Anda di halaman 1dari 3

Agama Sebagai Sumber Moral

Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan menjadikan agama
sebagai sumber moral. Allah SWT telah memberikan agama sebagai pedoman dalam menjalani
kehidupan di dinia ini. Dalam konteks Islam sumber moral itu adalah Al-Qur’an dan Hadits.

Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama bahwa ada beberapa hal
yang patut dihayati dan penting dari agama, yaitu:

1) Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah, dan tawakal

2) Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi: berani berjuang menegakkan
kebenaran dan keadilan, sabar, dan takut berbuat dosa

3) Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat mulia dan terpuji,
toleransi, dan manusiawi.

Dengan demikian peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah satunya, sebagai
sumber akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan sangat efektif dan memiliki daya tahan
yang kuat dalam mengarahkan manusia agar tidak melakukan tindakan amoral.

2. Akhlak Mulia dalam Kehidupan

A. Akhlak Mulia dan Akhlak Tercela

Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang kemudian melahirkan perbuatan yang baik, maka
itulah yang dinamakan akhlak mulia. Jika tidak sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, maka
dinamakan akhlak tercela.

Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi yang menjadi dasar bagi perbuatan-perbuatan baik, yaitu:

1) Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu bisa menentukan benar dan salah

2) Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, keadaan kekuatan amarah yang tunduk kepada
akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.

3) Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu keadaan syahwat yang
terdidik oleh akal.

4) Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas.


Empat sendi akhlak tersebut akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu jujur, suka member
kepada sesame, tawadu, tabah, berani membela kebenaran, menjaga diri dari hal-hal yang haram.

Sementara empat sendi-sendi akhlak batin yang tecela adalah :

1) Keji, pintar busuk, bodoh

2) Tidak bisa dikekang

3) Rakus dan statis

4) Aniaya

Keempat sendi akhlak tercela itu akan melahirkan berbagai perbuatan yang tercela yang dikendalikan
oleh nafsu seperti sombong, khianat, dusta, serakah, malas, kikir, dll. yang akan mendatangkan
malapetaka bagi diri sendiri maupun orang lain.

B. Akhlak Mulia dalam Kehidupan

1) Akhlak kepada Allah

Perwujudan akhlak kepada Allah antara lain :

 Menauhidkan, yaitu mengesakan bahwa Allah adalah pencipta, bahwa Allah yang wajib disembah oleh
kita.
 Beribadah
 Bersyukur
 Berdoa
 Berdzikir
 Tawakal, yaitu sikap pasrah kepada Allah atas ketentuannya sambil berusaha
 Mahabbah (cinta), yaitu merasa dekat dan ingat terus kepada Allah yang diwujudkan dengan ketaatan
kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2) Akhlak kepada Diri Sendiri

Perwujudannya yaitu :

 Kreatif dan dinamis


 Sabar
 Benar
 Amanah / Jujur
 Iffah, yaitu menjaga diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah.
 Tawadu, yaitu sikap rendah hati dan tidak sombong
3) Akhlak kepada Ibu, Bapak, dan Keluarga

Perwujudannya yaitu :

 Berbakti kepada kedua orang tua


 Mendoakan orang tua
 Adil terhadap saudara
 Membina dan mendidik keluarga
 Memelihara keturunan
4) Akhlak terhadap Orang/Masyarakat

Untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, harus disertai dengan akhlak, antara lain:

 Membangun sikap ukhuwah atau persaudaraan


 Melakukan silaturahmi
 Ta’awun, yaitu saling tolong menolong dalam hal kebajikan
 Bersikap adil
 Bersikap pemaaf dan penyayang
 Bersikap dermawan
 Menahan amarah dan berkata yang baik (lemah lembut)
 Sikap musawah dalam arti persamaan dalam hidup bermasyarakat maupun persamaan dalam hukum
 Tasamuh, yaitu saling menghormati
 Bermusyawarah
 Menjalin perdamaian
5) Akhlak kepada Alam

Perwujudannya yaitu :

 Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam


 Memanfaatkan alam

Anda mungkin juga menyukai