Anda di halaman 1dari 4

Tugas Pelaporan Akuntansi Keuangan

Oleh :

HETTY SETIYANI

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013
PENGERTIAN IMBALAN KERJA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.24 (Revisi 2004)


Ikatan Akuntan Indonesia (2004) dalam bukunya Standar Akuntansi Keuangan,
menjelaskan mengenai PSAK no.24 “Imbalan Kerja” antara lain sebagai berikut:
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan
kerja. Pernyataan ini mengharuskan perusahaan untuk mengakui:
a. kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh
imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan
b. beban jika perusahaan menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa
yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja

Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yangdiberikan oleh entitas


sebagai pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja, termasuk direktur dan
manajemen. terdapat empat jenis imbalan kerja:
a. Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selainpesangon pemutusan
kerja) yang jatuh tempo seluruhnyadalam waktu 12 bulan setelah akhir periode
pekerjamemberikan jasanya. serta imbalan nonmoneter (seperti imbalan
kesehatan, rumah, mobil, dan barang atau jasa yang diberikan secara cuma-
cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja;
b. Imbalan pascakerja adalah imbalan kerja (selain pesangon pemutusan kerja)
yang terutang setelah pekerjamenyelesaikan masa kerjanya. seperti pension,
imbalan pension lainnya, asuransi jiwa pascakerja, dan imbalan kesehatan
pascakerja;
c. Imbalan kerja jangka panjang lainnya adalah imbalan kerja(selain imbalan
pascakerja dan pesangon pemutusan kerja)yang tidak seluruhnya jatuh tempo
dalam waktu 12 bulan setelah pekerja memberikan jasanya; dan termasuk cuti
besar, cuti hari raya, imbalan jangka panjang lainnya, imbalan cacat permanent,
dan bagi laba, bonus, dan kompensasi yang ditangguhkan (jika terhutang
seluruhnya lebih dari 12 bulan pada akhir periode pelaporan);

d. Pesangon pemutusan kerja adalah imbalan kerja yang terutang akibat


 Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun
normal, atau
 Keputusan pekerja menerima tawaran untuk mengundurkan diri secara
sukarela dengan imbalan tertentu.

PRINSIP UMUM PENGAKUAN UNTUK SELURUH IMBALAN KERJA


Entitas harus mengakui biaya atas seluruh imbalan kerja yang menjadi hak
pekerja akibat dari jasa yang diberikankepada entitas selama periode pelaporan:
a. Sebagai kewajiban, setelah dikurang jumlah yang telah dibayar baik secara
langsung kepada pekerja atau sebagai kontribusi kepada dana imbalan
kerja. Jika pembayaran kontribusi melebihi kewajiban yang timbul dari
jasa sebelum tanggal pelaporan, maka entitas harus mengakui kelebihan
tersebut sebagai aset dibayar dimuka yang aka mengurangi pembayaran
masa datang atau sebagai pengembalian kas.
b. Sebagai beban, biaya tersebut diakui sebagai bagian biaya perolehan suatu
ase tseperti persediaan atau aset tetap

AKUNTANSI DANA PENSIUN


Akuntansi dan Pelaporan Dana Pensiun
Program Pensiun dapat dibedakan menjadi dua yaitu Program Pensiun
luran Pasti (PPIP) dan Program Pen
siun Manfaat Pasti (PPMP).Dana Pensiun dapat berupa Dana Pensiun
Pemberi Kerja atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Dana Pensiun Pemberi
Kerja dapat menyelenggarakan PPIP atau PPMP, sedangkan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan hanya dapat menyelenggarakan PPIP. Pembentukan dan
pengelolaan Dana Pensiun harus didasarkan pada peraturan perundangan yang
berlaku.

Laporan Keuangan Dana Pensiun


Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program Pensiun luran Pasti (PPIP)
mencakup:
a. Laporan Aktiva Bersih
b. Laporan Perubahan Aktiva Bersih
c. Neraca
d. Perhitungan Hasil Usaha
e. Laporan Arus Kas
f. Catatan Atas Laporan Keuangan

Penilaian Aktiva Dana Pensiun


Aktiva Dana Pensiun dinilai sesuai dengan SAK yang berlaku, namun
mengingat tujuan Dana Pensiun dan kekhususan informasi yang diperlukan maka
dalam neraca, untuk aktiva tertentu disamping nilai historis perlu ditentukan pula
nilai wajarnya. Selisih antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai
Selisih Penilaian Investasi. Untuk tujuan penyusunan laporan aktiva bersih dan
laporan perubahan aktiva bersih, investasi Dana Pensiun dinilai berdasarkan nilai
wajar (fair value). Surat-surat berharga dinilai berdasarkan harga pasar karena
dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada
tanggal laporan dan hasil investasi selama periode tersebut. Surat-surat berharga
yang nilai jatuh temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk
membayar manfaat pensiun dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan
asumsi tingkat pengembalian yang tetap. Jika suatu investasi tidak mempunyai
nilai wajar maka perlu diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak dapat
ditentukan. Aktiva operasional dinilai berdasarkan nilai buku.

Anda mungkin juga menyukai