Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGENDALIAN KOROSI

INDIKATOR KOROSI

Dosen Pembimbing : Ir. Gatot Subiyanto, M.T.

Kelompok/Kelas : 8/3B – D3 Teknik Kimia

Nama : 1. Tantri Prasetyani (151411061)

2. Wulandari (151411063)

3. Yaumi Istiqlaliyah (151411064)

Tanggal Praktikum : 18 September 2017

Tanggal Pengumpulan : 25 September 2017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korosi merupakan proses degradasi, pengrusakan material yang disebabkan


oleh pengaruh lingkungan. Adapun prosesnya merupakan reaksi redoks anatara suatu
logam dengan bebrbagai zat disekelilingnya.
Korosi sendiri merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya
yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatan setimbang bila logam
telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas
dalam kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat
mudah mengalami korosi Padahal besi yang telah mengalami korosi akan mengurangi nilai
jualnya. Dengan percobaan ini, akan diamati proses korosi yang terjadi pada logam besi
dan seng dimana akan diberi indikator untuk mengatahui bagian logam yang bertindak
sebagi anoda dan katoda.

1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi korosi logam berdasarkan indikator dengan menunjukkan daerah
yang bersifat anodik dan katodik pada logam yang homogen.
2. Menuliskan reaksi anodik dan katodik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi
yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus
kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam
bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Definisi lain yang mengatakan
bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya.
Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida
atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk
pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan
lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida)

2.2 Reaksi Redoks


Dapat dikatakan bahwa reaksi oksidasi-reduksi adalah reaksi yang melibatkan
transfer elektron. Elektron yang dilepaskan oleh zat yang mengalami oksidasi akan diterima
oleh zat yang mengalami reduksi.
Konsep reaksi oksidasi-reduksi atau dikenal dengan reaksi redoks adalah
berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, penyerahan dan penerimaan elektron serta
peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi. Oksidasi merupakan zat yang kehilangan
elektron, sedangkan reduksi adalah zat yang menerima elektron
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat yang digunakan

Tabel 1. Daftar Alat yang Digunakan

No. Alat Jumlah

1. Logam Fe 2

2. Logam Zn 1

3. Cawan Petri 1

4. Magnetik Stirer 1

5. Hot Plate 1

6. Gelas Kimia 250 ml 2

7. Termometer 1

8. Kabel 1

3.1.2 Bahan yang digunakan

Tabel 2. Daftar Bahan yang Digunakan

No. Nama Jumlah

1. Agar-agar 2 gram

2. Kalium Ferricyanida 0,06 gram

3. Kalium Ferrocyanida 0,06 gram

4. NaCl 0,1 gram

5. Phenolphtalen 3 ml
3.2 Skema Kerja

3.2.1 Persiapan Spesimen

Spesimen yang akan diproses diamplas sampai halus

Spesimen kemudian dikeringkan

Kedua spesimen yang akan diuji dihubungkan dengan kawat atau kabel
penghubung

3.2.2 Persiapan Larutan

2 gram agar-agar; 0,06 gram Kalium Ferricyanida; 0,06 Ferrocyanida dan 0,1
gram NaCl dicampurkan dan dilarutkan dalam 250 ml air.

3.2.3 Pelaksanaan Proses Indikator

Benda kerja yang sudah dipersiapkan dimasukan dalam cawan petri yang
sudah bersih dan kering.

Larutan yang telah dipersiapkan dipanaskan sampai temperatur mendidih


sambil diaduk atau menggunakan stirer.

Larutan didinginkan sampai temperatur 60ºC

Ditambahkan indikator PP sebanyak 3 ml

Larutan tersebut dimasukkan ke dalam cawan petri sehingga logam uji atau
benda kerja dalam larutan

Larutan didiamkan hingga membeku kemudian cawan petri ditutup


3.3 Keselamatan Kerja

Pada praktikum ini perlu diperhatikan adalah bekas bahan percobaan, tidak boleh
dibuang ke dalam saluran air karena agar-agar dapat menyumbat saluran tersebut. Bekas bahan
percobaan harus dibuang ke dalam tempat sampah. Untuk keselamatan kerja, tidak boleh
memegang zat kimia yang tertumpah ke lantai sebab sebagian zat yang digunakan bersifat
sangat korosif.

3.4 Data Pengamatan

No. Waktu Pengamatan

1. Senin, 18 September 2017

2. Selasa, 19 September 2017


3. Rabu, 20 September 2017

4. Jum’at, 22 September 2017


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada praktkum kali ini, tujuan yang hendak dicapai, yaitu indentifikasi anoda dan
katoda pada besi yang mengalami karat. Proses identifikasi dilakukan dengan mengamati
benda kerja selama beberapa hari. Media yang digunakan pada praktikum ini adalah agar-agar.
Penggunaan agar-agar bertujuan agar perubahan warna yang terjadi selama proses korosi
berlangsung tidak akan bercampur satu sama lain karena struktur dari agar-agar yang akan
memadat setelah didiamkan.

Sementara logam yang digunakan dalam percobaan ini terbagi dua jenis, yaitu homogen
antar logam Fe dan heterogen antara logam Fe dan Zn. Pada agar-agar tersebut juga
ditambahkan NaCl dengan tujuan mempercepat proses korosi dengan menambahkanion Cl-
pada lingkungannya.

Gambar 1. Pengamatan Hari Pertama

Pada gambar di atas, kedua logam Fe disambungkan dengan kabel penghubung


sementara logam Zn diletakkan diantara logam tersebut tanpa bersentuhan. Gambar 1.
Merupakan hari pertama pengamatan dimana pada saat ditambahkan agar-agar mulai terlihat
perubahan warna disekitar logam.
Gambar 2. Pengamatan Hari Kedua

Gambar 3. Pengamatan Hari Ketiga


Gambar 4. Pengamatan Hari Keempat

Berdasarkan pengamatan di atas diperoleh reaksi pada katoda dan anoda sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai