INDIKATOR KOROSI
2. Wulandari (151411063)
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi korosi logam berdasarkan indikator dengan menunjukkan daerah
yang bersifat anodik dan katodik pada logam yang homogen.
2. Menuliskan reaksi anodik dan katodik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi
yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus
kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam
bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Definisi lain yang mengatakan
bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya.
Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida
atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk
pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan
lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida)
METODOLOGI PENELITIAN
1. Logam Fe 2
2. Logam Zn 1
3. Cawan Petri 1
4. Magnetik Stirer 1
5. Hot Plate 1
7. Termometer 1
8. Kabel 1
1. Agar-agar 2 gram
5. Phenolphtalen 3 ml
3.2 Skema Kerja
Kedua spesimen yang akan diuji dihubungkan dengan kawat atau kabel
penghubung
2 gram agar-agar; 0,06 gram Kalium Ferricyanida; 0,06 Ferrocyanida dan 0,1
gram NaCl dicampurkan dan dilarutkan dalam 250 ml air.
Benda kerja yang sudah dipersiapkan dimasukan dalam cawan petri yang
sudah bersih dan kering.
Larutan tersebut dimasukkan ke dalam cawan petri sehingga logam uji atau
benda kerja dalam larutan
Pada praktikum ini perlu diperhatikan adalah bekas bahan percobaan, tidak boleh
dibuang ke dalam saluran air karena agar-agar dapat menyumbat saluran tersebut. Bekas bahan
percobaan harus dibuang ke dalam tempat sampah. Untuk keselamatan kerja, tidak boleh
memegang zat kimia yang tertumpah ke lantai sebab sebagian zat yang digunakan bersifat
sangat korosif.
Pada praktkum kali ini, tujuan yang hendak dicapai, yaitu indentifikasi anoda dan
katoda pada besi yang mengalami karat. Proses identifikasi dilakukan dengan mengamati
benda kerja selama beberapa hari. Media yang digunakan pada praktikum ini adalah agar-agar.
Penggunaan agar-agar bertujuan agar perubahan warna yang terjadi selama proses korosi
berlangsung tidak akan bercampur satu sama lain karena struktur dari agar-agar yang akan
memadat setelah didiamkan.
Sementara logam yang digunakan dalam percobaan ini terbagi dua jenis, yaitu homogen
antar logam Fe dan heterogen antara logam Fe dan Zn. Pada agar-agar tersebut juga
ditambahkan NaCl dengan tujuan mempercepat proses korosi dengan menambahkanion Cl-
pada lingkungannya.
Berdasarkan pengamatan di atas diperoleh reaksi pada katoda dan anoda sebagai berikut.