Anda di halaman 1dari 13

1

RANCANGAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS DAN


ALOKASI PENEMPATAN BARANG PADA GUDANG
PT.CEVA LOGISTICS INDONESIA DENGAN
METODE DEDICATED STORAGE

Nanang Suwito

Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Riau


Jalan Tuanku Tambusai Ujung (Samping SKA) Pekanbaru
e-mail: Nanang.ragel@yahoo.co.id

Abstrak
PT.Ceva Logistics Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa logistik dan pergudangan.
Kondisi tata letak gudang dan tata letak fasilitas pendukung yang ada pada PT.Ceva Logistics Indonesia saat ini
masih belum tertata dengan baik dikarenakan area lokasi penyimpanan yang ada saat ini tidak sesuai dengan
jenis dan karakteristik produk yang ada, dan juga setiap produk tidak memiliki tempat tertentu didalam gudang,
jika ada produk yang masuk akan ditempatkan pada sembarang tempat. Hal ini mengakibatkan kesulitan
pencarian produk dan juga menyebabkan jarak tempuh yang lebih panjang bagi operator dan material handling
yang digunakan.Berdasarkan kondisi tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan perancangan tata letak
gudang produk dengan metode dedicated storage dan tata letak fasilitas pendukung dengan pendekatan tata letak
berdasarkan proses layout untuk gudang. Tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan kebutuhan luas area
gudang produk dan merancang tata latak usulan gudang produk dan fasilitas pendukung. Dan juga
mengalokasikan produk yang sesuai dengan jenis dan karakteristik produk. Dari pengolahan data dan
pembahasan yang dilakukan diperoleh penyusunan produk yang tetap, dimana jumlah slot yang dibuat adalah
136 slot untuk area bulk dan 210 slot untuk area rack. Kemudian dari penelitian disimpulkan kebutuhan area
penyimpanan pada gudang produk sebesar 3000 m2 sedangkan luas area yang tidak di pakai sebesar 1000 m2.
Maka terjadi penghematan ruangan dan biaya sebesar 25% dari area yang ada saat ini.

Kata Kunci: Tataletak fasilitas, dedicated storage, dan material handling

Abstract
PT.Ceva Logistics Indonesia is a company engaged in the field of logistics and warehousing services.
Conditions of warehouse layout and the support facilities at PT.Ceva Logistics Indonesia was still not well
ordered because the area of the storage location that was currently not in accordance with the type and
characteristics of existing products, as well as any product does not have a specific place in the warehouse, if
there was a product that entry will be placed in random places. This has led to difficulty finding products and
also lead to longer distances for operators and material handling used. Base on conditions, in this study was to
design products layout by using dedicated storage method which layout approach. The purpose of this research
was to determine the needs of the area and designing the product warehouse Layout proposed and also to
allocate suitable product and characteristic of the product. Data processing and discussion conducted acquired
fixed product formulation, wherein the number of slots made was 136 slots for bulk area and 210 slots for rack
area. The conclusion of this research was the need for product warehouse storage: 3000 m2, while the area was
not in use by 1000 m2. Then there was space saving and cost: 25% of the existing area.

Key words: Layout facilities, dedicated storage, and material handling

1. Pendahuluan Out) merupakan salah satu dari perencanaan


gudang yang baik terutama pada saat melakukan
Penanganan bahan baku (material handling) order picking, efisensi penggunaan ruang gudang
merupakan bagian integral dari pengendalian proses juga merupakan salah satu dari tindakan
pergudangan yang memerlukan tingkat perhatian manajemen gudang untuk mengoptimalkan
yang cukup tinggi.Untuk mengelola gudang dengan pengelolaan gudang secara terstruktur demikian
baik perlu adanya sistem yang dapat dibangun dan pula dengan penggunaan area gudang yang dapat
dikendalikan dengan baik. Penataan ruang (Lay
2

dihitung dengan baik untuk memaksimumkan g. Area Alocation Diagram (AAD)


penggunaan area gudang. h. Template
4. Perbandingan Jarak dan Biaya untuk Kondisi
PT.Ceva Logistics Indonesia pekanbaru Saat ini dan Kondisi Usulan
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang  Pembahasan
jasa logistik dan pergudangan yang bertindak  Kesimpulan dan Saran
sebagai central distribusi untuk wilayah Riau,
Kepulauan Riau, dan wilayah Sumatra barat, untuk 3. Implementasi Metode Dan Pembahasan
memenuhi kebutuhan material projek infrastruktur 3.1. Implementasi Metode
jaringan telekomunikasi, khususnya telkomsel. 3.1.1 Tata Letak Gudang Kondisi Existing
Tata letak lokasi produk pada gudang
Kondisi tata letak gudang dan tata letak diperoleh melalui observasi (pengukuran langsung)
fasilitas yang ada pada PT.Ceva Logistics Indonesia dan dokumentasi, tata letak lokasi produk dapat di
saat ini masih belum tertata dengan baik, lihat pada gambar 3.1 berikut:
dikarenakan area lokasi penempatan produk yang 6.00m. 6.00m. 6.00m. 6.00m. 6.00m. 6.00m.

