U M U R 1 3 TA H U N D E N G A N T Y P H O I D
DI PAVILYUN SERUNI RSUD SWADANA
JOMBANG
Oleh :
IKA RACHMAWATY
NIM : 03.134
Mengetahui,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
serta hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada
Anak. ”F” Umur 13 tahun dengan typhoid di Pavilyun Seruni RSUD Swadana
Jombang.
Pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Soelijah Hadi, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan Husada
Jombang.
2. Ibu Kharisma K, S.Si.T, selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan
Husada Jombang.
3. Ibu Munasih, AMK, selaku pembimbing di Pavilyun Seruni RSUD Swadana
Jombang.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan asuhan kebidanan ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan manajement kebidanan verney sesuai
dengan kasus demam typhoid.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulkan data pada anak
dengan demam typhoid
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah dan
kebutuhan pada anak dengan demam typhoid
3. Mahasiswa dapat mengetahui masalah potensial pada anak dengan
demam typhoid
4. Mahasiswa dapat mengetahui tindakan segera pada anak dengan
demam typhoid
5. Mahasiswa dapat merencanakan rencana yang akan dilakukan
pada anak dengan demam typhoid
6. Mahasiswa mampu melaksanakan rencana yang telah
direncanakan pada anak dengan demam typhoid
7. Mahasiswa mampu atau telah bisa mengevaluasi sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai setelah dilakukan tindakan pada
anak dengan demam typhoid
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Klien
Asuhan kebidanan ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan mengenai
penyakit demam typhoid.
1.3.2 Bagi Penulis
Asuhan kebidanan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam
penatalaksanaan kebidanan pada anak dengan demam typhoid
1.3.3 Bagi Pendidikan
Asuhan kebidanan ini dapat dipakai sebagai bahan kepustakaan
1.3.4 Bagi Lahan Praktek
Asuhan kebidanan ini sebagai masukan untuk menerapkan
manajement kebidanan.
1.4 Cara Pengumpulan Data
1.4.1 Wawancara
Dengan cara tanya jawab langsung dengan pasien
1.4.2 Dokumentasi
Pengambilan data dari reka meolik pasien
1.4.3 Observasi
Pengambilan data dari mengobservasi langsung keadaan pasien
sehingga data tepat dan akurat
1.4.4 Study Pustaka
Pengumpulan data menggunakan buku literatur.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.2 Etiologi
Penyebab penyakit salmonella typhosa, basil gram negatif
yang bergerak dengan bulu getar, tak berspora, mempunyai sekurang-
kurangnya 3 macam antigen yaitu antigen „O“ (somatik terdiri dari
kompleks (ipo polisakardia), antigen „H“ (Flagela) dan antigen „Vi“
2.1.3 Patofisiolgi
Salmonella thypoid
Saluran Pencernaan
2.1.9 Prognosis
Prognosis pada anak baik asal pasien cepat berobat mortalitas
pada pasien yang di rawat ialah 6 %. Prognosis menjadi tidak baik bila
terdapaty gambaran klinik yang berat seperti :
Demam tinggi
Kesadaran menurun (sopor, koma atau delirium)
Terdapat komplikasi menurun yang berat (dehidrasi, asidosis,
perforasi)
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada px dan keluarga
R/ Terjadi hubungan kerja sama yang baik antara px dan
keluarga sehingga timbul kepercayaan kepada petugas.
2. Jelaskan keadaan px saat ini kepada anggota keluarga
R/ Informasi mengurangi kecemasan akibat ketidaktahuan.
3. Batasi gerak anak hingga demam berangsur-angsur turun
R/ Mencegah demam berkepanjangan, mencegah terjadinya
pervorasi usus.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet TKTP, rendah serat dan
tidak merangsang dan anjurkan orang tua untuk memberikan
makanan porsi kecil tapi sering
R/ Diet yang sesuai dapat memaksimalkan kerja usus dan
memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Makanan dalam porsi kecil tapi sering mengurangi kerja
lambung dan menyesuaikan dengan nafsu makan anak.
5. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat yang sesuai
R/ Mempercepat proses penyembuhan.
2.2.6 Implementasi
Merupakan realisasi dari intervensi yang ditetapkan namun
dalam kegiatan tertentu tindakan yang harus dilakukan disesuaikan
dengan kondisi anak.
2.2.7 Evaluasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dilakukan
dengan menggunakan
S : Pernyataan subyektif yang ditanyakan pasien.
O : Keadaan pasien yang dapat diamati secara langsung oleh
petugas.
A : Pernyataan tentang gangguan yang terjadi apakah sudah
teratasi atau belum.
P : Rencana / intervensi yang akan dilakukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Tanggal pengkajian 28 – 11 – 2005 Jam : 17.00 WIB
Data Subyektif
MRS : 28 – 11 – 2005 No. Reg :
Nama : An “F” Nama Orang tua : Tn “S”
Umur : 13 th Umur : 30 th
Pendidikan : SD Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Pendidikan : SMA
Alamat : Peterongan Agama : Islam
Alamat : Peterongan
Keluhan Utama
Panas, nyeri perut
Riwayat Imunisasi
BCG DPT 1,2,3 Polio 1,2,3,4
Campak Hepatitis 1,2,3 Lain – lain
Data Obyektif
a. Kesadaran : Composmentis
b. Keadaan Umum : Lemah
TTV : N : 92 x/menit
S : 396 oC
RR : 18 x/ menit
T : 120/70 mmHg
BB : 22 kg
TB : 110 cm
c. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut hitam, lurus, bersih, tidak berketombe,
tidak rontok.
Mata : Simetris, conjungtiva merah muda, sklera putih
porselin.
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada
pernafasan cuping hidung.
Gigi & Mulut : Bibir kering, tidak pecah-pecah, gigi tidak
berlubang, tidak ada pembengkakan tonsil.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada
gangguan pendengaran.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembendungan vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada retraksi interkosta, tidak ada
wheezing, tidak ada ronchi.
Perut : Perut kembung, terdapat hepatomegali.
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan bentuk punggung.
Ekstremitas atas : Simetris, terpasang infus RL pada tangan kiri.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak oedem, tidak varises.
d. Pemeriksaan Penunjang
Widal tanggal 28 – 11 – 2005 Ty O (+) 1/200 PA (-)
Ty H (+) 1/100 PB (-)
Hb 12,0 (P : 13,4 – 17,7)
Leokosit 4.200 (4700 – 10.300)
Hematokrit 37,3 (P : 40 – 48)
Trombosit 187.000 (150.000 – 350.000)
V. Intervensi
Dx : Anak "F“ umur 13 tahun dengan typhoid
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 24 jam diharapkan
px menjadi lebih baik.
Kriteria hasil : keadaan umum baik
TTV : T : 90/60 mmHg
N : 80 – 100 x/menit
RR : 16 – 24 x/menit
S : 36,5 – 37,5 0C
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga
R/ Diharapkan terjadi hubungan kerja sama yang baik antara keluarga
dan px dengan petugas sehingga timbul kepercayaan pada petugas.
2. Jelaskan keadaan pasien saat ini kepada anggota keluarga
R/ Informasi mengurangi kecemasan akibat ketidak tahuan sehingga
pasien dan keluarga kooperatif.
3. Observasi TTV
R/ TTV merupakan parameter awal ketidak normalam dalam tubuh.
4. Anjurkan ibu untuk mengompres anaknya
R/ Kompres membantu pelepasan panas secara konduksi.
5. Anjurkan ibu untuk mengganti pakaian anaknya dengan pakaian yang tipis
dan menyerap keringat
R/ Mempercepat pelepasan panas secara konveksi dan evaporasi.
6. Anjurkan ibu untuk memberi anaknya minum yang cukup
R/ Membantu melepas panas melalui BAK sehingga suhu tubuh
menurun.
7. Anjurkan ibu untuk melarang anaknya sering bergerak (badrees total)
R/ Mencegah demam berkepanjangan, mencegah pervorasi usus.
8. Kolaborasi dengan tim Gizi untuk diet TKTP rendah serah
R/ Diet yang sesuai dapat memaksimalkan kerja usus
9. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
R/ Dengan terapi yang tepat diharapkan keadaan pasien cepat membaik.
VI. Implementasi
Tanggal : 28 – 11 – 2005
Dx : Anak ”F” umur 13 tahun dengan typhoid
1. Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarga dengan cara bersikap
ramah dan murah senyum.
2. Menjelaskan tentang keadaan pasien kepada keluarga bahwa saat ini
keadaan masih lemah dan membutuhkan perawatan dengan ditunjang
adanya hasil laborat.
3. Mengobservasi TTV : T : 120/70 mmHg S : 37,2 oC
N : 88 x/mnt RR : 20 x/mnt
4. Menganjurkan ibu untuk mengganti pakaian anaknya dengan pakaian
yang tipis dan menyerap keringat.
5. Mengajari ibu mengompres anaknya pada bagian badan, punggung,
ketiak, tengkuk dan mengganti kompres jika sudah teraba hangat.
6. Menganjurkan ibu memberi anaknya minum yang cukup (susu).
7. Berkolaborasi dengan tim gizi untuk diet TKTP rendah serat.
8. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi
Inj. Cefotaksim 700 mg
Ulsikus ½ amp
Parasetamol
VII.Evaluasi
Tanggal 29 – 11 – 2005
S : Ibu mengatakan badan anaknya tidak panas lagi
O : - Keadaan umum lemah
- TTV : N : 88 x /menit
S : 37,1 oC
RR : 18 x /menit
T : 120/70 x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Interveransi dilanjutkan
– Observasi TTV
– Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diet TKTP rendah
serat.