Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN.

”I” DENGAN

FEBRIS DI PUSKESMAS BALEREJO

KAB.MADIUN

OLEH :

ROSY MAYASARI

NIM : 2007081

AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI HUSADA MULIA

MADIUN
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Kebidanan pada An.”I”dengan febris di Puskesmas Balerejo Kab. Madiun


disetujui:

Hari :

Tanggal :

Mengetahui:

Pembimbing akademik Pembimbing lahan

Lucia Ani K., S,SiT Hj.Dijanti Amd.Keb

NIS : NIP :
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Asuhan
Kebidanan Pada An.”I” dengan febris di Puskesmas Balerejo Kab. Madiun.

Dalam penyusunan laporan ini penyusun tidak lepas dari bantuan, bimbingan
dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan terima
kasih yang telah terhingga kepada yang terhormat ;

1. Ibu Asasis ViLLa, S,SiT.,. selaku Direktur Akademi Kebidanan Bhakti


Husada Mulia Madiun.
2. Hj.Dijanti,Amd.Keb selaku pembimbing praktek di RSUP Dr. Soedono
Madiun.
3. Lucia Ani S.SiT selaku pembimbing Akademi Kebidanan Bhakti Husada
Mulia Madiun.
4. Semua pihak yang telah membantu penyusunan dalam melaksanakan
praktek Klinik Kebidanan.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih memerlukan
perbaikan di masa mendatang, maka kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Madiun, Februari 2010

Penyusun
BAB I

KONSEP DASAR ASKEB

I. PENGKAJIAN

A. DATA SUBYEKTIF

1. Biodata
gastro enteritis dapat menyerang semua orang
- Umur (semua golongan umur dan semua jenis
kelamin)
- Jenis kelamin

2. Keluhan utama

Diare lebih dan 4 x (lebih dan biasanya) konsistensi cair, disertai lender
dan atau darah, muntah dan kadang terjadi peningkatan suhu tubuh

3. Riwayat penyakit keluarga

GE merupakan salah satu penyakit menular, dimana penularannya dapat


melalui makanan yang telah dihinggapi oleh lalat yang baru
menghinggap pada feses orang yang menbderita diare. Oleh karena itu
perlu dikaji apkah ada anggota keluarga yang memiliki atau menderita GE.
(terutama yang tinggal satu rumah bersama klien)

4. Riwayat penyakit sekárang

Gastro Entoritis Acuta biasanya timbul secara mendadak dengan gejala

- Diare lebih dan 4x (lebih dan biasanya) konsistensi cair, disertai


lendir dan atau darah

- Muntah

- Perut kembung
- Nafsu makan menurun

- Anak rewe! dan gelisah

- Biasanya disertai peningkatan suhu tubuh

5. Riwayat tumbang

Penyakit gastroenteritis yang telah mendapat pengobatan dan perawatan


dengan baik dan tanpa komplikasi. Biasanya tidak akan menimbulkan
gangguan dalam proses tumbangnya.

6. Data SosiaI Ekonomi

GE biasanya menyerang pada golongan masyrakat dengan ekonomi


rendah khususnya bagi mereka yang kurang mengerti akan higiee dan
sanitasi dan makanan dan lingkungan.

7. Riwayat Prenatal-Natal-Post Natal

Dari beberapa riwayat tersebut yang paling berpengaruh terhadap GE pada


anak adalah riwayat post natal. Yang perlu dikaji adalah :

- Apabila anak masih menetek : apakah ibu selama meneteki


mengkonsumsi obat-obatan maupun jamu tradisional serta makanan
pedas.

- Apabila anak diberikan PASI apakah faktor kebersihanan PASI


sudah memenuhi syarat kesehatan apa belum (apakah tempatnya telah
dicuci bersih dan direbus dengan air mendidih atau tidak, apakah air
yang digunakan telah benar-benar mendidih atau tidak, apakah PASI
diberikan kurang dam 6 jam setelah pembuatan).

