Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Disusun Oleh :

ANA WAHYU S. (020114A002)

DEVITA JELIA M. (020114A006)

NISRINA SHAFIRA S. (020114A020)

SEPTI YANA (020215A001)

SITI AINURROHMAH (020114A026)

PROGAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul penyuluhan : Hipertensi


Hari/tanggal : 17-20 Desember 2017
Pokok bahasan : Hipertensi
Sub pokok bahasan :
1. Definisi hipertensi
2. Etiologi hipertensi
3. Klasifikasi dan derajat hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi
6. Komplikasi hipertensi
7. Cara pencegahan agar tidak terjadi hipertensi
8. Menjelaskan diet makanan hipertensi

Sasaran : Kader dan ibu-ibu lingkungan Rengas, Katang dan Alam Rawa
Tempat /waktu : Katang , 17 Desember 2017
Alam Rawa, 18 Desember 2017
Rengas, 20 Desember 2017

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, di harapkan kader dan ibu-ibu mampu menjelaskan
tentang hipertensi.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapakan kader dan ibu-ibu mampu menjelaskan:
1. Definisi hipertensi
2. Etiologi hipertensi
3. Klasifikasi dan derajat hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi
6. Komplikasi hipertensi
7. Cara pencegahan agar tidak terjadi hipertensi
8. Menjelaskan diet makanan hipertensi

III. Materi
Materi penyuluhan terlampir

IV. Metoda
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pemutaran video

V. Media
1. Leaflet
2. Video
3. Slide (power point)
4. Speaker
5. Tensimeter dan stetoskop

VI. KEGIATAN PENYULUHAN


1. Penyuluhan di lingkungan Rw 7 Katang
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan metode Alat dan Penanggung
Peserta bahan jawab
1. 3 menit Pembukaan : Menjawab ceramah Speaker Shafira
1. Memberi salam salam
2. Memperkenalkan diri Mendengar dan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
4. Membagian kuesioner
5. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan

2. 15 Pelaksanaan : Mendengar dan Ceramah , Speaker, Septi Yana


menit Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan pemutaran laptop,
secara berurutan dan teratur. video LCD,
Materi :
Leaflet
1. Definisi hipertensi
2. Etiologi hipertensi
3. Klasifikasi dan derajat
hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hipertensi
6. Komplikasi hipertensi
7. Cara pencegahan agar tidak
terjadi hipertensi
8. Menjelaskan mana makanan
yang boleh di konsumsi untuk
mencegah penyakit hipertensi
dan mana yang tidak
3. 10 Evaluasi : Mendengar dan Ceramah , Shafira
menit 1. Menyimpulkan inti penyuluhan memperhatikan Tanya
2. Menyampaikan secara singkat jawab
materi penyuluhan
3. Memberi kesempatan kepada Bertanya dan
kader dan warga untuk bertanya menjawab
4. Memberi kesempatan kepada pertanyaan yang
kader dan ibu-ibu untuk diajukan
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4. 5 menit Pengukuran tensi
1. Melakukan pengecekan Mengikuti Demonstra Tensimeter Siti
tekanan darah kegiatan si dan
pengecekan stetoskop
tekanan darah
5. 30 Demonstrasi senam Demonstra Devita dan
menit 1. Senam anti hipertensi Mempraktekan si, Laptop, Anna
2. Senam aerobik senam pemutaran speaker
video
6. 3 menit Penutup : ceramah Shafira
1. Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta Menjawab
2. Mengucapkan salam salam

2. Penyuluhan di lingkungan Rw 8 Alamrawa


No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan metode Alat dan Penanggung
Peserta bahan jawab
1. 3 menit Pembukaan : Menjawab ceramah Speaker Ana
1. Memberi salam salam
2. Memperkenalkan diri Mendengar dan
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan
4. Membagian kuesioner
5. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan

2. 15 Pelaksanaan : Mendengar dan Ceramah , Speaker, Siti


menit Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan pemutaran laptop,
secara berurutan dan teratur. video LCD,
Materi :
Leaflet
1. Definisi hipertensi
2. Etiologi hipertensi
3. Klasifikasi dan derajat hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hipertensi
6. Komplikasi hipertensi
7. Cara pencegahan agar tidak
terjadi hipertensi
8. Menjelaskan mana makanan
yang boleh di konsumsi untuk
mencegah penyakit hipertensi
dan mana yang tidak
3. 10 Evaluasi : Mendengar dan Ceramah , Ana
menit 1. Menyimpulkan inti penyuluhan memperhatikan Tanya
2. Menyampaikan secara singkat jawab
materi penyuluhan
3. Memberi kesempatan kepada Bertanya dan
kader dan warga untuk bertanya menjawab
4. Memberi kesempatan kepada pertanyaan yang
kader dan ibu-ibu untuk diajukan
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4. 5 menit Pengukuran tensi
2. Melakukan pengecekan Mengikuti Demonstra Tensimeter Septi
tekanan darah kegiatan si dan
pengecekan stetoskop
tekanan darah
5. 30 Demonstrasi senam Demonstra Devita dan
menit 1. Senam anti hipertensi Mempraktekan si, Laptop, Shafira
2. Senam aerobik senam pemutaran speaker
video
6. 3 menit Penutup : ceramah Ana
1. Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
2. peran serta peserta Menjawab
3. Mengucapkan salam salam

3. Penyuluhan di lingkungan Rw 6 Rengas


No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan metode Alat dan Penanggung
Peserta bahan jawab
1. 3 menit Pembukaan : Menjawab ceramah Speaker Siti
1. Memberi salam salam
2. Memperkenalkan diri Mendengar
3. Menjelaskan tujuan dan
penyuluhan memperhatikan
4. Membagian kuesioner
5. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan

2. 15 Pelaksanaan : Mendengar dan Ceramah , Speaker, Devita


menit Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan pemutaran laptop,
secara berurutan dan teratur. video LCD,
Materi :
Leaflet
1. Definisi hipertensi
2. Etiologi hipertensi
3. Klasifikasi dan derajat
hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi hipertensi
6. Komplikasi hipertensi
7. Cara pencegahan agar tidak
terjadi hipertensi
8. Menjelaskan mana makanan
yang boleh di konsumsi untuk
mencegah penyakit hipertensi
dan mana yang tidak
3. 10 Evaluasi : Mendengar dan Ceramah , Siti
menit 1. Menyimpulkan inti memperhatikan Tanya
penyuluhan jawab
2. Menyampaikan secara singkat
materi penyuluhan Bertanya dan
3. Memberi kesempatan kepada menjawab
kader dan warga untuk pertanyaan
bertanya yang diajukan
4. Memberi kesempatan kepada
kader dan ibu-ibu untuk
menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4. 5 menit Pengukuran tensi
3. Melakukan pengecekan Mengikuti Demonstra Tensimeter Septi
tekanan darah kegiatan si dan
pengecekan stetoskop
tekanan darah
5. 30 Demonstrasi senam Demonstra Shafira dan
menit 1. Senam anti hipertensi Mempraktekan si, Laptop, Ana
2. Senam aerobik senam pemutaran speaker
video
6. 3 menit Penutup : ceramah Siti
3. Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta Menjawab
4. Mengucapkan salam salam
Lampiran
HIPERTENSI

