Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN Ny “D” G 2P10001

DI RUANG BERSALIN RSUP DR. SOEDONO


MADIUN

Oleh:
AJENG PUTRI MARITA
NIM : 2006001

AKADEMI KEBIDANAN
BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2009

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Ny “D” G 2P10001 di Ruang Bersalin RSUP Dr.
Soedono Madiun.

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Hari :
Tanggal :

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING PRAKTEK

UCIK FARIDAH,S.S.T MARMIATI


NIS. 20070038 NIP.

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Persalinan dan kelahiran merupakan faktor Fisiologis kelahiran seorang bayi
juga merupakan peristiwa sosial yang keluarga nantikan selama + 9 bulan. Ketika
persalinan di mulai, peranan ibu adalah pendukung utama untuk proses persalinan
bayinya. Disamping itu, dukungan keluarga dan tenaga kesehatan juga sangat berpera.
Angka kematian ibu di Indonesia termasuk sangat tinggi jika dibandingkan
dengan Angka kematian ibu di berbagai negara dalam kawasan Asia Tenggara. Seperti
di banyak negara berkembang lainnya, penyebab utama kematian ibu adalah
pendarahan Oleh sebab itu, sebagai tenaga kesehatan. Kita harus mampu memberikan
asuhan persalinan normal yang berkualitas, persalinan yang bersih dan aman demi
berjalannya praktek terbaik bagi asuhan sayang ibu-bayi, upaya pencegahan infeksi,
pemantauan kemajuan persalinan, manajemen aktif kala III, asuhan baui baru lahir,
rekam medik, dan rujukan Optimal tepat.
Dari fenomena diatas, kami merasa tertarik untuk memberikan asuhan
kebidanan secara cepat dan tepat. Karena dalam menolong persalinan, kita harus
mampu mengambil resiko yang seminimal mungkin.

1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Meningkatkan sikap Positif untuk mengamalkan asuhan sayang ibu-
bayi dan jaminan pelaksanaa persalinan bersih dan aman. Asuhan persalinan
normal, termasuk deteksi dini dan penanganan awal Penyulit atau komplikasi
dan rujukan optimal tepat waktu.

1.2.2. Tujuan Khusus


Setelah melakukan asuhan kebidanan, maka siswa mampu dan tepat :
 Melaksanakan pengkajian pada kasus inpartum
 Mengidentifikasi Diagnosa / masalah pada kasus inpartum
 Menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi
 Menentukan kebutuhan segera

3
 Menentukan tindakan yang akan dilakukan.
 Melaksanakan perencanaan yang telah dilakukan
 Melakukan evaluasi

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PERSALINAN
2.1.1 Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (Jatain +
Uri) yang dapat hidup diluar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan
lain.
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam Uterus melalui Vagina kedunia luar. (Sarwono, 2000 : 192).
Persalinan adalah suatu proses mengeluarkan hasil Konsepsi (Janin
Lesi) yang dapat hidup kedalam dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lain. (Mochtar, 1998 : 9).

2.1.2 Menurut Cara Persalinan


 Partus biasa (Normal) disebut juga partus Spontan, adalah proses lahinya
bayi pada LBK dengan tenaga itu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta
tidak melukai ibu dan bayi yang umunya berlangsung kurang dari 24 jam.
 Partus luar biasa (Abnormal) ialah persalinan Pervaginam dengan bantuan
alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi Caesarea.

2.1.3 Sebab-Sebab Timbulnya Persalinan


1) Teori Penurunan Hormon
1-2 Minggu sebelum Partus mulai terjadi penurunan kadar Hormon
Estrogen dan Progesteron-Progesteron bekerja sebagai penenang otot-Otot
polos Rahim dan akan menyebabkan Kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul HIS bila kadar Progesteron turun.
2) Teori Placenta Menjadi Tua
Akan menyebabkan turunnya kadar Estrogen dan Progesteron yang
menyebabkan kekejangan Pembuluh darah hal ini akan menimbulkan
Kontaksi Rahim.

5
3) Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan Iskemia otot-
otot tahun, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4) Teori intasi Mekanik
Dibelakang survik terletak ganglion servikale (Fleksus Frankenhauser)
Bila ganglion ini digeser dan diletakkan, misalnya Oleh kepala janin, akan
timbul Kontraksi uterus.
5) Induksi partus (induction of Lab our)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan :
 Ganggang lamiharia : beberapa lamiharia dimasukkan dalam kanalis
Servikalis dengan tujuan merangsang pleksus Frankenhauser
 Amniotomi : Pemecahan ketuban
 Oksitosin Drip : Pemberian oksitosin menutup tetesan per infus

2.1.4 Tanda-Tanda persalinan


1. Lightening atau Setting / dropping
Yaitu kepala memasuki pintu Atas Panggul terutama pada primigrvida.
Pada Multipara tidak begitu ketara.
2. Perut kelihatan lebih besar, Fundus uteri turun.
3. Perasaan sering-sering atau susah kencing karena kandung kemih tertekan
oleh bagian bawah janin.
4. Perasaan sakit di perut, dipunggung oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah
dari Uterus.
5. Sering menjadi lembek mulai mendatar dan Sekresinya bertambah, bisa
bercampur darah (Gloody Show).

2.1.5 Tanda-tanda Inpartu


1) Rasa sakit oleh adanya his yang akan lebih kuat sering dan literatur.
2) Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil
pada Servik.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4) Pada pemeriksaan dalam sevik mendatar pada pembukaan telah ada.

6
2.1.6 Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persalinan
1) Kekuatan mendorong janin keluar
 HIS
 Kontraksi diafragma
 Ligamentous action terutama Ligamen rotundum
2) Faktor Janin
3) Faktor jalan lahir.

2.2 KONSEP DASAR PERSALINAN


Kepala janin turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada otot-
otot dasar panggul yang secara refliktoris menimbulkan rasa mengejan. Karena
tekanan pada rectrum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus
terbuka pada waktu HIS, kepala janin mulai kelihatan Vulva membuka dan perivium
meregong. Dan His mengejan yang terpimpin akan lehernya kepala oleh seluruh janin
pada kala II, Primi : 1½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam.

2.2.1 Batasan
Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan lengkap servik dan
berakhir dengan lahirnya tubuh janin.
2.2.2 Tanda-tanda dan gejala persalinan kala II
- Ibu ingin meneran
- Perineum menonjol
- Vulva dan anus membuka
- Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
- Kepala sudah turun di dasar panggul
2.2.3 Diagnosa pasti.
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan sudah lengkap/kepala janin nampak di vulva berdiameter 5-
6 cm.
2.2.4 Penanganan.
- Memberikan dukungan terus menerus pada ibu.
- Menjaga kebersihan diri.
 Menjaga privasi ibu.

7
 Menjelaskan tentang proses dan kemajuan persalinan.
 Menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan dan ketertiban ibu.
- Mengatur posisi ibu, dalam menimbang mengejang, dapat dipilih posisi :
 Jongkok
 Menungging
 Tidur miring
 Setengah duduk
- Mengosongkan kandung kemih, ibu dianjurkan sesering mungkin.
- Memberikan makan dan minum.

TEORI ASUHAN KEBIDANAN


2.3 PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien.
2.3.1 Data Subyektif
a. Keluhan Utama.
Keluhan saat pertama kali bertemu dengan pasien.
b. Riwayat Kebidanan.
1. Riwayat haid
Untuk mengetahui manarche, siklusnya teratur/tidak, banyaknya darah
yang keluar, lamanya haid, disertai nyeri/tidak, keputihan,
berbau/gatal, HPHT, untuk mengetahui fungsi alat reproduksi.
c. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu.
1. Kehamilan.
Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil, berapa umur
kehamilan saat persalinan apakah ada resiko dalam kehamilan.
2. Persalinan.
Melalui jenis persalinan, di tolong siapa, dimana, dan bagaimana
keadaan bayi (PB/BB) dan ada atau tidak peyulit saat persalinan.
3. Nifas.
Meliputi : ada atau tidaknya penyulit/gangguan selama masa nifas,
nifas berapa hari, dan keadaan anak sekarang. Bila ada penyulit pada
kehamilan, persalinan, nifas yang lalu dapat diantisipasi dengan segera
oleh petugas kesehatan, sehingga komplikasi tidak terjadi.

8
d. Riwayat kehamilan sekarang.
Untuk mengetahui keluhan-keluhan/ kebiasaan selama hamil, periksa
kehamilan dimana, sudah berapa kali, sudah mendapatkan apa saja saat
periksa hamil dan mendapat TT berapa kali.
e. Riwayat kesehatan.
1. Kesehatan yang lalu.
Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit yang dapat
mempengaruhi kehamilannya seperti jantung, paru-paru, hipertensi dan
kencing manis.
2. Kesehatan sekarang.
Apaka ibu menderita penyakit yang mempengaruhi kehamilannya.

3. Riwayat keluarga.
Untuk mengetauhi apa ada dalam keluarga yang menderita penyakit
menular, menurun dan apakah ada riwayat hidup keluarga.
f. Riwayat psikologi spiritual.
1. Keadaan psikologis.
Bagaimana perasaan ibu, suami dan keluarga dalam menerima
kehamilan ini.
2. Keadaan sosial.
Bagaiman hubungan ibu dengan keluarga, tetangga dan masyarakat.
3. Keadaan spiritual.
Bagaiman ibu dalam menjalankan ibadahnya.
g. Latar belakang sosial budaya
Untuk mengetahui kebiasaan kebudayaan yang akan dilakukan pasien.
h. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui pola kebiasaan ibu sebelum masuk sarana kesehatan
dan saat berada disarana kebidanan.
1. Nutrisi.
Untuk mengetahui komposisi makanan dan frekuensi makanan dan
minuman.

9
2. Eliminasi.
Untuk mengetahui BAB berapa kali, ada gangguan/tidak, BAK berapa
kali, ada gangguan/tidak.
3. Aktifitas.
Untuk mengetahui bagaimana aktifitas ada keluhan/tidak
4. Istirahat.
Untuk mengetahui waktu istiharat, barapa lama, ada gangguan/tidak.
5. Personal hygiene.
Untuk mengetahui kebersihan pasien.
6. Sexsualitas.
Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan sexsualitas pasien.

2.3.2 Data Obyektif


1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : untuk mengetahui kesadaran secara keseluruhan
untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu, compos
mentus, sompolen, sompor, koma.
Tekanan darah : untuk mengetahui nilai tekanan darah ibu.
Nadi : untuk mengetahui frekuensi detak jantung ibu per
menit.
Suhu : untuk mengetahui temperatur suhu ibu.
RR : untuk mengetahui frekuensi pernafasan per menit.
TB : untuk mengetahui apakah resiko tinggi/tidak.
BB sebelum hamil : untuk mengetahui tingkat kenaikan BB ibu.
b. Palpasi.
Rambut : warna bersih/tidak
Wajah : pucat/tidak, oedema/tidak, ada gravida/tidak
Mata : congjunghua pucat/tidak, sklera putih/kuning.
Telinga : untuk mengetahui kebersihan telinga.
Hidung : simetris/tidak, basah/tidak, ada sekret/tidak.
Mulut : lembab/tidak, lidah kotor/tidak, stomatris/tidak, ada
oaries gigi/tidak.
Leher : ada tidaknya pembesaran kelenjar thyroid.
Dada : bentuknya simetris/tidak, ada benjolan/tidak.
10
Payudara : simetris/tidak, keadaaan puting susu menonjol/tidak,
hyperpigmentasi areola mammae.
Perut : pembesaran perut sesuai UK, ada/tidak luka bekas
operasi.
Genetalia : ada varices/tidak, oedema/tidak.
Ekstrimitas atas : untuk mengetahui pergerakan spontan.
Ekstrimitas bawah: ada varices/tidak,oedema ada/tidak.
c. Palpasi.
Leher : adakah pembesaran kelenjar thyroid dan vena jugularis.
Payudara : apakah ada nyeri tekan, benjolan abuormal ada/tidak.
Leopoid I : menentukan tuanya kehamilan, menentukan bagian apa
yang tidak ada di fundus.
Leopoid II : menentukan apa yang ada di bagian samping ibu, teraba
punggung/bagian tertentu, bagaimana sifatnya.
Leopoid III : menunjukkan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah bagian ini sudah/belum masuk PAP.
Leopoid IV : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
d. Auskultasi.
Dada : ada/tidaknya bunyi wheezung dan ronchi.
DJJ : frekuensi teratur/tidak.
e. Perkusi.
Reflek patela : +/-/-/-

2.3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH


Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interprestasi yang benar atau data-data yang telah dikumpulkan,
masalah berkaitan dengan sosial, ekonomi, kultur dan psikologi.

2.3.4 IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL.


- Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan rangkaian
masalah dan diagnosa.

11
- Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan
pencegahan.

2.3.5 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera untuk bidan/dokter untuk di
konsultasikan/ditangani bersama dengan tim sesuai dengan kondisi karena
untuk keselamatan ibu dan bayi.

2.3.6 RENCANA TINDAKAN ATAU INTERVENSI


1. Lakukan pendekatan dengan ibu
Dengan pendekatan akan terjadi kerja sama yang kooperatif.
2. Lakukan observasi TTV
Untuk memantau keadaan ibu dan janin.
3. Persiapan penolong.
Untuk memperlancar jalannya persalinan.
4. Persiapan ibu
Memberikan posisi yang nyaman untuk itu, mempersiapkan persalinan.
5. Kolaborasi dengan bidan juga untuk persiapan persalinan
Untuk menolong persalinan sebagai wewenang bidan.
6. Persiapan pertolongan bayi baru lahir
Dengan persiapan yang mantap, diharapkan bayi lahir dengan selamat.

2.3.7 IMPLEMENTASI
Melaksanakan asuhan sesuai implementasi.

2.3.8 EVALUASI
Mengacu pada kriteria hasil.

12
BAB II
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BERSALIN Ny “D” G 2P 10001
DI RUANG BERSALIN RSUP DR. SOEDONO
MADIUN

I. PENGKAJIAN
Tanggal MRS : 5-8-2009 jam 08.30 WIB
Tanggal Pengkajian : 5-8-2009 jam 09.00 WIB
No. RM : 6250243

A. Data Subyektif
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny “D” : Tn “M”
Umur : 26 tahun : 30 tahun
Agama : Islam : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA : STM
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga : Swasta
Penghasilan : - :  Rp 800.000/bulan
Kawin ke : I :I
Umur kawin : 23 tahun : 27 tahun
Lama kawin : 3 tahun : 3 tahun
Alamat : Ds. M, Kec. T, Kota M : Ds. M, Kec. T, Kota M

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil 9 bulan, merasa kenceng-kenceng dan mengeluarkan
lendir bercampur darah.

13
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, menurun, menahun
seperti batuk lama dan keluar darah (TBC), banyak makan, banyak minum,
sering kencing (DM), sesak nafas, jantung berdebar-debar (jantung), tekanan
darah tinggi (HT), dan lain-lain.

4. Riwayat kesehatan sekarang


Ibu tidak sedang menderita penyakit menular, menurun maupun menahun
seperti batuk lama dan keluar darah (TBC), sesak nafas, jantung berdebar-
debar (jantung), banyak makan, banyak minum, sering kencing (DM), tekanan
darah tinggi (HT), dan lain-lain.

5. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular,
menurun, menahun, seperti batuk lama dan keluar darah (TBC), sesak nafas,
jantung berdebar-debar (jantung), banyak makan, banyak minum, sering
kencing (DM), tekanan darah tinggi (Hipertensi), dan lain-lain. Keluarga ibu
maupun suami, juga tidak ada keturunan kembar.

6. Riwayat kebidanan
a. Riwayat haid
Menarche umur 13 tahun, haid teratur, siklus 28 hari, lama haid 7 hari,
jumlah darah biasa, sifat darah tidak berbeku-beku, merasakan nyeri haid
sebelum haid datang. Hari pertama haid terakhir tanggal 1-11-2008.

b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


No Hamil Uk Persalinan
ke Penolong Jenis Tempat L/P BB PB Umur Keadaan
1 1 ater Bidan Spont RSS P 31 50 2,5 sehat
2 Hamil m an M 00 th
ini

c. Riwayat kehamilan sekarang

14
Ibu mengatakan hamil anak kedua, usia kehamilan 9 bulan, keluhan pada
saat hamil 3 bulan: mual, muntah, pusing, keluhan pada saat hamil 6
bulan: nyeri pinggang, keluhan pada saat hamil 9 bulan: sering kencing.
Pergerakan anak pertama kali umur kehamilan 5 bulan, selama hamil
periksa  8 kali ke dokter, mendapat imunisasi TT 1 kali di Puskesmas.
Setiap periksa mendapat vitamin dari dokter dan sudah diminum sampai
habis. Penyuluhan yang didapat : gizi untuk ibu hamil, perubahan pada
ibu hamil, perawatan payudara dan sudah dilakukan oleh ibu.

d. Riwayat persalinan sekarang


Tanggal 4-1-2009 jam 24.00 WIB ibu merasa kenceng-kenceng dan
mengeluarkan lendir bercampur darah. Tanggal 5-1-2009 jam 07.00 WIB
kenceng-kenceng dirasakan semakin sering kemudian oleh suami dibawa
ke RSUP dr. Soedono. Datang di RSUP dr. Soedono tanggal 5-1-2009 jam
08.30 WIB.

e. Riwayat KB
Setelah kelahiran anak pertama ibu tidak menggunakan KB, hanya
menggunakan KB kalender. Setelah kelahiran anak kedua ibu
merencanakan menggunakan KB Implan karena lebih praktis tidak perlu
mengingat-ingat.

7. Pola kebiasaan sehari-hari


a. Nutrisi
- Sebelum MRS : Makan 3 kali sehari, porsi sedang dengan komposisi
nasi, sayur (sawi, bayam, kangkung), lauk (tempe,
ayam, telur), buah (pisang, pepaya).
- Selama MRS : Ibu makan pagi di rumah, ibu di rumah sakit makan
kue catering dari rumah sakit. Minum susu 1 gelas dan
air putih  2 gelas.

b. Eliminasi

15
- Sebelum MRS : BAB 1 x/hari, konsistensi lembek, warna kuning
tengguli, tak ada keluhan.
BAK 4-5 x/hari, warna kuning jernih, tak ada keluhan.
- Selama MRS : Ibu BAB terakhir tanggal 5-1-2009 jam 07.00 warna
kuning tengguli, konsistensi lembek, tak ada
keluhan. Ibu sering BAK di kamar mandi  4-5 kali.

c. Istirahat / tidur
- Sebelum MRS : Tidur malam  7-8 jam, tidur siang 1-2 jam, tidak ada
keluhan.
- Selama MRS : Ibu tidak bisa tidur, bila tidak ada his ibu kadang
berbaring di tempat tidur sambil memejamkan mata.

d. Personal Hygiene
- Sebelum MRS : Mandi 2x sehari, ganti baju 2x sehari, gosok gigi 2x
sehari, keramas 2x seminggu, ganti celana dalam bila
kotor.
- Selama MRS : Sebelum berangkat ke RS ibu mandi, gosok gigi, ganti
baju, ganti celana dalam.

e. Aktifitas
- Sebelum MRS : Ibu melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai ibu
rumah tangga (memasak, mencuci, membersihkan
rumah).
- Selama MRS : Ibu jalan-jalan, bila capek berbaring miring kiri di
tempat tidur.

f. Seksual
- Sebelum MRS : Ibu melakukan hubungan seksual 1-2 x seminggu,
tidak ada keluhan.
- Selama MRS : Ibu tidak melakukan hubungan seksual.

8. Pola ketergantungan

16
Ibu tidak memiliki riwayat ketergantungan terhadap rokok, minuman
beralkohol, maupun obat terlarang.
Suami ibu merokok tetapi selama ibu hamil, tidak merokok di dekat ibu.
9. Psikososial dan spiritual
- Ibu mengatakan senang karena akan melahirkan anak keduanya. Keluarga
mendukung ibu dalam menghadapi persalinan dengan mempersiapkan
peralatan kelahiran.
- Ibu banyak berdo’a kepada Tuhan supaya bayinya dapat lahir dengan
selamat.
- Ibu mengatakan cemas karena memikirkan bayi yang dikandungnya dapat
lahir normal atau tidak.
- Ibu sering bertanya kapan bayinya akan lahir.

10. Latar belakang sosial budaya


Ibu tidak pantang terhadap makanan tertentu. Ibu tidak pijat maupun minum
jamu sewaktu hamil.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV :
-T : 130/90 mmHg
-N : 80 x/mnt
-s : 36C
- Rr : 16 x/mnt
- Bb sekarang : 57,5 kg
- Bb sebelum hamil : 47 kg
- Tb : 158 cm
- Lila : 25 cm

2. Pemeriksaan Fisik

17
- Kepala : rambut warna hitam, bersih, tidak mudah rontok, kulit
kepala bersih, tidak berketombe.
- Muka : simetris, tidak pucat, tidak ada oedem, tidak ada
chloasma gravidarum, ibu tampak menahan sakit saat
his datang sambil memegangi atas simpisis/ pinggang.
- Mata : conjungtiva palpebra merah muda, sklera putih.
- Hidung : simetris, bersih, tidak ada kelainan.
- Telinga : simetris, bersih, tidak ada kelainan.
- Mulut dan gigi : mukosa mulut dan bibir tidak kering, tidak pucat, tidak
ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada caries, tidak ada
gigi berlubang.
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
pembendungan vena jugularis.
- Dada :
Inspeksi : payudara membesar, bentuk simetris, hiperpigmentasi
pada areola, puting susu menonjol, bersih.
Palpasi : colostrum belum keluar, tidak ada benjolan abnormal.
Auskultasi : bunyi jantung normal, paru-paru whezing Θ ronchi Θ.
Perkusi : normal.
- Abdomen :
Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi, linea nigra , striae
albican .
Palpasi : kontraksi uterus 2x dalam 10 menit lama 40 detik,
teratur, kuat.
- TFU Mc Donal : 37 cm
Tbj = (TFU – 11) x 155
= 4030 gr.
Leopold I : bagian fundus teraba kurang bundar, lunak, tidak
melenting (bokong).
Leopold II : perut sebelah kiri teraba bagian yang keras
memanjang, perut kanan teraba bagian kecil dari janin.

18
Leopold III : pada perut bagian bawah teraba bagian yang keras,
bundar, tidak melenting, masih dapat digerakkan
sedikit.
Leopold IV : bagian terendah sudah masuk PAP, tangan konvergen.
Perlimaan : bagian terendah teraba 4/5 bagian.
Auskultasi : Djj  (12, 12, 12) teratur, kuat di punctum maximum
kiri bawah pusat.
Perkusi : perut tidak kembung.
UPL : DS : 25
DC : 28 cm
Boudelogue : 19 cm
LPL : 85 cm
- Ekstremitas : ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedem, tidak ada
varices, bentuk normal, tidak ada kelainan, pada
ekstremitas bawah reflek patela +/+.
- Genetalia : pengeluaran pervaginam lendir campur darah, tidak
ada oedem, tidak ada varices, tidak ada
kondilomatalata maupun condiloma acuminata, tidak
ada pembesaran kelenjar bartholini.
- VT : vagina vulva taa, pembukaan 3 cm, eff 50%, ketuban
, presentasi kepala, denominator UUK ki dep,
penurunan kepala Hodge I, spina ischiadika tidak
menonjol, sudut arcus pubis > 90
- Anus : tidak ada hemoroid, bersih, tak ada kelainan.
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan.
4. Therapy
-

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH, DAN KEBUTUHAN


G2P10001, inpartu, kala I fase laten, umur kehamilan 40 minggu, KU ibu baik, tunggal,
hidup, intra uterine, membujur puki, fleksi, presentasi kepala, Hodge I, prognosa baik
dengan masalah :

19
1. Nyeri pada waktu his
DS : - Ibu mengatakan hamil anak kedua,umur kehamilan 9 bulan.
- Ibu mengatakan perut terasa kenceng-kenceng.
- Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 1-11-2008
DO : - KU ibu baik, kesadaran composmentis
- T : 130/90 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36C
Rr : 16 x/mnt
- Ibu tampak menahan sakit saat his datang sambil memegangi atas
sympisis atau pinggang.
- HPL : 8-8-2009
- Leopold I : TFU 37 cm, bagian fundus teraba kurang bundar, lunak,
tidak melenting (bokong).
- Leopold II : perut sebelah kiri teraba bagian yang keras memanjang,
perut kanan teraba bagian kecil dari janin.
- Leopold III : pada perut bagian bawah teraba bagian yang keras,
bundar, tidak melenting, masih dapat digerakkan sedikit.
- Leopold IV : bagian terendah sudah masuk PAP, tangan konvergen.
- Djj  (12, 12, 12) teratur, kuat di kiri bawah pusat.
- VT : v/v taa,  3 cm, eff 50%, ketuban , presentasi kepala,
denominator UUK ki dep, penurunan kepala Hodge I, spina ischiadika
tidak menonjol,sudut arcus pubis > 90 .
- His 2 x selama 10 menit lama 40”,teratur, kuat.

2. Cemas sehubungan dengan persalinan yang akan dihadapi


DS : Ibu mengatakan cemas karena memikirkan bayi yang dikandungnya dapat
lahir normal atau tidak.
DO : - KU ibu baik, kesadaran composmentis
- T : 130/90 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36C
Rr : 16 x/mnt

20
- Ibu banyak berdoa kepada Tuhan supaya bayinya dapat lahir dengan
selamat.
- Ibu sering bertanya kapan bayinya akan lahir.
- Leopold I : TFU 37 cm, bagian fundus teraba kurang bundar, lunak,
tidak melenting (bokong).
- Leopold II : perut sebelah kiri teraba bagian yang keras memanjang,
perut kanan teraba bagian kecil dari janin.
- Leopold III : pada perut bagian bawah teraba bagian yang keras,
bundar, tidak melenting, masih dapat digerakkan sedikit.
- Leopold IV : bagian terendah sudah masuk PAP, tangan konvergen.
- Djj  (12, 12, 12) teratur, kuat di kiri bawah pusat.
- His 2 x selama 10 menit lama 40”,teratur, kuat.

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


1. Perpanjangan kala I.
2. Distosia bahu.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Observasi Djj, his, pembukaan, tanda-tanda kala II.
Penjelasan kepada ibu tentang proses persalinan normal.

V. PERENCANAAN
Tanggal 5-1-2009 Jam 09.15 WIB
1. Dx I : G2P10001, inpartu, kala I fase laten, umur kehamilan 40
minggu, KU ibu baik, bayi tunggal, hidup, intra uterine,
membujur, puki, fleksi, presentasi kepala, Hodge I.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 4 jam diharapkan
ibu memasuki fase aktif.
Kriteria hasil :
- Pembukaan 4-10 cm
- His 3-4 x dalam 10 menit lama > 50 detik
- Djj normal 120 – 160 x/mnt.
Perencanaan :

21
1. Beri tahu hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga.
R/ : Ibu mengetahuai keadaan yang di alaminya.
2. Hadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami,
keluarga/teman terdekat.
R/ : Ibu merasa tenang dan semangat dalam menghadapi persalinan.
3. Anjurkan posisi / aktivitas ibu senyaman mungkin
R/ : Ibu merasa nyaman pada waktu ada his.
4. Jaga privasi ibu
R/ : Menghindari ibu dari rasa malu.
5. Massage pada punggung / usap perut ibu dengan lembut.
R/ : Otot-otot menjadi relaksasi dan aliran darah menjadi lancar.
6. Berikan cukup cairan
R/ : Memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah dehidrasi serta
memberikan energi yang cukup.
7. Pertahankan kandung kemih tetap kosong.
R/ : Agar tidak mengganggu proses penurunan kepala.
8. Gunakan tehnik sentuhan.
R/ : Memberikan rasa aman dan sikap membantu dalam proses
persalinan.
9. Observasi his, djj, tanda-tanda kala II
R/ : Deteksi dini keadaan patologis.
10. Pemeriksaan dalam 4 jam lagi atau ketuban pecah.
R/ : Mengetahui kemajuan persalinan.

2. Masalah I : Nyeri sehubungan dengan kontraksi uterus.


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ½ jam diharapkan
ibu dapat beradaptasi dengan keadaannya.
Kriteria hasil : - Ibu terlihat tenang saat his.
- Ibu hanya meringis saat his.
- Ibu mau dan mampu melaksanakan teknik relaksasi.
Intervensi :
1. Jelaskan secara sederhana tentang penyebab nyeri, his, dan manfaatnya.
R/ : Ibu mengerti dan kooperatif dalam tindakan.

22
2. Ajarkan pada ibu teknik distraksi dan relaksasi.
R/ : Orientasi ibu terpecah sehingga menurunkan ambang batas nyeri.
3. Masalah II : Cemas sehubungan dengan persalinan yang akan dihadapi.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ½ jam diharapkan
rasa cemas berkurang.
Kriteria hasil : - Ibu tampak tenang dalam menghadapi proses persalinan.
- Proses persalinan berjalan lancar.
Intervensi :
1. Bimbing ibu untuk menghadapi persalinan dengan baik.
R/ : Persiapan yang baik akan membantu lancarnya proses persalinan.
2. Jelaskan pada ibu bahwa keadaan ibu dan bayinya saat ini baik-baik saja.
R/ : Keadaan psikologis yang tenang membantu memperlancar proses
persalinan.
3. Bimbing ibu untuk berdoa agar bayinya lahir selamat.
R/ : Psikis ibu menjadi tenang.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 5-1-2009 jam 09.30 WIB
1. Dx I :
Kala I
1. Memberi tahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
Ibu akan menjalani proses persalinan, keadaan ibu dan bayi sehat.
1. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu.
- Memperbolehkan suami untuk menunggui ibu.
2. Menganjurkan posisi/aktivitas ibu senyaman mungkin.
- Menganjurkan untuk jalan-jalan bila capek tidur miring kiri.
3. Menjaga privasi ibu.
- Memasang sketsel dengan benar.
4. Memassage pada punggung/mengusap perut ibu dengan lembut.
5. Memberikan makanan dan minuman di luar his.
6. Mempertahankan kandung kemih tetap kosong.
- Menganjurkan ibu BAK bila terasa BAK.
7. Menggunakan teknik sentuhan.

23
- Memegang ibu saat ibu kesakitan.
8. Mengobservasi his, djj, tanda-tanda kala II
His 3x dalam 10 menit lama 45 detik, teratur, kuat.
Djj + (12, 12, 12) teratur, kuat.

Tanggal 5-1-2009 Jam 09.45 WIB


2. Masalah I : Nyeri sehubungan dengan kontraksi uterus.
1. Menjelaskan secara sederhana tentang penyebab nyeri, his, dan manfaatnya.
Nyeri berasal dari adanya kontraksi uterus. His yang sempurna akan
membuat dinding korpus uteri yang terdiri atas otot-otot menjadi lebih tebal
dan lebih pendek sedangkan bagian bawah uterus dan servik yang hanya
mengandung sedikit otot dan banyak mengandung jaringan kolagen akan
mudah tertarik hingga menjadi tipis dan membuka.
2. Mengajarkan pada ibu teknik distraksi dan relaksasi.
- Nafas panjang sewaktu ada his.

Tanggal 5-1-2009 Jam 10.00 WIB


3. Masalah II : Cemas sehubungan dengan persalinan yang akan dihadapi.
1. Membimbing ibu untuk menghadapi persalinan dengan baik.
2. Menjelaskan pada ibu bahwa keadaan ibu dan bayinya saat ini baik-baik
saja.
3. Membimbing ibu untuk berdoa agar bayinya lahir selamat.

VII. EVALUASI
Tanggal 5-1-2009
1. Dx I :
Jam 11.00 WIB
S : - Ibu mengatakan kenceng-kenceng sering.
- Ibu mengatakan mengeluarkan cairan banyak.
O : - KU ibu baik, kesadaran composmentis.
- T : 120/80 mmHg
S : 36C.
N : 80 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
24
- His 2 - 3 kali dalam 10 menit lama 40 – 45 ”, teratur, kuat.
- Ketuban pecah spontan warna jernih, jumlah 100 cc, bau amis.
- Djj  (12, 12, 12) teratur, kuat.
- VT : v/v taa,  6 cm, eff 75%, ketuban Θ, UUK ki dep, kepala Hodge
II, spina ischiadika tidak menonjol, sudut arcus pubis > 90 .
A : G2P10001 uk 40 mg inpartu kala I, fase aktif dilatasi maksimal
P : 1) Mengobservasi TTV
2) Mengobservasi his, Djj, pembukaan, tanda-tanda kala II.
3) Memberikan makanan dan minuman di luar his