B. DATA OBYEKTIF

1. Keadaan umum anak lemah, anak gelisah dan rewel

2. Kesadaran compos mantis coma (tergantung derajat dehidrasi)


3. TTV : - N : kecil dan cepat ( lebih dan 140 x perrnenit)

- S : cenderung naik ( lebih dari 375o C)

- Rp : cepat dan dangkal ( lebih dan 40 x permenit)

4. Pemeriksaan fisik

- Kepala : Pada keadaan dehidrasi gerak biasanya UUB


tampak
cekung mata cowong
- Mulut : mukosa bibir kering

- Dada : pernafasan cepat dan dangkal

- Perut : kembung, terjadi peningkatan peristaltik


usus

- Genetalia + Adceis: dengan perawatan yang benar anus dan


penincum tidak akan terjadi iritasi

- Kulit : Turgor menurun (tidak kembahi dalam duadene)

C. DIAGNOSA / MSC YANG MUNGKIN

1. Defisit cairan sampai dengan untake toutput yang tidak seimbang

2. Peningkatan suhu tubuh sampai dengan proses patologi penyakit

3. Gangguan untergritas kulit (iritasi membran mukosa anus +


penanal) sampai dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
perawatan yang benar pada anus setelah BAB

4. Potensial terjadi syok hipovo!emik sampai dengan muntah dan


diare

5. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sampai dengan

- Anorexia
- Muntah

D. PERENCANAAN

- Tujuan : Setelah diberikan asuhan kebidanan diharapkaui muntah


dan diare berhenti sehingga masalah teratasi.

- Kriteria Hasil

1. K/U : Baik

2. Kesadaran : Compos mentis

3. TTV dalam batas normal

4. Turgor kulit naik (kembali dalam 2-3 detik)

5. Mata tidak cowong

6. Nafsu makan meningkat (kembali seperti sebelum sakit)

7. Tidak terjadi iritasi pada anus dan perranal

- RencanaTindakan

1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga

Rasional : Untuk menjalin hubungan saling percaya sehingga klien


dan keluarga lebih kooperatif

2. Jelaskan keadaan dan kondisi klien pada keluarga

Rasional : Agar keluarga lebih kooperatif

3. Jelaskan pada keluarga tentang pentingnya dehidrasi

Rasional : Meningkatkan motivasi keluarga tentang tindakan


dehidrasi
4. Puasakan klien bila masih muntah

Rasional : Untuk mencegah terjadinya aspirasi dan mengurangi kerja


organ pencernaan.

5. Ciptakan lingkungan yang nyaman

Rasional : Melancarkan sirkulasi udara

6. Berikan kompres hangat

Rasional : Mempertahankan vaskulansi dan mencegah


vasokontriksi pembuluh darah secara mendadak

7. Berikan klien pakaian yang tipis

Rasional : Memudahkan pengeluaran panas badan dan lebih mudah


menyerap keringat

8. Ajarkan cara perawatan atau kebersihan anus dan daerah perianal


setiap kali anak setelah BAB

Rasional : Untuk menjaga kelembaban membran mukosa anus dan


perianal serta mencegah iritasi.

9. Observasi tanda-tanda vital

Rasional : Untuk memantau perubahan gejala cardinal

10. Observasi intake dan output cairan

Rasional : Untuk memantau keseimbangan cairan dan elektrolit serta


intake oral secara aktual

11. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan intravena.

Rasional : Untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan


elektrolit
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN

Diare adalab BAB yang tidak normal atau dengan frekuensi lebih dari 4 x
pada bayi sedangkan pada anak > 3x dengan konsistensi faeces encer dapat
berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1997
hal : 143)

Diare adalab BAB yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan
frekuensi lebih banyak dari biasanya dengan frekuensi untuk neonatus lebih
dari 4x sedangkan bayi berusia lebih dari 1 bulan dan anak frekuensinya lebih
dari 3x. (FKUI 1985 hal. 283)

B. PATOFISIOLOGI

Mekanisme terjadi diare disebabkan

1. Gangguan Osmotik

Akibat makan / zat yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan


osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke rongga usus (isi rongga usus >>>) merangsang usus untuk
mengeluarkan diare

2. Gangguan Sekresi

Akibat rangsangan tertentu seperti toxin pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi air oleh elektrolit dalam rongga usus (isi rongga usus
>>>) merangsang usus untuk mengeluarkannya diare.
3. Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik kemampuan dindin usus untuk menyerap makanan diare.

PATOGENESIS

1. DIARE AKUT

a. Mikroorganisme / makanan masuk ke dalam alat pencernakan.

b. Mikroorganisme tersebut setelah berhasil melewati asam lambung


kemudian berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus.

c. Mikroorganisme membentuk toksin (endotoksin)

d. Terjadinya rangsangan pada mukosa usus sehingga terjadi


hiperperistaltik dan sekresi cairan untuk membuang mikroorganisme /
makanan tersebut, sehingga akibatnya terjadi diare.

2. DIARE KRONIS

a. Infeksi misalnya “E. coli” patogen yang sudah resisten terhadap


obat-obatan yang ada di Indonesia pada waktu itu Tumbuh secara
belebihan dan bakteri non patogenik seperti pseudomonas, Proteus,
Stafilokokus dan sebagainya.

b. Investasi parasit terutama “Entamoeba histolityca” kondida dan


Trikuris

c. PCM : Pada penderita PCM didapatkan atrofi pada semua organ


termasuk atrofi mukosa usus halus, mukosa lambung dan pancreas.
Aktbatnya akan terjadi defisiensi enzim-enzim yang dikeluarkan organ
tersebut (Lactase, maltase, lipase dan sebagainya) yang menyebabkan
diare osinotik dalam lumen usus meninggi dan menyebabkan tekanan
koloid osmotic. Selain itu juga akan menyebabkan tumbuh berbihan
bakteri yang juga akan menambah beratnya melabsorbsi dan infeksi.

d. Gangguan imunologik ; defisiensi “secretary Ig A” ( Slg A ) akan


menyebabkan tubuh tidak mainpu mengatasi infeksi dan infestasi parasit
dalam usus.

GEJALA KLINIS

1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meninggi, nafsu


makan berkurang atau tidak ada. Tinja menjadi cair dan mungkin
mengandung darah atau lendir.

2. Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare.

3. Bila penderita sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit maka


timbul dehidrasi

KOMPLIKASI

Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi

berbagai komplikasi sebagai berikut :

1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, atau


hipertonik)

2. Syok Hipovolemik.

3. Hipotemia (dengan gejala meteorismus, hipotomi otot, lemah


brokardia, perubahan elektrokardiogram)

4. Hipoglikemia.

5. Intoleransi sekunder akibar kerusakan vili mukosa usus dan


defistensi enzim lactase.

6. Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik.


7. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau
kronik)

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian 2 Februari 2010 jam 16.00 WIB

