan tangan akibat penumpukan kristal asam urat yang
b. Patofisioologi
dibagian parifer tubuh seperti ibujari kaki, tangan dan telinga. Nefrolitiasis
urat (batu ginjal) dengan penyakit renal kronik yang menjadi skunder
akibat penumpukan urat dapat timbul. Gambaran kristal urat dalam cairan
Salah satunya yang telah diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat
3) Fagositosis
leukositik lisosom.
4) Kerusakan lisosom
5) Kerusakan sel
pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal, dan beberapa jenis
sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin
(sel tubuh yang rusak), yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal, feses
atau keringat. Senyawa ini sukar larut dalam air, tapi dalam plasma darah
kondisi pH atau keasaman basa diatas tujuh. Karena itu, serangan radag
gangguan pada proses pembuangan asam urat akibat kondisi ginjal yang
kurang baik. Atau karena peningkatan kadar asam urat didalam darah
Kadar norml asam urat darah rata-rata adalah antar 3 sampai 7 mg/dl
dengan peredaan untuk pria 2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6 mg/dl. Untuk
mereka berusia lanjut, kadar tersebut sedikit lebih tinggi. Gangguan asam
urat terjadi bila kadar tersebut sudah mencapai lebih dari 12 mg/dl
4. ISPA
a. Pengertian
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli, beserta
dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut dari
suatu penyakit.
b. Etiologi
polusi udara:
2) ISPA yang disebabkan oleh virus dapat disebabkan oleh virus sinsisial
adenovirus,
Pneumocytis carinii.
4) ISPA yang disebabkan oleh polusi, antara lain disebabkan oleh asap
dan
c. Patofisiologi
nafas.
Perubahan yang terjadi adalh edema pada mukosa, infiltrat sel
anatomis saluran nafas atas, masuk oklusi dan kelainan rongga sinus
(www.depkes .co.id).
d. Klasifikasi ISPA
1) Secara Anatomi
(Hastuti, 2009) :
hemolyticus)
Sedangkan
ketulian.
a) ISPA ringan: ditandai secara klinis oleh batuk, pilek, bisa disertai
nafas.
b) ISPA sedang: ditandai secara klinis oleh batuk, adanya nafas cepat,
dada
e. Manifestasi Klinis
1) Tanda-tanda ISPA
tanda-tanda laboratoris.
a) Tanda-tanda klinis :
berkeringat banyak.
b) Tanda-tanda laboratoris :
(1) Hypoxemia,
2) Gejala ISPA
(1) Batuk
(2) Serak
(3) Pilek
dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut
campak
(5) Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih
gelisah
(5) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
f. Penatalaksanaan
1) Pencegahan
b) Immunisasi.
f) Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Distribusi lansia
jenis penyakit
hipertensi asam urat ISPA(flu ,batuk) diabetes
hepatitis gastritis tidak bermasalah
17% 0%
3%
6% 36%
19%
19%
No Frekuensi Prosentase
1 Puskesmas 17 47%
2 Bidan 2 6%
3 Klinik 5 14%
4 rumah sakit 12 33%
Jumlah 36 100%
33%
47%
14%
6%
kesehatan ke Puskesmas.
5%
39%
35%
21%
pedas asin.
1 Bekerja 19 53%
4 Olahraga 0 0%
Jumlah 36 100%
ada.
72%
33%
67%
11%
89%
DO :
Berdasarkan hasil data yang diperoleh :
- Jumlah lansia di RW 02 (RT 5, dan 6) ada 36 orang
- Dari hasil pengkajian didapatkan sebanyak72 % lansia kurang memahami tentang
penyakit hipertensi, penyebab, tanda dan gejala, makanan yang harus dikonsumsi dan di
hindari serta cara penanganan hipertensi.
- Dari hasil pengkajian didapatkan 24 lansia penderita hipertensi belum mengetahui cara
untuk mengontrol tekanan darah tanpa mengkonsumsi obat penurun tekanan darah.
2 Perilaku kesehatan cenderung berisiko DS :
terjadinya komplikasi pada lansia di RW Dari hasil wawancara dan pemberian kuesioner kepada kelompok lansia di Desa Langensari
02 (RT,5,6) Kel. Langensari Timur RW 02 RT 5 & 6 Kelurahan Langensari ditemukan bahwa kelompok lansia
(NANDA 00188, Hal.160) mengatakan sering mengalami nyeri sendi dan mudah lelah untuk beraktivitas.
DO :
1. Berdasarkan data yang di peroleh sebanyak 19 % lansia di RW 02 (RT 5, dan 6)
menderita asam urat.
2. Berdasarkan pengkajian kepada kelompok lansia di RW 2 RT 5 dan 6 desa langensari
timur kelurahan langensari bahwa 36 orang (100%) lansia tidak berolahraga
3. Berdasarkan instrument yang disebarkan kepada kelompok lansia di RW 1 RT 4 dan 5
desa langensari timur kelurahan langensari bahwa sebagaian besar kelompok lansia
benyak yang mengkonsumsi makanan seperti gorengan (46 %) dan jeroan ( 44%)
4. Berdasarkan instrument yang disebarkan kepada kelompok lansia di RW 2 RT 5 dan 6
desa langensari timur kelurahan langensari bahwa sebagaian besar kelompok lansia
jarang berolahraga (48%)
3 Defesiensi kesehatan komunitas DS:
komplikasi pada lansia di RW 02 Dari hasil wawancara dan pemberian kuesioner kepada kelompok lansia di Desa Langensari
(RT,5,dan 6) Kel. Langensari Timur RW 02 RT 5 & 6 Kelurahan Langensari ditemukan bahwa kelompok lansia
(NANDA 00215, Hal 159) mengatakan bahwa sering mengalami flu, batuk-batuk, dan pilek
DO:
1. Berdasarkan instrument yang disebarkankepada kelompok lansia di RW 2 RT 5
dan 6, Desa langensari timur kelurahan langensari bahwa kelompok lansia pernah
mengalami batuk pilek selama 2 minggu sebanyak 17 orang (89%).
2. Berdasarkan instrument yang disebarkan kepada kelompok lansia di RW 2 RT 5
dan 6, Desa langensari timur kelurahan langensari bahwa kelompok lansia yang
pernah mengalami batuk pilek selama >2 minggu sebanyak 2 orang (11%).
C. Diagnosa Keperawatan
pemahaman
daya pengetahuan