PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kegiatan ekonomi yang termasuk subsistem agribisnis hilir yaitu
pembuatan makanan seperti soto, bakso, sate, martabak telur dll. Usaha rumah makan
adalah suatu usaha yang diyakini sebagai salah satu bentuk usaha ekonomi yang memiliki
prospek cukup bagus mengingat bahwa mengkonsumsi makanan adalah kebutuhan yang
sangat penting dan tidak bisa dilepaskan dari setiap makhluk hidup.
B. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang ingin dicapai,
diantaranya :
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Agribisnis
2) Untuk mengetahui apakah usaha menjual makanan dari hasil ternak
layak atau tidak untuk dijalankan.
PEMBAHASAN
Proses bisnis yang baik adalah yang berangkat dari bawah lalu naik setahap
demi setahap secara konsisten. Selain itu butuh pengorbanan dan perjuangan yang besar
untuk sukses. Jatuh dan bangun dalam usaha bisnis merupakan hal yang biasa terjadi.
Namun sikap pantang menyerah menjadi kunci keberhasilan suatu usaha bisnis. Itulah
kira-kira yang menjadi landasan Ibu Rosidah pemilik ”Rumah Makan Soto Mama Umi”.
Wanita kelahiran Banjarmasin, 26 Desember 1972 ini awalnya hanya seorang
ibu rumah tangga. Setelah menikah dengan bapak Ahmad mereka hijrah ke Kota
Palangka Raya tahun 2000 untuk memulai usaha rumah makan kecil-kecilan dengan
modal nekad. Untuk makanan yang dijual oleh ibu Rosidah hanya 3 (Tiga) macam
makanan saja yaitu Soto, Nasi Sop dan Nasi Kuning. Dengan resep keluarga yang mereka
miliki, usaha yang awalnya dari tempat sederhana, dinding yang dari papan
menumbuhkan hasil yang baik.
Disini pemilik berperan penting dalam usahanya. Pagi-pagi Pak Ahmad dan Ibu
Rosidah pergi kepasar untuk membeli bahan baku. Sepulangnya dari pasar Ibu Rosidah
melanjutkan tugas nya yaitu memasak makanan untuk di perjualkan. Ibu Rosidah sendiri
yang melayani pelanggan dan hal-hal dalam kegiatan usaha rumah makan ini sementara
pak Ahmad hanya bertugas untuk menyediakan minuman bagi pelanggan.
E. Pendistribusian Barang
Dari semua hasil wawancara ibu Rosidah mengaku jika berbisnis menjual
makanan cukup menguntungkan dengan usaha yang selalu memberikan yang terbaik
kepada pelanggan, pemilik berharap usahanya ini semakin maju dengan diiringi pula
pelayanan yang semakin membuat pelanggan tidak mau berpaling ke rumah makan yang
lain.
Pada tahun 2015 bapak Yulius membuka usaha sendiri. Dia membuka usaha
bakso dikarenakan banyak peminatnya dan sampai sekarang pun peminat hasil ternak
daging sapi dan ayam masih banyak. Kini, usaha bakso yang dirintisnya telah
berkembang ia mampu menghidupi keluarganya. Setiap hari orang tidak pernah berhenti
mampir dan membeli bakso buatannya. Ini karena harga yang ditawarkan bapak Yulius
termasuk murah, dan rasanya pun enak. Seporsi bakso ia jual seharga Rp. 7000.
Bapak Yulius membuat baksonya dibantu oleh sang istri di tambah dengan
bumbu racikan, bakso bapak Yulius diminati banyak mahasiswa serta dosen-dosen
UNKRIP. Omset per hari beliau menyebut sebanyak Rp. 700.000 dan dapat memproduksi
bakso kurang lebih 500 bakso.
Untuk bahan baku serta biaya produksi antara lain sebagai berikut :
1) Daging Sapi 1 Kg : Rp 120.000
2) Daging Ayam 1 Kg : Rp 30.000
3) Tepung Maizena : Rp 19.000
4) Penyedap Rasa & Rempah-rempah : Rp 20.000
5) Bawang merah & Bawang putih 1 Kg : Rp 20.000
6) Mie Bihun : Rp 11.500
7) Sayur-sayuran (Kol, Sawi, Daun Seledri) : Rp 12.000
TOTAL BIAYA : Rp 232.500
J. Masa Depan Usaha
Menurut bapak Yulius usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai
keberhasilan. Usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–
orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Ia sadar bahwa
usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi ia akan terus berjuang untuk terus
menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
A. Simpulan
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berpikir maju maka segala
kesulitan akan menjadi kemudahan. Terbukti dari kisah Ibu Rosidah penjual Soto dan
Bapak Yulius penjual Bakso dapat disimpulkan bahwa pengolahan hasil ternak seperti
daging ayam dan daging sapi serta telur berperan penting dalam kegiatan usaha mereka,
karena mayoritas penduduk Indonesia sangat gemar mengkonsumsi daging dilain kaya
akan protein serta dapat diolah dalam berbagai macam produk makanan yang sangat
lezat. Usaha pengolahan hasil produksi ternak ini sudah dipastikan dapat memberi
keuntungan bagi pelaku usaha.