I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Anak
Nama : An. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur / Tanggal lahir : 9 Tahun, 26 Januari 2001
Anak ke : 1 (Satu)
b. Identitas orang tua
Nama ayah : Tn. S Nama ibu : Ny. S
Umur : 38 Th Umur : 30 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Suku/Bangsa : Jawa /
Indonesia Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : IRT
Alamat : Ds.”B” Alamat : Ds.”B”
2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan badan anaknya panas selama 3
hari,disertai pusing..
3. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit waktu kecil : Hanya batuk, pilek biasa
Pernah MRS : Tidak pernah
Alergi : Tidak Ada
Imunisasi : Sudah lengkap
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan utama : Badan terasa Panas dan kepala pusing.
Tindakan pertama : Diberi minum yang banyak
c. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit keturunan : Tidak ada yang menderita
penyakit keturunan (missal ; DM, TBC,
Hipertensi, Hepatitis, dll)
Penyakit menular : Tidak ada yang menderita Penyakit menular
(Misal ; HIV/AIDS)
d. Riwayat Antenatal
Keluhan selama hamil : Tidak ada keluhan
ANC : Periksa di Bidan rutin tiap bulan
TT : 2 kali, pada umur kehamilan 3 bulan dan 8 bulan.
Serta mendapat tablet penambah darah setiap kali
ANC.
e. Riwayat Natal
Umur Kehamilan : 9 bulan
Jenis Persalinan : Normal
Ditolong Oleh : Bidan
Keadaan Bayi : Tidak ada gangguan pada bayi setelah lahir.
Keadaan umum baik.
penyakit saat persalinan : Tidak ada
f. Riwayat neonatal
Kondisi bayi : Normal
BB waktu lahir : 3100 gram
Tb waktu lahir : 50 cm
g. Riwayat gizi
Pemberian ASI : Sampai umur 6 bulan hanya diberi
ASI saja.
Pemberian MPASI : Setelah umur 6 bulan selain ASI
diberi MPASI.
Makan sehari-hari : sama dengan yang dimakan
keluarga sehari-hari (nasi, sayur, lauk) kadang
diberi roti, biscuit dan jajanan lain.
h. Riwayat Psikososial
Yang Mengasuh : diasuh oleh ibunya sendiri
Hubungan dengan keluarga : baik
Hubungan dengan lingkungan sekitar : baik
i. Riwayat tumbuh kembang
Mengangkat kepala : Umur 3 bulan
Tengkurap : Umur 6 bulan
Duduk : Umur 6 bulan
Gigi tumbuh pertama : Umur 7 bulan
Merangkak berdiri : Umur 7 bulan
Berdiri : Umur 9 bulan
Berjalan dituntun : Umur 10 bulan
Berjalan berpegangan : Umur 11 bulan
Berjalan sendiri : belum bisa berjalan sendiri
Berbicara : belum bisa menyebutkan satu kata
dengan jelas
Tidak ngompol : Masih ngompol
4. Kebutuhan Sehari-hari
a. Nutrisi
- Sebelum sakit : Minum susu ibu, anak makan
makanan yang sama dengan yang dimakan keluarga sehari-
hari(nasi, sayur, lauk) kadang diberi roti, biscuit dan jajanan
lain.
- Selama sakit : Anak masih minum susu ibu, anak
diberi makan dan minum tidak ada yang mau dan ada yang
dimuntahkan.
b. Eliminasi
- Sebelum sakit : Anak BAB 1 kali sehari dan BAK 5
– 6 kali sehari.
- Selama sakit : anak BAB sehari (sejak sore sampai
sore harinya lagi ) sudah BAB sebanyak 5x dengan konsitensi
encer dan ada lendirnya. BAK 5 – 6 kali/hari.
c. Istrahat dan tidur
- Sebelum sakit : Anak tidur malam jam 19.00 WIB
bangun jam 05.00 WIB. Tidur siang tidak tentu tapi kalau tidur
siang ± 2 – 3 jam tidak ada gangguan tidur.
- Selama sakit : Anak sulit tidur, semalam anak agak
rewel, badannya agak panas dan sebentar-sebentar terbangun
dari tidurnya
d. Olah raga dan aktivitas
- Sebelum aktivitas : Anak sering bermain
bersama ibunya, anak mulai berlatih berjalan.
- Selama sakit : Tidak ada perubahan, hanya
saja anak terkesan malas dan minta digendong terus oleh
ibunya.
e. Personal Higiene
- Sebelum sakit : Anak rutin dimandikan ibunya 2x
sehari. Rambut selalu dibasahi / dikeramas tiap kali mandi
kuku dipotong bila sudah panjang.
- Selama sakit : Anak disibin dengan air hangat oleh
ibunya 2 kali sehari, kuku pendek bersih.