ada saat ini tidak sesuai dengan jenis dan MHE Charging

4m x 6m
STAGING OUTBOUND BULK AREA

4m x 20m

6m.
ST2-BULK-01

E F G H

karakteristik produk yang ada, dan juga setiap A B C D

A-A-42 A-A-40 A-A-38 A-A-36 A-A-34 A-A-32 A-A-30 A-A-28 A-A-26 A-A-24 A-A-22 A-A-20 A-A-18 A-A-16 A-A-14 A-A-12 A-A-10 A-A-08 A-A-06 A-A-04 A-A-02 A-A-18 A-A-16 A-A-14 A-A-12 A-A-10 A-A-08 A-A-06 A-A-04 A-A-02

B-A-42 B-A-40 B-A-38 B-A-36 B-A-34 B-A-32 B-A-30 B-A-28 B-A-26 B-A-24 B-A-22 B-A-20 B-A-18 B-A-16 B-A-14 B-A-12 B-A-10 B-A-08 B-A-06 B-A-04 B-A-02 B-A-18 B-A-16 B-A-14 B-A-12 B-A-10 B-A-08 B-A-06 B-A-04 B-A-02

D-A-35 D-A-33 D-A-31 D-A-29 D-A-27 D-A-25 D-A-23 D-A-21 D-A-19 D-A-17 D-A-15 D-A-13 D-A-11 D-A-09 D-A-07 D-A-05 D-A-03 D-A-01 D-A-23 D-A-21 D-A-19 D-A-17 D-A-15 D-A-13 D-A-11 D-A-09 D-A-07 D-A-05 D-A-03 D-A-01

D-A-58 D-A-56 D-A-54 D-A-44 D-A-40 D-A-50 D-A-48 D-A-46 D-A-44 D-A-42 D-A-40 D-A-38 D-A-36 D-A-34 D-A-32 D-A-30 D-A-28 D-A-26 D-A-24 D-A-22 D-A-20 D-A-18 D-A-16 D-A-14 D-A-12 D-A-10 D-A-08 D-A-06 D-A-04 D-A-02

E-A-57 E-A-57 E-A-55 E-A-53 E-A-51 E-A-49 E-A-47 E-A-45 E-A-43 E-A-41 E-A-39 E-A-37 E-A-35 E-A-33 E-A-31 E-A-29 E-A-27 E-A-25 E-A-23 E-A-21 E-A-19 E-A-17 E-A-15 E-A-13 E-A-11 E-A-09 E-A-07 E-A-05 E-A-03 E-A-01
A-A-41 A-A-39 A-A-37 A-A-35 A-A-33 A-A-31 A-A-29 A-A-27 A-A-25 A-A-23 A-A-21 A-A-19 A-A-17 A-A-15 A-A-13 A-A-11 A-A-09 A-A-07 A-A-05 A-A-03 A-A-01 A-A-17 A-A-15 A-A-13 A-A-11 A-A-09 A-A-07 A-A-05 A-A-03 A-A-01

B-A-41 B-A-39 B-A-37 B-A-35 B-A-33 B-A-31 B-A-29 B-A-27 B-A-25 B-A-23 B-A-21 B-A-19 B-A-17 B-A-15 B-A-13 B-A-11 B-A-09 B-A-07 B-A-05 B-A-03 B-A-01 B-A-17 B-A-15 B-A-13 B-A-11 B-A-09 B-A-07 B-A-05 B-A-03 B-A-01

C-A-41 C-A-39 C-A-37 C-A-35 C-A-33 C-A-31 C-A-29 C-A-27 C-A-25 C-A-23 C-A-21 C-A-19 C-A-17 C-A-15 C-A-13 C-A-11 C-A-09 C-A-07 C-A-05 C-A-03 C-A-01 C-A-17 C-A-15 C-A-13 C-A-11 C-A-09 C-A-07 C-A-05 C-A-03 C-A-01

C-A-36 C-A-34 C-A-32 C-A-30 C-A-28 C-A-26 C-A-24 C-A-22 C-A-20 C-A-18 C-A-16 C-A-14 C-A-12 C-A-010 C-A-08 C-A-06 C-A-04 C-A-02 C-A-24 C-A-22 C-A-20 C-A-18 C-A-16 C-A-14 C-A-12 C-A-10 C-A-08 C-A-06 C-A-04 C-A-02

E-A-58 E-A-56 E-A-54 E-A-44 E-A-40 E-A-50 E-A-48 E-A-46 E-A-44 E-A-42 E-A-40 E-A-38 E-A-36 E-A-34 E-A-32 E-A-30 E-A-28 E-A-26 E-A-24 E-A-22 E-A-20 E-A-18 E-A-16 E-A-14 E-A-12 E-A-10 E-A-08 E-A-06 E-A-04 E-A-02

F-A-59 F-A-57 F-A-55 F-A-53 F-A-51 F-A-49 F-A-47 F-A-45 F-A-43 F-A-41 F-A-39 F-A-37 F-A-35 F-A-33 F-A-31 F-A-29 F-A-27 F-A-25 F-A-23 F-A-21 F-A-19 F-A-17 F-A-15 F-A-13 F-A-11 F-A-09 F-A-07 F-A-05 F-A-03 F-A-01

3m.
3m.

