Anda di halaman 1dari 15

ANALISA PEMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA

SEKOLAH MENENGAH UMUM NEGERI SAMARINDA

ABSTRAK

Analisa bangkitan perjalanan merupakan salah satu tahapan dalam analisis


kebutuhan dalam perjalanan pada pemodelan perencanaan transportasi empat tahap.
Tahapan yang lainnya adalah sebaran pergerakan, pemilihan moda, dan pemilihan rute.
Ada dua metode analisa yang umum digunakan, yaitu metode analisa regresi dan metode
analisa kategori. Pada penelitian ini digunakan metode analisa regresi. Model analisa
regresi dibuat dalam bentuk persamaan hubungan antara jumlah perjalanan perhari sebagai
variabel tidak bebas dan karakteristik rumah tangga sebagai variabel bebasnya

Penelitian ini dilakukan di tujuh sekolah menengah umum negeri samainda. Data
yang diperoleh meliputi bangkitan perjalanan sebagai variabel tidak bebas dan lima
variabel sekolah menengah umum negeri di samarinda sebagai variabel bebas. Model
Matematis dari 5 variabel bebas adalah (X1) = 0,172 (X2) = (X3) = 0,154 (X4) = 0,009,
(X5) = 0,005 Terhadap Pengguna Jenis Kendaraan (Y) Y = 5,659 + 0,172 (X2) + 0,154
(X3) + 0,009 (X4) + 0,005 (X5 )

Kata kunci: bangkitan,pemodelan transportasi, analisa regresi

1. Pendahuluan / Latar Belakang

Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk serta distribusi kepadatan yang terpusat pada
suatu lokasi (kota) juga tingginya tingkat urbanisasi merupakan permasalahan umum yang
dihadapi oleh kota-kota pada negara yang sedang berkembang

Permasalahan lalu lintas jalan raya merupakan suatu permasalahan yang kompleks
dalam dunia transportasi darat, terutama untuk transportasi perkotaan. Dimana setiap
diselesaikan satu permasalahan maka akan muncul permasalahan baru, dan terus-menerus
akan seperti itu seiring dengan berjalannya waktu. Problem transportasi diperkotaan
tersebut timbul terutama disebabkan karena tingginya tingkat urbanisasi, pertumbuhan

1353
jumlah kendaraan tidak sebanding dengan pertumbuhan prasarana transportasi. Serta
populasi dan pergerakan yang meningkat dengan pesat setiap harinya. Untuk itu, informasi
mengenai pergerakan arus lalu lintas sangat penting untuk diketahui didaerah perkotaan.
Dalam perencanaan, perancangan dan penetapan berbagai kebijaksanaan sistem
transportasi,

Teori pergerakan arus lalu lintas sangat memegang peranan penting. Kemampuan
untuk menampung arus lalu lintas sangat bergantung pada keadaan fisik dari jalan tersebut,
baik kualitas maupun kuantitasnya serta karakteristik operasional lalu lintasnya. Teori
pergerakan arus lalu lintas ini akan menjelaskan mengenai kualitas dan kuantitas dari arus
lalu lintas sehingga dapat diterapkan sistem yang paling tepat untuk melayani lalu lintas
yang ada.

Peningkatan jumlah kendaraan bermotor di perkotaan khususnya kota Samarinda


menyebabkan sering terjadinya kemacetan lalu lintas pada ruas ruas jalan pada jam-jam
sibuk. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan perencanaan transportasi dengan baik.

Sekolah menengah umum negeri merupakan salah satu lokasi yang hampir tiap hari
mengalami masalah kemacetan lalu lintas, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain terjadinya peningkatan jumlah kendaraan, kondisi sistem jaringan jalan yang tidak
memadai serta buruknya pelayanan angkutan umum. Oleh karena itu pemilihan lokasi
sekolah seharusnya dilakukan dengan mempertimbangkan perkiraan bangkitan dan tarikan
pergerakan lalu lintas yang akan terjadi dengan memperhatikan kendaraan siswa serta
kendaraan penjemput siswa. Kemacetan lalu lintas yang terjadi disekitar wilayah sekolah
menengah umum pada jam masuk dan jam pulang sekolah bisa dicegah, lalu lintas yang
berasal dari dan menuju kesuatu sekolah dapat diperkirakan dengan bantuan model
bangkitan pergerakan sehingga diharapkan pada saat volume kendaraan mencapai jam
puncak tidak sampai mengalami kemacetan lalu lintas dilokasi tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan pada tata


guna lahan sekolah menengah umum negeri dalam wilayah kota Samarinda.

1354
2. Mengetahui Model Bangkitan Pergerakan kendaraan roda empat dan kendaraan
roda dua pada sekolah menengah umum negeri di wilayah kota Samarinda

Tinjauan pustaka

Bangkitan pergerakan (Trip Generation) adalah tahapan pemodelan yang


memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu Zona atau tata guna lahan
atau jumlah pergerakan yang tertarik kesuatu tata guna lahan atau zona (Tamin,1997).
Bangkitan pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan yang terjadi dalam
satuan waktu pada zona tata guna lahan (Hobbs, 1995).
Pembangkit perjalanan atau bangkitan perjalanan ini berhubungan dengan
penentuan jumlah perjalanan keseluruhan yang dibangkitkan oleh suatu kawasan, trip
generation ini terbagi atas dua bagian yaitu:

1. Trip production, adalah jumlah perjalanan yang dihasilkan suatu zona


2. Trip attraction, adalah jumlah perjalanan yang ditarik oleh suatu zona

Trip production dan Trip Attraction dapat dilihat pada gambar II.1 berikut:

Trip Production Trip Attraction

1355
2.5. Regresi

Regresi adalah garis yang menunjukkan hubungan dua macam variabel (Estimating
line). Regresi disebut juga dengan metode statistika yang digunakan untuk membentuk
modelhubungan antara variabel terikat (Y) dengan satu atau lebih variabel bebas (X).

2.6. Analisa Regresi

Untuk memprediksi variable yang berpengaruh terhadap bangkitan dan tarikan


pada tata guna lahan Sekolah Menengah Umum Negeri digunakan metode Regresi yaitu :

 Analisa regresi sederhana

Jika suatu variable tak bebas (dependent Variable) tergantung pada suatu
variable bebas (independent variable), hubungan antara kedua variable dapat
diselesaikan dengan analisa regresi sederhana. Bentuk matematis dari metode
regresi sederhana adalah:

Y=A+B.X

Dimana :

Y : variable tak bebas (dependent variable)

X1, X2…. Xn : variable bebas (independent variable)

A : koefisien intersep

B1, B2…. Bn : koefisien regresi

 Analisa regresi berganda

Persamaan regresi berganda merupakan persamaan matematis yang


menyatakan hubungan antara sebuah variable tak bebas (Y) dengan beberapa
variable bebas (X). bentuk umum dari persamaan regresi berganda adalah :

Y=A + B1 X1 + B2 X2 + …….. Bn Xn

Y : variable tak bebas (dependent variable)

X1, X2…. Xn : variable bebas (independent variable)

A : koefisien intersep

1356
B1, B2…. Bn : koefisien regresi

 Metode regresi digunakan untuk menentukan model persamaan matematis


yang terbaik dengan mengacuh pada kriteria statistik. Untuk mendapatkan
hasil regresi terbaik maka harus memenuhi kriteria statistik sebagai berikut:

 Uji R2 (koefisien Determinasi)

Nilai koefisien determinasi yang terbaik mempunyai nilai antara 0 s/d 1 atau
(0 < R2 < 1 ). Semakin besar nilai R2 (mendekati satu) semakin baik hasil
regresi, dan semakin mendekati 0, maka variabel independent secara
keseluruhan tidak bias menjelaskan variabel dependen.

 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi ini digunakan untuk menentukan korelasi antara variabel


dependen dengan variabel independent atau sesame variabel independent.

Dalam pemodelan bangkitan pergerakan, metode analisis regresi linier berganda


(multiple Linear Regression Analysis) digunakan untuk menghasilkan hubungan dalam
bentuk numerik dan untuk melihat bagaimana variabel saling berkait. Ada beberapa asumsi
statistik harus dipertimbangkan dalam menggunakan metode analisis regresi linear
berganda, sebagai berikut:

1) Variabel tak bebas (Y) merupakan fungsi linear berganda dari variabel bebas (X).

2) Variabel, terutama variabel bebas adalah tetap

3) Tidak ada korelasi antara variabel bebas

4) Nilai dari variabel terikat harus tersebar nominal atau minimal mendekati normal.

Banyaknya lalu lintas dan bepergian antar zona selalu bertambah karena prasarana
hubungan makin meningkat, misalnya pembuatan jalan baru dan penataan jalan lama, atau
meningkatnya sarana hubungan seperti meningkatnya jumlah kendaraan. Pada hakikatnya
usaha meningkatkan sarana dan prasarana adalah jawaban atas kebutuhan perhubungan
antar zona. Tambahan jumlah lalu lintas terdiri dari tiga bagian, yaitu:

a) Tambahan wajar, yaitu tambahan akibat bertambahnya jumlah penduduk dan


kendaraan.

1357
b) Lalu lintas bangkitan, yaitu tambahan akibat berkembangnya kepentingan sebagai
akibat bertambahnya kesempatan melakukan perjalanan.

c) Perkembangan lalu lintas, yaitu tambahan akibat adanya jalan baru


(warpani,1990). Gambar berikut menunjukkan bagaimana lalu lintas bertambah
pada jalan yang ditata. Jumlah seluruh lalu lintas tersusun dari tiap komponennya
yaitu lalu lintas yang telah ada, tambahan wajar, bangkitan dan perkembangan.

Volume lalu lintas

Jumlah lalu lintas

perkembangan

Tahun Bangkitan
pengamatan

Tambahan wajar
Lalu lintas yang telah ada pada jalan
ama
20 tahun kembudian

Gambar 2.3. Perkembangan lalu lintas pada jalan baru atau jalan yang ditata

Metode penelitian

Suatu penelitian merupakan rangkaian proses yang kompleks dan terkait secara sistematik.
Agar penelitian dapat dilakukan dengan cermat dan efisien, maka perlu dibuat suatu
kerangka kegiatan penelitian seperti pada gambar berikut.

MULAI

PENGUMPULAN DATA

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

Kendaraan roda 4 Jumlah siswa


Kendaraan roda 2 Jumlah guru 1358
Luas sekolah
Julah ruangan
 SMU. Negeri 1 Samarinda
 SMU. Negeri 2 Samarinda
 SMU Negeri 3 Samarinda
 SMU Negeri 4 Samarinda

1359
 SMU. Negeri 5 Samarinda
 SMU Negeri 8 Samarinda
 SMU Negeri 14 Samarinda

Pengumpulan data didapat dengan cara pengambilan data melalui:

1. Data Primer yaitu pengambilan data-data yang diperoleh langsung di lapangan


seperti data kendaraan siswa, tenanga pengajar serta karyawan sekolah menengah
umum negeri di samarinda, data kendaraan roda empat dan roda dua.pelaksanaan
dilakukan selama 3 hari untuk setiap lokasi SMU negeri
2. Data Sekunder yaitu pengambilan data yang didapat dari data yang ada untuk
menunjang perhitungan, seperti jumlah siswa, jumlah pengajar dan karyawan, luas
sekolah, total kelas dan luas bangunan.
X1 = jumlah siswa
X2 = jumlah guru
X3 = luas lahan sekolah
X4 = Luas kelas
X5 = jumlah ruangan kelas

No Nama sekolah Y X1 X2 X3 X4 X5
1 sma.neg. 1 smd 339 928 71 25,678 72 27
2 sma. neg. 2 smd 385 982 69 20,796 69 29
3 sma. neg. 3 smd 401 965 55 19,606 72 21
4 sma. neg. 4 smd 453 1108 65 23,765 72 32
5 sma. neg. 5 smd 219 967 76 19,022 72 29
6 sma. neg. 8 smd 346 605 41 2,166 72 15
7 sma. neg. 14 smd 119 316 30 1,998 48 11
Keterangan table :
o Variabel tidak bebas (dependent variable)

Y = Jumlah kendaraan siswa smu/interval waktu pengamatan)

1360
o Variable bebas (independent variable)

- X1 = jumlah siswa

- X2 = jumlah guru

- X3 = luas lahan sekolah

- X4 = Luas kelas

- X5 = jumlah ruangan kelas

Analisa Regresi dengan menggunakan metode SPSS

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

jumlah kendaraan 323,1429 115,50242 7


jumlah siswa 838,7143 277,27106 7
luas sekolah 16,1473 9,88585 7
luas kelas 68,1429 8,95225 7
jumlah ruangan kelas 23,4286 7,95523 7
Jumlah siswa dibagi luas
953,8571 625,42344 7
total kelas

1361
Correlations

jumlah kendaraan jumlah siswa luas sekolah luas kelas jumlah ruangan Jumlah siswa
kelas dibagi luas total
kelas

jumlah kendaraan 1,000 ,745 ,579 ,760 ,560 ,600

jumlah siswa ,745 1,000 ,914 ,813 ,929 ,712

luas sekolah ,579 ,914 1,000 ,613 ,904 ,415


Pearson Correlation luas kelas ,760 ,813 ,613 1,000 ,659 ,593

jumlah ruangan kelas ,560 ,929 ,904 ,659 1,000 ,600

Jumlah siswa dibagi luas total


,600 ,712 ,415 ,593 ,600 1,000
kelas
jumlah kendaraan . ,027 ,087 ,024 ,095 ,077
jumlah siswa ,027 . ,002 ,013 ,001 ,036
luas sekolah ,087 ,002 . ,072 ,003 ,177
Sig. (1-tailed) luas kelas ,024 ,013 ,072 . ,054 ,080
jumlah ruangan kelas ,095 ,001 ,003 ,054 . ,077
Jumlah siswa dibagi luas total
,077 ,036 ,177 ,080 ,077 .
kelas
jumlah kendaraan 7 7 7 7 7 7

jumlah siswa 7 7 7 7 7 7

luas sekolah 7 7 7 7 7 7
N luas kelas 7 7 7 7 7 7

jumlah ruangan kelas 7 7 7 7 7 7

Jumlah siswa dibagi luas total


7 7 7 7 7 7
kelas

1362
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Change Statistics


Square Estimate R Square F Change df1 df2 Sig. F Change
Change

1 ,891a ,793 -,240 128,61299 ,793 ,768 5 1 ,695

a. Predictors: (Constant), Jumlah siswa dibagi luas total kelas, luas sekolah , luas kelas, jumlah ruangan kelas, jumlah siswa

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 63503,555 5 12700,711 ,768 ,695b

1 Residual 16541,302 1 16541,302

Total 80044,857 6

a. Dependent Variable: jumlah kendaraan


b. Predictors: (Constant), Jumlah siswa dibagi luas total kelas, luas sekolah , luas kelas, jumlah
ruangan kelas, jumlah siswa

1363
Coefficientsa

Model Unstandardized Standardiz t Sig. 95.0% Confidence Correlations Collinearity


Coefficients ed Interval for B Statistics
Coefficient
s

B Std. Error Beta Lower Upper Zero- Partial Part Toleran VIF
Bound Bound order ce

(Constant) 277,551 740,509 ,375 ,772 -9131,506 9686,607

658,75
jumlah siswa 3,817 4,860 9,162 ,785 ,576 -57,940 65,573 ,745 ,618 ,357 ,002
8

228,79
luas sekolah -55,186 80,337 -4,723 -,687 ,617 -1075,967 965,594 ,579 -,566 -,312 ,004
3
1 luas kelas -21,139 36,847 -1,638 -,574 ,668 -489,322 447,045 ,760 -,498 -,261 ,025 39,468

jumlah ruangan
-18,379 23,046 -1,266 -,798 ,571 -311,205 274,447 ,560 -,624 -,363 ,082 12,192
kelas

Jumlah siswa
dibagi luas total -,412 ,623 -2,232 -,662 ,628 -8,322 7,498 ,600 -,552 -,301 ,018 54,982
kelas

a. Dependent Variable: jumlah kendaraan

1364
Coefficient Correlationsa

Model Jumlah siswa luas sekolah luas kelas jumlah ruangan jumlah siswa
dibagi luas total kelas
kelas

Jumlah siswa dibagi luas total


1,000 ,980 ,938 ,475 -,981
kelas

luas sekolah ,980 1,000 ,951 ,439 -,985


Correlations
luas kelas ,938 ,951 1,000 ,545 -,973

jumlah ruangan kelas ,475 ,439 ,545 1,000 -,569

jumlah siswa -,981 -,985 -,973 -,569 1,000


1
Jumlah siswa dibagi luas total
,388 49,016 21,508 6,817 -2,967
kelas

luas sekolah 49,016 6454,059 2816,309 813,492 -384,773


Covariances
luas kelas 21,508 2816,309 1357,690 462,430 -174,338

jumlah ruangan kelas 6,817 813,492 462,430 531,114 -63,773

jumlah siswa -2,967 -384,773 -174,338 -63,773 23,623


a. Dependent Variable: jumlah kendaraan

1365
Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue Condition Index Variance Proportions

(Constant) jumlah siswa luas sekolah luas kelas jumlah ruangan Jumlah siswa
kelas dibagi luas total
kelas

1 5,659 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00

2 ,172 5,728 ,01 ,00 ,00 ,00 ,00 ,02

3 ,154 6,054 ,00 ,00 ,00 ,00 ,00 ,01


1
4 ,009 24,953 ,00 ,00 ,01 ,00 ,60 ,00

5 ,005 35,085 ,41 ,00 ,02 ,02 ,08 ,02

6 8,642E-005 255,900 ,58 1,00 ,97 ,97 ,32 ,95

a. Dependent Variable: jumlah kendaraan

1366
Nama : Eka Purnama

Npm : 10.11.1001.7311.080

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Sipil

1367

Anda mungkin juga menyukai