NYERI
Disusun Oleh:
NUR AINI
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang
nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas
dalam kulit yang hanya berespon terhadap stimulus kuat yang berpotensial
merusak organ tubuh. Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor, secara anatomis
reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak
bermielien dari syaraf perifer. Berdasarkan letaknya nosireceptor dapat
dikelompokkan dalam beberapa bagian tubuh yaitu pada kulit (kutaneus), somatik
dalam (deep somatic), dan pada daerah viseral, karena letaknya yang berbeda-beda
maka nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda.
Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan, nyeri yang berasal
dari daerah ini biasanya mudah untuk dialokasi dan didefinisikan. Reseptor
jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen yaitu :
Nyeri
Spasme otot
Kurang
pengetahuan
Rangsang diteruskan ke korteks serebri Gangguan
mobilisasi fisik
Kurang informasi
Pelepasan mediator kimiawi
Cemas
Cidera sel
A. PENGKAJIAN
a. Perilaku non verbal
Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati antara lain ekspresi
wajah, gemeretak gigi, menggigit bibir bawah, dll.
b. Kualitas
Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan nyeri.
Anjurkan pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui.
c. Factor presipitasi
Beberapa factor presipitasi yang meningkatkan nyeri antara
lain lingkungan, suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba.
d. Intensitas
Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau dapat
menggunakan skala dari 0-10.
e. Waktu dan lama
Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai, berapa lama,
bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir
timbul.
f. Hal yang perlu dikaji lainnya adalah karakteristik nyeri
(PQRST)
P (provokatif) :Faktor yang mempengaruhi gawat dan
ringannya nyeri
Q (quality) :Seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul,
atau tersayat)
R (region) : Daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : Keparahan/ intensitas nyeri
T (time) : Lama/waktu serangan/ frekuensi nyeri.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen cidera fisik
2. Intoleransi aktivitas b/d kelelahan
3. Gangguan pola tidur b/d perubahan lingkungan
C. INTERVENSI