A. Definisi Hipertensi
Menurut WHO (2014) Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
sistoliknya sama dengan atau lebih dari 140 mmHg, atau tekanan darah diastoliknya
sama dengan atau lebih dari 90 mmHg. Pada ibu-ibu, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.
(Almatsier,2009).
Menurut WHO (2014), tekanan darah ≥160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Peninggian tekanan darah yang terus menerus yang merupakan gejala
klinis karena hal tersebut dapat menunjukkan keadaan seperti hipertensi heart
disease arteriole nefrosclerosis.
B. Etiologi
Hipertensi dapat disebabkan oleh interaksi bermacam-macam faktor
(Depkes, RI, 2008), antara lain:
1. Kelelahan
2. Proses penuaan
3. Keturunan
4. Diet yang tidak seimbang
5. Stress
6. Sosial budaya
Penyebab hipertensi adalah terjadinya perubahan–perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun. Kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-
data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Menurut data dari statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi
2. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
a. Umur (jika umur bertambah maka TD meningkat)
b. Jenis kelamin (laki-laki lebih tinggi dari perempuan)
c. Ras (ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih)
3. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
a. Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c. Stress
d. Merokok
e. Minum alkohol
f. Minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin)
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
a. Glomerulonefritis
b. Pielonefritis
c. Nekrosis tubular akut
d. Tumor
e. Vascular
f. Aterosklerosis
g. Hiperplasia
h. Trombosis
i. Aneurisma
j. Emboli kolestrol
k. Vaskulitis
l. Kelainan endokrin
m. DM
n. Hipertiroidisme
o. Hipotiroidisme
p. Saraf
q. Stroke
r. Ensepalitis
s. SGB
t. Obat–obatan
u. Kontrasepsi oral
v. Kortikosteroid

C. Klasifikasi dan derajat hipertensi


Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu :
1. Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya
2. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain

The Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High


Pressure. (komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi).
Mengklasifikasikan hipertensi dalam tabel di bawah ini:
Tabel Stadium Hipertensi
Kategori Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah)
Normal tinggi (perbatasan ) 130-190 85-89
Stadium I Ringan 140-159 90-99
Stadium 2 Sedang 160-179 100-109
Stadium 3 Berat 180-209 110-119
Stadium 4 Sangat Berat  210  120
(Sumber : Depkes RI, 2013)

D. Tanda dan Gejala Hypertensi


1. Kepala terasa pusing
2. Rasa berkunang-kunang
3. Rasa pegal di bahu dan perasaan panas / gelisah
4. Kurang tidur
5. Gangguan penglihatan
6. Anoreksia
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
arteri tidak terukur.
2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi
nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim
yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Menurut Cahyono (2008) manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita
hipertensi yaitu sakit kepala, gelisah, jantung berdebar, perdarahan hidung, sulit
tidur, sesak nafas, cepat marah, telinga berdenging, tekuk terasa berat, berdebar dan
sering kencing di malam hari.

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi


Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi (Anggraini,2009) :
1. Obesitas
2. Perokok
3. Peminum alkohol
4. Penyakit DM dan jantung
5. Wanita yang tidak menstruasi
6. Stress
7. Kurang olah raga
8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

F. Komplikasi
Efek pada organ (Yogiantoro, 2006) :
1. Otak
a. Pemekaran pembuluh darah
b. Perdarahan
c. Kematian sel otak : stroke
2. Ginjal
a. Malam banyak kencing
b. Kerusakan sel ginjal
c. Gagal ginjal
3. Jantung
a. Membesar
b. Sesak nafas (dyspnoe)
c. Cepat lelah
d. Gagal jantung

G. Cara Mencegah Hypertensi


Pencegahan penyakit hypertensi ada 2 (Sutanto, 2010), yaitu:
1. Pencegahan Primer.
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal, juga untuk menjaga agar tidak
terjadi hypertensi
b. kolesterolemia, DM, dsb.
c. Dilarang merokok.
d. Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.
e. Melakukan exercise untuk mengendalikan dari perasaan well being.
2. Pencegahan Lain
a. Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
b. Diet rendah garam dan diet lunak.
c. Mengubah kebiasaan hidup.
d. Olahraga secara teratur.
e. Kontrol tekanan darah secara teratur.
f. Obat-obatan anti hypertensi

H. Diet makanan hipertensi


Mengatur menu makanan sangat dianjurkan bagi penderita hipertensi
untuk menghindari dan membatasi makanan yang dapat meningkatkan kadar
kolesterol darah serta meningkatkan tekanan darah, sehingga penderita tidak
mengalami stroke atau infark jantung (Kemenkes RI, 2011).
Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa,
gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crakers,
keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarin, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning
telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape

Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan


memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih),
jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam
natrium. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa. Membubuhkan garam saat
diatas meja makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan garam yang
berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan
garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 – 175 mEq/hari)
dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan. Selain itu, pemberian
kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan kalium akibat dan rendah
natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang (50 gram) dari apel (159 mg
kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg kalium), pisang (451 mg kalium)
kentang panggang (503 mg kalium) dan susu skim 1 gelas (406 mg kalium).
Kecukupan kalsium penting untuk mencegah dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas
susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju rendah natrium dapat memenuhi
kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808
mg
SUPLEMENTASI ANTI OKSIDAN
Walaupun suplementasi anti oksidan masih memerlukan penelitian lebih
lanjut, namun saat ini banyak sekali suplemen yang dijual dan dikonsumsi oleh
masyarakat. Sebagai tenaga medis harus berhati-hati memberikan anjuran minuman
suplemen agar tidak terjadi overdosis.

1. Vitamin dan Penurunan Homosistein


Asam folat, vitamin B6, vitamin B 12 dan riboflavin merupakan ko-
faktor enzim yang essential untuk metabolisme homosistein. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa peningkatan kadar homosistein dalam darah akan
meningkatkan risiko penyakit arteri koroner. Kadar asam folat yang rendah
berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit koroner dan kadar vitamin yang
rendah juga berkaitan dengan peningkatan risiko aterosklerosis, walaupun risiko
aterosklerosis yang berhubungan dengan rendahnya kadar vitamin B6 tidak
berhubungan dengan konsentrasi homositein yang tinggi. Sedangkan vitamin
B12 tidak berhubungan dengan penyakit vaskuler.
2. Kacang Kedelai dan Isoflavon
Kedelai banyak mengandung fito estrogen yaitu isoflavon, yang
memiliki aktivitas estrogen lemah. Penelitian meta analisis pada tahun 1995
menyimpulkan bahwa isoflavon dari protein kedelai lebih bermakna
menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL dan trigliserida, tanpa
mempengaruhi kadar kolesterol HDL. Sehingga dianjurkan mengkonsumsi
protein kedelai (20 – 50 gram/hari) dengan modifikasi diet pada penderita
dengan kadar kolesterol (total dan LDL) yang tinggi. Tempe adalah hasil
pengolahan kedelai yang melalui proses fermentasi, dengan kandungan gizi
lebih baik dari kedelai. Sehingga tempe dianjurkan untuk di konsumsi oleh
penderita hipertensi sebagai sumber protein nabati.
I. Daftar pustaka
Almatsier. 2009. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Anggraini, D.A, dkk. 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas
Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008. Dibuka 10 April 2010
dari http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/02/files-of-drsmed-
faktor-yang-berhubungan-dengan-kejadian-hipertensi.pdf

Cahyono. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Kanisius

Depkes, RI. 2008. Promosi Kesehatan di Sekolah. Jakarta: Pusat Promosi


Kesehatan Depkes RI.

Kemenkes RI, 2011. Promosi kesehatan di daerah bermasalah kesehatan panduan


bagi petugas kesehatan di puskesmas, Jakarta: Pusat Promosi
Kesehatan Kemenkes Republik Indonesia. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-
kesehatan/panduan-promkes-dbk.pdf

Sutanto. (2010). Cegah & Tangkal Penyakit Modern. Yogyakarya: Andi.

WHO. 2014. Commission on Ending Childhood Obesity. Geneva, World Health


Organization, Departement of Noncommunicable disease surveillance.

Yogiantoro, M. (2006). Hipertensi Esensial dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid I. Edisi IV. Jakarta: FK UI.

Anda mungkin juga menyukai