Sap Tongkat Lansia
Sap Tongkat Lansia
A. Tujuan umum
Setelah mendapatkan Pendidikan Kesehatan, di harapkan agar klien dan keluarga
dapat memahami tentang bagaimana cara berjalan menggunakan tongkat dan
menurunkan resiko jatuh pada klien.
B. Tujuan khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang cara berjalan menggunakan tongkat , klien dan
keluarga dapat mengerti:
1. Mengetahui pengertian dan manfaat berjalan menggunakan tongkat
2. Mengetahui tujuan dari berjalan menggunkan tongkat
3. Mengetahui tekhnik penggunaan tongkat
4. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunkan tongkat
C. Proses Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan di Rumah klien
D. Pemberian penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Audien
1. PraInterkasi : ------- -----------
Membuat janji untuk diadakan
penkes dengan audien (klien dan
keluarga)
Mempersiapkan alat dan materi
penkes
2. Orientasi: 5 menit Audien memberikan
Membuka penkes dengan tanggapan
mengucapkan salam.
Mengkaji pengetahuan klien
tentang materi yang akan
disampaikan. Audien
E. Metode
- Komunikasi satu arah
- Ceramah
- Peragaan
- Tanya jawab
F. Media
- Leaflet
G. Materi
Terlampir
LATIHAN BERJALAN MENGGUNAKAN TONGKAT
1. Pengertian.
Tongkat kaki 4 dan kaki 3 (tripod/quadripod) adalah alat bantu berjalan berupa
tongkat dengan kaki-kaki berjumlah 4. Tongkat bisa diatur tinggi rendahnya agar bisa
digunakan oleh orang dengan segala umur. Tepat digunakan oleh lansia dan untuk rehabilitasi
setelah kecelakaan (jatuh) atau operasi.
Terdapat 3 tipe tongkat yang umum digunakan yaitu:
1. Tongkat standar, memberi dukungan minimal dan digunakan oleh klien yang
membutuhkan sedikit bantuan untuk berjalan.
2. Tongkat bertangkai terdapat gagang untuk dipegang sehingga memudahkan untuk
memberikan stabilitas lebih besar dari tongkat standar, khususnya berguna bagi klien
dengan kelemahan tangan.
3. Tongkat segi empat mempunyai 3 atau 4 kaki yang memberikan dukungan
keseimbangan lebih besar. Alat ini berguna bagi klien dengan parsial unilateral atau
paralisis penuh pada kaki.
2. Tujuan
a. Klien dengan hemiparesis atau paralisis baik pada sebagian salah satu kaki (kanan
atau kiri) maupun keseluruhan.
b. Pasien lansia dengan resiko jatuh ringan
5. Kontra Indikasi
Daftar Pustaka
Gallo,Joseph.1998. Buku Saku Gerontologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kane RL, Ouslander JG, Abras IB. 2004. Immobility. In : Kane RL. Editors. Essential of
clinical Geriatrics. New York: McGraw Hill
Tarwoto, Wartonah. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Handiyani, H. (ed.). (2006). Panduan Praktikum Keperawatan Dasar 1. Jakarta: Lembaga
Penerbit FEUI.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S.J. (2004). Fundamentals of nursing: concepts,
process, and practice. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Novieastari, E, et al. (2006). Panduan praktikum keperawatan dasar 1. Jakarta: FE UI
Potter, P.A., Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan
praktik, vol. 2 edisi 4.Jakarta: EGC.