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Agak lemah
b. Kesadaran : Sadar
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :-
Suhu : 38,8˚C
Nadi : 114x/mnt
Pernafasan : 28x/mnt
BB : 22 kg
TB : 100 cm
d. Kepala
Kulit rambut : Bersih
Rambut : Lurus, hitam, lebat, tidak mudah dicabut
e. Muka
Odema : Tidak ada odema
Pucat : Tidak pucat, lesu
f. Mata
Simetris : Simetris
Sclera : Putih
Conjungtiva : Merah muda
Kelopak mata : Tidak cowong
g. Hidung
Polip : Tidak ada polip
Sekret : Tidak ada sekret
h. Mulut dan gigi
Stomatitis : Tidak ada Stomatitis
Lidah : Tidak pucat
Gigi : Bersih, tidak ada caries
i. Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada pembesaran
j. Dada
Simetris : Simetris
Wheezing : Tidak terdengar
k. Perut
Kembung : Kembung
Nyeri tekan : Tidak Nyeri tekan
l. Genetalia
Kelainan : Tidak ada kelainan
m. Ekstremitas
Simetris : Simetris
Tangan : Berfungsi normal
Kaki : Berfungsi normal
Kelainan : Tidak ada kelainan
Odema : Tidak ada odema
Lingkar lengan : 13 cm
n. Kulit
Turgor : Baik
Kelainan : Tidak ada kelainan
o. Eliminasi
BAK : 6x dalam sehari
BAB : 5x dalam sehari
Konsistensi warna : Kuning, lendir dan cair
Frekuensi : Sedang
Lain-lain :-
p. Reflex
Lain-lain :-
q. Pemerikasaan penunjang
Laboratorium :-
Radiologi :-
r. Terapi :-

6. Pemeriksaan tingkat perkembangan


Motorik kasar : Berdiri berpegangan
Motorik halus : Menjepit/memegang benda kecil, bermain ciluk ba.
Bahasa : Hanya bersuara menjerit, tapi belum bisa menyebutkan satu suku kata
dengan jelas.
7. Terapi
- Guanistrep sirup
- Puyer :
- Parasetamol
- Magtacid
- Cotrimoxtasol

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL


Tanggal : 24 Desember 2008 jam : 10.00 WIB

No Data dasar Diagnosa / Masalah


1. DS : - Ibu mengatakan anaknya BAB Anak laki-laki umur 11
encer 5x sehari sesudah 1 hari ini bulan, fase oral status
- Anaknya laki-laki berumur 11 gizi baik dengan GEA
bulan derajat I.
DO : - BB : 8.5 Kg
- TB : 75 cm
- KU : agak lemah
- Pasien digendong ibunya
- Tampak malas
- Abdomen : perut kembung
turgor baik
- BAB : 5 kali, konsistensi encer
2. dan ada lendirnya. Peningkata suhu tubuh
DS : Ibu mengatakan badan anaknya panas sehubungan dengan
DO : - Suhu badan 38o N : 114x/mnt proses penyakitnya
- Bibir kering – RR : 28x/mnt
3. - Badan panas Gangguan nutrisi kurang
DS : Ibu mengatakan anaknya sulit makan dari kebutuhan s/d input
DO : - Anak tampak malas yang kurang.
4. - Anak rewel Gangguan integritas
DS : Ibu mengatakan anaknya diare 5x kulit sehubungan
sehari, kulit bokong merah denganseringnya kontak
DO : - KU agak lemah langsung perianal
- Daerah sekitar anus / perianal dengan faeces.
berwarna kemerahan

III. ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

I. Peningkata suhu tubuh sehubungan dengan proses penyakitnya.

II. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan s/d input yang kurang.

III. Gangguan integritas kulit sehubungan denganseringnya kontak langsung perianal


dengan faeces.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Anak laki-laki 11 bulan fase oral status baik dengan GEA KU cukup dengan masalah :

-Peningkata suhu tubuh sehubungan dengan proses penyakitnya.

-Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan s/d input yang kurang.

-Gangguan integritas kulit sehubungan denganseringnya kontak langsung perianal


dengan faeces.

V. INTERVENSI / RENCANA ASUHAN

I. Anak laki-laki 11 bulan fase oral status baik dengan GEA

Tujuan : Anak sehat KU baik tidak terjadi komplikasi

Kriteria :

-Diare berkurang / teratasi

-Tidak ditemukan tanda-tanda dehidrsi

-Tanda-tanda vital temoeratur 36o – 37o C nadi 90 – 100x/mnt RR : 20 –


30x/mnt

Intervensi :

a. Jelaskan pada ibu penyebab diare.


R/ : Ibu mengetahui penyebab diare.
b. Tentukan derajat dehidrasi meliputi kehilangan BB, jumlah cairan yang
keluar, selaput lendir dan mulut.
R/ : Sebagai pedoman dalam rehidrasi / pengembalian cairan.
c. Motivasi ibu untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat
anak.
R/ : Mencegah kontaminasi tangan dengan kuman dan virus yang menyebakan
penularan penyakit
d. Observasi tanda-tanda dehidrasi dan tanda vital.
R/ : Mendeteksi secara dini adanya kekurangan cairan
e. Anjurkan untuk memberi makanan setengah padat (bubur)
R/ : Tidak memperberat kerja usus
f. Anjurkan ibu untuk memberi minum atau labium sesuai dengan kondisi
pasien.
R/ : Untuk mencegah dehidrasi
2. Gangguan rasa nyaman (peningkatan suhu tubuh) sehubungan dengan proses
penyakit.
Tujuan : Setelah melakukan tindakan suhu tubuh normal.

Kriteria :
-Muka anak tampak kemerahan
-Mata tidak cowong
-Bibir lembab
-S : 36 – 37o C
Intervensi :
a. Jelaskan pada ibu penyebab peningkata suhu
R/ : Keluarga mengerti penyebab panas
b. Lakukan kompres hangat pada daerah lipatan
R/ : Tubuh kehilangan panas dengan evaporasi daerah lipatan banyak mengandung
pembuluh darah besar
c. Motivasi ibu untuk memberikan minum 1 gelas tiap defekasi
R/ : Cairan yang cukup bisa mengembalikan cairan tubuh yang menguap karena
panas
d. Kolaborasi untuk pemberian Antipiretik
R/ : Membantu menurunkan panas anak
e. Anjurkan untuk memberikan minum yang bervariasi
R/ : Anak tidak bosan

3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan input yang kurang.


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan, kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria :
- Anak mau makan
- Perut tidak kembung
- BB tidak turun
- Diare dan muntah berkurang atau teratasi
Intervensi :
a. Anjurkan kepada Ibu untuk memberikan makanan lembek pada anak
R/ : Mempermudah proses peristaltik usus
b. Anjurkan untuk menyajikan makanan dalam bentuk yang menarik dan
mengandung cukup kalori, protein mineral dan vitamin
R/ : Mencukupi kebutuhan nutrisi
c. Anjurkan untuk memberikan makanan tinggi serat.
R/ :Mengurangi peristaltik usus
d. Anjurkan untuk menghindari makanan yang merangsang
R/ : Makanan yang merangsang akan meningkatkan produksi asam lambung dan
peristatik usu sehingga menyebabkan diare dan muntah.
e. Anjurkan pada ibu untuk memberikan makanan porsi kecil tapi sering
R/ : Mencegah muntah

4. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan seringnya kontak langsung daerah


perianal dengan faeces.
Tujuan : Integrasi kulit tetap terjaga dan tidak terjadi komplikasi.
Kriteria :
-Integrasi kulit daerah anus / perianal baik
-Kebersihan klien terjaga
-Anak merasa nyaman
-Warna kulit anus tidak kemerahan
Intervensi :
a. Jelaskan pada ibu penyebab warna kemerahan pada anus.
R/ : Ibu mengetahui dan bisa kooperatif
b. Ajarkan perawatan area anus dan perianal
R/ : Mencegah iritasi kulit dan infeksi
c. Observasi perkembangan kulit adanya perubahan warna kulit dan elastisitas
kulit
R/ : Mencegah komplikasi.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 24 Desember 2008 jam : 10.00 WIB
I. Anak laki-laki 11 bulan fase oral status baik dengan GEA

1. Menjelaskan pada ibu penyebab diare terasa karena infeksi saluran pencernaan,
faktor penyerapan makanan faktor makanan and psikologi.
2. Menentukan derajat dehidrasi meliputi penurunan BB, turgor kulit, jumlah cairan
yang keluar, selaput lendir dan mulut.
3. Menganjurkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat kulit.
4. Mengobservasin tanda-tanda dehidrasi dan tanda-tanda vital.
5. Menganjurkan untuk memberikan makanan setengah padat/lembek.
6. Memotivasi pemberian minum atau labitum sesuai kondisi pasien.

II. Gangguan rasa nyaman (peningkatan suhu tubuh) sehubungan dengan

1. Menjelaskan penyebab peningkatan suhu karena tubuh kehilangan cairan tubuh


dan pemasukan cairan yang kurang.
2. Menganjurkan untuk kompres hangat pada daerah lipatan.
3. Memotivasi untuk memberikan minum atau libitum / satu gelas setiap kali BAB.
4. Kolaborasi untuk pemberian antipiretik.
5. Menganjurkan untuk memberi minum yang bervariasi (air putih, susu, oralit)
III. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan input yang kurang.

1. Menganjurkan untuk menciptakan lingkunagn yang bersih dan menyegarkan di


rumah.
2. Menganjurkan untuk memberikan makanan bentuk lembek pada anak.
3. Menganjurkan atau menyajikan bentuk menarik pada makanan dan mengandung
cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.
4. Menganjurkan untuk memeberikan bubur halus.
5. Menganjurkan untuk menghindari makanan yang asam dan pedas.
6. Menganjurkan pada ibu untuk memberi makanan porsi kcil sedikit tapi sering.

IV. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan seringnya kontak langsung daerah perianal
dengan faeces.

1. Menjelaskan pada ibu penyebab warna kemerahan pada anus adalah seringnya
kulit anus kontak dengan faeces.
2. Mengajarkan perawatan area anus dan periana dengan cara membersihkan dengan
air hangat atau baby oil setiap kali BAB.
3. Mengobservasikan perkembangan kulit dengan adanya perubahan warna dan
elastisitas kulit.

VII. EVALUASI
Tanggal : 24 Desember 2008 jam : 10.30 WIB
I. Anak laki-laki 11 bulan fase oral status baik dengan GEA

S : - Ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan petugas dan akan melaksanakan


nasehat petugas.
O : - KU lemah
- Masih ada tanda-tanda dehidrasi
- TTV : temperature 38oC, N : 114, RR : 28x/mnt
A : - Anak usia 11 bulan dengan GEA
P : - Anjurkan untuk mrencanakan perawatan di rumah.
- Motivasi ibu untuk melakukan nasehat Bidan.
- Anjurkan pada ibu untuk kontrol lagi bila obat habis atau sewaktu-waktu bila
diare tidaj berhenti, anak tambah panas dan tidak mau makan atau minum.
II. Gangguan rasa nyaman (peningkatan suhu tubuh) sehubungan dengan

S : - Ibu mengatakan anaknya masih panas


O : - S : 38oC
- Bibir kering
A : Suhu tubuh belum normal
P : Motivasi untuk melanjutkan perawatan dirumah
III. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan dengan input yang kurang.

S : Ibu mengatakan akan melakukan nasehat bidan dan akan berusaha memenuhi
kebutuhan nutrisi anak.
O : - KU lemah
- Anak sulit makan
A : Kebutuhan nutrisi belum terpenuhi
P : Motivasi lanjutkan rencana pemenuhan kebutuhan nutrisi di Rumah
IV. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan seringnya kontak langsung daerah perianal
dengan faeces.

S : Ibu mengerti penjelasan bidan dan melaksanakan nasehat bidan


O : Dareah anus masih merah
A : Integritas kulit daerah perianal dan anus belum baik
P : - Motivasi pada ibu utuk telaten merawat anak
- Anjurkan untuk tetap melakukan rencana perawatan dirumah

DAFTAR PUSTAKA

- Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan RI. 1992. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks
Keluarga, Depkes, Jakarta

- dr. Soetjianingsih. PSAK. 1995. Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta

- dr. Suryanah. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK, EGC, Jakarta

- Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai