ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di tujuh sekolah menengah umum negeri samainda. Data
yang diperoleh meliputi bangkitan perjalanan sebagai variabel tidak bebas dan lima
variabel sekolah menengah umum negeri di samarinda sebagai variabel bebas. Model
Matematis dari 5 variabel bebas adalah (X1) = 0,172 (X2) = (X3) = 0,154 (X4) = 0,009,
(X5) = 0,005 Terhadap Pengguna Jenis Kendaraan (Y) Y = 5,659 + 0,172 (X2) + 0,154
(X3) + 0,009 (X4) + 0,005 (X5 )
Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk serta distribusi kepadatan yang terpusat pada
suatu lokasi (kota) juga tingginya tingkat urbanisasi merupakan permasalahan umum yang
dihadapi oleh kota-kota pada negara yang sedang berkembang
Permasalahan lalu lintas jalan raya merupakan suatu permasalahan yang kompleks
dalam dunia transportasi darat, terutama untuk transportasi perkotaan. Dimana setiap
diselesaikan satu permasalahan maka akan muncul permasalahan baru, dan terus-menerus
akan seperti itu seiring dengan berjalannya waktu. Problem transportasi diperkotaan
tersebut timbul terutama disebabkan karena tingginya tingkat urbanisasi, pertumbuhan
1353
jumlah kendaraan tidak sebanding dengan pertumbuhan prasarana transportasi. Serta
populasi dan pergerakan yang meningkat dengan pesat setiap harinya. Untuk itu, informasi
mengenai pergerakan arus lalu lintas sangat penting untuk diketahui didaerah perkotaan.
Dalam perencanaan, perancangan dan penetapan berbagai kebijaksanaan sistem
transportasi,
Teori pergerakan arus lalu lintas sangat memegang peranan penting. Kemampuan
untuk menampung arus lalu lintas sangat bergantung pada keadaan fisik dari jalan tersebut,
baik kualitas maupun kuantitasnya serta karakteristik operasional lalu lintasnya. Teori
pergerakan arus lalu lintas ini akan menjelaskan mengenai kualitas dan kuantitas dari arus
lalu lintas sehingga dapat diterapkan sistem yang paling tepat untuk melayani lalu lintas
yang ada.
Sekolah menengah umum negeri merupakan salah satu lokasi yang hampir tiap hari
mengalami masalah kemacetan lalu lintas, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain terjadinya peningkatan jumlah kendaraan, kondisi sistem jaringan jalan yang tidak
memadai serta buruknya pelayanan angkutan umum. Oleh karena itu pemilihan lokasi
sekolah seharusnya dilakukan dengan mempertimbangkan perkiraan bangkitan dan tarikan
pergerakan lalu lintas yang akan terjadi dengan memperhatikan kendaraan siswa serta
kendaraan penjemput siswa. Kemacetan lalu lintas yang terjadi disekitar wilayah sekolah
menengah umum pada jam masuk dan jam pulang sekolah bisa dicegah, lalu lintas yang
berasal dari dan menuju kesuatu sekolah dapat diperkirakan dengan bantuan model
bangkitan pergerakan sehingga diharapkan pada saat volume kendaraan mencapai jam
puncak tidak sampai mengalami kemacetan lalu lintas dilokasi tersebut.
1354
2. Mengetahui Model Bangkitan Pergerakan kendaraan roda empat dan kendaraan
roda dua pada sekolah menengah umum negeri di wilayah kota Samarinda
Tinjauan pustaka
Trip production dan Trip Attraction dapat dilihat pada gambar II.1 berikut:
1355
2.5. Regresi
Regresi adalah garis yang menunjukkan hubungan dua macam variabel (Estimating
line). Regresi disebut juga dengan metode statistika yang digunakan untuk membentuk
modelhubungan antara variabel terikat (Y) dengan satu atau lebih variabel bebas (X).
Jika suatu variable tak bebas (dependent Variable) tergantung pada suatu
variable bebas (independent variable), hubungan antara kedua variable dapat
diselesaikan dengan analisa regresi sederhana. Bentuk matematis dari metode
regresi sederhana adalah:
Y=A+B.X
Dimana :
A : koefisien intersep
Y=A + B1 X1 + B2 X2 + …….. Bn Xn
A : koefisien intersep
1356
B1, B2…. Bn : koefisien regresi
Nilai koefisien determinasi yang terbaik mempunyai nilai antara 0 s/d 1 atau
(0 < R2 < 1 ). Semakin besar nilai R2 (mendekati satu) semakin baik hasil
regresi, dan semakin mendekati 0, maka variabel independent secara
keseluruhan tidak bias menjelaskan variabel dependen.
Koefisien Korelasi
1) Variabel tak bebas (Y) merupakan fungsi linear berganda dari variabel bebas (X).
4) Nilai dari variabel terikat harus tersebar nominal atau minimal mendekati normal.
Banyaknya lalu lintas dan bepergian antar zona selalu bertambah karena prasarana
hubungan makin meningkat, misalnya pembuatan jalan baru dan penataan jalan lama, atau
meningkatnya sarana hubungan seperti meningkatnya jumlah kendaraan. Pada hakikatnya
usaha meningkatkan sarana dan prasarana adalah jawaban atas kebutuhan perhubungan
antar zona. Tambahan jumlah lalu lintas terdiri dari tiga bagian, yaitu:
1357
b) Lalu lintas bangkitan, yaitu tambahan akibat berkembangnya kepentingan sebagai
akibat bertambahnya kesempatan melakukan perjalanan.
perkembangan
Tahun Bangkitan
pengamatan
Tambahan wajar
Lalu lintas yang telah ada pada jalan
ama
20 tahun kembudian
Gambar 2.3. Perkembangan lalu lintas pada jalan baru atau jalan yang ditata
Metode penelitian
Suatu penelitian merupakan rangkaian proses yang kompleks dan terkait secara sistematik.
Agar penelitian dapat dilakukan dengan cermat dan efisien, maka perlu dibuat suatu
kerangka kegiatan penelitian seperti pada gambar berikut.
MULAI
PENGUMPULAN DATA
1359
SMU. Negeri 5 Samarinda
SMU Negeri 8 Samarinda
SMU Negeri 14 Samarinda
No Nama sekolah Y X1 X2 X3 X4 X5
1 sma.neg. 1 smd 339 928 71 25,678 72 27
2 sma. neg. 2 smd 385 982 69 20,796 69 29
3 sma. neg. 3 smd 401 965 55 19,606 72 21
4 sma. neg. 4 smd 453 1108 65 23,765 72 32
5 sma. neg. 5 smd 219 967 76 19,022 72 29
6 sma. neg. 8 smd 346 605 41 2,166 72 15
7 sma. neg. 14 smd 119 316 30 1,998 48 11
Keterangan table :
o Variabel tidak bebas (dependent variable)
1360
o Variable bebas (independent variable)
- X1 = jumlah siswa
- X2 = jumlah guru
- X4 = Luas kelas
Descriptive Statistics
1361
Correlations
jumlah kendaraan jumlah siswa luas sekolah luas kelas jumlah ruangan Jumlah siswa
kelas dibagi luas total
kelas
jumlah siswa 7 7 7 7 7 7
luas sekolah 7 7 7 7 7 7
N luas kelas 7 7 7 7 7 7
1362
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Jumlah siswa dibagi luas total kelas, luas sekolah , luas kelas, jumlah ruangan kelas, jumlah siswa
ANOVAa
Total 80044,857 6
1363
Coefficientsa
B Std. Error Beta Lower Upper Zero- Partial Part Toleran VIF
Bound Bound order ce
658,75
jumlah siswa 3,817 4,860 9,162 ,785 ,576 -57,940 65,573 ,745 ,618 ,357 ,002
8
228,79
luas sekolah -55,186 80,337 -4,723 -,687 ,617 -1075,967 965,594 ,579 -,566 -,312 ,004
3
1 luas kelas -21,139 36,847 -1,638 -,574 ,668 -489,322 447,045 ,760 -,498 -,261 ,025 39,468
jumlah ruangan
-18,379 23,046 -1,266 -,798 ,571 -311,205 274,447 ,560 -,624 -,363 ,082 12,192
kelas
Jumlah siswa
dibagi luas total -,412 ,623 -2,232 -,662 ,628 -8,322 7,498 ,600 -,552 -,301 ,018 54,982
kelas
1364
Coefficient Correlationsa
Model Jumlah siswa luas sekolah luas kelas jumlah ruangan jumlah siswa
dibagi luas total kelas
kelas
1365
Collinearity Diagnosticsa
(Constant) jumlah siswa luas sekolah luas kelas jumlah ruangan Jumlah siswa
kelas dibagi luas total
kelas
1366
Nama : Eka Purnama
Npm : 10.11.1001.7311.080
Fakultas : Teknik
1367