Anda di halaman 1dari 15

Tugas Akhir Semester

Akuntansi Manajemen

Oleh :

HETTY SETIYANI F2313004

PROGRAM PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
1. PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY NAME : PT. SELAMAT SENTOSA HELMINDO. Tbk
COMPANY ADDRESS : JL. SURYA TENGGELAM NO 79
RT/RW:007/002
KENDAL-SEMARANG
JAWA TENGAH, INDONESIA
DIREKTUR : SUBUR MAKMUR, S.kom
Sejarah Perusahaan
PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk ini bergerak dalam bidang pembuatan
dan penjualan helm. Pabrik ini berdiri sejak tahun 1995. Produksi yang dilakukan
oleh perusahaan ini dimulai dari pengecatan, perakitan hingga terjadi satu helm
yang siap untuk dijual. Perusahaan ini memiliki merk helm KWT. Semua produk
helm yang dibuat oleh PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk sudah melalui proses
pengujian untuk Standard Nasional Indonesia . Perusahaan ini mempunya satu
lokasi pabrik seluas 750m2.
Ketika awal pabrik ini didirikan hanya mempunyai karyawan sekitar 5-10
orang, yang pada saat itu masih termasuk kedalam skala industry rumahan. Seiring
dengan bertambahnya permintaan dan didukung dengan bertambahnya jumlah
kendaraan sepeda motor setiap tahun. Hal ini menyebabkan pangsa pasar yang ada
juga semakin besar, sehingga PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk memiliki
karyawan yang semakin meningkat guna untuk mencukupi permiintaan pasar.
Hingga saat ini jumlah karyawan sekitar 50 pekerja.
Jumlah produksi yang dihasilkan oleh PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk
ini pun meningkat dari yang sebelumnya sekitar 150 helm per hari menjadi sekitar
200 helm per hari. Hal ini dapat dilakukan karena didukung penggunaan alat – alat
produksi yang lebih modern dengan menggunakan tenaga manusia untuk
mengoperasikannya sehingga proses produksi menjadi lebih cepat daripada
sebelumnya yang hanya menggunakan alat produksi sederhana.
2. Keunikan proses bisnis
PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk merupakan industri perusahaan yang
memproduksi helm yang terbuat dari biji plastik dan busa tebal. Perusahaan tersebut
memproduksi sendiri helm yang dijualnya. Perusahaan berasumsi bahwa bisnis ini
akan disukai oleh masyarakat, terutama kalangan anak muda, karena mengingat
harganya yang murah, sehingga potensi ini merupakan peluang bisnis yang
memiliki prospek yang sangat baik. Target perusahaan ini yaitu menjual produk
dengan harga murah guna mendapatkan keuntungan yang besar. Peluang tersebut
dapat tercapai bilamana perusahaan dapat menentukan volume penjualan yang dapat
mengendalikan biaya tetap dan variabel dalam satu periode tertentu, sehingga dapat
memberikan keuntungan yang paling maksimal.
Seluruh biaya kegiatan usaha PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk meliputi
biaya operasional yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok biaya yaitu
biaya variabel dan biaya tetap. Dalam upaya untuk mencapai target penjualan,
perusahaan membuka toko di Mall serta penjualan berkeliling dan berpindah
dimana anak muda berkumpul dalam rangka melakukan usaha pemasaran yang
gencar dan lebih menekankan pada hasil yang ingin dicapai.
Selama ini, PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk belum pernah melakukan
analisis cost-volume-profit (CVP) dalam perencanaan labanya. Biasanya perusahaan
tersebut memperkirakan besarnya laba yang ingin dicapai berdasarkan pengalaman
tahun sebelumnya dan hanya memperkirakan saja laba tersebut, yang biasanya lebih
tinggi dari tahun sebelumnya.

3. Alasan pemilihan topik


Karena analisis biaya-volume-laba membantu manajer mengerti hubungan timbal
balik antar biaya-volume-laba, alat ini sangat penting dalam berbagai keputusan
bisnis. Keputusan-keputusan ini mencangkup, sebagai contoh, produk apa yang
harus diproduksi dan dijual, kebijakan harga apa yang harus dijalankan, strategi
pemasaran apa yang harus digunakan,dan struktur biaya apa yang digunakan

4. PENERAPAN ANALISIS COST VOLUME PROFIT (BIAYA-VOLUME-LABA)


Berikut laporan laba rugi kontribusi yang menekankan pada perilaku biaya.

Perhatikan bahwa penjualan, beban variabel, dan margin kontribusi disajikan dalam
unit dan dalam total dalam laporan laba rugi kontribusi ini.
1. Margin Kontribusi
Margin kontribusi adalah jumlah tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel.
Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian
menjadi laba untuk periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk
menutup beban tetap perusahaan dan sisanya akan menjadi laba. Jika margin
kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap perusahaan, maka akan terjadi
kerugian untuk periode tersebut.
Asumsikan bahwa PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk . hanya mampu menjual 1
helm. Jika tidak ada tambahan helm yang terjuan untuk bulan tersebut, laporan
laba rugi perusahaan akan nampak seperti berikut:
Jika helm kedua terjual, maka total margin akan meningkat sebesar 24.000 (total
48.000) dan kerugian perusahaan akan menurun sebesar $24.000, menjadi
104.952.000:

Jika jumlah helm yang terjual cukup untuk menghasilkan 105.000.000 dalam
margin kontribusi maka seluruh beban tetap akan tertutup dan perusahaan akan
dapat mencapai titik impas (break even point) untuk bulan tersebut-dimana tidak
ada laba ataupun rugi, hanya menutup semua biaya. Untuk mencapai titik impas,
perusahaan harus menjual 4375 helm dalam satu bulan, karena setiap helm yang
terjual menghasilkan 24.000 dalam margin kontribusi:

Ketika titik impas tercapai, laba bersih bertambah sesuai dengan margin kontribusi
perunit untuk setiap tambahan peroduk yang dijual Sebagai contoh, jika terjual
5500 helm maka margin kontribusi bertambah 27.000.000 menjadi 132.000.000,
karena perusahaan menjual 500 helm lebih banyak dari jumlah yang dibutuhkan
untuk titik impas.
:
Jadi untuk mengetahui berapa besar laba untuk berbagai tingkat aktivitas,
manajer tidak perlu menyiapkan serangkaian laporan laba rugi lengkap.untuk
memperkirakan laba berbagai titik di atas titik impas, manajer cukup mengalikan
jumlah unit yang terjual di atas titik impas dengan margin kontribusi per unit.
Hasilnya akan menggambarkan laba yang di antisipasi untuk periode
tersebut. Atau, untuk memperkirakan pengaruh kenaikan penjualan yang
direncanakan terhadap biaya, manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit
yang terjual dengan margin kontribusi per unit. Hasilnya akan menggambarkan
peningkatan laba yang di harapkan.
Jika saat ini PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk menjual 5000 helm per
bulan dan merencanakan untuk meningkatkan penjualan menjadi 5100 helm per
bulan, pengaruh yang di antisipasi terhadap laba dapat di hitung sebagai berikut:

Peningkatan penjualan helm yang akan terjual…………..….. 100


Margin kontribusi per helm…………………………………… 24.000 x
Peningkatan dalam laba bersih……………………………... 2.400.000

Perhitungan ini dapat diverifikasi sebagai berikut:


Untuk menyimpulkan contoh ini, jika tidak ada penjualan, kerugian perusahaaan
akan sebesar beban tetapnya. Setiap unit yang akan terjual akan mengurangi
kerugian sebesar jumlah margin kontribusi per unit. Ketika titik impas telah
tercapai, setiap tambahan unit terjual akan meningkatkan laba perusahaan sebesar
jumlah margin kontribusi per unit.
Volume Penjualan
5000 helm 5100 helm Perbedaan Per Unit
(100 helm)
Penjualan 300.000.000 306.000.000 6.000.000 60.000
Dikurangi beban Variabel 180.000.000 183.600.000 3.600.000 36.000
Margin kontribusi 120.000.000 122.400.000 2.400.000 24.000
Dikurangi beban tetap 105.000.000 105.000.000 0
Laba bersih 15.000.000 17.400.000 2.400.000

jika tidak ada penjualan, kerugian perusahaaan akan sebesar beban tetapnya. Setiap
unit yang akan terjual akan mengurangi kerugian sebesar jumlah margin kontribusi
per unit. Ketika titik impas telah tercapai, setiap tambahan unit terjual akan
meningkatkan laba perusahaan sebesar jumlah margin kontribusi per unit.

2. Rasio Margin Kontribusi


Rasio margin kontribusi (contribution margin – CM) dapat digunakan dalam
perhitungan laba. Sebagai langkah pertama kita akan menambahkan kolom dalam
laporan laba rugi PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk . Dimana penjualan, beban
variabel dan margin kontribusi dinyatakan dalam persentase penjualan:

Margin kontribusi sebagai persentase penjualan adalah mengacu pada rasio margin
kontribusi (CM ratio). Rasio dihitung sebagai berikut:

Rasio CM = Margin kontribusi


Penjualan
Untuk PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk adalah:
Rasio CM = Total margin kontribusi = 120.000.000 =40%
Total penjualan 300.000.000
Dalam sebuah perusahaan seperti PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk yang hanya
memiliki satu jenis priduk, rasio CM dapat juga di hitung sebagai berikut:

Rasio CM = Margin kontribusi per unit = 24.000 =40%


Harga jual per unit 60.000

Rasio CM sangat berguna karena menunjukkan bagaimana margin kontribusi akan


terpengaruh oleh perubahan dalam total penjualan. Untuk mengilustrasikan,
perhatikan bahwa PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk memiliki rasio CM sebesar
40%. Ini berarti untuk satu rupiah kenaikan penjualan, total margion kontribusi
akan meningkat sebesar 40 persen, dengan asumsi biaya tetap tidak berubah.
Pengaruh perubahaan dalam total penjualan terhadap laba bersih dapat dihitung
hanya dengan mengalikan rasio CM dengan perubahan penjualan dalam rupiah .
PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk merencanakan peningkatan penjualan sebesar
90.000.000 untuk bulan depan, margin kontribusi seharusnya meningkat sebesar
36.000.000 (90.000.000 peningkatan penjualan X 40% rasio CM). seperti kita
perhatikan sebelumnya, laba bersih akan meningkat 36.000.000 jika biaya tetap
tidak berubah. Hal ini diverifikasi tabel berikut:
B. ANALISIS TITIK IMPAS
1. Perhitungan Titik Impas
Titik impas merupakan tingkat penjualan dimana laba perusahaan sama dengan nol.
Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation
method) atau metode margin kontribusi (contribution margin method).

Metode Persamaan
Laba = (Penjualan – Beban Variabel) – Beban Tetap
Penjualan = (Beban Variabel + Beban Tetap + Laba

Pada titik impas laba adalah nol,. Dengan demikian, titik inpas dapat dihitung
dengan menemukan titik di mana penjualan sama dengan total beban variabel dan
beban tetap,. Untuk PT. Selamat Sentosa Helmindo Tbk , titik impas dalam unit
penjualan, Q, dapat dihitung sebagai berikut :

Penjualan = beban variabel + Beban Tetap + Laba


60.000Q = 36.000Q + 105.000.000 + $0
24.000Q = 105.000.000
Q = 4375 (unit helmyg perlu terjual untuk mencapai titik impas)
dimana :
Q = jumlah (kuantitas)_ helm yang terjual
60.000 = Harga jual per unit
36.000 = Beban variabel per unit
105.000.000 = Total beban tetap.

Titik impas dalam rupiah penjualan dapat dihitung dengan mengalihkan titik impas
dalam unit penjualan dengan harga jual per unit.
4375 unit helm x 60.000 per unit helm = 262.500.000

Titik impas dalam rupiah penjualan , X, dapat juga dihitung langsung seperti
berikut :
Penjualan = Beban variabel + Beban tetap + Laba
X = 0,6X + 105.000.000 + $0
0,4X = 105.000.000
X = 105.000.000 /0,4
X = 262.500.000.
Dimana :
X = Total rupiah penjualan
0,60 = rasio beban variabel (beban variabel : penjualan)
105.000.000 = Total beban tetap.

Perusahaan sering memperoleh data hanya dalam bentuk presentase, dan


pendekatan yang baru saja diilustrasikan dapat digunakan untuk menemukan titik
impas. Titik impas dalam unit yang terjual adalah sebagai berikut :
262.500.000/60.000 per helm = 4375 pengeras suara.
Metode margin Kontribusi pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari
metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide yang
telah didiskusikan sebelumnya bahwa setiap unit yang terjual memberikan sejumlah
margin kontribusi yang akan menutup biaya tetap. Untuk menemukan berapa
banyak unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas, bagilah total biaya tetap
dengan margin per unit.
Titik impas dalam unit = Beban tetap
Margin kontribusi per unit
yang terjual

Setiap helm menghasilkan margin kontribusi 24.000 (60.000 harga jual dikurangi
36.000 beban variabel). Karena total beban tetap adalah 105.000.000, titik impas
dapat dihitung sebagai berikut :

Beban tetap 105.000.000


---------------------------------- = ----------------------------------- = 4375 helm
Margin kontribusi per unit 24.000 per pengeras suara

Variasi metode ini menggunakan Rasio CM bukan margin kontribusi per unit .
Hasilnya adalah titik impas dalam rupiah penjualan bukan unit yang terjual.

Beban tetap
Titik impas dalam rupiah penjualan = ------------------
Rasio CM

PT Selamat Sentosa Helmindo, perhitungan adalah sebagai berikut :


Beban tetap 105.000.0000
----------------- = --------------------- = 262.500.000
Rasio CM 0,40

Pendekatan ini berbasis rasio CM , sangat berguna khususnya pada siatuasi dimana
perusahaan memiliki berbagai lini produk dan ingin menghitung satu titik impas
untuk keseluruhan perusahaan.
2. Analisis Target Laba
Rumus biaya-volume-laba dapat digunakan untuk menentukan volume penjualan
yang dibutuhkan untuk mencapai target laba. Misal dalam perusahaan A di atas,
ingin mencapai target laba 120.000.000 per bulan. Maka banyaknya unit yang harus
terjual:
Penjualan = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba

60.000Q = 36.000Q + 105.000.000 + 120.000.000


24.000Q = 225.000.000
Q = 9375 unit
Dimana :
Q = jumlah helm yang terjual
60.000 = harga jual per unit
36.000 = Beban variabel per unit
105.000.000 = Total beban tetap
120.000.000 = Target laba.

Jadi target laba dapat dicapai dengan menjual 9375 helm per bulan, yang berarti
562.500.000 dalam total penjualan 60.000 per helm x 9375 helm).

Pendekatan Margin Kontribusi Pendekatan kedua memperluas rumus margin


kontribusi dengan memasukkan target laba :
Beban tetap + Target tetap
Unit penjualan untuk mencapai target = -----------------------------------
Margin kontribusi per unit.

105.000.000 + 120.000.000
= -------------------------------------
24.000 per helm
= 9375 helm.

Pendekatan ini memberikan jawaban yang sama dengan metode persamaan karena
ini sekadar versi jalan pintas dari metode persamaan. Begitu juga untuk rupiah
penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai target laba dapat dihitung sebagai
berikut :
Beban tetap + Target laba
Unit penjualan untuk mencapai target = ----------------------------------------
Rasio CM
105.000.000 + 120.000.000
= ----------------------------------
0,40
= 562.500.000

3. Margin Keamanan/ margin of safety (MOS)


Margin keamanan (margin of safety) adalah kelebihan dari penjualan yang
dianggarkan (actual) di atas titik impas volume penjualan. Margin keamanan
menjelaskan dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi.
Semakin tinggi margin keamanan semakin rendah resiko untuk tidak balik modal.

Margin keamanan = Total penjualan yang dianggarkan (actual) – Penjualan titik


impas

Margin keamanan juga dapat disajikan dalam bentuk persentase. Persentase ini
didapat dengan membagi margin keamanan dalam rupiah dengan total penjualan :

Margin keamanan dalam rupiah


Persentase margin Keamanan = -------------------------------------------------------
Total penjualan yang dianggarkan (aktual)
Perhitungan margin keamanan untuk PT Selamat Sentosa Helmindo adalah sebagai
berikut :
Penjualan (pada volume saat ini 5000 helm ) (a) 300.000.000
Penjualan titik impas (pada 4375 helm ) 262.500.000
Margin keamanan (dalam rupiah) (b) 37.500.000
Margin keamanan sebagai persentase penjualan, (b) /(a) 12,5%

Margin keamanan ini berarti bahwa pada penjualan saat ini dengan harga jual dan
struktur biaya saat ini, penurunan penjualan sebesar 37.500.000 atau 12,5% akan
memenuhi titik impas saja.
Dalam perusahaan dengan produk tunggal seperti PT Selamat Sentosa
Helmindo, margin keamanan dapat juga disajikan dalam bentuk jumlah unit yang
terjual dengan cara membagi margin keamanan dalam rupiah dengan harga jual per
unit. Dalam kasus ini, margin keamanan adalah 625 helm 37.500.000/60.000 per
helm = 625 helm).

5. Bagaimana menurut pendapat anda tentang kemungkinan penerapan/ aplikasi


konsep tersebut? Apakah bisa dijadikan kiat strategis guna menuju “continuing
improvement” perusahaan terpilih / institusi tempat anda bekerja.
Sangat baik sekali jika diterapkan, karena dalam era globalisasi yang penuh
dengan tantangan dan rintangan dalam dunia usaha ada di depan mata. Hal ini
membuat persaingan bisnis semakin sulit, terutama bagi perekonomian negara kita
yang masih terus dilanda krisis. Dengan perkembangan dunia usaha dewasa ini,
sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor riil,
maka persaingan antar perusahaan khususnya yang sejenis semakin meningkat.
Untuk menjaga kesinambungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan
yang ketat tersebut diperlukan penanganan dan pengelolaan yang baik. Penanganan
dan pengelolaan yang baik tersebut hanya dapat dilakukan oleh manajemen yang
baik pula.
Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) dapat membantu
manajer untuk memahami hubungan antara biaya, volume, dan laba. Alat analisis ini
sangat berguna dalam proses pembuatan keputusan bisnis untuk menghasilkan laba
jangka pendek. Metode ini menggunakan analisa berdasarkan pada variabilitas
penghasilan penjualan maupun biaya terhadap volume kegiatan.
Salah satu elemen analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP)
yang penting adalah analisis titik impas (Break Event Point analysis). Analisis
break event adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui penjualan minimum agar
suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba (dengan kata
lain labanya sama dengan nol). Dengan melakukan analisis break event, manajemen
akan memperoleh informasi tingkat penjualan minimum yang harus dicapai, agar
tidak mengalami kerugian. Dari analisis tersebut, juga dapat diketahui sampai
seberapa jauh volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan
tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, analisis break event merupakan alat
yang efektif dalam menyajikan informasi manajemen untuk keperluan perencanaan
laba Salah satu elemen analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit/CVP) yang
penting adalah analisis titik impas (Break Event Point analysis). Analisis break
event adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui penjualan minimum agar suatu
usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba (dengan kata lain
labanya sama dengan nol). Dengan melakukan analisis break event, manajemen
akan memperoleh informasi tingkat penjualan minimum yang harus dicapai, agar
tidak mengalami kerugian. Dari analisis tersebut, juga dapat diketahui sampai
seberapa jauh volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan
tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, analisis break event merupakan alat
yang efektif dalam menyajikan informasi manajemen untuk keperluan perencanaan
laba.

Anda mungkin juga menyukai