Anda di halaman 1dari 27

perpustakaan.uns.ac.

id 15
digilib.uns.ac.id

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan baku dan Produk

2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku

a. Garam (NaCl)

Warna : putih

Wujud : padat

Kadar NaCl : minimal 99,6 %

Kadar H2O : maksimal 0,4 %

(PT.Garam)

b. Amonium Sulfat

Warna : putih

Wujud : kristal

Kadar (NH4)2SO4 : minimal 98,9 %

Kadar H2SO4 : maksimal 0,1 %

Kadar H2O : maksimal 1 %

(PT.Petrokimia Gresik)

2.1.2. Spesifikasi Produk

a. Amonium Klorida

Warna : putih

Wujud : padat

Kadar NH4Cl : 99,6 %

15
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

Impuritas : 0, 4 %

(Tianjin, China)

2.1.3 Spesifikasi Produk Samping

a. Sodium Sulfat

Warna : Putih

Wujud : Padat

Kadar Na2SO4 : 99,9 %

Impuritas : 0,1 %

(Sichuan,China)

2.2 Konsep Proses

2.2.1. Dasar Reaksi

Reaksi pembentukan amonium klorida adalah reaksi yang terjadi antara

amonium sulfat dengan natrium klorida (Proses Amonium Sulfat-Natrium

Klorida) dengan reaksinya sebagai berikut :

(NH4)2SO4(l) + 2NaCl(l) 2NH4Cl(l) + Na2SO4(s) 1)

Reaksi pembuatan amonium klorida ini berlangsung pada kondisi operasi reaktor

sebagai berikut :

- Tekanan = 1 atm - Fase = cair-cair

- Temperatur = 100 oC - Sifat reaksi = endotermis

- Konversi = 95%

(Faith Keyes,1957)

2.2.2. Tinjauan Termodinamika


perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

Tinjauan termodinamika adalah untuk mengetahui reaksi itu memerlukan

panas atau melepaskan panas. Secara termodinamika reaksi pembentukan

amonium klorida dapat dilihat dari harga entalpi dan konstanta

kesetimbangannya.

Diketahui pada suhu 25oC = 298 K :


o
f NH4Cl = -71,20 kkal/mol
o
f Na2SO4 = -330,82 kkal/mol
o
f (NH4)2SO4 = -279,33 kkal/mol
o
f NaCl = -97,324 kkal/mol

(Reff : Perry Chemical Engineering Hand Book)

r298 = produk - reaktan

o o o o
= f NH4 f Na2SO4 ) f NaCl + f (NH4)2SO4)

={(2 x -71,20) + (-330,82) (-279,33 + (2 x -97,324)}

=0,758 kcal/mol

r pada suhu reaksi = 100oC = 373 K

Cp NH4Cl = 23,53 kkal/ kmol. K

Cp Na 2SO4 = 32,8 kkal/kmol. K

Cp (NH4)2SO4 = 51,6 kkal/kmol. K

Cp NaCl = 12,36 kkal/kmol. K

(Reff : Perry Chemical Engineering Hand Book)

reaktan 373
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id

= 51,6 (373-298) + 2 x 12,36 (373-298)

= 5.724 kkal/kmol

produk 373

= 32,8 (373-298) + 2 x 23,53 (373-298)

= 5.989,5 kkal/kmol

r373 produk 373 + r298 - reaktan 373

= 5.989,5 + 758 5.724

= 1.023,5 kkal/kmol

r373 bernilai positif sehingga reaksi pembentukan amonium klorida

bersifat endotermis (memerlukan panas).