Jam 12.00 WIB


S : - Ibu mengatakan ingin mengejan dan merasakan tekanan pada anus.
O : - KU baik, kesadaran composmentis.
- Perineum menonjol, vulva membuka, anus membuka
- T : 120/80 mmHg
S : 36C.
N : 80 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
- His 3 - 4 kali dalam 10 menit lama 50 ” teratur, kuat.
- Djj + (12, 12, 12) teratur, kuat.
- VT : v/v taa,  10 cm, eff 100%, ketuban Θ, presentasi kepala, kepala
Hodge III, UUK ki dep.
A : G2P10001 uk 40 mg memasuki kala II , ku ibu dan janin baik.
P : 1) Mempersiapkan alat, obat-obatan dan persiapan diri.
2) Memberi tahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan
mengatur posisi ibu.
3) Memimpin ibu untuk meneran pada waktu his.
4) Menganjurkan ibu istirahat dan minum jika tidak ada his.
5) Mengecek Djj diluar his.
6) Memasang handuk di atas perut ibu, memasang doek, membuka partus
set saat kepala janin terpegang vulva dengan diameter 4-5 cm.
7) Menolong kelahiran kepala, bahu, badan dengan sangga susur
8) Memonitor kondisi bayi dengan 3 pertanyaan yaitu menangis spontan,
warna kulit kemerahan, gerakan aktif.
25
Jam 12.10 bayi lahir spontan belakang kepala, menangis kuat gerakan
aktif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki, bayi di bawa ke
ruang terima bayi untuk dilakukan pengukuran dan identifikasi.BB
bayi 4000 gr, PB 53 cm kemudian di bawa ke ruang bayi.

Jam 12.15 WIB


S : - Ibu mengatakan perut terasa mules.
O : - KU baik, kesadaran composmentis.
- T : 120/80 mmHg
S : 36C.
N : 80 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
- Uterus teraba keras dan bundar, TFU setinggi pusat.
- Tali pusat tampak di luar vulva.
- Kandung kencing kosong.
A : P20002 memasuki kala III.
P : 1) Palpasi uterus untuk memastikan tidak ada bayi yang ke dua
2) Menyuntikkan Oksitosin 10 ui secara i.m di 1/3 paha luar.
3) Melakukan PTT pada waktu his
4) Melahirkan plasenta
5) Massage fundus uteri
6) Memeriksa kelengkaan plasenta
Jam 12.15 WIB placenta lahir spontan, lengkap, kotiledon 20
buah, diameter 20 cm, tebal 3 cm, selaput lengkap, insersi tali pusat
sentralis, panjang tali pusat 50 cm.
7) Menyuntikan Metergin 0,2 mg i.m d 1/3 paha luar.

Jam 12.20 WIB


S : - Ibu mengatakan lega karena bayi dan placentanya telah lahir.
O : - KU baik, kesadaran composmentis.
- T : 110/80 mmHg
S : 36C.
N : 80 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
26
- Perdarahan 150 cc.
- Uterus teraba keras dan bundar, TFU 1 jari bawah pusat.
- Terdapat robekan jalan lahir derajat II pada mukosa dan perineum
A : P20002 memasuki kala IV.
P :
- Melakukan penjahitan robekan jalan lahir.
- Memeriksa kembali kontraksi uterus dan tanda perdarahan pervaginam.
- Mengajarkan ibu untuk memeriksa kontraksi uterus dan ajarkan untuk
melakukan massage uterus.
- Membersihkan lahan persalinan dan menyibin ibu.
- Mengobservasi :
1) Kontraksi 2 -3 x dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
- Setiap 15 menit pada jam pertama pasca persalinan.
- Setiap 20 – 30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
2) Tekanan darah, nadi, kandung kemih tiap 15 menit selama 1 jam
pertama dan tiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
3) Suhu ibu setiap jam selama 2 jam pertama pasca persalinan.
- Memberi pesan pada ibu jika ada perdarahan banyak dan pusing untuk
segera memanggil petugas.
- Memberi selamat pada ibu
- Melakukan pendokumentasian

Tanggal 5-1-2009 jam 10.15 WIB


2. Masalah 1 : Nyeri sehubungan adanya his.
S : - Ibu mengatakan kenceng-kenceng sering.
- Ibu mengatakan perut dan pinggang terasa nyeri.
O : - KU ibu baik.
- His 2 - 3 kali dalam 10 menit lama 45 ” teratur, kuat.
- Ibu tampak lebih tenang saat his datang.
- Ibu tidak berteriak-teriak.
- Ibu merasa sakit saat his sambil memegangi daerah atas sympisis.
A : G2P10001 ibu dapat beradaptasi saat his datang.
P : - Observasi TTV, his, pembukaan, Djj.

27
Tanggal 5-1-2009 Jam 10.30 WIB
3. Masalah II : Cemas sehubungan dengan persalinan yang akan dihadapi.
S : - Ibu mengatakan senang karena sebentar lagi bayinya akan lahir.
O : - KU baik.
- T : 120/80 mmHg
S : 36C.
N : 80 x/mnt
Rr : 20 x/mnt
- Ibu tampak tenang.
- Ibu tidak berteriak-teriak.
A : G2P10001 kecemasan ibu berkurang.
P : - Observasi tanda-tanda persalinan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, IBG, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.

Prawiroharjo, Sarwono, 2005, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawiroharjo, Jakarta.

YBP-3P, 2006, Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, EGC, Jakarta.

29

Anda mungkin juga menyukai