Resume Auditing - Editto
Resume Auditing - Editto
Disusun oleh:
HETTY SETIYANI
F 1308552
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
Bagian 1. Profesi Akuntan Publik dan Pekerjaannya.
Jenis-Jenis Pendapat
Pendapat wajar tanpa pengecualian (PABU telah digunakan)
Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas (PABU
dilaksanakan, tetapi umumnya ada kalimat penjelas seperti perubahan
metode yang dilakukan)
Pendapat wajar dengan pengecualian (bahwa laporan disajikan wajar,
tetapi terdapat unsur-unsur tertentu yang dikecualikan)
Pendapat tidak wajar
Disclaimer (tidak menyatakan pendapat).
Standar Auditing
1. Standar Umum
a. Audit harus dilakukan oleh seseorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
b. Dalam semua yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
a. Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya
b. Pemahaman memadai atas pengendalian internal harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat/waktu dan lingkup
pengujian ayng akan dilakukan
c. Bukti audit kompeten dan cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk
menyatakan pendapat atas laporan keungan yang diaudit.
3. Standar pelaporan
a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan
keungan telah disusun berdasarkan prinsip akutansi berterima umum di
Indonesia
b. Laporan audit harus menyatakan atau
menunjukkan, jika ada , ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi
dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan
dengan penerapan pronsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya..
c. Pengungkapan informatis dalam laporan keungan
harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan
pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau asersi
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasan harus dinyatakan. Dalam
hal nama auditor, maka laporan audit harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan yang dilaksanakan, jika ada dan tingkat tanggung
jawab yang dipikul oleh auditor.
Prinsip-prinsip etika :
1. Tanggungjawab
2. Kepentingan masyarakat
3. Integritas
4. Objektivitas dan independensi
5. Keseksamaan
6. Lingkup dan sifat jasa
III. Bukti Audit
Tujuan umum audit adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan atas semua hal yan materil, sesuai dengan
PABU. Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi yang terkandung
dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen adalah pernyataan yang tersirat atau dinyatakan dengan
jelas oleh manajemen tentang jenis transaksi dan akun terkait dalam laporan
keuangan dan merupakan bagian kriteria yang digunakan manajemen untuk
mencatat dan mengungkapkan informasi akuntansi dalam laporan keuangan.
Jenis-Jenis Asersi Manajemen
a. Asersi keberadaan dan keterjadian
b. Asersi kelengkapan
c. Asersi hak dan kewajiban
d. Asersi penilaian atau alokasi
e. Asesi penyajian dan pengungkapan
Berikut ini adalah hubungan antara asersi manajemen dengan tujuan audit:
Bukti Audit adalah segala informasi yang dapat mendukung angka-angka atau
informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan yang dapat digunakan oleh
auditor untuk menyatakan pendapatnya.
Bukti dapat dikatakan kompeten jika:
Kompetensi data akuntansi dipengaruhi oleh efektivitas SPI. Jika SPI kuat,
maka data akuntansi dan bukti-bukti yang ada dapat dianggap andal.
Kompetensi informasi penguat dikatakan kompeten jika:
Relevan dengan tujuan audit
Sumber yang berasal dariluar umumnya dikatakan lebih kompeten
Ketepatan waktu. Berkaitan dengan tanggal berlakuknya bukti
Objektiftas. Bukti yang bersifat objektif biasanya lebih kompeten daripada
yang subyektif.
Cukup tidaknya bukti dipengaruhi oleh:
Materialitas
Faktor ekonomi (cost- benefit)
Ukuran populasi
Prosedur audit adalah adalah intruksi rinci untuk mengumpulkan bukti-bukti audit
1. Inspeksi : pemeriksaan rinci terhadap dokumen (asli atau tidak) atau kondisi
fisik sesuatu.
2. Pengamatan observasi kegiatan ( perhitungan fisik persediaan, dll)
3. Konfirmasi (meminta keterangan dari pihak ketiga : pelanggan, pemasok,
bank, dll). Konfirmasi dibagi dua:
Konfirmasi positif
Konfirmai negatif
4. Permintaan keterangan : meminta keterangan lisan kepada manajemen,
misalkan tentang metode pencatatan, perlakukan klasifikasi barang, prmintaan
keterangan kepada penasihat hukum klien tentang perkara pengadilan,dll
5. Penulusuran : menelusur bukti-bukti audit sesuai dengan siklusnya. Misal
buku besar- jurnal- faktur- bukti pengiriman barang. (trace)
6. Pemeriksaan dokumen pendukung (vouching). Menginspeksi dokumen-
dokumen suatu transaksi, meneliti kesesuaian antara catatan-catatan akuntansi
terkait transaksi tersbut.
7. Perhitungan
8. Scanning (melihat dokumen secara cepat apakah ada hal yang tidak biasa
tanpa menidjaklanjuti secara lanjut)
9. Pelaksanaan ulang
10. Tehnik audit berbantuan komputer.
Dalam bagian ini audit atas peralatan pabrik didiskusikan sebagai ilustrasi
dari suatu pendekatan yang tepat untuk audit seluruh properti, pabrik dan akun
peralatan.
Peralatan pabrik biasanya diaudit dengan cara berbeda dari akun-akun aktiva
lancar karena tiga alasan:
(1) biasanya hanya terdapat sedikit perolehan peralatan pabrik pada tahun
berjalan
(2) jumlah dari perolehan tertentu seringkali material
(3) peralatan kemungkinan besar akan tercatat dan bertahan dalam catatan-
catatan akuntansi untuk beberapa tahun.
Prosedur Analitis. Sebagaimana dalam seluruh area audit, sifat dari prosedur
analitis bergantung pada sifat operasi klien.
Prosedur Analitis Salah Saji Yang Mungkin
Bandingkan beban penyusunan dibagi dengan biaya Kesalahan dalam menghitung
(cost) bruto dari peralatan pabrik dengan tahun penyusutan
sebelumnya
Bandingkan akumulasi penyusutan dibagi dengan Kesalahan dalam mencatat
biaya (cost) bruto dari peralatan pabrik dengan tahun akumulasi penyusutan
sebelumnya
2. Perhitungan Fisik
Dokumen dalam pengujian ini adalah kartu perhitungan fisik dan bukti
memorial (adjustment catatan akuntansi/ daftar hasil perhitungan fisik oleh
auditor)
Prosedur audit:
Keberadaan atau Keterjadian
1. Pelajari instruksi yang dibuat untuk penghitungan fisik persediaan
2. Lakukan pengamatan terhadap penghitungan fisik persediaan
3. Lakukan hitung uji
Kelengkapan
Lakukan pengujian kompilasi
Penilaian atau alokasi
1. Lakukan pengujian kos
2. Lakukan pengujian adjustment keterangan
3. Saldo Persediaan (penilaian dan kompilasi)