Pada suhu 25oC (298K) diperoleh data sebagai berikut :


o
f NH4Cl = -48,59 kkal/mol
o
f Na2SO4 = -381,28 kkal/mol
o
f (NH4)2SO4 = -274,02 kkal/mol
o
f NaCl = -93,92 kkal/mol

r = produk - reaktan

o o o o
= f NH4 f Na 2SO4 ) f f (NH4)2SO4)

= {(2 x -48,59) + (-381,28) (2 x -93,92 + (-274,02)}

= -16,6 kcal/mol

r373 tersebut dapat dilihat bahwa reaksi pembentukan amonium

klorida adalah endotermis, dan reaksi ini dapat berlangsung karena

r <0.

Menghitung harga konstanta keseimbangan pada suhu 250C (298K)


perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id

G
Ln K298=
RT

16 .600
Ln K298= = 28,03
1,987 x 298

K298 = 1,49 x 1012

Menghitung harga konstanta keseimbangan pada suhu 100 0C (373K)

K373 H 1 1
ln
K298 R T298 T373

K373 758 1 1
ln
1,49.1012 1.987 298 373

K 373
exp( 0 ,257 )
1,49 .10 12

K373 = 1,92 x 1012

Karena harga konstanta kesetimbangan sangat besar maka dapat disimpulkan

bahwa reaksi berjalan irreversible/searah, ke arah produk/ke kanan.

2.2.3. Tinjauan Kinetika

(NH4)2SO4(l) + 2NaCl(l) 2NH4Cl(l) + Na2SO4(s) 2)

Reaksi pembuatan amonium klorida merupakan reaksi orde tiga, sehingga

persamaan kecepatan reaksinya dinyatakan dengan: -ra = k. CA.CB2

Nilai dari konstanta kecepatan reaksinya sebesar

k = 1,9 x 10-4 L2/mol2.det

(The Journal 01 Physical Chemistry, Vol. 77, No. 4, 1973)


perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id

2.2.4. Sifat Reaksi

Ditinjau dari besarnya harga panas reaksi dan konstanta kesetimbangan

yang terjadi, maka dapat disimpulkan reaksi merupakan reaksi endotermis yang

berlangsung searah ke arah produk.

2.2.5. Perbandingan Mol Reaktan

Pada proses pembuatan amonium klorida reaksi yang terjadi adalah

sebagai berikut :

(NH4)2SO4(l) + 2NaCl(l) 2NH4Cl(l) + Na2SO4(s) 3)

Perbandingan mol amonium sulfat : mol sodium klorida adalah 1: 2,1. Sodium

klorida yang masuk ke reaktor dibuat 5% excess.

(Faith Keyes, 1957)

2.3 Diagram Alir Proses

2.3.1 Diagram Alir Proses

Diagram alir pra rancangan pabrik amonium klorida proses Amonium

Sulfat Sodium Klorida ditunjukkan ada tiga macam, yaitu:

a. Diagram alir kualitatif (gambar 2.1)

b. Diagram alir kuantitatif (gambar 2.2)

c. Diagram alir proses (gambar 2.3)


21

Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif

21
22

Gambar 2.2 Diagram Alir Kuantitatif


perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id

2.3.2 Langkah Proses

Pada pembuatan amonium klorida dengan bahan baku Amonium Sulfat-

Sodium Klorida secara garis besar dapat dibagi menjadi empat tahap:

1. Tahap penyiapan bahan baku

2. Tahap pembentukan produk

3. Tahap pemurnian produk

4. Tahap penyimpanan produk

2.3.2.1. Tahap Penyiapan Bahan Baku

Tahap ini dimaksudkan untuk mengangkut bahan baku amonium sulfat

dari silo penyimpanan (NH 4)2SO 4 (S 01) pada kondisi tekanan 1 atm

dengan temperatur 30oC, selanjutnya dilewatkan dalam belt conveyor (BC

01) kemudian dimasukan ke hopper dan ditambah air untuk dimasukan

bersama-sama menjadi larutan jenuh amonium sulfat dalam mixer (M

01) pada kondisi tekanan 1 atm dengan temperatur 100oC. Bahan baku

NaCl dari silo (S 02) pada kondisi tekanan 1 atm dengan temperatur

30OC dilewatkan dalam belt conveyor (BC 02) kemudian dimasukan ke

hopper selanjutnya ditambah air untuk dimasukan kedalam mixer (M 02)

pada kondisi tekanan 1 atm dengan temperatur 100 OC sehingga dicapai

larutan jenuh NaCl.

24
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id

2.3.2.2.Tahap Pembentukan Produk

Reaktor CSTR (R-01) dilengkapi dengan koil pemanas yang berfungsi

menyuplai panas ke dalam reaktor agar suhu reaktor tetap pada 100oC.

Pengaduk berfungsi untuk menjaga agar komposisi larutan dalam reaktor

selalu sama dengan komposisi aliran keluar reaktor dan untuk menjaga

agar distribusi suhu larutan dalam reaktor tetap seragam. Tekanan di dalam

reaktor 1 atm dan konversi 95 %. Reaktor ini digunakan untuk

mereaksikan (NH4)2SO4 dan NaCl sehingga membentuk produk amonium

klorida dan produk samping natrium sulfat. Reaksi yang terjadi dalam

Reaktor (R-01) adalah sebagai berikut :

(NH4)2SO4(aq)+2NaCl(aq) 2NH4Cl(aq)+Na2SO4(s) 4)

2.3.2.3.Tahap Pemurnian Produk

Untuk memisahkan padatan natrium sulfat dari larutan amonium klorida

digunakan rotary vakum filter (RVF-01) (P = 0,25 atm dan T = 81,15OC).

Kemudian mengeringkan kristal basah natrium sulfat menjadi kristal

kering dengan menghilangkan sebagian air digunakan rotary dryer (RD

01) dengan udara pemanas bersuhu 130 OC. Untuk memekatkan amonium

sulfat digunakan evaporator (EV 01) (P = 1 atm dan T = 105OC). Larutan

jenuh dari evaporator dialirkan ke crystalizer (CR-01) untuk membentuk

kristal amonium klorida pada kondisi operasi P = 1 atm dan T = 40OC.

Untuk mempertahankan suhu pada crystalizer dialirkan air pendingin yang

dimasukan lewat jaket crystalizer. Kemudian kristal dan mother liquor


perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id

dari crystalizer dialirkan ke centrifuge (CF 01) (P=1 atm dan T = 40OC)

melalui screw conveyor (SC 01). Di dalam centrifuge kristal dan mother

liquor akan dipisahkan. Mother liquor akan dikembalikan ke reaktor (R

01), sedangkan kristal amonium klorida melalui screw conveyor

dikeringkan kedalam rotary dryer (RD 02) dengan udara pemanas

bersuhu 130 OC, untuk mengurangi kadar airnya sehingga sesuai dengan

spesifikasi produk yang diharapkan.

2.3.2.4. Tahap Penyimpanan Produk

Kristal sodium sulfat dari rotary dryer (RD 01) dengan

menggunakan belt conveyor (BC 03) kemudian dimasukkan kedalam silo

(S 03). Kristal amonium klorida dari rotary dryer (RD 02) dengan

menggunakan belt conveyor (BC 04) dimasukkan ke dalam silo (S 04).


perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id

2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas

2.4.1. Neraca Massa

Produk : Amonium klorida

Kapasitas : 25.000 ton/tahun

Satu tahun produksi : 330 hari

Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Satuan : kg/jam

Tabel 2.1 Neraca Massa Total

Komponen Masuk Keluar


(kg/jam) (kg/jam)
(NH4)2SO4 3.893,0100 10,4128
NaCl 3.459,4911 18,0981
Na 2SO 4 - 4.176,7333
NH4Cl - 3.147,2568
H2O 13.247,7113 13.247,7113
Udara 6.814,2196 6.814,2194
Total 27.414,4320 27.414,4320

Tabel 2.2 Neraca Massa Pada Pelarutan (NH4)2SO4 (M-01)

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Komponen
Arus 1 Arus 2 Arus 3
(NH4)2SO4 3.893,0100 3.893,0100
H 2O 39,3233 3.768,6447 3.807,9681
7.700,9781 7.700,9781
Total
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

Tabel 2.3 Neraca Massa Pada Pelarutan NaCl (M-02)

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Komponen
4 5 6

NaCl 3.459,4911 3.459,4911

H 2O 13,8935 8.692,1887 8.706,0822

Total 12.165,5733 12.165,5733

Tabel 2.4 Neraca Massa Pada Reaktor (R)

Masuk Keluar

Komponen (kg/jam) (kg/jam)

3 6 17 ( R ) 7

(NH4)2SO4 3.893,0100 - 193,9344 204,3472

- 3.459,4911 344,1555 362,2536


NaCl
- - 165,4702 3.312,7270
NH4Cl
- - 15,9324 4.192,6657
Na2SO4
3.807,9681 8.706,0822 1.115,0460 13.629,0963
H 2O

21.701,0898 21.701,0898
Total
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

Tabel 2.5 Neraca Massa Pada Rotary Vacuum Filter (RVF)

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Komponen
7 8 9 12
(NH4)2SO 4 204,3472 - 0,2043 204,1429
304,2536 - 0,3623 361,8914
NaCl
3.312,7270 - 3,3127 3.309,4142
NH4Cl
4.192,6657 - 4.175,8951 16,7707
Na2SO4
13.629,0963 419,2666 702,4181 13.345,9447
H 2O
21.701.0898 419,2666 4.882,1925 17.238,1639
Total 22.120,3564 22.120,3564

Tabel 2.6 Neraca Massa Pada Evaporator (EV)

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Komponen
12 14 13
(NH4)2SO4 204,1429 - 204,1429
361,8914 - 361,8914
NaCl
3.309,4142 - 3.309,4142
NH4Cl
16,7707 - 16,7707
Na2SO4
13.345,9447 12.011,3502 1.334,5945
H 2O

12.011,3502 5.226,8136
17.238,1639
Total 17.238,1639
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

Tabel 2.7 Neraca Massa Pada Crystalizer (CR-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


13 15
(NH4)2SO4 204,1429 204,1429
361,8914 361,8914
NaCl
3.309,4142 165,4702
NH4Cl larutan
16,7707 16,7707
Na2SO4
- 3.143,9441
NH4Cl kristal
1.334,5945 1.334,5945
H 2O

Total 5.226,8136 5.226,8136

Tabel 2.8 Neraca Massa Pada Centrifuge (CF-01)

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Komponen
15 16 17 18

(NH4)2SO4 204,1429 - 193,9344 10,2085

361,8914 - 344,1555 17,7359


NaCl
165,4702 - 165,4702 -
NH4Cl larutan
16,7707 - 15,9324 0,8383
Na 2SO4
3.143,9441 - - 3.143,9441
NH4Cl kristal
1.334,5945 314,3944 1.115,0460 533,9429
H 2O

5.226,8136 314,3944 1.834,5385 3.706,6696


Total
5.541,2081 5.541,2081
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

Tabel 2.9 Neraca Massa Pada Rotary Dryer (RD-01)

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Komponen
9 21 10 11
(NH4)2SO4 0,2043 - 0,0012 0,2031
0,3623 - 0,0021 0,3601
NaCl
3,3127 - 0,0196 3,2931
NH4Cl
4.175,8951 - 4.175,8951 -
Na2SO4
702,4181 - 4,1571 698,2610
H 2O
- 4.322,5689 - 4.322,5689
Udara
4.882,1925 4.322,5689 4.180,0751 5.023,6862
Total 9.204,7614 9.204,7614

Tabel 2.10 Neraca Massa Pada Rotary Dryer (RD-02)

Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)


Komponen 18 22 20 19

(NH4)2SO4 10,2085 - 0,2291 9,9794

17,7359 - 0,3980 17,3379


NaCl
NH4Cl 3.143,9441 - 3.143,9441 -

Na2SO4 0,8383 - 0,0188 0,8195

H 2O 533,9429 - 11,9805 521,9624

Udara - 2.491,6507 - 2.491,6507

3.706,6696 2.491,6507 3.156,5704 3.041,7499

Total 6.198,3203 6.198,3203


perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

2.4.1. Neraca Panas

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Satuan : kJ/jam

Tabel 2.11 Neraca Panas Pada Pelarutan (NH4)2SO4 (M-01)

Panas Q input (kJ) Q output (kJ)


Qumpan 88.923,4402 -
Qpelarutan - 340.638,3750
Qsteam 477.780,8408 -
Q3 - 226.065,9061
Jumlah 566.704,2811 566.704,2811

Tabel 2.12 Neraca Panas Pada Tangki Pelarutan NaCl (M-02)

Panas Q input (kJ) Q output (kJ)


Qumpan 2.712.018,8607 -
Qpelarutan - 289.354,3215
Qsteam 504.904,3163 -
Q6 - 2.927.568,8555
Jumlah 3.216.923,1770 3.216.923,1770

Tabel 2.13 Neraca Panas Pada Reaktor (R-01)

Panas Q input (kJ) Q output (kJ)


Q umpan 4.947.874,9767 -
Qproduk - 4.954.884,4208
Qreaksi - 93.288,8549
Q steam 100.298,2990 -
Jumlah 5.048.173,2757 5.048.173,2757
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id

Tabel 2.14 Neraca Panas Pada Rotary Vacuum Filter (RVF-01)

Panas Q input (kJ) Q output (kJ)


Qumpan 5.293.407,9073 -
Qloss - 1.588.022,3722
Qcake - 297.292,3055
Qfiltrate 3.048.093,2345
jumlah 5.293.407,9073 5.293.407,9073

Tabel 2.15 Neraca Panas Pada Evaporator (E-01)


Panas Q input (kJ) Q output (kJ)
Qumpan 3.395.816,1002 -
Qsteam 1.506.869,0201 -
Qproduk - 833.541,9857
Qvapor - 4.069.143,1346
Total 4.902.685,1203 4.902.685,1203

Tabel 2.16 Neraca Panas Pada Crystalizer (CR-01)


Panas Q input (kJ) Q output (kJ)
Qumpan 857.383,8816 -
Qpengkristalan 1.535.318,8745 -
Qcake - 58.298,7114
Q filtrate - 88.201,7972
Q pendingin - 2.539.203,2648
Total 2.685.703,7734 2.685.703,7734
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

Tabel 2.17 Neraca Panas Pada Centrifuge (CF-01)


Masuk (kJ) Keluar (kJ)

Qumpan 171.571,6500 Q filtrate 79.297,4542


Qcake 92.274,1958
Jumlah 171.571,6500 Jumlah 171.571,6500

Tabel 2.18 Neraca Panas Pada Rotary Dryer (RD-01)


Panas Q input (kJ) Q output (kJ)
Qumpan 391.701,5131 -
Q udara in 14.908.263,4979 -
Qproduk - 456.658,0400
Qloss - 32.241,1666
Qudara out - 14.708.280,9641
Jumlah 15.299.965,0111 15.299.965,0111

Tabel 2.19 Neraca Panas Pada Rotary Dryer (RD-02)

Panas Q input (kJ) Q output (kJ)


Qumpan 92.408,8160 -
Qudara in 3.491.454,2291 -
Qproduk - 105.267,5028
Q udara out - 3.431.990,4440
Qloss - 46.605,0984
Jumlah 3.583.863,0451 3.583.863,0451
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

Tabel 2.20 Neraca Panas Total

Panas In Out

umpan masuk 3.153.634,7616 -

produk keluar - 561.925,5428

H2O menguap - 4.069.143,1346

steam masuk 5.424.059,4989 -

udara masuk 18.399.717,7270 -

udara keluar - 18.140.271,4081

panas yang hilang - 1.666.868,6372

air pendingin - 2.539.203,2648

TOTAL 26.977.411,9875 26.977.411,9875


perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

2.5. Lay Out Pabrik dan Peralatan Proses

2.5.1. Lay Out Pabrik

Lay out pabrik adalah tempat kedudukan bagian-bagian pabrik yang

meliputi tempat bekerjanya karyawan, tempat peralatan, tempat penimbunan

bahan, baik bahan baku maupun produk. Tata letak pabrik harus dirancang

sedemikian rupa sehingga penggunaan area pabrik dan kelancaran proses produksi

terjamin.

Tata letak pabrik harus memperkirakan penentuan penempatan alat-alat

produksi, sehingga alir proses produksi dapat berjalan dengan lancar serta faktor

keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi karyawan dapat terjamin. Selain

peralatan yang tercantum dalam flow sheet proses, beberapa bangunan fisik lain

seperti kantor, bengkel, poliklinik, laboratorium, kantin, pos penjagaan dan

sebagainya hendaknya ditempatkan pada bagian yang tidak mengganggu, ditinjau

dari segi lalu lintas barang, control dan keamanan.

Secara garis besar beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

perancangan tata letak pabrik amonium klorida, adalah :

1. Kemungkinan perluasan di masa depan

2. Adanya ruang yang cukup untuk pergerakan pekerja

3. Penerangan ruangan

4. Ventilasi yang baik

5. Bentuk kerangka bangunan, atap dan tembok

6. Pondasi dari bangunan dan mesin-mesin

7. Kemungkinan timbulnya bahaya seperti kebakaran dan ledakan


perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

Untuk lebih jelasnya hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prarancangan

tata letak pabrik amonium klorida :

1. Perluasan pabrik dan kemungkinan penambahan bangunan

Perluasan pabrik ini harus sudah masuk dalam perhitungan awal, supaya

masalah kebutuhan tempat tidak timbul di waktu yang akan datang. Sejumlah

area khusus sudah disiapkan untuk dipakai sebagai perluasan pabrik maupun

mengolah produknya sendiri ke produk yang lain.

2. Keamanan

Keamanan terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran, ledakan dan

asap/gas beracun harus benar-benar diperhatikan dalam prarancangan tata

letak pabrik. Untuk itu harus dilakukan penempatan alat-alat pengaman seperti

hydrant, penampung air yang cukup, penahan ledakan. Tangki penyimpan

bahan baku atau produk berbahaya harus diletakkan di area yang khusus serta

perlu adanya jarak antara bangunan yang satu dengan bangunan yang lain

guna memberikan pertolongan dan menyediakan jalan bagi karyawan untuk

menyelamatkan diri.

3. Luas area yang tersedia

Harga tanah yang membatasi kemampuan penyediaan area. Jika harga tanah

amat tinggi, maka diperlukan efisiensi dalam pemakaian ruangan, peralatan

tertentu diletakkan di atas peralatan yang lain jika memungkinkan ataupun

lantai ruangan diataur sedemikian rupa sehingga menghemat tempat.


perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

4. Instalasi dan utilitas

Pemasangan dan distribusi yang baik dari gas, udara, steam dan listrik akan

memudahkan kerja dan perawatannya. Penempatan pesawat proses

sedemikian rupa sehingga petugas dapat dengan mudah mencapainya dan

dapat menjamin kelancaran operasi serta memudahkan perawatan.

Secara umum lay out pabrik ini dapat dibagi menjadi beberapa daerah

denah utama, yaitu :

1. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang control

a. Daerah administrasi merupakan kegiatan administrasi pabrik

b. Daerah laboratorium dan ruang control merupakan pusat pengendalian

proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang

akan dijual

2. Daerah proses

Daerah proses merupakan tempat alat-alat proses diletakkan dan proses

berlangsung.

3. Daerah pergudangan dan bengkel

Gudang meruapakan tempat penyimpanan bahan kimia pendukung proses,

barang dan suku cadang alat proses. Bengkel digunakan untuk perbaikan alat-

alat dan pembuatan alat-alat penunjang proses.

4. Daerah utilitas

Merupakan daerah dimana terjadi kegiatan penyedian sarana pendukung

proses.
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

5. Daerah fasilitas umum

Merupakan daerah penunjang segala aktivitas pabrik dalam pemenuhan

kepentingan pekerja seperti tempat parkir, masjid dan kantin.

6. Daerah pengolahan limbah

Merupakan daerah pembuangan dan pegolahan limbah yang berasal dari


aktivitas pabrik. Daerah ini ditempatkan di tempat yang jauh dari bangunan
kantin, poliklinik, masjid dan daerah administrasi
Tabel 2.21 Perincian luas tanah sebagai Bangunan Pabrik

Nama Bangunan Luas (m2)


Pos Keamanan 30
Masjid 150
Parkir 700
Kantor Pusat 1500
Kantin 150
Poliklinik 300
Laboratorium 300
Daerah Proses 1738,5
Bengkel 320
Gudang 300
Utilitas 1400
Daerah Perluasan 1950
Jalan 1000
Control Room 300
Taman 200
Jembatan Timbang 200
Pemadam 240
Jumlah 10.778,5
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

Adapun lay out pabrik dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut :

Garasi

P-92

P-82

Taman

Area perluasan

Gambar 2.4 Tata Letak Pabrik

2.5.2. Layout Peralatan Proses

Dalam penentuan lay out peralatan proses pada pabrik amonium klorida

ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Aliran bahan baku dan produk

Pengaliran bahan baku yang tepat akan menunjang kelancaran dan

keamanan produksi. Perlu diperhatikan elevasi pipa, untuk pipa diatas

tanah sebaiknya dipasang pada ketinggian 3 meter atau lebih, sedangkan


perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id

untuk pemipaan pada permukaan tanah perlu diatur sedemikian rupa

sehingga tidak mengganggu lalu lintas pekerja.

2. Aliran udara

Aliran udara didalam dan sekitar area proses perlu diperhatikan supaya

lancar. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada

suatu tempat yang dapat mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang

berbahaya sehingga dapat membahayakan keselamatan pekerja.

3. Cahaya

Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat proses

yang berbahaya dan beresiko tinggi perlu diberikan penerangan tambahan.

4. Lalu lintas manusia

Dalam perancangan lay out, perlu diperhatikan agar pekerja dapat

mencapai seluruh alat proses dengan tepat dan mudah supaya apabila ada

gangguan alat proses dapat segera diperbaiki. Selain itu keamanan pekerja

selama menjalankan tugasnya juga perlu diperhatikan.

5. Jarak antar proses

Untuk alat proses yang mempunyai temperatur dan tekanan operasi yang

tinggi, sebaiknya dipisahkan dari alat-alat proses lainnya sehingga apabila

tejadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut tidak membahayakan alat-

alat proses lainnya.


perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id

6. Pertimbangan ekonomi

Dalam menempatkan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar dapat

menjamin kelancaran serta keamanan produksi pabrik sehingga dapat

menguntungkan dari segi ekonomi.

Pada perancangan pabrik amonium klorida ini lay out peralatan pabrik

dapat dilihat seperti gambar 2.5

CONTROL ROOM

Keterangan:
S : Silo
M : Mixer
R : Reaktor
RVF: Rotary Vacuum Filter
EV : Evaporator
CR : Crystalizer
CF : Centrifuge
RD : Rotary Dryer

Gambar 2.5 Tata Letak Alat

Anda mungkin juga menyukai