1. Sejarah
Sejarah lahirnya Reksadana, sebagai berikut :
1882 Mulai dikenal di Belgia dengan bentuk Reksa Dana tertutup (closed-end fund).
1860 Menyebar ke Inggris dan Skotlandia dengan bentuk Unit Investment Trust.
1920 Mulai dikenal di Amerika Serikat.
1940 Undang-undang Reksa Dana dibuat di AS yang dikenal dengan Investment
Company Act 1940.
1990 Reksa Dana dikenal di Indonesia dengan bentuk tertutup berdasarkan Kep Menkeu
1548.
1995 Berdasarkan UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal diperbolehkan Reksa Dana
berbentuk Tertutup dan Terbuka.
2007 Secara keseluruhan total aset kelolaan reksa dana di dunia adalah $26,1 triliun
dengan jumlah produk sebanyak 66.350 buah.
2. Definisi
Definisi Menurut UU Pasar Modal:
Reksadana berasal dari kata “reksa” yang berarti jaga atau peliharadan kata “dana”
berarti uang. Menurut Undang – Undang Pasar Modal no 8 tahun 1995, pasal 1 ayat
27, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer
Investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam.
2. Bentuk Reksadana
a. Reksadan bentuk persero ( comporate type). dalam bentuk ini, perusahaan penerbit reksadana
menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut
diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan dipasar uang. Reksadana bentuk
perseroan dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi reksadana perseroan yang tertutup dan
dana perseroan yang terbuka.
Ciri-ciri reksadana ini, sebagai berikut :
Ø Bentuk hukumannya adalah Perseroan Terbatas (PT)
Ø Pengelola kekayaan dengan Manajer Investasi yang di tunjuk.
Ø Penyimpanan kekayaan reksadana didasrkan pada kontrak antara manajer investasi dengan
bank kustodian.
b. Reksadana berebntuk kontrak investasi kolektif ( contractual type). Reksadana ini merupakan
kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit
penyerta, di mana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi
kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanaan penitipan kolektif.
Ciri-ciri reksadana ini adalah sebagai berikut:
Ø Bentuk hukumnya adalah kontrak investasi kolektif(KIK)
Ø Pengelola reksadana dilakukan oleh manajer investasi berdasarkan kontrak.
Ø Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh bank kustodion berdasarkan
kontrak.
3. Jenis Reksadana Berdasarkan Portofolio
Beberapa jenis reksadana yang berdasarkan portofolio dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund). Reksadana ini hanya melakukan investasi pada
efek bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuan reksadana ini adalah
untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
b. Reksadana Pendanaan Tetap (Fixed Income Fund). Reksadana ini hanya melakukan investasi
sekurang kurangnya 80% dari aktifanya dalam bentuk efek bersifat utang. Rekadana ini
memiliki resiko yang relatif lebih besar dari reksadana pasar uang. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil.
c. Reksadana Saham (Equity fund). Reksadana ini hanya melakukan investasi sekurang
kurangnya 80% dari aktifanya dalam bentuk efek yang bersifat equitas. Karena investasinya di
lakukan pada saham maka resikonya lebih tinggi dan dua jenis reksadana sebelumnya namun
menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
d. Reksadana Campuran (Discretionary fund). Reksadana jenis ini melakukan investasi dalam
efek bersifat equitas dan efek bersifat utang.
5. Kebermanfaatan Reksadana
1. Keunggulan Reksadana, yaitu :
Dikelola oleh Manajer Investasi yang professional
Risiko relatif rendah karena terdiversifikasi
Cocok untuk pemodal pemula, yang tidak terlalu menguasai teknik-teknik portofolio
Cocok untuk investor dengan kemampuan finansial yang tidak terlalu besar
Secara relatif, biaya rendah
2. Resiko Reksadana
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai
peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat
berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian
besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang
dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas
redemption tersebut.
Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi
atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana,
pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat
menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
7. Contoh Reksadana
Untuk mengetahui lebih jelas keuntungan dalam berinvestasi, mari coba kita berhitung
dengan menggunakan Kalkulator Financial Plan yang tersedia pada tools Bareksa.com. Sebagai
contoh kita menggunakan instrumen investasi reksa dana pasar uang yang dinilai memiliki
risiko cukup rendah di pasar. Rata-rata return (keuntungan) reksa dana pasar uang sekitar 3,77
persen per tahun.
Misalnya, pada 2016 modal investasi awal kita Rp300.000. Kemudian kita rutin setiap bulan
berinvestasi pada reksa dana pasar uang sebesar Rp 300.000 selama 36 bulan (3 tahun). Lantas,
berapa kira-kira hasil investasi kita pada 3 tahun mendatang?
Sumber: Bareksa.com
Sumber : http://www.bareksa.com/id/text/2016/03/31/simulasi-dengan-investasi-
rp300000bulan-bisa-tumbuh-berapa-dalam-3-tahun/13035/investasi-dan-lainny
Referensi Video :
MAUKAYA #8 - Sekilas Tentang Reksadana https://www.youtube.com/watch?v=o0nKYBmyAv4