S02-G-001

S02-G-002
S02-F-002
produk tidak memiliki tempat tertentu didalam

6m.

S02-G-004
S02-F-004

S02-G-003
Test Bed

gudang, jika ada barang yang masuk akan


3.5m x 10m

S02-G-005

S02-G-006
S02-F-006
6m.
ditempatkan pada sembarang tempat sehingga

S02-G-007

S02-G-008
S02-F-008

S02-G-009
mengakibatkan kesulitan pencarian barang dan juga

S02-G-010
S02-F-010

S02-H-001

S02-H-002
7m.

S02-G-011

S02-G-012
S02-F-012

S02-H-004
S02-H-003
menyebabkan jarak tempuh yang lebih panjang

S02-G-013

S02-G-012

S02-H-005

S02-H-006
S02-F-012
6m.

bagi operator dan material handling yang

S02-G-015

S02-G-014

S02-H-007

S02-H-008
S02-F-014
digunakan.

S02-G-016
6m.

S02-F-016

S02-G-017

S02-H-009

S02-H-010
S02-H-011

S02-H-012
S02-L-001

S02-L-002

S02-K-001

S02-J-001

S02-J-002
S02-K-002
L K J

Bulk -

Bulk -
6m.

02
01
4m.

S02-H-013

S02-H-012
S02-L-004
S02-L-003

S02-J-004
S02-K-003

S02-K-004
3m.

S02-J-003
4m. 3m.

Dengan kondisi tata letak yang ada saat ini

S02-H-014
S02-L-005

S02-L-006

S02-K-005

S02-H-015
S02-J-005

S02-J-006
S02-K-006
Bulk -

Bulk -
6m.

04
03

S02-L-007

S02-L-008

S02-K-007

S02-H-017

S02-H-016
S02-J-007

S02-J-008
S02-K-008
juga menyebabkan pemakaian ruang untuk area
Bulk -

Bulk -
6m.

S02-H-018
S02-L-009
06
05

penyimpanan pada gudang menjadi lebih besar

S02-L-011

S02-L-010

S02-J-009
S02-K-009

S02-H-019

S02-H-020
S02-J-010
S02-K-010
Bulk -

Bulk -
6m.

serta biaya yang cukup besar untuk penyewaan


08
07

S02-H-021

S02-H-022
S02-L-013

S02-L-012

S02-J-011
S02-K-011

S02-J-012
S02-K-012

S02-H-024
S02-H-023
S02-L-015

S02-L-014
gudang tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka

S02-J-013
S02-K-013

S02-J-012
S02-K-012
Bulk -

Bulk -
6m.

10
09

S02-H-026
S02-L-017

S02-L-016

S02-J-015
S02-K-015

S02-H-025
S02-J-014
S02-K-014
perlu adanya usulan perbaikan tata letak fasiltas
Bulk -

Bulk -

S02-H-027

S02-H-028
S02-L-019

S02-L-018
6m.

S02-J-017
12
11

S02-K-017

S02-J-016
S02-K-016
pendukung dan tata letak penempatan barang pada 4m.

Un-oading Area
STAGING INBOUND AREA
6m.

Quarantine Area 6m x 6m
12 m x 6m

gudang PT. Ceva Logistics Indonesia. Berdasarkan Office Costumer (Ericsson)


lantai 2

karakteristik dan jenis material yang ada di gudang. 6m. 6m. 6m. 6m.
6m. 6m. 6m. 6m.

Gambar 3.1.Tata Letak Gudang Kondisi


2. Metodologi Existing
Metodologi yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 3.1.2 Perancangan Layout Usulan Untuk
 Waktu dan Tempat Gudang Produk
Perancangan layout usulan didasarkan pada
 Studi Pendahuluan
jenis produk dan jenis lokasi yang dibutuhkan,
 Implementasi Metode, meliputi :
untuk ukuran palet tetap memakai ukuran palet
1. Tataletak Gudang kondisi Existing
yang ada saat ini yaitu 0.8 m (l) x 1.20 m (p). Slot
2. Perancangan Layout Usulan Untuk
adalah lokasi penyimpanan pada gudang yang
Gudang Produk
berpungsi untuk memudahkan operator dalam
a. Perhitungan Space Requirement untuk
menempatkan barang.
tiap Kategori Produk (Sj)
b. Perhitungan Throughput Untuk Kategori
3.1.2.1 Perhitungan Space Requirement Untuk
Produk (Tj)
Tiap Kategori Produk (Sj)
c. Penempatan Produk (Assigment
Kebutuhan lokasi untuk tiap kategori produk yang
3. Perancangan Layout Fasilitas Gudang
akan disimpan dapat dihitung dari kebutuhan
a. Perhitungan Ongkos Material Handling
penyimpanan maksimim per bulan untuk tiap
(OMH)
produk dan jumlah kapasitas produk per palet.
b. Perhitungan Koefisien Out Flow & In
Kebutuhan penyimpanan maksimum dan kapasitas
Flow
produk per palet untuk tiap kategori produk dapat
c. From to Chart
dilihat pada tabel 3.1 berikut:
d. Pembuatan Tabel Skala Prioritas
Tabel 3.1 jumlah penyimpanan maksimum
e. Activity Relationship Diagram (ARD)
kapasitas per palet untuk masing-masing
f. Activity Relationship Chart (ARC)
3

kategori produk
Kapasit Kapasita
as Jumla Perhitu
s Kebut
Type Penyim h ngan
Kategori Satua Type Penyimp uhsn
No Lokas panan Produ Kategori space
Produk n No Lokas anan luas
i Maksi k/pale Produk Requir
i Maksim lantai
mum / t ement
um / (m2)
Bulan (slot)
Bulan
Antena
1 Bulk 991 10 Pcs
Sektor
Antena
2 Kabel Hybrid Bulk 52 3 Pcs 1 Bulk 991 28 31.5
Sektor
Kabel
2 Bulk 52 6 6.75
3 Kabinet BSC Bulk 75 3 Pcs Hybrid
Kabinet 10.12
3 Bulk 75 9
4 Kabinet Rack Bulk 59 4 Pcs BSC 5
Kabinet
Kabonet RBS 4 Bulk 59 5 5.625
5 Bulk 253 2 Pcs Rack
2000 Kabonet 32.62
5 Bulk 253 29
6 Pipa Antena Bulk 419 20 Pcs RBS 2000 5
Pipa
6 Bulk 419 7 7.875
Antena
7 Antena Link Bulk 322 8 Pcs
Antena
7 Bulk 322 22 24.75
Kabel Link
8 Bulk 137848 3000 Meter Kabel
Grounding 8 Bulk 137848 16 18
Grounding
9 Rack RBS Bulk 79 2 Pcs
9 Rack RBS Bulk 79 14 15.75
10 Asesoris Rack 124417 1000 Pcs Jumlah Slot 138

11 Asesoris BSC Rack 621 80 Pcs


Tabel 3.3 kebutuhan ruang (space requirement)
12 Asesoris RBS Rack 71389 250 Pcs untuk tiap jenis kategori produk di lokasi rack
Asesoris
13 Rack 59810 300 Pcs Kapasita
TRM Perhitu
s Kebutu
14 Kabel Optik Rack 51249 250 Pcs ngan
Type Penyimp hsn
Kategori space
No Lokas anan luas
Produk Requir
15 Kabel Power Rack 11131 80 Pcs i Maksim lantai
ement
um / (m2)
(slot)
Kabinet RBS Bulan
16 Rack 190 20 Pcs
3000

17 Radio Rack 619 60 Pcs 1 Asesoris Rack 124417 25 28.125

18 Antena TRM Rack 946 4 Pcs Asesoris


2 Rack 621 2 2.25
BSC
Asesoris
3 Rack 71389 48 54
Dari jumlah kebutuhan ruangan akan didapat RBS
Asesoris
kesimpulan jumlah slot dan luas lantai yang 4
TRM
Rack 59810 40 45
dibutuhkan untuk masing-masing kategori produk. Kabel
Rumus yang dipakai dalam perhitungan kebutuhan 5 Rack 51249 35 39.375
Optik
ruang adalah 6
Kabel
Rack 11131 28 31.5
Power
Kebutuhan area 7
Kabinet
Rack 190 2 2.25
penyimpanan tiap produk RBS 3000
Kebutuhan
area = 8 Radio Rack 619 3 3.375
penyimpanan Antena
Kapasitas penyimpanan 9
TRM
Rack 946 24 27
produk/slot
Jumlah 207
Kebutuhan luas lantai = kebutuhan area
penyimpanan x dimensi 3.1.2.2 Perhitungan Throughput (Tj)
produk (palet) Aktivitas penerimaan dan pengiriman pada
gudang menggunakan forklift dan hand pallet
Tabel 3.2 kebutuhan ruang (space requirement) sebagai material handling. Dalam sekali
untuk tiap jenis kategori produk di lokasi bulk pengangkutan forklift dapat mengangkut 1 palet.
4

Maka rata-rata aktivitas penerimaan dan Perhitungan perbandingan T/S ini dibutuhkan
pengiriman produk di konversikan kedalam satuan untuk dijadikan patokan pada penempatan produk.
palet dengan data produk per palet sama seperti T Throughut
yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Throughput =
yang terjadi dihitung dari jumlah aktivitas S Space Requirement
penerimaan dan pengiriman tersebut. Rumus yang
digunakan adalah: Tabel 3.6 perbandingan throughput dan storage
untuk tiap kategori produk

Aktivitas Penerimaan Aktivitas pengiriman


T = + Throu
Jumlah pemindahan Jumlah pemindahan No
Kategori
ghput
Slot
Tj / Sj
Type
sekali angkut sekali angkut Produk (Sj) Lokasi
(Tj)

Tabel 3.5 hasil perhitungan throughput untuk Antena


1 34 28 1.226 Bulk
masing-masing kategori produk Sektor
2 Kabel Hybrid 69 6 11.477 Bulk
Jumla
Jumlah
h Juml Thro 3 Kabinet BSC 8 11 0.735 Bulk
Pengiri
Peneri ah ughp
man
No Kategori Produk maan Prod ut 4 Kabinet Rack 6 5 1.1 Bulk
Rata-
Rata- uk/ (Akti
Rata / Kabonet RBS
rata / palet vitas) 5 104 29 3.592 Bulk
Bulan 2000
Bulan
6 Pipa Antena 18 7 2.568 Bulk
1 Antena Sektor 264 148 12 34
7 Antena Link 38 22 1.741 Bulk
2 Kabel Hybrid 188 19 3 69 Kabel
8 84 16 5.237 Bulk
Grounding
3 Kabinet BSC 5 4 1 8
9 Rack RBS 119 14 8.488 Bulk
4 Kabinet Rack 12 10 4 6
10 Antena TRM 20 25 0.812 Rack
Kabonet RBS
5 77 27 1 104
2000 11 Asesoris 95 2 47.665 Rack
6 Pipa Antena 267 92 20 18
12 Asesoris BSC 15 48 0.317 Rack
7 Antena Link 58 18 2 38
13 Asesoris RBS 102 40 2.544 Rack
8 Kabel Grounding 59843 23950 1000 84 Asesoris
14 72 35 2.059 Rack
9 Rack RBS 84 35 1 119 TRM
15 Kabel Optik 30 28 1.061 Rack
10 Antena TRM 112 50 8 20
16 Kabel Power 49 2 24.748 Rack
11 Asesoris 59067 36263 1000 95
Kabinet RBS
17 10 3 3.174 Rack
12 Asesoris BSC 1174 44 80 15 3000

13 Asesoris RBS 17858 12672 300 102 18 Radio 4 24 0.173 Rack

14 Asesoris TRM 13045 8574 300 72


2. Perhitungan jarak perjalanan (distance
15 Kabel Optik 6339 2573 300 30 traveled) antara tiap slot penyimpanan dengan
16 Kabel Power 2859 1101 80 49 titik I/O.
Jarak perjalanan antara tiap slot dengan titik
Kabinet RBS
17 89 101 20 10 I/O diukur dengan menggunakan metode rectilinear
3000
distance, dimana jarak diukur sepanjang lintasan
18 Radio 157 93 60 4
dengan menggunakan garis tegak lurus
Total 877 (orthogonal) satu dengan lainya. Didapatkan
penempatan untuk lokasi S01-D-02 adalah 9,5 m.
Dij= │xi-xj│+ │yi-yj│
3.1.2.3. Penempatan Produk (Assigment)
Adapun tahapan dalam penempatan 3. Penempatan Produk
produk dengan aturan dedicated storage adalah:
1. Perangkingan produk berdasarkan Penempatan Produk dilakukan dengan cara
perbandingan throughput (Tj) dan storage (Sj). menempatkan barang dengan nilai T/S Tertinggi
5

pada slot dengan jarak terkecil, lalu Produk


tertinggi kedua pada slot terkecil kedua, dan
seterusnya.

Tabel 3.7. Penempatan produk pada tiap slot area


lokasi bulk
6

Tabel 3.8. Penempatan produk pada tiap slot area


lokasi rack
7
8

= Rp 0.86.
Sehingga OMH dapat dihitung menggunakan
persamaan:

OMH = Ongkos per Detik (Rp) x Waktu


pergerakan (detik)

Tabel 3.9. Hasil perhitungan OMH


OMH
(Rp)
Ongk Waktu
Ongkos
N Nama Kegiatan os per pergera
perdetik x
o (Dari - Ke) detik kan
waktu
(Rp) (Detik)
pergeraka
n
MHE area - Rack
1 0.86 23 20
area
MHE area - Bulk
2 0.86 60 52
area
MHE area -
3 0.86 89 77
inbound area
MHE area -
4 0.86 16 14
Packing area
MHE area -
5 0.86 30 26
outbound area
Rack area - Bulk
6 0.86 59 51
area
Rack area -
7 0.86 89 77
inbound area
Rack area -
8 0.86 14 12
Packing area
Rack area -
9 0.86 28 24
outbound area
Bulk area -
10 0.86 30 26
Inbound area
Bulk area - Packing
11 0.86 51 44
area
Bulk area -
12 0.86 47 40
Outbound area
Inbound Area -
13 0.86 75 65
Pecking area
Inbound Area -
14 0.86 71 61
Outbound area
Packing area -
15 0.86 14 12
Outbound area
Outbound area
16 0.86 30 26
MHE area

3.1.3.2. Pembuatan Koefisien Out Flow dan In


Flow
1. Koefisien Out Flow
Perhitungan keofisien out flow dapat dilakukan
dengan persamaan:

Ongkos dari A ke B
𝑂𝑢𝑡 𝐹𝑙𝑜𝑤 (𝑂𝑖𝑗) =
𝑂𝑛𝑔𝑘𝑜𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐵
3.1.3. Perancangan Tata Letak Fasilitas
3.1.3.1. PenghitunganOngkos Material Handling 2. Koefisien In Flow
Ongkos material handling diasumsikan Perhitungan keofisien in flow dapat dilakukan
dengan menggunakan gaji pokok seorang operator dengan persamaan:
dari bulanan dikonfersikan ke detik yaitu:
= Upah Per bulan / waktu detik per bulan Ongkos dari A ke B
𝐼𝑛 𝐹𝑙𝑜𝑤(𝑖𝑗) =
= Rp 2.225.000/2592000 detik/bulan Ongkos yang masuk dari B
9

Tabel 3.10. Hasil perhitungan koefisien out flow &


In flow
Tabel 3.13. Tabel skala prioritas in flow

3.1.3.5. Pembuatan Activity Relationship


Diagram (ARD)

Pembuatan Activity Relationship Diagram


berasal dari hasil penghitungan Tabel skala
Prioritas Out Flow dan In Flow. Dimana untuk
gambar alternatif 1 di dapat darai tabel skala
prioritas 1, untuk gambar alternatif 2 didapat dari
tabel skala prioritas 2, untuk gambar alternatif 3
didapat dari tabel skala prioritas 3, dan untuk
gambar alternatif 4 didapat darai tebal skala
prioritas 4

3.1.3.3. From To Chart

Tabel 3.11. FTR koefisien out flow

Tabel 3.12. FTR koefisien in flow

Gambar 3.2 Alternatif Activity Relationship Diagram


(ARD)

3.1.3.6. Pembuatan Activity Relatinship Chart


3.1.3.4. Pembuatan Tabel Skala Prioritas
(ARC)
Tabel 3.13. Tabel skala prioritas out flow
Activity Relationship Chart dibagi menjadi
2 bagian yaitu area kerja yang terlibat langsung
dalam proses yang ada di gudang dan ARC
gabungan dengan unit pendukung.
10

Gambar 3.3 Activity Relationship Chart Gabungan


(ARC)

3.1.3.7. Pembuatan Area Alocation Diagram


(AAD)

Berdasarkan hasil analisa metode ARD,


ARC dan kondisi lay out fasilitas gudang saat ini, Gambar 3.5 Tataletak Gudang
maka didapatkan Area Alocation Diagram pada
kegiatan oprasional gudang, sebagai berikut:

Gambar 3.4 Area Alocation Diagram (AAD)

3.1.3.8. Pembuatan Template


Hasil Template usulan perbaikan tata letak
fasilitas pada gudang PT. Ceva Logistics Indonesia
berdasarkan atas hasil pengolahan data dengan
metode Dedicated storage untuk tata letak produk,
dan berdasarkan hasil pengolahan data melalui
metode ongkos material handling, koefisien
outflow inflow, From to chart, tabel skala prioritas,
activity relationship diagram (ARD), activity
relationship chart (ARC), area allocation diagram
(AAD), dan template untuk tata letak fasilitas
keseluruhan gudang.
Gambar 3.5 Template Tataletak Fasilitas
Keseluruhan
11

3.1.4. Perbandingan Biaya dan Jarak Kondisi dibandingkan dengan kondisi awal maka terdapat
Saat ini dan Kondisi Usulan pengurangan slot untuk area rack sebanyak 89 slot.
3.1.4.1. Perbandingan jarak perjalanan Total Dan kebutuhan slot untuk area lokasi bulk sebanyak
Tata letak Gudang saat ini dan Tata 136 slot, dan jika di bandingkan dengan kondisi
letak Gudang Usulan awal maka terdapat penambahan slot untuk area
bulk sebanyak 25 slot.
Dengan menghitung jarak perjalanan total
perbulanya dengan kondisi tata letak saat ini 3.2.2.2. Hasil Perhitungan Throughput untuk
didapat jarak perjalanan total sebesar 17043.4 meter tiap Pategori Produk
sedangkan setelah layout di rancang ulang dengan Throughput adalah perhitungan jumlah
aturan dedicated storage maka didapat jarak aktivitas yang ada di dalam gudang yang meliputi
perjalanan total sebesar 14833.5 meter. Setelah aktivtas penerimaan dan aktivitas pengiriman dalam
produk ditempatkan sesuai aturan dedicated periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan
storage, maka selisih ajarak perjalanan dengan throughput yang telah di lakukan maka didapat:
kondisi tata letak saat ini sebesar 2209.9 meter. untuk kategori produk antena sektor sebanyak 34
Sehingga persentase penurunan jarak perjalanan aktivitas, kabel hybrid sebanyak 69 aktivitas,
(distance traveled) dihitung sebagai berikut: cabinet BSC sebanyak 8 aktivitas, kabinet rack
sebanyak 6 aktivitas, kabinrt RBS 2000 sebanyak
Distance traveled reduction = (17043.4 – 14833.5) / 104 aktivitas, pipa antena sebanyak 18 aktivitas,
17043.4 = 12.9 % antena link sebanyak 38 aktivitas, kabel grounding
sebanyak 84 aktivitas, rack RBS sebanyak 119
3.1.4.2. Perbandingan OMH Tata letak Gudang aktivitas, antena TRM sebanyak 20 aktivitas,
saat ini dan Tata letak Gudang Usulan produk asesoris sebanyak 95 aktivitas, asesoris
BSC sebanyak 15 aktivitas, asesoris RBS sebanyak
Dari perhitungan biaya material handling
(OMH) kondisi gudang saat ini sebesar 102 aktivitas, asesoris TRM sebanyak 72 aktivitas,
kabel optik sebanyak 30 aktivitas, kabel power
Rp719/detik dan untuk biaya ongkos material sebanyak 49 aktivitas, kabinet RBS 3000 sebanyak
handling (OMH) gudang usulan sebesar 10 aktivitas, radio sebanyak 4 aktivitas, dan jumlah
Rp624/detik. keseluruhan aktivitas du gudang selama 1 bulan
sebanyak 877 aktivitas.
3.1.4.3. Perbandingan Luas Area Gudang dan
Biaya Penyewaan Gudang
3.2.2.3. Hasil Penempatan Produk (Assignment)
Dari hasil perhitungan luas area gudang Penempatan produk dilakukan dengan cara
kondisi saat ini sebesar 4000 sqm, sedangkan untuk menempatkan produk dengan nilai T/S tertinggi
luas area gudang usulan sebesar 3000 sqm. Atau pada slot dengan jarak terkecil, lalu produk
dalam artian terdapat pengurangan sebesar 25% tertinggi kedua pada slot terkecil kedua, dan
untuk luas area, dan juga pengurangan biaya seterusnya. Hasil penempatan produk pada tiap slot
penyewaan gudang sebesar Rp 32.530.000 / bulan dapat dilihat pada bab sebelumnya pada tabel 5.9
dan 5.10. dari tabel tersebut diketahui bahwa untuk
3.2. Pembahasan area bulk slot yang memiliki jarak ke titik I/O
terkecil adalah slot S02-F-002 untuk produk kabel
3.2.1. Analisis Tata letak Gudang Kondisi hybrid, dan untuk area lokasi rack slot yang
Existing memiliki jarak ke titik I/O terkecil adalah slot S01-
Berdasarkan kondisi awal gudang terdapat D-01 untuk kategori produk asesoris. Dan untuk
jumlah slot untuk area rack (S01) sebanyak 296 produk lain di tempatkan pada slot yang tersedia di
slot, untuk area bulk (S02) sebanyak 111 slot, dan gudang sesuai dengan urutan besarnya T/S yang
untuk area bulk (-) sebanyak 12 slot. Untuk dimiliki produk dan berdasarkan area yang sudah di
penempatan produk dilakukan di sembarang tempat tentukan yaitu area bulk dan area rack.
tergantung lokasi kosong, dan untuk luas gudang
sebesar 4000 m2. 3.2.3. Analisis perancangan Tata letak
Fasilitas
3.2.2. Analisis perancangan tata letak gudang Perancangan tata letak fasilitas di dasarkan
Produk dari hasil perancangan tata letak area penyimpanan
3.2.2.1. Hasil Perhitungan Space Requirement usulan yang didapat pada subab sebelumnya dan
untuk tiap Kategori Produk dari hasil perhitungan OMH, perhitugan koefisien
Dari hasil perhitungan yang dilakukan out flow dan in flow, from to chart, tabel skala
untuk tata letak gudang usulan, kebutuhan slot prioritas, activity relationship diagram (ARD),
untuk area lokasi rack sebanyak 207 Slot, dan jika activity relationship chart (ARC), dan area
12

allocation diagram (AAD) yang telah di lakukan. 1. Jumlah slot saat ini adalah untuk area
Dari hasil perhitungan tersebut maka terdapat rack 296 slot dan untuk area bulk 111
perubahan tata letak dari kondisi saat ini yaitu slot.
pecking Area dan area office untuk costomer. 2. Jumlah slot untuk tata letak usulan
adalah unttuk area rack 207 slot dan
untuk bulk adalah 138 slot
3.2.4. Analisis Perbandingan Biaya dan Jarak b. Perbandingan total jarak perjalanan (Total
Untuk Kondisi Saat ini dan Kondisi distance traveled) untuk tata letak gudang
Usulan adalah:
Dari hasil perhitungan perbandingan yang 1. Total jarak perjalanan (total distance
dilakukan pada subab sebelumnya terdapat traveled) tata letak gudang saat ini =
perubahan yang sangat signifikan dari sedi ongkos 17043.4 meter.
material handling, total jarak, luas area dan biaya 2. Total jarak perjalanan (total distance
penyewaan gudang. Dimana untuk ongkos material traveled) tata letak gudang usulan =
handling perbandingannya sebesar Rp95/detik, 14833.5 meter.
untuk total jarak perjalanan perbandinganya sebesar c. Perbandingan luas area untuk gudang
2209.5 meter, dan untuk luas area perbandingannya adalah:
sebesar 25 % dari luas area kondisi gudang saat ini, 1. Luas area tata letak saat ini = 4000 m2
dan jika di hitung dari harga penyewaan gudang 2. Luas area tata letak usulan = 3000 m2
maka terdapat pengurangan biaya sebesar Rp 3. Persentase area yang tidak di pakai
32.530.00/bulan. untuk penyimpanan produk adalah 25%
2. Pengalokasian produk dilakukan dengan cara
menempatkan produk dengan T/S tertinggi
3.2.5. Evaluasi Penggunaan Metode Dedicated pada slot dengan jarak Terkecil. Tabel
Storage penempatan produk dapat dilihat pada tabel 5.9
Dari perhitungan didapat kebutuhan dan tabel 5.10
jumlah slot sebanyak 136 slot untuk area bulk dan 3. Perbandingan biaya untuk penyewaan gudang
207 untuk area rack dengan perincian 28 slot untuk adalah:
kategori produk antenna sector, 6 slot untuk a. Biaya sewa tata letak gudang saat ini =
kategori produk kabel hybrid, 9 slot untuk kategori Rp130.120.000
produk cabinet BSC, 5 slot untuk cabinet rack, 29 b. biaya sewa tata letak gudang usulan = Rp
slot untuk cabinet RBS 2000, 7 slot untuk kategori 97.590.000
produk pipa antenna, 22 slot untuk kategori produk 4. Perbandingan Ongkos material handling OMH
antenna link, 16 slot untuk kategori produk kabel adalah:
grounding, 14 slot untuk kategori rack RBS, 25 slot a. Total OMH kondisi gudang saat ini
untuk kategori produk asesoris, 2 slot untuk Rp719/detik
kategori produk asesoris BSC, 48 slot untuk b. Total OMH gudang usulan Rp624/detik
kategori produk asesoris RBS, 40 slot untuk
asesoris TRM, 35 slot untuk kategori produk kabel
optik, 28 slot untuk kategori produk kabel power, 2 5. Daftar Pustaka
slot untuk kategori produk cabinet RBS 3000, 3 slot
untuk kategori produk radio, dan 24 slot untuk [1] Apple, James M.1990, Tata Letak Pabrik
kategori produk antena TRM. Dan Pemindahan Bahan, Edisi Ketiga,
Penerbit ITB, Bandung.
4. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan [2] Francis, R.L, Facility Layout and Location,
terhadap tata letak fasilitas gudang pada PT.Ceva an Analitytical Approach, Second Edition,
Logistics Indonesia, maka dapat diperoleh Prentice Hall, New Jersey, 1992
kesimpulan sebagai berikut:
[3] Mulcahy, D.E, Warehouse and Distribution
1. Pada usulan perbaikan tata letak gudang
Handbook International Edition, McGraw
terdapat perubahan dari jumlah slot, total jarak
Hill, Singapore 1994.
perjalanan, dan luas area menjadi lebih kecil
atau lebih rendah dari pada sebelumnya, [4] Hari Purnomo, Perencanaan dan
perubahan tersebut antara lain: perancangan Fasilitas Edisi pertama,
a. Perbandingan jumlah Slot area lokasi Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. 2004
penyimpanan.
13

[5] Benjafaar, S.et al.2000, Next Generation


Factory Layouts, Reserch Chalenges and
Recent Progress.

[6] Benjafaar, S. dan Lahmar, M., 2005, Design


of Distributed Layouts, IIE Transactions
37:303-318.

[7] Heragu, Sunderesh S., 2008, Facilities


Design,Third Edition, CRC Press Taylor &
Francis Group, Boca Raton.

[8] Huang, dan Irani, S. A.,1999, Design of


Facility Layouts Using Layout Modules,
Proceedings of the 8th Annual Industrial
Engineering Research Conference, Phoenix,
AZ. May 23-26.

[9] Tompkins, J.A dan White1994, Facilities


Planning, New York, Wiley

[10] Wignjosoebroto, Sritomo, 2003, Tata Letak


Pabrik dan Pemindahan Bahan, Edisi ketiga,
Guna Widya, Jakarta.

[11] Frazelle, E, 2002, supply chain strategy, the


logistics of supply chain management.

[12] De koster, M.B.M le-duc, T, & Roodbergen,


K.J. (2006). Design and Control of
Warehouse Order Picking a literature review.

[13] Jay Heizer, Barry Render, 2005, Operation


Management 7th ed, Prentice Hall new
Jersey.

[14] Irfan Hadi Permana, Relayout Tata Letak


Gudang produk jadi menggunakan metode
dedicated storage, jurnal Teknik Industri
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[15] Wisnu candra wijaya, perancangan ulang tata


letak fasilitas pada hangar pemeliharaan
pesawat HAWK 100/200 di pangkalan udara
Roesmin Nurjadin, Tugas Akhir teknik
industry UMRI 2013.

Anda mungkin juga menyukai