Anda di halaman 1dari 6

VIII.

RENCANA KEGIATAN

A. Latar Belakang
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes
mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau kedua-duanya (ADA, 2010). Faktor resiko terjadinya diabetes
mellitus terdiri dari faktor resiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat
dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi diantaranya umur, jenis
kelamin, ras/bangsa, genetik, sedangkan faktor yang dapat di modifikasi adalah
obesitas, pola makan yang sehat, aktifitas fisik, hipertensi, merokok dan stress
(ADA, 2010).
International Diabetes Federation (IDF) melaporkan pada tahun 2011
prevalensi DM di dunia sebanyak 366 juta jiwa yang berada pada rentang usia
20-79 tahun. IDF juga memperkirakan pada tahun 2030 akan terjadi
peningkatan prevalensi DM menjadi 552 juta jiwa. Sebanyak 80%-95%
merupakan penderita DM Tipe 2 dan sebagian besar berada di negara miskin
dan negara berkembang (IDF, 2011). Negara dengan prevalensi DM tertinggi
pada tahun 2011 adalah China (90 juta jiwa), India (61.3 juta jiwa), dan Amerika
(23.7 juta jiwa). Prevalensi DM di Asia Tenggara pada tahun 2011 adalah 70,4
juta jiwa dan diperkirakan meningkat menjadi 120,9 juta jiwa pada tahun 2030.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2007, Indonesia
merupakan Negara yang menempati urutan keempat dengan jumlah penderita
diabetes mellitus terbesar di dunia setelah India, Cina, dan Amerika Serikat.
Sedangkan menurut IDF tahun 2012,Indonesia merupakan Negara dengan
penderita DM ke tujuh terbanyak di dunia. Total penderita DM Indonesia
menurut Depkes RI tahun 2008 mencapai 8.246.000 jiwa dan diperkirakan
menjadi 21.257.000 jiwa penderita pada tahun 2030. Prevalensi diabetes
mellitus di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 mencapai 0,55%.
Penyakit diabetes mellitus ini merupakan penyakit yang apabila
diabaikan akan menyebabkan terjadinya beberapa komplikasi yang serius bagi
penderitanya, diantaranya adalah koma hipoglikemia yang dipacu karena
penderita tidak patuh dengan jadwal makanan yang telah ditetapkan.
Komplikasi lain yang berhubungan dengan perubahan metabolik misalnya pada
ginjal dapat menyebabkan gangguan atau perubahan pada sirkulasi serta
penyaringan yang akibat lanjutnya adalah gagal ginjal (ADA, 2010).
Penyakit diabetes mellitus ini sangat berdampak terhadap
produktivitas dan dapat menurunkan sumber daya manusia, sehingga tidak
hanya berpengaruh secara individu tetapi juga terhadap kesehatan suatu Negara
(Suyono, 2007). Oleh karena itu, dibutuhkan upaya promosi kesehatan mulai
dari tingkat puskesmas. Semua kegiatan, baik yang langsung maupun tidak
langsung untuk meningkatkan kesehatan (Promotif), mencegah penyakit
(Preventif), terapi (Kuratif) fisik, mental atau sosial dan pemulihan
(Rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) merupakan bentuk usaha untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk pada penderita diabetes mellitus
(Notoatmojo, 2003).
Peningkatan jumlah pasien DM juga dapat diamati dari data laporan
pantauan status kesehatan Puskesmas II Cilongok,yang meningkat setiap
tahunnya. Data tersebut diambil dari jumlah kunjungan rawat jalan di
Puskesmas II Cilongok yang memperlihatkan bahwa pada tahun 2013 diabetes
mellitus tidak masuk dalam 10 besar penyakit. Namun pada tahun 2014,
diabetes mellitus menjadi peringkat 9 dalam 10 besar penyakit di Puskesmas II
Kemranjen yang berjumlah 291 kasus dan pada tahun 2015 289 kasus dan tetap
menduduki peringkat 9. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali
faktor resiko apa diabetes saja yang terdapat di masyarakat Puskesmas II
Kemranjen sehingga kita dapat mencari alternatif untuk mengendalikan faktor
tersebut dan menekan angka diabetes mellitus.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Upaya memperkenalkan komplikasi diabetes mellitus dan pencegahan
komplikasi tersebut kepada masyarakat yang mengikuti posyandu lansia di
Desa Jatisaba Puskesmas II Cilongok.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya mengenai
komplikasi dari penyakit diabetes mellitus
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan komplikasi
penyakit diabetes mellitus
c. Mengurangi faktor risiko diabetes mellitus khususnya hipertensi yang
ada di wilayah kerja Puskesmas II Cilongok.

C. Bentuk dan Materi Kegiatan


Kegiatan akan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan interaktif dan
senam diabetes. Materi penyuluhan disajikan dalam bentuk leaflet yang
dibagikan pada para anggota posyandu. Senam diabetes dilakukan dengan
menonton video dan dipandu oleh dua orang dokter muda sebagai instruktur.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah sewaktu sebagai
skrining bagi masyarakat yang mengeluhkan gejala klasik DM (polifagi,
polidipsi, dan poliuri), namun belum pernah melakukan pemeriksaan gula
darah sebelumnya.

D. Sasaran
Para pengunjung Posyandu lansia di Desa Jatisaba Puskesmas II
Cilongok Kabupaten Banyumas

E. Pelaksanaan
1. Personil
Penanggung jawab : dr. Amrina Ayu Floridiana
Pembimbing : Ibu Ummi (Bidan Desa Jatisaba)
Pelaksana : Fakhrotul Ummah
Meghantari Putri

F. Waktu dan Tempat


Hari : Rabu
Tanggal : 17 Januari 2018
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Tempat : Aula Puskesmas II Cilongok
G. Rencana Anggaran
Konsumsi : Rp. 100.000,00
Leaflet : Rp. 50.000,00
Jumlah : Rp. 150.000,00

H. Rencana Evaluasi
1. Input
a. Man
Peserta penyuluhan merupakan warga yang datang ke Posyandu Lansia
Desa Jatisaba. Pembawa materi pada kegiatan penyuluhan dan
instruktur senam diabetes berjumlah 2 orang.
b. Money
Rencana anggaran pada kegiatan ini berjumlah seratus lima puluh ribu
rupiah.
c. Material
Fasilitas yang akan digunakan dalam kegiatan penyuluhan dan senam
diabetes berupa LCD, proyektor, pengeras suara (speaker), kertas koran,
1 set alat pemeriksaan gula darah, dan leaflet
d. Method
Peserta dikumpulkan di Aula Puskesmas II Cilongok
e. Minute
Estimasi waktu pelaksanaan dari jam 08.00-selesai.
f. Market
Cakupan target kegiatan penyuluhan dan senam diabetes adalah seluruh
warga yang datang ke Posyandu lansia Desa Jatisaba Puskesmas II
Cilongok. Cakupan target kegiatan skrining pemerikasaan gula darah
adalah masyarakat yang mengeluhkan gejala klasik DM (polifagi,
polidipsi, dan poliuri), namun belum pernah melakukan pemeriksaan
gula darah sebelumnya.
2. Proses
Dalam pelaksanaan kegiatan ini diharapkan semua peserta Posyandu lansia
Desa Jatisaba ikut serta dalam kegiatan penyuluhan mengenai Komplikasi
Diabetes Melitus dan senam Diabetes Melitus. Diharapkan peserta
mendapatkan antusias yang tinggi sehingga kegiatan berjalan dengan lancar.

3. Outcome
Masyarakat mendapat informasi mengenai komplikasi dari penyakit
diabetes mellitus sehingga menjadi lebih waspada terhadap faktor-faktor
resiko terjadinya diabetes mellitus dan komplikasi yang akan terjadi.
Masyarakat pun menjadi lebih sadar untuk mencegah komplikasi yang akan
terjadi dengan perilaku hidup sehat.

4. Output
Dampak program yang diharapkan adalah menurunnya angka mortalitas
dan morbiditas dari diabetes mellitus di Desa Jatisaba Puskesmas II
Cilongok.

Anda mungkin juga menyukai